" Bun ayah mau di bawa kemana ? " ucap seorang gadis sedang berdiri di samping bunda nya, dia heran karena sang ayah sedang di bawa masuk ke dalam mobil ambulance
Sang bunda yng bediri di samping nya langsung menunduk agar dia bisa menatap wajah putri kecilnya " ayah mau ketemu sama tuBun, ayah mau di bawa kemana ? " ucap seorang gadis kecil
" ayah mau istirahat, ayah mau ketemu sama allah, ayah mau tidur yang sangat lama " ucap sang bunda sambil menggenggam tangan sang putri
" Dania ga boleh ikut sama ayah ? " sambung sang anak kepada bunda nya
Bunda nya hanya diam sambil menatap wajah putri nya yang masih mungil " kalau Dania pergi sama ayah, yang jaga bunda siapa ? Dania mau bunda sendirian ? "
Dania langsung memeluk bunda nya " ga Bun, Dania mau di sini aja sama bunda, jaga bunda "
Tiba-tiba seorang laki-laki datang " buk, ini jenazah nya mau di makamkan kapan Bu ? semua orang udah nungguin " ucap nya kepada bunda Dania
Bunda Dania langsung berdiri dan mengandeng tangan Dania " sekarang aja pak, lebih cepat lebih baik "
Setelah itu mereka semua pergi untuk memakamkan jenazah, setelah selesai semua orang pergi dari makam, yang tertinggal hanya Dania dan bunda nya
" Kamu kenapa pergi secepat ini mas ? kata mu mau liat Dania besar, sekarang kamu malah ninggalin kita berdua mas " ucap sang bunda sambil menangis di atas makam
" Bunda ayo pulang, ini udah mau gelap, Dania takut di sini, bunda jangan nangis " ucap Dania memeluk bunda nya dari belakang dan ikut menangis
Sang bunda berbalik badan dan mengendong Dania " ayo sayang, kita pulang ya nak "
Akhirnya mereka berdua pulang, sampai di rumah Dania langsung mandi dan bunda nya menyiapkan makanan yang dia sukai " Dania ayo makan nak " teriak bunda dari meja makan
Dania langsung datang " wah bunda ini enak " melihat semua makanan yang ada di meja
Bunda nya hanya menatap putri nya yang sedang makan dengan lahap " Dania, besok pagi bunda harus pergi kerja, mungkin waktu Dania bangun, Bunda udah ga ada "
Dania memakan makanan nya " bunda ga lama kan ? Dania ga mau di tinggal sendirian " menatap bunda
Mengelus kepala putri nya " engga sayang, kamu kalau mau main di luar jangan lupa kunci pintu ya sayang "
Setelah selesai makan Dania masuk ke kamar untuk tidur, sedangkan bunda nya sedang membersihkan semua peralatan makan Dania " bunda, sekarang umur Dania berapa ? " teriak nya dari kamar agar sang bunda bisa mendengar suara nya
" Umur kamu sekarang sudah enam sayang " saut bunda
" Berarti sebentar lagi Dania akan masuk sekolah "
" Iya sayang "
Setelah semua nya beres, bunda masuk ke kamar dan melihat Dania sudah pulas, dia berbaring di samping putri nya dan tertidur, tengah malam ia bangun, ia berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu, setelah wudhu dia langsung mengembang sajadah dan melaksanakan sholat tahajud " ya Allah tolong berikan hamba kekuatan untuk bisa menjalani semua cobaan yang engkau berikan " ucap nya dalam doa nya
Setelah selesai Sholat, dia langsung membereskan semua rumah, memasak, mencuci baju, dia langsung pergi saat semua pekerjaan nya sudah selesai
Dia hanya seorang pencuci baju di salah satu rumah besar, gaji yang dia terima tidak seberapa tapi dia harus menabung untuk sekolah Dania nanti
Saat bangun Dania tidak melihat bunda nya, dia langsung mandi dan memakan sarapannya, dia melihat ke luar dan di sana ada beberapa orang anak yang sedang bermain
Dania menghampiri mereka " boleh ga aku main sama kalian ? " ucap Dania
