" Masih harus ngurus itu harus ngurus ini bikin pusing aja ." gerutu seorang wanita muda yang tengah merapikan buku bukunya di atas meja ruang tamu rumah nya .
" ngeluh aja terus lama lama papa cari in kamu dosen pribadi biar nilai mata kuliah kamu gak anjlok semua ." ucap Reza mewanti wanti sang anak yang termasuk pemalas itu .
" Papa mah sekarang itu terus yang jadi andalan dikit dikit cari dosen pribadi kayak sela gk bisa belajar sendiri aja . gak percaya banget sih sama anak nya ." Sanggah wanita bernama sela itu wajah nya nampak mendung dengan bibir yang sengaja ia kerucutkan ke depan .
" Emang kenyataan kamu gak pecus belajar sendiri bukti nya nilai kamu anjlok semua kalau kamu pecus pasti nilai kamu gak bakal anjlok . " bantah Reza kali ini lelaki itu memilih duduk di hadapan sang anak .
" Sela pecus kok pa ... tapi akhir-akhir ini aja sela lagi gak konsen belajar . pokoknya sela gk mau punya dosen pribadi ." ucap Sela kesal wanita itu hendak beranjak dari duduknya dengan membawa beberapa buku milik nya .
" Kamu sekarang milih mau papa cari in dosen pribadi atau papa aduin kamu sama dia .." ucap Reza seketika membuat sela melotot .
" Papa mah .... ukey sela setuju tapi jangan aduin ke dia ya pa , nanti sela kena marah . " ucap Sela ketakutan ia tak mampu membatah ia tak mau mengambil banyak resiko .
" Nah gitu dong dari tadi pakek ngancem segala kamu . " ucap Reza tersenyum bahagia , sedangkan sela hanya bisa menggerutu dalam batin nya dan kembali melanjutkan langkah nya menuju kamar milik nya .
" Jangan lupa nanti malam dosen itu datang bersiaplah untuk belajar . " teriak Reza dari ruang tengah yang masih sela dengar karena ruang tengah rumah nya tak begitu jauh dari kamar wanita itu .
" ini lah itu lah cerewet banget kalau bukan karena kamu aku gak akan mau punya dosen pribadi ." ucap sela pada sebuah foto di samping tempat tidurnya .
....
...
...
...
...
Malas itulah yang tengah sela rasakan saat ini ia begitu malas belajar apalagi dengan orang yang belum ia kenal sebelumnya . Rasa malas itu semakin besar ketika ia sudah berbaring nyaman di atas kasur nya .
" Sela ...Dosen mu sudah datang tuh kamu gak mau menyambut nya ." ucap Reza di luar pintu kamar anak nya .
Helaan nafas panjang terdengar dari mulut sela , Wanita itu beranjak malas dari tidur nya . Menuju tumpukan buku yang sudah membuat nya pusing terlebih dahulu sebelum membuka buku tersebut .
" Tepat waktu sekali dosen sialan itu . " ucap sela mengambil beberapa buku kemudian wanita itu bergegas menemui dosen pribadi nya .
" Mana orang nya ?" tanya sela pada sang papa ketika ia sampai di ruang tengah rumah nya .
" itu ...." Tunjuk Reza pada seseorang yang tengah memblakangi nya , lelaki itu tengah mengamati sebuah lukisan yang baru saja dipajang di ruang tengah rumah nya . Jujur sela merasa tak asing dengar postur tubuh pria yang tengah memblakangi nya tersebut .
Lelaki itu tampak tinggi kekar dan berwibawa seperti .... Seketika Sela memelotot kan mata nya ketika lelaki itu membalik tubuh nya menghadap wanita itu .
" Apa kabar sayang lama tak bertemu . " Ucap nya dengan nada lembut wajah nya begitu sumringah dengan senyum menghiasi bibir lelaki itu .
" Mas Abdi . " ucap Sela kaget kemudian wanita itu menatap sang papa yang tampak cengingisan .
" Papa apa apa an sih ..." gerutu sela kesal .
