Prince of Wolf
Oleh Sept
Bagian 3
Aroma wangi Jasminum polyanthum menyeruak di dalam ruangan yang terasa dingin tapi begitu hangat bagi Amora. Gadis itu kembali terlelap. Amora tertidur, menjadikan tubuh Edward sebagai bantal. Bulunya yang halus seperti sutra, lembut dan harum. Ya, Edward kembali berubah menjadi seekor srigala besar.
Ekornya bergerak-gerak, menimbulkan angin alami yang membuat Amora makin lelap di dekatnya.
Di dalam tidurnya, Amora bermimpi. Ia dikejar banyak kawanan manusia membawa tombak bermata api. Amora terus berlari, hingga seekor srigala besar berbulu abu-abu, menarik tubuhnya.
Amora terus menoleh ke belakang, dan ketika dirinya hampir sampai gerbang di ujung kota mati tak bernama, tiba-tiba sebuah tombak panjang dengan api di mata tombak tersebut, melesat mengarah padanya.
"AWAS!" teriak gadis itu cukup kencang, sempat membuat mata Edward yang kala itu dalam rupa srigala menjadi menajam.
Amora memeluk punggung srigala yang akan menjadi sasaran para pemburu. Para pemburu yang menginginkan darah srigala dan juga jantungnya. Mereka juga ingin keabadian yang sama.
"Lebih cepat!" seru Amora ketika mereka berhasil menghindar dari tombak yang mengarah ke arah mereka.
Hari semakin gelap, mereka berdua terus berlari. Menerobos hutan pinus dan semak belukar setinggi manusia.
"Mereka sudah dekat!" ujar Amora panik ketika semak-semak mulai terbakar.
Sedangkan Edward, ia mulai memperlambat larinya. Di depan sudah jalan buntu. Sebuah jurang yang sangat curam. Kanan Kiri juga tebing. Keduanya sudah terkepung. Apalagi para pengejar sudah mulai mendekat.
"Berpeganglah!" titah Edward kemudian.
"Kita akan mati?" tanya Amora takut.
"Aku katakan, berpeganglah!" perintah Edward tegas.
Hitungan detik, Edward memasang kuda-kuda. Srigala jangan itu pun langsung meluncur ke dalam jurang. Sebuah teriakan yang cukup kencang terdengar menakutkan.
Para pemburu semua berpencar, semuanya menyusuri jurang dan tebing tersebut. Ketua suku terlihat geram. Karena ia tahu, di bawah sana ada sungai yang mengalir deras. Jelas srigala itu selamat dan bisa lolos untuk pengejaran mereka yang turun temurun.
BYURRRR ...
Edward sudah berubah jadi manusia, ia menarik tubuh Amora yang jatuh tertarik ke dasar sungai dalam.
Amora kehilangan kesadaran, Edward pun membopong tubuh lemah Amora. Ia langsung meletakkan Amora tepat di atas bebatuan. Memberiakn napas buatan dan menekan perut bagian atas gadis tersebut.
"Wake up!"
Berkali-kali Edward menekan bagian yang sama. Sampai akhirnya, Amora terbatuk-batuk dan memuntahkan banyak air yang terlanjur tertelan.
Tapi sayang, dari jauh mata Amora melihat sebuah tombak kembali tertuju pada srigala yang ada di depannya.
"AWASSS!" sentak Amora.
Seketika matanya terbuka, Amora terbangun dari mimpi buruknya. Gadis bermata biru tersebut semakin tersentak tak kala Edward yang ada dalam mimpinya, kini menatapnya dengan dalam.
Sosok pria srigala itu kini mengusap bulir keringat yang sudah memenuhi dahinya. Jantung Amora kembali terpacu, berdegup sangat kencang. Tatapan Edward benar-benar bisa membunuhnyaa.
Dan entah mengapa, tiba-tiba langitnya terasa suram. Langit-langit kamar yang dihiasi ukiran perak itu mendadak seperti berputar sangat cepat.
Bukkkkk ....
Amora pingsan.
***
Purnama bersinar begitu indahnya, Edward menatapnya dari dalam kamar. Meski bulan tidak bulat sempurna, tapi malam ini adalah malam istimewa.
"Selamat datang di kastil ini, selamat datang untuk kalian berdua," Edward menyeringai. Memperlihatkan taringnya yang runcing pada Amora yang baru saja tersadar.
Gadis itu kemudian beringsut, Amora terlihat panik, entah berapa lama ia tertidur, yang jelas begitu membuka mata perut Amora sudah membesar.
Amora semakin gelisah tak kala Edward mendekat dan mengusap perutnya. Terlihat kuku-kuku tajam yang keluar dari jari pria sirgala tersebut. Takut, Amora mencoba mundur. Tapi, detik berikutnya Edward menggaung dan kembali menjadi seekor srigala besar.
Srigala itu berjalan mengitari ranjang, seolah sedang menjaga dan menunggu lahirnya putra mahkota dari kastil tua milik Srigala satu-satunya yang masih tersisa.
***
Lanjut gak? Kalau ada yang baca, Sept lanjut. Heheheh
Btw makasih ya, sudah mau baca tulisan gabutku. Yuk, ikuti tulisan Sept yang lain. Untuk info update, kalian bisa lihat di IG : Sept_September2020
Tengkyu bestie!
sudah ada versi novel. silahkan klik profile Sept. sudah up dengan judul yang sama