Anak-anak di sana hanya menatap nya " apakah kau tau ? di tempat tinggal kita ini hanya kau yang tidak memiliki mobil " ucap salah satu anak di sana
" Apakah kalau ga ada mobil ga boleh main ? aku ga ada teman ayo kita main sama-sama " sambung Dania
" Kami tidak mau bermain dengan anak miskin seperti diri ku " mendorong Dania
" Aduh " ucap Dania menangis
Saat dalam perjalanan pulang bunda nya melihat Dania yang terduduk di tanah sambil menangis " Dania sayang kenapa kau di sini nak ? apakah kau baik-baik saja ? " ucap nya sambil memegang bahu Dania
" Mereka semua tidak mau bermain dengan ku "
" Mereka siapa ? apakah Dania mau berteman ? "
" Mereka semua bunda " menangis
Melihat putrinya yang sedang sedih, dia langsung membalikan badannya " naik lah, bunda akan bawa Dania, rasa nya seperti naik mobil " menepuk pundak nya
Dania tersenyum dan naik ke pundak bunda nya " wah rasa nya seperti naik mobil " tersenyum
Bunda nya membawa Dania pulang " Dania kamu mandi ya sayang, setelah itu kamu makan dan jangan keluar kalau mereka ga mau main sama kamu "
" Bunda mau kemana ? "
" Bunda harus pergi lagi nanti sore, kamu jangan nakal ya sayang "
" Bunda jangan pulang lama, Dania ga berani sendiran "
Bunda nya hanya diam, lalu pergi ke kamar untuk istirahat sejenak, Dania di duduk di depan tv sambil memakan jajan
" Dania " ucap bunda nya saat susah bangun
" Bunda mau pergi sekarang ? "
" Iya, kamu jangan nakal ya nak "
" Bunda jangan pulang lama "
" Iya sayang "
Bunda nya harus pergi bekerja karena kebutuhan Dania yang sudah semakin meningkat belum lagi nanti Dania akan masuk sekolah
Sudah pukul sembilan malam, tapi bunda nya belum juga pulang Dania tertidur di depan pintu karena menunggu bunda nya
Terdengar suara pintu " Dania bunda pulang nak " melihat sang anak yang sudah tertidur di depan pintu
" Ya ampun nak, kamu nunggin bunda ya ? " Mengendong Dania dan membawa nya ke kamar
Meletakkan Dania di atas kasur " maafin bunda ya nak, bunda ga bisa jagain kamu, bunda harus kerja supaya kamu bisa sekolah " ucap nya sambil mengelus kepala Dania
Pagi ini bunda nya libur bekerja karena ini adalah hari Minggu, bunda nya pergi keliar5 untuk membeli beberapa barang yang mungkin dibutuhkan Dania
" Lihat teman-teman dia tidak bisa bermain dengan kita " ucap anak yang lewat di depan rumah Dania
Dania hanya menatap mereka " dia tidak punya ayah dan lihat pakaian murahan nya " sambung anak yang satu
" Ayah Dania sedang tidur, Dania punya ayah " ucap nya lalu menangis
" Lihat lah dia menangis "
" Dasar cengeng "
" Kalau dia sekolah pasti dia memakai barang murah, lihat saja mainan nya " melihat mainan Dania yang sudah ada di teras rumah
Lagi dan lagi Dania hanya bisa diam mendengar ejekan teman-temannya itu, dia masuk ke rumah lalu mengurung diri di kamar
" Assalamualaikum Dania bunda pulang "
Bunda nya tidak melihat Dania, dia langsung menunjuk kamar tetapi pintu kamar itu terkunci " Dania kamu di dalam nak ? Ayo buka pintu nya bunda punya sesuatu buat kamu " berdiri di depan pintu
" Bunda, kenapa Dania tidak punya mainan mahal ? Kenapa kita tidak punya mobil ? " Teriak Dania dari dalam kamar
Bunda nya terkejut mendengar perkataan anak nya itu " Dania sayang, nak janhan dengar kan perkataan mereka sayang, liat bunda beliin kamu tas " melihat tas yang bawa
Dania pelan membuka pintu dan melihat bunda nya " apakah bunda membelikan Dania tas untuk bersekolah ? " Ucap Dania
" Iya sayang " mengelus kepala Dania