" Maaf sayang awalnya papa emang beneran mau cari in dosen pribadi buat kamu tapi karena suami kamu pulang hari ini jadi biar dia aja deh yang jadi dosen buat kamu toh dia juga beneran dosen kan " ucap Reza membuat Sela memutarkan bola matanya malas Abdi yang melihat kelakuan istri kecil nya itu pun mendekati sang istri dang mengulur kan sebelah tangannya ke hadapan sela.
" Gak mau salam dulu . " ucap Abdi tersenyum lembut .
" Buat apa salam kamu pulang aja gak bilang aku . " ucap sela kesal ia sungguh kesal tega tega nya sang suami tak memberi tahu kepulangan nya dari luar kota dan malah sekongkol dengan sang ayah untuk membuat nya kesal.
" ya kan aku ingin buat kejutan buat kamu sayang . " ucap Abdi tersenyum lembut tangan lelaki itu memeluk erat pinggang istrinya .
" ih...gak usah peluk peluk malu di lihatin papa ." ucap sela dengan nada sebal .
" biarin aja toh papa juga pernah muda pasti maklum lah . " ucap Abdi tersenyum jahil sementara sela hanya tersenyum malu malu melihat itu Reza hanya bisa menggelengkan kepalanya .
" Dasar anak muda ...bikin iri saja andai ibu kamu masih hidup pasti papa gak akan iri lagi deh . " ucap Reza berlalu pergi meninggalkan suami istri tersebut .
" Mas kenapa pulang cepet katanya masih 1 tahunan lagi .. ?" tanya sela pada sang suami yang sudah lama tak ia jumpai .
" pekerjaan mas di sana selesai lebih awal jadi mas pulang lebih cepat dan mas denger dari papa nilai kamu turun drastis pasti kamu malas malas dan lagi . Gak ada aku kamu bebas ya ..." ucap Abdi menyandarkan kepalanya di pundak sela .
" Em... bukan malas tapi aku nya aja yang gak semangat belajar karena gak akan ada yang bisa ngajarin aku sebaik kamu . Lagian papa ngapain juga sih ngadu ngadu segala padahal dia udah janji gak bakal ngadu ke kamu . " ucap sela kesal .
" tentu saja tak akan ada yang bisa ngajarin kamu sebaik aku dalam hal apapun termasuk dalam hal kewajiban di malam hari kan . " ucap Abdi membuat Sela salah tingkah pipi gadis itu mulai memerah mengetahui maksud dari suami nya itu .
" Kenapa malah larinya kesitu kita lagi bahas masalah lain loh . " ucap sela berusahalah mengalihkan perhatian abdi .
" Lagian kalau papa gak bilang aku kamu gak mau jujur gitu sama aku iya kan , Aku ini suami kamu loh sayang seharusnya kamu cerita dong tentang masalah ini. " ucap Abdi tak terima Dengan sikap sela .
" Maaf aku takut kamu marah karena nilai ku yang anjlok banget padahal suami ku dosen . " ucap sela membuat Abdi gemas .
" Jujur aku kecewa kamu tidak memberitahuku soal nilai kamu yang anjlok itu tapi aku juga tak bisa menyalahkan kamu karena aku juga gak bisa selalu ada di samping kamu buat ngajarin kamu . Tapi aku janji mulai sekarang aku akan ngajari kamu sampai nilai kamu kembali bagus lagi dan aku juga bakal ngajarin kamu setiap hari . kamu senang kan ?" tanya Abdi memandang wajah sela dari arah samping .
" Mampus ....gue ...." batin sela dalam hatinya .
" Emang kamu gak ngajar kan kamu ngajar nya di luar kota jauh dari sini apa gak capek kalau harus bolak balik .?" tanya sela pelan .
" Ngajar kok dan aku gak akan capek kalau harus bolak balik karena aku ngajarnya di kampus kamu . " ucap Abdi seketika membuat sela melotot memandang sang suami tangan sela melepaskan pelukan suaminya di pinggang wanita itu .
