Menulis sesungguhnya sudah kulakukan sejak berumur 15 tahun.
Tadinya aku hanya senang membaca. Membaca apa saja. Yang penting ad bacaan di setiap harinya.
Aku ingat, bahkan di kelas empat SD saking nggak adanya bahan bacaan lagi,aku membaca buku milik Om ku yang berjudul PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT.
Sumpah, otak bocahku nggak ngerti istilah- istilah yang ada di buku yang menurutku tebal itu. Tapi aku tetap saja melahap buku itu sampai halaman terakhir.
Apa yang kudapat dari membaca buku itu? Nggak ada. Karena waktu itu aku masih nggak paham isi dan istilah- istilah yang ada dibuku itu.
Tapi tak apa. Yang penting hasrat membacaku tersalurkan.
Hingga bertumbuh remaja,aku mulai punya rasa tak puas dengan cerpen- cerpen yang sering kubaca baik di koran maupun di majalah remaja kala itu.
Aku lalu memutuskan untuk mencoba menulis sendiri cerita yang ku mau.
Hanya ku tulis tangan di buku tulis. Dan itu kulakukan bertahun- tahun hingga aku tamat SMK.
Ada banyak cerpen yang ku tulis di buku tulis yang ternyata banyak jumlahnya.
Cerpen- cerpenku dibuku tulis itu pada akhirnya jadi bahan bacaan adikku. Dia pembaca pertama dan satu- satunya semua cerpenku.
Nggak ada niat ngirim cerpwn- cerpen masa remajaku itu ke mass media kala itu. Aku nggak punya nyali. Sama sekali.
Dan lagi aku nggak punya mesin ketik untuk mengetik naskah cerpenku bila akan di kirim ke koran atau majalah.Karena syaratnya memang harus dalam bentuk naskah ketik kala itu.
Waktu berlalu. Seiring umur dan perjalanan hidupku,di umurku yang sudah sangat dewasa saat ini aku tetap dengan cintaku pada dunia literasi walau tak membara kala muda dulu.
Ya,kenyataan hidup merampas sangat banyak waktuku untuk kudedikasikan waktuku untuk mencari nafkah.
Hampir tak punya waktu luang untuk berleha- leha apalagi menikmati hobi membaca dan menulis ku.
Hingga tanpa dinyana pandemi melanda dunia dan memaksa kita untuk banyak stay at home, juga work from home, membuat aku kembali punya banyak waktu luang karena waktu bekerjaku berkurang limapuluh persen.
Bingung pada awalnya. Aku mau mengisi waktu luang ku dengan melakukan apa.
Bahkan membaca dan menulis yang dulu ibaratnya sudah mendarah daging nyaris terlupa kalau itu bisa jadi hal menyenangkan untuk dilakukan di waktu- waktu luang ku menikmati masa pandemi.
Hingga akhirnya aku berkenalan dengan aplikasi.Noveltoon dengan smartphone murahanku.
Membaca asal saja novel yang muncul diberanda yang akhirnya sering membuatku tidak puas dengan gaya bahasa atau alur ceritanya.
Aku berpikir aku bisa menulis dan bertutur lebih bagus dari author yang pede ini. Haha...sombong ya aku...?
Aku baru merasakan jatuh cinta pada novel online saat membaca tulisan- tulisan Nadira Bee,lalu bertemu dengan tulisan LinAiko.
Aku seperti dirong-rong perasaan untuk harus menulis lagi. Harus!
Walaupun tak sehebat penulis- penulis itu, tapi aku ingin mencicipi kemudahan teknologi literasi ini.
Aku bisa menulis dimana pun asal membawa ponselku. Aku bisa membagi imajinasi ku kepada banyak orang diluar sana tanpa harus mereka tahu siapa aku.
Akhirnya aku mengumpulkan nyali untuk menulis novel pertamaku yang ku kembangkan dari salah satu cerpenku.
Novel pertamaku di NovelToon berjudul KEPINGAN MASA LALU. Tulisan online pertama yang berhasil kutamatkan juga. Aku bangga pada diriku sendiri kala itu.
Ya walaupun novel itu nggak banyak yang baca, tapi setidaknya ada orang lain yang menikmati hasil haluku selain diriku sendiri.
Dan apesnya lagi, karena ponsel rusak dan aku ganti akun, novel online pertamaku itu tak bisa kumiliki lagi dengan akunku yang baru.
Sedih sekali. Tapi tak mengapalah. Setidaknya KEPINGAN MASA LALU tetap bisa ku pandangi sebagai monumen keberanianku menumbuhkan nyali tampil dengan tulisanku untuk dinikmati siapapun.
Setidaknya aku berani mencoba. Dan aku ternyata bisa melakukannya.
Menurutku itu sebuah peningkatan dalam kualitas diriku pribadi.
Sekarang aku sudah ada akun baru dan sudah ada dua novel yang sudah berhasil tamat dan satu novel on going yang sedang ku tulis dan ketiganya sudah dalam ikatan kontrak dengan noveltoon.
Walaupun tak hebat, tapi aku tahu aku bisa. Setidaknya noveltonn mengakuinya dengan bukti cukup cepat menerima pengajuan kontrak ketiga novelku.
Aku senang menulis dan aku merasa punya tempat nyaman disini.
Terimakasih untuk semuanya.
🙏🙏🙏