Dania sangat bahagia dengan tas yang dibelikan bunda nya, setelah beberapa bulan berlalu sekarang Dania sudah memasuki usia tujuh tahun, dia bersekolah di sekolah yang dekat dari rumah nya
" Dania pergi dulu ya bun, assalamualaikum " ucap nya saat ingin pergi ke sekolah
Bunda nya hanya tersenyum melihat putri nya dari jauh, di sekolah Dania belajar dengan baik, dia memahmi semua pelajaran, hanya saja dia belum memeliki teman yang ingin bermain dengan nya
" Baiklah semua nya kalian boleh istirahat ya " ucap guru yang mengajar dan sekarang akan keluar kelas
" Dania kamu itu anak haram, kamu tidak punya ayah " ucap teman-teman yang sudah biasa jail kepada Dania
" Dania punya ayah, ayah Dania sedang tidur " dia keluar kelas
" Mana ada ornah tidur tidak bangun " mereka semua tertawa
Sepanjang pelajaran Dania memikirkan perkataan teman nya tadi, saat pulang sekolah dia ingin bertanya kepada bunda, tetapi bunda nya belum pulang dari pekerjaan nya
Saat malam di meja makan Dania memberanikan diri untuk bertanya kepada bunda " Bun, apakah Dania ini anak haram ? " Menunduk
Bunda nya kaget mendengar ucapan Dania " tidak sayang, kamu anak bunda dan ayah, jangan pernah ngomong seperti itu lagi ya nak " memeluk Dania
" Bun, kenapa kita tidak punya mobil, barang-barang malah dan tas sekolah Dania juga tidak seperti teman yang lain "
" Sayang, bunda minta maaf ya nak, bunda belum bisa belikan kamu semua yang kamu mau "
" Dania pengen punya barang kaya gitu bunda "
Bunda nya bediri lalu mengambil celengan " lihat ini, bunda akan menabung supaya Dania bisa membeli barang yang Dania mau "
" Benar ya Bun, Dania mau beli mobil "
" Iya sayang " mengelus putrinya sambil menangis
Saat putri nya sudah terlelap dia terbangun untuk sholat, setelah selesai ia berdoa " kuat kan lah hamba mu ini, berikan lah kami rezeki ya Allah, aku ingin anak ku bahagia jika berikan semua kebahagiaan yang engkau berikan untuk ku kepadanya karena bahagia ku bisa melihat dia bahagia " ucap nya dalam doa nya
Pagi hari nya dia pergi lagi untuk bekerja, selagi dia bisa, dia akan bekerja dan mengumpulkan uang untuk Dania di masa depan
Sekarang Dania sudah dewasa, dia susah beeumur tujuh belas tahun, bunda nya sudah mulai tua san sakit, tidak kuat jika harus bekerja seperti dulu lagi
" Dania sebelum pergi sekolah kamu makan dulu ya nak " duduk di meja makan
" Makan ? Dania bosan makan nya itu-itu aja bun " ucap nya dengan nada yang tinggi
" Besok ya nak, besok bunda masakin kamu makanan yang lain " ucap sang bunda pelan
" Bunda ga kerja ? " Memakai sepatu nya
" Hari ini badan bunda kurang enak nak " melihat Dania yang sedang bersiap siap
" Uang jajan mana ? "
Ia mengambil uang dari kantong baju nya " ini nak, sekarang bunda cuma punya ini " memberikan uang kepada Dania
" Kurang ini, biasa nya juga ga segini Dania ga mau sekolah kalau uang jajan nya segini lagi besok " uacap nya lalu pergi
Sang bunda hanya bisa diam menatap Dania " apakah aku memang tidak pentas menjadi seorang ibu ? " Ucap nya
Saat di sekolah Dania melihat semua teman-teman nya yang bergaya elit, mereka semua anak orang kaya " Kamu Dania ? " Ucap seorang siswa kepada nya
" Iya " sambung nya
" Ayo kita masuk sama-sama "
Dania melihat pakaian nya, tas nya, bahkan sepatu nya, dia memakai semua barang-barang mahal " wah apakah semua yang kau pakai ini asli ? "
Melihat Dania " tentu saja, ibuku berkerja di Jepang dan ayah ku adalah seorang polisi di sini dan kau apa pekerjaan orang tua mu ?
