Tara menyetop angkot namun semua angkot yang melintas penuh penumpang.
Pesan ojek online pun tidak ada driver yang menerima ordernya.
Tara semakin panik.
Hari ini adalah hari pertama ia magang.
Tara mahasiswi jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma Semester 6.
Tara ditempatkan kampusnya magang di Diskominfo Kota X.
Tara awalnya mengajukan magang di Google Indonesia.
Tara yakin bisa lolos karena ia memenuhi semua persyaratan untuk magang di Google Indonesia.
Tara juga sudah melihat namanya tertera dalam salah satu mahasiswa yang akan magang disana.
Namun H-2 Tara mendapatkan informasi dari bagian Akademik bahwa Tara di tempatkan magang di Diskominfo Kota X.
Tara kesal dan mengajukan komplain. Namun Kaprodi Tara justru mengancam tidak akan meluluskan Tara jika Tara tidak menerima penempatan magang yang sudah tidak dapat diganggu gugat.
Tara akhirnya menerima keputusan kampus.
*
Tara berhasil sampai di Diskominfo Kota X.
Melirik jam ditangannya yang menunjukkan pukul 07.40 WIB.
Tara bergegas masuk ke gedung perkantoran tersebut.
Tampak para ASN dengan seragam lengkap masuk ke Lift.
Tara tak mau tertinggal dan ia pun masuk Lift bersama dengan para ASN tersebut.
Berdasarkan informasi Kaprodinya Tara harus menemui Pak Rama Saputra, Kepala Dinas Kominfo Kota X.
Tara sampai di lantai 9.
Pintu Lift terbuka dan Tara berjalan menemui Front Office menyampaikan maksud dan tujuannya.
"Maaf Dek, Pak Rama nya sedang breafing. Silahkan tunggu dulu." Seorang petugas menyampaikan pada Tara.
Tara menggunakan kesempatan itu untuk ke Toilet karena Tara sejak di ojek sudah kebelet pipis.
Dengan langkah terburu-buru Tara bergegas mencari toilet.
Dengan langkah yang terbirit-birit Tara tidak melihat kearah depan dan menabrak orang didepannya.
"Brakkkk!"
Tara menabrak pria dan buat map yang dibawa pria tersebut berserakan.
Tara hendak memungut kertas-kertas yang berserakan namun tak mempedulikan pria yang ditabraknya.
"Kalo jalan pake mata!" Pria tersebut berkata dengan nada jutek.
"Maaf Pak, saya tidak lihat." Tara menyerahkan map yang ia pungut dan menyerahkan kepada pria yang membentak Tara.
"Makanya pake kacamata, jangan dempul aja ditebelin!" pria jutek itu segera pergi melewati Tara dengan tatapan dinginnya.
Tara dengan kekesalannya segera menuju toilet menuntaskan hajatnya.
Lega urusan pertoiletannya selesai, Tara segera menuju Front Office menanyakan kembali apakah Pak Rama sudah datang.
"Silahkan Dek, Pak Rama ada diruangannya." Petugas Front Office tersebut mengantar Tara menemui Pak Rama.
Tara masuk bersama petugas tersebut.
"Selamat pagi Pak, Saya Tara Andriana Mahasiswi Magang dari Universitas Gunadarma." Tara langsung memperkenal diri pada Kadis Kominfo yanh saat ini membelakangi Tara karena ia sedang menerima telpon.
"Kamu!"
"Cowok Jutek!"
"Ram, Gw..." Suara seorang pria yang tiba-tiba masuk ke ruang Pak Kadis.
Tara terkejut ternyata Kadis Kominfo yang akan ditemuinya adalah Cowok Jutek yanhg tadi tak sengaja ia tabrak.
"Sorry, gw ga tahu Lo ada Tamu."
"Ada apa Sur?" Rama segera menyapa Surya dan mengabaikan Tara.
"Hai Dedek cantik, mau ngapain diruangan Pak Kadis. Kenalin Aku Surya, Sekretaris Dinas Kominfo." Surya dengan ramah memperkenalkan diri pada Tara.
"Aku Tara Andriana Pak Surya, Mahasiswi Magang dari Universitas Gunadarma. Salam Kenal Mas Surya" Tara menyambut jabat tangan Surya.
"Oh Dedek cantik ini Mahasiswa Magang ya. Kamu nanti ikut aku saja, bantu-bantu Mas ya." Surya dengan senang hati langsung pdkt dan sksd.
"Ehemmm." Rama berdehem dengan wajah jengkel.
"Kamu mahasiswa magang? Mana surat pengantar dari kampus?" Rama dengan tatapan juteknya pada Tara.
Tara menyerahkan surat pengantar yang dibawanya kepada Rama.
Rama membaca sekilas.
"Kamu Saya terima magang disini, tapi Saya ga suka kalo punya pegawai yang cuma bisa dandan doang, tapi ga bisa kerja apalagi ceroboh dan ga punya etika!" Rama dengan kata-kata pedasnya mengalahkan Bon Cabe level 50.
Meski kesal Tara cari aman dan mengiyakannya.
"Baik Pak." Tara menjawab singkat.
"Pak?" Rama dengan mengangkat alisnya tak suka.
"Eh, iya Pak, ada apa?" Tara tak mengerti, kesalahan apa yang membuat Rama kesal.
"Kamu panggil Surya, Mas terus panggil Saya Pak? Emang muka Saya lebih Tua dari Surya?" Rama dengan nada meninggi.
"Duh Dedek Cantik, Maksudnya Pak Rama, Eh Kak Rama jangan Pak, Maunya dipanggil Kakak Kali." Surya meledek Rama.
"Tapi kan Pak Rama Kadis masa Saya manggil Bapak Kakak?" Tara tentu ga enak kalau memanggil Kadis dengan Kakak. Bisa-bisa Tara dianggap kurang ajar.
"Ya terserah kamu mau manggil saya apa!" Rama kesal mendengar jawaban Tara.
"Tara, kamu manggil aku kakak aja ya. Kak Surya." Surya dengan senang hati mengajukan dirinya dipanggil Kak Surya.
"Oke Kasur." Tara memberikan jempolnya.
"Kasur?"Surya bingung.
"Iya, Kasur alias Kak Surya." Tara takut Surya marah.
"Hahahahaa,,, lucu juga kamu Tara. Kasur. Boleh, Boleh." Surya tak sengaja mengacak rambut Tara.
"Kalian kenapa masih disini, Sur ajak Tara ke bagian kamu kasih tahu dia apa tugasnya." Rama dengan wajah yang tidak ramah menyuruh leduanya keluar ruangan.
"Siap Pak Kadis! Ayo Dedek Cantik, Ikut Kak Surya."
Surya mengajak Tara keluar ruangan Rama.
*