Di malam pernikahan mantan pacar Aku, Aku hamil anak Boby yang kini berusia 3 bulan, dengan sekuat tenaga Aku melangkah kan kaki ini memasuki gedung dimana acara resepsi pernikahan Boby dan Rindu di laksanakan.
Hati ini perih saat dimana terlihat Boby sangat bahagia bersama Rindu. Aku Mawar hanya sebatas selingan, dimana Boby masih menjadi kekasih Rindu dia menduakan cintanya dengan Aku.
Rindu saat itu kuliah di luar Negeri, mereka menjalani hubungan jarak jauh selama 4 tahun. Dimana saat itu Aku, sahabat masa kecil Rindu bertemu dengan Boby saat Aku datang ke rumah Rindu.
Dari situ awal perkenalan kita, dan tanpa sepengetahuan Rindu, kami bertukar nomer ponsel dan saling berkirim pesan setiap hari. Hingga kami saling merasakan adanya benih - benih cinta di antara kami.
Rindu pun pergi keluar negeri untuk kuliah disana mengambil jurusan Designer, dimana saat Rindu pergi kami diam - diam menjalin asmara.
Ya.. kami salah tapi kami tidak bisa memendam rasa ini, hingga akhir nya kami melakukan hubungan yang sangat lebih dan mungkin menyakitkan bagi Rindu bila mengetahui nya.
Dimana saat itu, kami melakukan hubungan layaknya suami istri selama kami pacaran, hingga akhir nya Aku hamil anak Boby.
" Mas Aku hamil." Ucap Aku sambil memperlihatkan tespack tersebut pada Boby.
" Lantas Aku harus bagaimana? " Tanya Boby dengan santai.
" Bagaimana kata kamu? " Ucap Mawar kesal.
" Kamu sudah saya bilang, minum pil nya rutin kenapa sekarang bisa kecolongan begini?? " Ucap Boby marah.
" Maaf kan Aku, saat itu Aku lupa." Ucap Mawar.
" Aku nggak akan pernah mau bertanggung jawab atas anak yang kamu kandung, karena aku tidak mau menyakiti Rindu." Ucap Boby.
" Mas, aku hamil. Dan anak ini butuh sosok seorang ayah, dan kamu begitu sangat tega sekali sama aku. " Bentak Mawar.
" Eh Mawar, seharusnya itu kamu harus berpikir cerdas saya ini menyuruh kamu jangan sampai hamil itu karena Aku nggak akan pernah menikah sama kamu. Dan ingat kamu hanya untuk kesenangan Aku , just have fun you know."
Plaaaakkk
Mawar menampar pipi Boby.
" Jahat kamu Boby, ternyata kamu hanya mempermainkan perasaan aku, dan kamu harus tahu Aku ini begitu sangat tulus mencintai kamu. Tapi apa balasan nya, kamu malah membuang aku seperti sampah." Ucap Mawar sambil terisak.
" Maaf kan Aku Mawar, aku tidak ingin menyakiti hati Rindu. Dan kamu harus tahu, Aku tidak akan pernah bisa menikahi kamu karena Aku sudah berjanji pada kedua orang tua Rindu sebelum meninggal dunia untuk menjaga Rindu dan menjadi kan nya seorang istri. Dan Aku yang akan membantu menjalankan perusahaan milik orang tua Rindu. Maaf kan Aku, dan sampai kapan pun Aku tidak akan pernah menikahi kamu." Ucap Boby.
Hiks.. hiks.. hiks... hiks..
" Kamu jahat Boby hiks.. hiks... " Isak Mawar.
Setelah kehamilan Aku menginjak usia 3 bulan, Boby menikah dengan Rindu. Dimana Rindu mengambil cuti 1 semester untuk menikah dengan Boby karena dari surat wasiat orang tua nya di saat Rindu berusia 20 tahun dia harus menikah dengan Boby dan mantan pacar aku yang akan menjalankan perusahaan warisan kedua orang tua.
Namun saat aku tahu ternyata, mantan Aku hanya ingin kekayaan milik Rindu, dan dia mempertahankan hubungan nya dengan Rindu dan lebih memilih meninggal kan Aku demi hidup enak dan mapan.
" Selamat atas pernikahan kalian." Ucap Mawar sambil bersalaman dengan Boby dan Rindu.
Rindu memeluk Aku, dia tampak sangat bahagia dan aku pun pura - pura bahagia di depan sahabat Aku.
" Terima kasih sudah hadir, semoga kamu cepat menyusul seperti kami." Ucap Rindu.
Dan Aku pun menatap ke arah Boby, dan tersenyum sinis ke arah Boby yang sedang menatap aku sambil memeluk pinggang Rindu.
" Semoga kalian bahagia dan bisa melewati manis pahit biduk rumah tangga. " Ucap Mawar.
Lalu Mawar pun mendekati Boby dan berbisik dengan menjinjitkan kakinya karena Boby bertubuh tinggi.
" Tak selamanya indah hidup ini, tak selamanya abadi apa yang di genggam tangan kita. Apalagi dengan cara yang licik dan bukan milik kita, satu lagi menyakiti hati seorang wanita yang tulus mencintai kamu, camkan itu. Karena karma suatu saat akan datang. " Ucap Mawar yang lantas turun dari atas panggung pelaminan.
Dan Boby mengepalkan satu tangan nya saat Mawar telah menjauh, sedangkan saat ini hati Mawar sangat rapuh dan sakit dengan air mata yang keluar dari sudut kedua kelopak matanya.