Dania malu jika dia mengatakan kalau bunda nya hanya seorang pembantu dari rumah ke rumah " bunda ku bekerja di salah satu kantor di sini " ucap nya kepada teman baru nya
Mereka masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran, setelah selesai mereka semua pulang, Dania dan Amara sedang menunggu jemputan di depan pagar sekolah
" Apakah kau tidak pulang ? " Ucap Amara karena dia melihat Dania hanya berdiri diam
" Aku ? Iya aku akan pulang kau sendiri ? Kau tidak pulang ? "
" Aku sedang menunggu mobil untuk menjemput ku "
Dania hanya mengangguk dan pergi dari sana, sampai di rumah dia merasa iri dengan teman nya itu " kenapa aku tidak bisa memiliki semua hal yang aku mau " berteriak di dalam rumah
" Kenapa Dania ? " Ucap bunda kaget mendengar teriakkan Dania
" Kenapa Bun kita harus hidup kaya gini, aku bosan aku mau sepatu baru aku mau hp baru " Dania berteriak sambil berjalan menuju kamar nya
Mendengar ucapan putri nya, dia langsung berganti pakaian dan pergi untuk bekerja dia pergi diam-diam agar Dania tidak marah
Sampai di tempat ia bekerja, majikan nya menatap heran " kenapa kamu masuk ? Kata nya kamu lagi sakit ? "
" Iya Bu, tapi saya lagi butuh uang untuk keperluan anak saya "
" Ya udah kamu bisa kerja sekarang, selesai kerja nanti saya bayar gaji kamu "
" Baik bu "
Dirumah Dania bangun dan melihat meja makna yang kosong " Bun, bunda kemana si kenapa ga ada makanan aku kan laper " ucap nya
Tiba-tiba terdengar suara pintu " siapa " saut Dania dari dalam rumah
" Ini aku Amara, Dania ayo kita main "
" Amara ? Dari mana dia tau kalau aku tingal di sini ? " Buru-buru membuka pintu
" Hai Dania, kamu sibuk gak " menatap ke dalam rumah
" Engga kenapa ? "
" Aku boleh masuk ga ? "
" Kenapa ? " Menutup pintu rumah nya
" Kenapa apanya ? " Bingung
" Kamu tau rumah aku dari siapa ? "
" Aku baca di formulir pendaftaran kamu, aku mau masuk ayo kita bicara di dalam "
" Ini, rumah pembantu ku, karena mama pergi ke Jepang aku di titip di sini , jadi ayo kita main ke keluar " ucap Dania kepada Amara, dia takut ketahuan kalau dia hanyalah anak dari seorang pembantu
" Ya udah kamu siap-siap sana " ucap Amara lalu duduk di teras rumah Dania
Dania masuk ke dalam dan menganti pakaian nya, saat dia melihat ke dalam dompet nya, dia tidak punya uang lagi, dia pergi ke kamar bunda nya dan mengambil uang dari lemari bunda nya
" Ayo kita pergi " ucap nya saat sudah siap
" Wah baju kamu cantik ya, beli dimana ? " Ucap Amara saat melihat baju yang di pakai Dania
Dania ingat kalau baju ini adalah baju yang bunda nya bawa saat pulang kerja " ini adalah baju yang di beli ibu dari luar kota, ayo pergi " ucap nya terburu-buru
Mereka berdua pergi bersama, mereka main ke mall di sana Dania dan Amara bertemu dengan pria yang merupakan kenalan Amara
" Hai Rey, kenalin ini Dania " memperkenalkan Dania
Reyhan melihat Dania dari atas hingga bawah " hai kenalin aku Reyhan " ucap Rehan mengulurkan tangannya
" Dania " mengambil uluran tangan Reyhan
