Aku terbangun di atas sebuah pembaringan empuk dengan dekorasi indah bernuansa serba putih.
"Apakah aku sedang berada di surga?"
Dua bola mataku mengerjap menatapi dekorasi langit-langit indah.
Beberapa saat lalu aku yakin diriku baru saja tertabrak sebuah truk pengangkut berisi ayam lehor. Tetapi kenapa sekarang aku malah terbaring di sini?
Di tempat asing yang aku tidak mengerti di mana sebenarnya.
Dan juga ... ah, kenapa aku tidak mengenakan sehelai baju pun.
Tubuhku terasa perih dan sakit. Sulit untuk digerakan mungkin itu pengaruh tabrakan sebelum aku di sini.
Ceklekk ....
Seseorang tiba-tiba keluar dari kamar mandi. Aku menatap jengah kepada pria yang tengah berjalan dengan posisi telanjang dada ke arahku.
"Hmmm. Sayang .. sepertinya aku akan cuti kerja beberapa Minggu. Untuk saat ini kebutuhanku hanyalah bercinta denganmu."
"Uhuk!" Aku terbatuk-batuk. Pipiku merona merah sembari menatap marah.
"Siapa kau?" gertakku galak.
Detik kemudian aku tak kuasa begitu melihat wajah pria itu melemah di hadapanmu.
"Ya Tuhan Sayang, ini aku Jungkook! Suamimu yang baru saja menikahimu tadi malam. Apa kau lupa?"
Aku menggeleng tidak percaya.
Kegilaan macam apa ini? Aku baru saja lulus SMA. Dan aku juga baru saja ditabrak truk pengangkut ayam potong.
Tapi ... Tapi ...
Kenapa aku sekarang malah berada di tempat ini. Dengan bualan pria bernama Jungkook yang jelas aku tidak tenang.
"Sayang, kau tidak amnesia hanya karena melayaniku sebanyak dua ronde, kan? Ya Tuhan! Padahal sebelum aku mandi kau janji akan memberikan jatah sekali lagi.
"Jatah apaan setan!" teriakku geram.
"Aku bukan istrimu, dan aku bukan sayangmu!"
Aku menarik seluruh selimut untuk membalut tubuhnya. Dengan gerakan cepat aku berusaha lari dari kamar sialan ini.
"Arghhhh!"
Aku menjerit saat sesuatu yang menyakitkan terasa sekali di antara pangkal pahaku.
Pria bernama Jungkook itu mendekat. Memelukku dengan erat.
"Sudah kubilang jangan banyak bergerak. Kau ini kenapa si?"
Jungkook memandangku dengan wajah makin khawatir. Namun ada cinta besar yang kurasakan saat ini kepada orang tak dikenal tersebut.
Dan dengan gerakan lembut. Jungkook menggendong tubuh lemasku menghadap ke arah cermin.
"Lihatlah ke arah cermin Emily! Kau adalah istriku! Kau adalah orang yang semalam menjerit sambil mengucapkan banyak cinta kepadaku tanpa henti."
Dan saat itu juga aku terhenyak saat melihat wajahku yang jauh berbeda dengan penampilanku yang biasa.
Siapa wanita di depan cermin ini? Kenapa aku menjadi sosok aneh dan menikah dengan orang ini?
"Kau istriku!" kata Jungkook tegas.
No! Bukan, aku jelas bukan Emily yang bedebah ini maksud.
***
Komen yang banyak nanti kulanjut.