"Gue sekamar sama indah, lu Dian sama Elma ya!" ucap ku pada teman-teman ku ketika kami sampai di sebuah penginapan di dekat air terjun.
Mereka bertiga langsung mengangguk dan kami pun menuju ke kamar kami masing-masing untuk mandi dan istirahat. Kami tidak bawa baju ganti. Karena kami memang tidak berencana untuk menginap.
Awalnya kami hanya akan liburan ke air terjun setelah ujian kelulusan. Tapi tak disangka hujan deras membuat kami terjebak di tempat ini karena jembatan yang menghubungkan tempat ini dan kota tempat kami berada putus karena banjir dan longsor.
Alhasil kami terjebak di tempat ini. Meskipun begitu tempat ini tidak buruk, aku membuka jendela kamar ku dan suasana nya sangat damai dan tenang. Suasana asri pedesaan sangat kental.
"Ih, ngapain lu buka jendela malem malem sih Mel?" tanya indah yang baru selesai mandi.
"Emang kenapa? adem tahu!" jawab ku asal.
"Mandi Sono biar adem! gak boleh tahu, kata orang sini mah...!"
"Halah, hoax tuh. Mereka tuh ngomong yang serem-serem kayak gitu tuh cuma pengen nakutin anak mereka doang, anak-anak bocil. Kita nih dan gede, ngapain juga takut!" jelas ku lagi.
"Terserah lu deh, tapi kalau ntar malem gak bisa tidur jangan bangunin gue ya, suka migren gue kalo lagi tidur di bangunin!" serunya.
"Iya, iya!" jawab ku lalu kembali mengunci jendela.
Aku lalu pergi mandi dan membersihkan diriku. Tapi setelah keluar dari kamar mandi aku mendengar ada suara langkah di luar jendela.
Srek srek srek
Seperti seseorang yang menyeret langkahnya dan semakin aku mendekati jendela suaranya semakin menghilang.
"Apaan sih? ah paling orang lewat!" ucap ku lalu pergi ke tempat tidur karena ini sudah hampir tengah malam.
Srek srek srek
Dan suara langkah terseret itu terdengar lagi, aku kembali bangun dan sangat penasaran.
"Apa sih?" gumam ku kesal.
Dan seperti sebelumnya, saat aku mendekati jendela suara itu kembali menghilang perlahan.
"Ih sumpah ya, gak lucu yang beginian nih!" kesal ku.
Aku memutuskan untuk membuka jendela.
Brak!
Aku melihat sekitar tapi tidak ada seorang pun, aku melihat ke bawah jendela. Ini jalanan berumput dan ini tepi jurang, tidak mungkin kan ada yang berjalan di tempat seperti itu.
Aku kembali menutup jendela.
Srek srek srek
Kali ini suara langkah dari luar jendela itu terdengar semakin mendekat, dekat dan lebih dekat lagi.
Aku langsung berlari ke tempat tidur dan menarik selimut menutupi seluruh tubuh ku.
Srek srek srek...