Mereka pergi nonton bioskop, saat menonton Dania merasa kalau Reyhan berusaha untuk mendekatinya, dia merasa kalau Reyhan menyukai nya " apa Reyhan udah punya pacar ? " Ucap Dania pelan ke pada Amara
" Kamu suka sama dia ? " Sambung Amara dengan nada yang rendah
" Aku pikir begitu " Dania senyum
" Apakah kau tau dia menyukai wanita kaya dan kau adalah orang kaya sudah pasti dia suka " sambung Amara
Saat selesai nonotn mereka semua keluar " Dania maaf ya kaya nya aku ga bisa ngantar kamu pulang, soal nya aku mau ketemu sama pacar aku , maaf ya " ucap Amara lalu pergi
" Amara ? Terus aku pulang sama siapa ? " Berdiri diam " apa aku naik taksi aja ? Lagian di sini aku harus terlihat kaya " pergi untuk mencari taksi
Saat dia berdiri di luar, tiba-tiba sebuah mobil sport berhenti di depan nya " mau pulang sama ? " Ucap Reyhan kepada Dania yang berdiri sendirian
Dania sempat bingung " pulang ? " Ucap nya takut " mana mungkin Reyhan ngantar aku pulang, kalau dia tau aku miskin gimana ? " Batin Dania
" Mau ga ? " Reyhan menunggu jawaban Dania
Dania tidak ada pilihan, jika dia menolak mungkin saja Reyhan akan curiga " oke " naik ke dalam mobil
" Rumah kamu dimana ? "
" Nanti di sana kamu belok kanan ya " Dania berbohong padahal itu bukan rumah nya
" Nomor telepon kamu berapa ? "
Dania malu mengeluarkan hp nya " 089276354 " ucap nya lalu turun terburu-buru
Sampai di rumah Dania senyum " Dania kamu dari mana nak ? " Ucap bunda nya karena baru pertama melihat Dania pulang selarut ini
" Bun aku mau beli hp, besok hp nya harus ada " masuk ke dalam kamar
" Tapi bunda ga ada uang nak, uang bunda juga baru hilang, kamu ada liat uang bunda ? "
" Oh jadi bunda nuduh aku yang ambil uang bunda ? " Ucap Dania marah-marah kepada bunda nya
" Bunda hanya bertanya nak, bunda ga maksud buat nuduh kamu "
" Aku ga mau tau, besok pulang sekolah aku mau hp titik " ucap nya
" Harus dimana lagi aku mencari pekerjaan agar bisa membelikan hp untuk Dania "
Besok pagi nya Dania meminta uang jajan lebih, karena dia ingin berangkat ke sekolah mengunakan taksi, setelah Dania berangkat sang bunda juga pergi untuk bekerja
Di sekolah semua murid melihat Reyhan yang sedang menuju kelas Dania " hai Dania, mau makan siang sama aku ? " Ucap Reyhan menghampiri Dania
Amara datang dan melihat mereka berdua " wah ada apa ini ? Apakah kalian bedua ? " Amara terlihat kaget
" Tidak Amara, itu bukan seperti yang kau pikirka " ucap Dania
" Emang kenapa kalau aku sama Dania pacaran ? " Merangkul Dania
" Sana Dan, pergi makan sama Reyhan, jarang-jarang kan anak kaya Reyhan mau makan sama cewek " ucap Amara
Dania dan Reyhan pergi makan bersama " kenapa kau tidak menjawab vc ku tadi malam ? "
" Vc ? Iya aku sudah tidur karena capek, jadi aku tidur lebih awal " sambung Dania, padahal dia memang tidak ingin menjawab vc dari Reyhan karena rumah dan hp nya yang tidak memadai
" Nanti malam tolong jawab vc ku " ucap Reyhan
" Oke "
Mereka melanjutkan makan nya, di sebuah rumah makan terlihat bunda Dania yang sedang mencuci piring yang bertumpuk banyak
" Tolong cuci semua nya dengan benar " ucap atasan kepada Bunda Dania