" Maksudnya ..." tanya sela lagi berharap apa yang ia dengar adalah salah .
" Ya aku di pindahin ngajar di kampus kamu ..Kamu gak seneng ya ?" tanya Abdi menatap sela tak suka .
" Suka kok suka ..." ucap sela dengan senyum terpaksa dalam batin ia menangis karena ia tak akan bisa berkutik jika sang suami benar benar mengajar di kampus dimana ia belajar .
" Em ...kalau gitu istri ku sayang bisa gak siapin aku air hangat aku pengen mandi ini gerah abis dari perjalanan jauh . " ucap Abdi tersenyum .
" ukey ... kamu tunggu saja di kamar akan aku siapkan . " ucap sela berlalu pergi samar samar ia masih bisa mendengar suara sang suami .
" Senang nya bisa kembali ke rumah . " ucap Abdi kala itu .
" Kamu senang aku yang susah ...." ucap sela sambil berjalan .
....
...
...
..
Pagi pagi sekali Sela sudah bangun dan menyiapkan segala kebutuhan suami nya . Hari ini sang suami akan mengajar pertama kali di kampus nya dan kebetulan sekali kelas yang akan di ajar oleh sang suami adalah kelas nya .
Sungguh Sela tak mengharap hal ini , Ingin rasanya gadis itu bolos kuliah namun apalah daya ia tak seberani itu mengambil keputusan .
" Semua udah beres kan sayang . Kalau sudah yuk kita berangkat nanti kamu telat masuk jam kuliah nya . " ucap Abdi merangkul pundak Sela yang tengah memasukan beberapa buku nya ke dalam tas .
" Emang nya kenapa kalau aku telat toh yang ngajar kamu ini . " ucap sela dengan enteng nya .
" yang ngajar emang aku sih tapi aku gak menerima konsekuensi apapun .aku gak perduli kamu istri aku atau bukan karena kalau dikampus semua siswa-siswi aku anggap sama . Di rumah memang kamu istri aku tapi kalau di kampus kamu siswi aku mengerti sayang ..." ucap Abdi memperingatkan .
" Ya ya ya...Kamu Memeng tak bisa di kalahkan dalam hal berdebat , sudah sudah ayo berangkat aku tak mau telat dan di hukum oleh suami ku sendiri . " ucap sela kesal wanita itu berjalan meninggalkan Abdi yang tengah tertawa geli melihat tingkah istri nya yang sedang kesal itu .
Tak butuh waktu lama mereka tiba di pelataran kampus . Sela menatap Abdi tajam saat lelaki itu hendak keluar dari mobil nya .
" Kenapa ?" tanya Abdi heran melihat sang istri yang menatapnya tajam.
" Mas gimana sih katanya kalau di kampus mas itu dosen aku jadi gak etis dong kalau murid kayak aku turun dari mobil dosen nya , tunggu sepi dulu lah baru keluar . atau kalau enggak aku dulu yang keluar nanti kalau dah sepi kamu baru keluar . " ucap sela tersenyum meremehkan.
" Wah istriku pintar sekali kalau begitu silakan tuan putri keluar lebih dahulu . " ucap Abdi tersenyum membalas senyuman manis istri nya itu . tanpa membalas omongan Abdi sela pun keluar dari mobil itu .
" Sela ..." sapa seseorang dengan menepuk pundaknya . Sela tentu saja kaget ia sungguh takut ketahuan .
" eh ....Maya " ucap Sela gugup saat melihat bahwa orang yang menepuk pundaknya tadi adalah sahabat baik nya .
" Gugup banget loe ada apa? , oh iya siapa yang nganter loe kok mobil nya beda gak kayak mobil biasanya yang antar jemput loe ?" tanya Maya penasaran .
" Em itu sopir gue tapi mobil nya ganti . Udah yuk kita ke kelas aja nanti telat dosen nya galak soal nya . " Ceplos sela begitu saja kemudian gadis cantik itu menarik tangan sahabatnya pergi dari tempat itu .
