Duarrr!!!!
Suara petir malam ini sungguh menakutkan, di tambah suara decitan tikus yang ada di dalam gudang kecil ini membuat bulu kuduk ku semakin merinding.
Yah, aku sedang di kurung di dalam sebuah gudang oleh ibu tiri ku padahal aku hanya menjatuhkan eskrim di gaun yang akan di pakai nya ke undangan.
Dia bilang dia akan menghadiri sebuah acara pernikahan tuan putri Rose Jenny, dia adalah tuan putri satu-satunya dari Sultan yang ada di kota ini.
Dia sangat marah, dia memukul ku dan menyiksaku, menyiram ku dengan air dingin, dan menarik rambut ku. Menyeret ku ke gudang dan juga mengunciku selama dua hari ini.
Aku lapar dan sangat kehausan, aku sudah tidak sanggup lagi...
Ayah... ibu..
Duarrr!!!
"Hah!" aku memekik kaget karena aku merasa seperti terjatuh dari tempat yang tinggi.
Aku melihat sekeliling, pinggangku terasa sakit, leher ku juga. Tapi aku tidak merasa haus dan lapar seperti sebelumnya.
Aku melihat ke arah pakaian yang aku kenakan.
"Pakaian apa ini?" tanya ku karena aku tidak memakai pakaian ini sebelumnya.
Pakaian yang aku pakai seperti pakaian pengantin seorang putri. Aku merasa ada yang melingkar kuat di leher ku dan aku melihat sebuah tali besar tergantung di salah satu tiang penyangga rumah.
Aku kembali terkejut. Ini bukan gudang, dan ini bukan rumah ayah ku.
Tok tok tok!!
Suara ketukan pintu dari luar mengejutkanku lagi.
Aku memegang tali yang melingkar di leher ku dan melepasnya dengan segera.
Aku bangun dan berjalan ke arah pintu.
Ceklek!!
"Syukurlah tuan putri, anda membuka pintu. Kami semua sangat cemas. Sultan bisa membunuh kami kalau terjadi sesuatu pada tuan putri Rose!" ucap seorang wanita dengan pakaian pelayan.
'Tuan putri, Rose? nama ku Mawar, dan aku bukan tuan putri!' gumam ku dalam hati.
"Mari kita bersiap tuan putri, sebentar lagi calon suami anda akan datang!" seru pelayan itu lagi.
"Hah!" aku terkejut bukan main.
Aku melihat di cermin, wajah ini bukan wajah ku, dan nama yang mereka panggil tadi adalah Rose, bukan Mawar. Mungkinkah....?