" Iya pak, tapi pak apa boleh saya minta uang muka nya dulu "
" Kau siapkan saja ini semua, nanti akan ku beri uang nya, datang lagi besok agar semua nya cepat selesai "
" Baik pak, terimakasih "
Saat pulang kerja, bunda Dania melihat ada sebuah konter yang menjual berbagai macam merek hp, tapi dia tidak tau hp apa yang di inginkan Dania " apakah uang segini cukup untuk membeli hp yang Dania mau ? " Ucap nya menatap uang yang ia bawa
Di memberanikan diri untuk masuk dan membeli hp secukup uang yang dia bawa, dia langsung pulang saat sudah mendapat hp untuk Dania
" Assalamualaikum " membuka pintu
" Mana hp nya ? " Ucap Dania saat melihat ibu nya pulang
" Ini nak " memberi bingkisan yang ia bawa
Mengambil paksa bingkisnya " apa ini ? Kenapa malah hp ini yang bunda beli ? Apakah tidak ada yang lebih mahal "
" Dania, melihat tingkah mu yang semakin lama semakin menjadi, bunda tidak bisa memberikannya hp ini untuk mu " menarik lagi bingkisan yang berisi hp dari tangan Dania
" Bunda, apa salah kalau Dania mau hp, ini salah bunda kenapa kita hidup kaya gini, semua teman Dania udah punya hp bahkan hp mereka bagus bun " bentak Dania
" Apa boleh buat Dania, apa bunda juga mau hidup kaya gini, kita harus nya bersyukur bisa makan tiga kali sehari nya " jawab bunda
" Ayah meninggal karna Bunda, ini semua salah bunda, bunda yang salah " mengambil hp nya dan masuk ke kamar
" Dania " bentak bunda nya kepada Dania
Dania memainkan hp baru nya dan mengubah kamar nya agar terlihat sedikit lebih mewah lalu dia menjawab vc Reyhan
Tlpn on
Rehyan " kamu mau ga pergi ke bar besok malam ? "
Dania " bar ? Kita mau ngapain ? "
Rehyhan " kita minum, tenang aja aku yang bayar "
Dania " oke "
Pagi sebelum berangkat ke sekolah Dania membawa baju ganti nya, dia belum melihat bunda nya dari tadi, dia mengira kalau bunda nya sudah berangkat bekerja jadi dia langsung pergi
" Apakah kau sudah membawa semua nya ? Ucap Reyhan
" Iya aku sudah membawa nya " menunjukan tas nya
" Apakah kita akan tetap di sini ? " Sambung Amara dari belakang
Dania awal nya merasa bigung karena setiap mereka bersama pasti ada Amara " Amara kenapa kau berada di sini ? " Ucap Dania menatap kebelakang
" Aku ? " Ucap Dania sambil menunjuk diri nya sendiri " tentu saja aku akan ikut dengan kalian "
" Biarkan saja dia, ayo kita berangkat ke sekolah sekarang "
Sampai di tempat kerja, bunda Dania merasa sangat lelah wajah nya pucat " buk, jika kau merasa lelah pulang lah " ucap salah satu pegawai yang bekerja dengan bunda Dania
" Tidak pak, saya baik-baik saja, bapak tidak perlu khawatir " ucap nya lalu berdiri dan melanjutkan pekerjaan nya
Sore hari, bunda langsung pulang dia merasa sangat pusing " Dania nak, bunda minta tolong belikan bunda obat " membuka pintu lalu duduk di kursi tamu
Semua nya diam senyap tak ada yang menyaut panggilan nya " apakah Dania belum pulang ? " Melihat ke arah jam " aku akan keluar sebentar dan membeli obat sendiri " ucap lalu pergi membeli obat
