2 tahun yang lalu kami dipertemukan oleh sebuah takdir, dan setelah pertemuan itu akhirnya kami menjadi sangat dekat hingga suatu hari chris menyatakan perasaannya padaku dan mengajakku untuk langsung bertunangan, akupun juga memiliki rasa yang sama terhadapnya.
Beberapa hari sebelum bertunangan dia meminta untuk bertemu dengan kedua orang tuaku, mereka menyetujuinya dan sangat senang saat mendengar pernyataan darinya begitu juga dengan orang tuanya.
Setelah kami bertunangan kami berdua begitu bahagia, karena kami sudah memulai kejenjang yang lebih serius dia memutuskan untuk mencari sebuah pekerjaan diluar provinsi.
Dia berpamitan dan berjanji padaku akan segera kembali kesisiku dan meminangku untuk menjadi istrinya, akupun mengizinkannya karena aku percaya pada chris dan juga ingin segera membangun rumah tangga bersamanya.
Tak masalah bagiku jika kami hanya berhubungan lewat handphone untuk melepas rindu satu sama lain, hari hari kulewati dengan perasaan yang masih sama untuknya.
Sampai suatu ketika aku mendengar kabar jika usaha orang tuanya kini tengah mengalami masa krisis, chris akhirnya kembali dan menemuiku namun dengan raut wajah yang sedih dan suara yang gemetar dia menggenggam tanganku dan berkata.
"Maaf, maafkan aku Sandra aku kembali tapi tak bisa menepati janjiku untuk membangun rumah tangga bersamamu karena aku harus menikahi wanita lain untuk mengembalikan keadaan usaha orang tuaku yang sedang krisis".
Akupun langsung menangis sejadi jadinya dihadapannya karena merasa penantianku selama ini sudah sia sia berharap dia segera kembali dan meminangku tapi semua itu sudah pupus didepan mataku.
Namun aku juga tak bisa menyalahkannya karena itu kehendak orang tuanya.
Setelah beberapa minggu aku menerima sebuah undangan dan surat darinya, akupun membacanya "Terimakasih banyak san karena kamu sudah pernah singgah dalam hatiku, dan aku tak akan pernah melupakan penantianmu selama ini, meskipun nantinya kita sudah tak bersama tapi aku berharap kita tetap bisa bertemu walau hanya saling menyapa, jika kamu tak keberatan hati aku berharap kamu bisa hadir diacara pernikahanku".
Aku membaca surat itu sambil menangis sesenggukan, dan hatiku rasanya seperti tersayat sayat saat memandangi foto chris yang sangat terlihat bahagia bersama dengan calon istrinya diselembar undangan tersebut.
Ya Tuhan mengapa takdirmu begitu kejam untuk menghancurkan hatiku, apa ini salah satu caramu agar menjadikan ku lebih kuat lagi untuk menjalani hidup.
Beberapa hari setelah aku menerima undangan darinya, hari pernikahannya pun tiba dan aku hadir diperbikahannya, chris terlihat tersenyum sangat bahagianya diatas pelaminan bersama istrinya begitu juga dengan semua orang yang datang saat itu.
Aku mencoba sekuat hati untuk tidak menitikkan air mataku namun saat aku bersalaman dengan chris dan mata kami saling bertemu air mataku langsung mengalir begitu saja karena mengingat akan janjinya dulu padaku.
Sambil tersenyum aku mengucapkan padanya "Aku ikhlas melepasmu chris, selamat dan semoga kau bahagia bersamanya".
Haiii guyss, gimana cerpennya? baru pertama kali buat cerpen soalnya😊
aku ngetik ini sambil nangis, bagiku ini seperti pengalaman yang nyata.
Guyss mampir yah ke CS ku "Bad Boy and Fierce Girl" dukungan kalian sangat berharga bagiku, love you ❤️❤️❤️