" Sopir...galak ...?" tanya Abdi pada dirinya sendiri lelaki itu tersenyum mendengar ejekan yang di berikan sang istri .
" Dasar ....awas aja kamu nanti . " ucap Abdi tersenyum lembut .
....
...
...
...
" eh hari ini denger denger ada dosen baru " kata Sisca saat sela memasuki kelas .
" Iya denger denger dosen nya ganteng loh ..." Maya ikut menyahut sementara sela hanya bisa terdiam dalam duduk nya .
" Kira kira masih lajang gak ?" tanya iren pada Maya dan Sisca .
" Denger denger sih udah ada yang punya tapi ..... bisa lah di rebut lagian istrinya di rumah ini mana tau kelakuan suaminya di kampus . " ucap Sisca enteng .
" Kurang ajar ...istri nya ada di sini . " ucap sela dalam batin nya .
cukup lama mereka berbincang bincang hingga seseorang datang dan membuat semua siswi disana terdiam seketika .
" selamat pagi semuanya perkenalkan saya Abdi dosen baru kalian yang akan menggantikan pak Sapto ." ucap Abdi tersenyum ramah .
" lihatlah senyum nya begitu menawan ." ucap Maya berbinar binar .
" gagah nya ..." ucap Siska .
" Dasar ganjen ngapain juga senyum senyum segala . awas aja sampai rumah aku cincang cincang kamu . " lirih sela kesal .
" siapa yang loe bakal cincang cincang sel ?" tanya Maya menatap sela heran .
" oh itu tikus di rumah gue banyak jadi gue mau cincang cincang kesel soalnya. " ucap sela nyengir sedangkan Maya hanya bisa menatap sela geli .
"Kalian berdua yang berada di ujung jangan ngobrol di pelajaran saya kalau tak mau nilai kalian kosong nantinya." ucap Abdi tegas seketika membuat Sisca dan sela terdiam .
...
...
..
..
Sudah lebih dari 7 jam sela mendiamkan sang suami sejak pulang kuliah hingga kini jam menunjukkan pukul 7 malam . dan hal itu membuat Abdi gusar ia selalu mengikuti sang istri pergi kemana pun dari ke dapur . ke kamar ke taman belakang rumah hingga kini kembali ke kamar lagi .
" Kamu kenapa sih sayang ...?" tanya Abdi ikut berbaring di samping istri kecil nya itu .
" pikir aja sendiri ." ucap sela jutek .
" kamu marah gara gara tadi aku marahin kamu di kampus ?" tanya Abdi mendapatkan gelengan kepala dari wanita itu .
" Lalu kenapa? "tanya Abdi memeluk pinggang istri nya yang tengah memunggungi dirinya .
" Aku gak suka kamu sok kecakepan di depan mahasiswi mu ." ucap sela membuat Abdi tersenyum ia paham sekarang sang istri tengah cemburu .
" Memang aku cakep kan sayang jadi untuk apa aku sok kecakepan " ucap Abdi tersenyum jahil . seketika Sela membalik badan nya menghadap abdi .
" Mas mah gitu aku lagi bicara serius kamu malah bercanda jadi males ngomong sama kamu ." ucap sela kesal .
cup...
sebuah kecupan mampir di pipi sela yang membuat pipi gadis itu memerah menahan malu .
"Habis nya kamu marah marah terus . lagian bodo amat sama mereka yang mengagumi ketampanan ku toh aku hanya mencintai mu . segala ketampanan ku hanya untukmu sayang jadi gak usah cemburu aku gak akan berpaling dari mu karena aku gak akan mampu . " ucap Abdi membuat sela leleh seketika emosi sela lenyap seketika .
" nah gitu kan cantik sekarang tidur yuk ini sudah malam besok aku Adain kuis harian loh . " ucap Abdi tersenyum jahat .
" mampus aku belum belajar . " batin sela kesal kemudian lampu kamar itu padam .
" udah tidur besok pikiran besok sekarang waktunya istirahat . " ucap Abdi menarik sang istri ke dekapan nya ....