Dania, Amara dan Reyhan sudah tiba di sebuah bah yang sangat mahal " apa ini Dania ? Apakah kau akan memakai baju tertutup seperti ini ? " Amara melihat baju Dania yang cukup sopan dan menurutnya itu tidak cocok jika di pakai ke bar
" Memang nya ada yang salah dengan pakaian ku ? " Melihat pakaiannya dari atas hingga bawah
" Tenang-tenang, aku sudah tau ini akan terjadi " Reyhan datang dengan membawa bingkisan " lihat ini aku sudah membawakan baju untuk Dania " memberikan bingkisan ke Dania
Dania mengambil bingkisan itu, dia membuka sedikit dan melihat baju yang Reyhan berikan " apa ini ? apakah aku harus memakai ini ? " ucap nya menatap Reyhan
Reyhan menatap heran " apakah kau tidak pernah memakai nya ? wanita kaya mana yang tidak pernah memakai pakaian seperti ini ? " menatap Dania
" Baiklah aku akan mencoba nya, dimana ruang ganti nya ? " menatap Reyhan
" Pergilah ke sana " menunjukan arah untuk berganti pakaian " setelah itu masuk ke ruangan ini " memberikan tiket ke Dania
Setelah Dania pergi, Amara dan Reyhan tos " akhirnya kita bisa menjebak dia, gadis miskin seperti dia tidak pantas bermain dengan kita " merangkul Reyhan
" Sebenarnya apa yang sedang kau rencana kan ? " Reyhan menatap Amara
Amara menatap ke bawah " apakah adik kecil mu yang di dalam sana tidak ingin bermain ? ini waktu nya bermain " senyum sinis
" Ouh " menutup bagian bawah nya karena Amara menatap nya " aku akan bermain malam ini "
" Kau tidak perlu malu, aku sudah pernah mencoba adik manis mu itu, rasa nya cukup enak " menatap kebawah Reyhan
Berfikir " kemarin saat bersama mu aku memakai pengaman apakah sekarang aku tidak perlu memakai nya ? " ucap Reyhan
" Itu urusan mu " pergi dari sana
Dalam perjalanan nya untuk membeli obat, dia mimisan dan wajah nya sangat pucat " bisa tolong berikan aku obat demam ? " ucap bunda kepada salah satu karyawan di sana
Karyawan itu terkejut melihat wajah bunda yang sudah membuat dan mimisan " sebaiknya ibu ikut saya, saya akan membawa ibu ke rumah sakit terdekat " ucap sang karyawan
Bunda sempat melawan saat ingin di bawa ke rumah sakit " saya harus segera pulang, anak saya belum makan, Dania harus makan " ucap bunda saat di bawa paksa ke rumah sakit
Saat di rumah sakit, bunda langsung di larikan ke UGD keadaan nya sudah memburuk, suster yang menangani nya menelpon putri nya tapi tak kunjung ada jawaban dari sang putri " dokter wali nya tidak bisa di hubungi, apa yang harus kita lakukan ? "
" Karena tidak ada wali maka kita tidak bisa melakukan apa-apa, biarkan saja dia disini sampai wali nya datang " ucap sang dokter dengan berat hati dan pergi meningal kan pasien nya itu
Setelah selesai ganti baju Dania masuk ke dalam ruangan yang di bilang oleh Reyhan tadi " apakah benar ini ruangan nya " ucap nya masuk pelan sambil menarik baju nya yang menurut nya itu sangat pendek
" Duduklah di sini " ucap Reyhan menepuk paha nya
Dania datang dan duduk di samping Reyhan " dimana Amara ? apakah dia sudah pulang ? aku juga akan pulang kalau begitu " ucap Dania takut, dia merasa ada yang aneh dengan ruangan ini
