Setelah ditinggalkan oleh pacarku, aku menjadi bosnya.
Ryan: "Kita putus aja ya... Aku udah ada cewek baru, yg lebih kaya dari kamu dan ngasi apapun yg aku mau, gak kayak kamu cewe murahan"
Jenia: "Cih najis, yaudah kita putus aja kalo emang itu mau mu, bye"
Jenia pun pergi meninggalkan Ryan saat itu, dengan perasaan kesal Jenia mengoceh di sepanjang perjalanan.
"Cowo gatau di untung! Tapi baguslah gua putus sama dia, cowo yg gada kerjaan, kerjaan nya cuma mabuk mabukan dan berjudi, gua juga ga tahan pacaran sama cowok kayak gitu"(Ucap Jenia).
Jenia adalah anak dari bos sebuah perusahaan, tak banyak yg tau tentang kebenarannya karena Jenia adalah orang yg tertutup dan dingin, ia hanya memiliki dua sahabat saja, ia adalah cewek tercantik di kampusnya, karena itulah Ryan tergila gila dengan kecantikannya, akan tetapi Jenia hanya merasa kasihan kepada Ryan karena itulah ia mau menjadi pacarnya saat itu, Ryan terlihat seperti orang yang baik saat itu, setelah seminggu berpacaran dengan Jenia dia mulai memperlihatkan sisi buruknya, contohnya mabuk mabukan dan banyak hutang sana sini, sering berjudi, sering kali dia meminjam uang kepada Jenia, tapi karena Ryan adalah pacarnya Jenia tak pernah memperhitungkan uang yg dipinjam oleh Ryan.
1 Bulan kemudian, Jenia sudah wisuda di bidang informatika dan akan bekerja di kantor ayahnya, untuk menggantikan ayahnya yg akan pensiun karena ayahnya sudah tua.
Di sisi lain Ryan menjadi gelandangan karena di putuskan oleh pacar barunya yg tak tahan punya pacar seperti dirinya.
"Sialan, dia mutusin gua, andai dulu gua ga mutusin Jenia pasti masih bisa morotin dia, apa gua mulai kerja aja ya"
Ryan pun mencoba melamar pekerjaan di berbagai tempat, namun sayangnya tidak ada yg menerima lamarannya dikarenakan Ryan bukan lulusan kuliahan dan tidak memiliki pengalaman pekerjaan.
Kemudian Ryan melihat sebuah lowongan pekerjaan di kantor sebuah perusahaan, dia melamar pekerjaan di tempat itu, dengan keadaan terpaksa Ryan pun diterima karena kantor itu memang kekurangan karyawan saat itu.
Boss perusahaan: "Kamu tidak memiliki pengalaman kerja dan bukan lulusan kuliahan ataupun Sekolah Kejuruan, tapi karena kami kekurangan karyawan saat ini kamu akan diterima".
Ryan: Terimakasih pak, saya akan melakukan yang terbaik.
Boss: Baik, kamu mulai bekerja besok datang jam 08.30 harus tepat waktu!
Ryan: Baik pak, sekali lagi terimakasih
Keesokan harinya Ryan pun datang ke kantor tersebut tepat jam 08.30.
Ryan: Fiuh tepat waktu.
Saat masuk ke kantor Ryan pun terkaget melihat Jenia juga ada disana, dia berniat mempermalukan Jenia saat itu.
Ryan: Huh? Bukanya itu Jenia? Haha kayaknya dia mau cari pekerjaan disini, gua bikin dia malu aja hahaha.
Ryan pun memasuki kantor itu dengan gagah berani dan berkata "Oi Jenia lihatlah, lu udah jatuh miskin sekarang makanya lamar kerja disini hahaha, apa orang tua lu udah mati? Makanya lu cari kerja disisni? hahaha".
Jenia: Jaga ucapan lu ya! Lu itu karyawan baru disini! Gua pecat tau rasa lu!
Ryan tidak percaya dengan ucapan Jenia dan kembali berkata....
Ryan: Haha, bilang apa lu? Ga mungkin lah lu boss di kantor ini, kemarin gua ngelamar disini dan diterima sama bos nya, lu pikir gua bocah SD? Yg bisa lu bohongin gitu aja?.
Boss dari perusahaan itu tiba tiba saja masuk dari pintu depan dan tidak sengaja mendengar keributan tadi, Ryan pun tersenyum dan berkata: "Bos cewek jalang itu ngaku ngaku jadi bos perusahaan ini, dia pikir dia siapa", sambil menunjuk ke arah Jenia.
Boss: Putriku Jenia tersayang, ada apa ini?, kenapa ribut banget
Jenia: Dad cowok sialan ini ngata ngatain aku dari tadi, pecat dia dad huhuhuhu(pura pura nangis)
Boss: Anak baru kurang ajar! Mulai hari ini juga saya pecat kamu.
Ryan: Ma-maaf bos, saya tidak Jenia itu putri anda
Boss: Sekali ku pecat tidan akan kuberikan kesempatan lagi, pengawal seret orang ini keluar biarkan dia jadi gelandangan, dasar ga tau diri.
Ryan pun menjadi gelandangan dan tidak diterima bekerja dimanapun, dia bahkan tidak punya tempat tidur, hanya tidur di trotoar dan memungut makanan sisa, sungguh tragis nasibnya, dia pantas mendapatkannya, itu adalah karma nya.
Di sisi lain Jenia akan segera menikah dengan seorang pria yang bernama Andre, yang bekerja di perusahaan butik, walau gajinya tak seberapa namun cintanya tulus tanpa paksaan.
Jenia pun hidup bahagia bersama Andre. Tamat~