Menarik pinggang Dania " kita bisa bermain bukan "
" Apa yang kau katakan ? " memukul tangan Reyhan
Reyhan menarik pelan lengan baju Dania " ayo kita mulai "
" Apakah kau sudah gila ? apa yang kau lakukan, harus nya aku tau jika kalian tidak akan mau berteman dengan gadis seperti aku ? " pergi dari sana sambil membawa jaket yang ada di atas meja
Saat dia sedang di luar bar dan ingin memakai jaket yang dia bawa tiba-tiba telpon nya berdering " bunda ? " melihat hp nya lalu mengangkat telpon nya " iya Bun kenapa ? ini juga udah mau pulang " ucap nya kesal
" Apa benar ini dengan Dania putri dari ibu Linda ? "
" Iya benar, kenapa ya ? ini siapa ? "
" Maaf Dania, apakah kamu bisa datang ke rumah sakit indah permata ? bunda kamu sedang kritis dan harus di operasi, jika kamu tidak datang maka hal buruk bisa saja terjadi " ucap suster
" Baiklah saya akan ke sana, tolong jaga bunda saya sampai saya datang sus " ucap nya mematikan telpon lalu berlari untuk mencari taxi
Perjalanan dia menuju rumah sakit tidak mudah, dia mengalami macet dan beberapa taxi juga tidak mau mengantar nya karena rumah sakit itu sangat jauh
Sampai di rumah sakit dia langsung menuju meja resepsionis " apakah di sini ada pasien yang bernama Linda ? " ucap nya dengan mata yang merah dan mas kara yang sudah luntur
" Iya dia ada di sana, kondisi nya sangat tidak memungkinkan " ucap suster
Dia melihat sang bunda yang terbaring lemah di atas ranjang, dengan semua alat yang ada di tubuh nya, Dania berjalan dan menghampiri bunda nya " bunda ? bunda kenapa di sini ? ayo kita pulang "
Mendengar suara yang putri tercinta, bunda berusaha untuk membuka mata nya agar dia bisa melihat putri nya itu " Dania anak ku " mengangkat tangan nya dan mengelus kepala putri nya
" Iya Bun, ini Dania, bunda harus kuat ya, kita harus pulang " mengambil tangan bunda nya dan mencium nya
" Tadi malam, bunda mimpi ketemu ayah nak, ayah kangen sama bunda, kalau bunda pergi bersama ayah Dania harus bisa hidup mandiri ya sayang " mata sang bunda sudah berkaca-kaca
" Engga Bun engga " ucap Dania menangis di atas perut bunda nya " Bun Dania minta maaf, selama ini Dania suka melawan sama bunda, bunda harus pulang " menangis
" Anak ku Dania, ini bunda punya sesuatu buat kamu " memberikan selembar kertas
" engga Bun " menangis sangat keras
" Jaga diri kamu ya nak, selamat tinggal putri ku " ucap sang bunda lalu menutup mata nya
Dania menangis sangat keras tetapi apa boleh buat, bunda nya telah meninggal dan sekarang dia tinggal sendiri, saat berada di makam bunda nya, dia membuka kertas yang di berikan bunda nya
" Dania anak ku, jika kau membaca ini mungkin bunda udah ga bersama kamu lagi nak, bunda mau minta maaf karena merahasiakan penyakit bunda, sayang bunda udah siapkan tabungan untuk kamu, kartu ATM nya ada di bawah kasur dan kata sandi nya adalah ulang tahun kamu nak, maaf bunda belum bisa belikan semua barang yang kamu mau, maaf karena tidak bisa menjadi bunda seperti yang kamu mau, semoga kamu bahagia ya nak, selamat tinggal putri ku "
Salam manis bunda 🧕