*My soul mate*
Salah satu siswa yang cantik dan pintar di sekolah SMAN 1 PEKALONGAN bernama RIRIN SANJAYA biasanya dipanggil Ririn,dia menjadi wanita yang selalu menarik perhatian semua siswa terutama para laki-laki di sekolah itu bukan hanya karena kecantikannya tapi kepribadiannya yang berbeda dengan teman temannya yang lain yang menjadikan dia disukai banyak orang.
Sejak kedatangan ririn, hampir semua laki-laki mencoba mendekatinya. Bahkan ada yang menyampirinya ke kelas dan memberikannya bunga dan coklat. Tapi sayang, ririn selalu menolak laki-laki yang ingin dekat dengannya. Tidak ada yang tahu ririn punya pacar atau tidak, sebab dia tidak pernah menceritakan tentang percintaannya ke teman-teman dekatnya. Ririn bisa digolongkan siswa yang introvert. Dia tidak terlalu banyak bicara hal-hal yang menurutnya nggak penting.
“Kok 3 hari ini ririn nggak masuk yah?, Dia juga nggak kirim surat keterangan sakit kalau emang dia lagi sakit.” kata annis, teman dekatnya sekaligus teman sebangkunya ririn.
“Mungkin dia nggak sempat kirim surat sakit niss.” Kata leni yang merupakan teman dekatnya ririn juga.
Bel pulang pun berbunyi. “annis gimana kalau sekarang kita pergi jengkuk ririn di rumahnya? Aku khawatir nis, takut ririn kenapa-kenapa!”. Kata leni.
“Okey len!” kata annis sambil berjalan keluar kelas.
Mereka akhirnya tiba di rumah ririn dan benar ternyata ririn sedang sakit, mukanya sangat pucat.
“Rini, kamu sakit apa sampai tiga hari nggak masuk sekolah? Tumben juga kamu nggak kirim surat keterangan sakit!”. Tanya leni sambil duduk di dekat ririn.
“Aku cuman kurang sehat ajah len, aku tidak apa-apa kok!” guman ririn sambil senyum kaku.
“Benaran kamu tidak apa-apa rin?, kita sangat mengkhawatirkan kamu. Aku lihat muka kamu pucat sekali seperti orang yang kurang gizi dan nggak makan seminggu!” ejek annis sambil mencairkan suasana dan mengajak ririn untuk ketawa.
“Sepertinya begitu dehh!!!” ririn bilang sambil ketawa.
“Rin, kamu kenapa sih kok nggak mau cerita ke kita?. Kita kan sahabatnya kamu juga, jadi kamu nggak usah mikir kalau kita nggak penduli sama kamu. Aku tahu rauk wajah kamu sudah kelihatan kalau kamu lagi banyak mikir dan punya masalah.” Kata leni.
“Nggak len, aku hanya kurang istirahat dan kecapean ajah kok”. Jawab ririn.
“Okey deh!!, Kalau kamu nggak mau cerita ke kita. Tapi sekarang aku marah yah kalau kamu masih nggak jujur sama kita. Kamu masih menganggap kita ini orang asing?”. Kata annis sambil memaksa ririn untuk bercerita.
“Ayolah rin, kitakan sahabatan jadi aku sama annis ingin selalu ada untuk kamu dan mungkin kamu membutuhkan kita juga untuk jadi teman berbagi suka dan duka”. Kata leni.
“Terimah kasih banyak kalian sampai nyamperin aku ke rumah hari ini. Aku sebenarnya baik-baik saja. Cuman aku lagi butuh waktu sendiri ajah.”
“Maksud kamu apa rin, butuh waktu sendiri?” Kata annis sambil memotong pembicaraan ririn.
“Iyah, hati aku cuman sedikit tidak baik-baik sajah”. Lanjut ririn sambil senyum paksa.
“Bagaimana bisa hati kamu tidak baik baik saja, sedangkan kamu dari sebelumnya tidak ada apa-apa.” Balas leni dengan sedikit marah.
“Maafin aku len, niss, aku emang nggak pernah cerita ke kalian tentang hal ini. Mungkin ini waktu yang tepat untuk aku cerita.” Ririn berhenti sejenak.
“Are you okey rin?”. Tanya annis.
“Sudah niss, kamu diam ajah!! Tunggu saja ririn lanjut bercerita.” Kata leni sambil memarahi annis.
“Aku dikhianatin, aku kecewa sama dia. Bahkan aku kecewa sama diri aku sendiri. Aku terlalu percaya dan itu tidak pernah terlintas di pikiranku tentang hal seperti ini.”
“Tunggu bentar, maaf yah rin aku sedikit bingung dengan ceritamu. Bisa kamu jelasin dari awal? Aku benar benar tidak tahu siapa sebenarnya orang yang mengkhianati kamu”. Seru leni yang mulai penasaran.
“Iyah rin, aku juga penasaran dengan sosok dia yang ingin kamu ceritakan ke kita.” Tambah annis
Laki-laki itu adalah kekasih hatiku, dia bernama dimas. Kami menjalin hubungan cukup lama, dan dia selau menspesialkan aku bahkan aku sendiri merasa bahwa aku diperlakukan beda dengan wanita yang pernah ada di dunia ini. Dia tidak pernah bosan untuk mengirimkan pesan pesan singkat singkat dipagi hari dan dimalam hari menjelang aku tidur, dan itu dia lakukan setiap hari. Aku bahagia dengannya, aku selalu menghargai keberadaanya. Itu sebabnya aku tidak pernah mau menerima mereka untuk dekat denganku. Bahkan mereka yang memberikan aku coklat dan bunga, aku menolak untuk menerimanya. Aku takut mereka salah mengartikan jikalau aku menerima pemberian mereka. Karena dia aku mati rasa, aku tidak bisa mencintai laki-laki lain selain dia.
Kita menjalin hubungan jarak jauh, karena dia harus lanjut kuliah diluar kita. Sejak saat itu kita hanya komunikasi lewat handphone saja. Setelah beberapa bulan berlalu, semua tiba tiba berubah. Mulai dari dia yang jarang mengirimkan pesan pesan singkat untukku dipagi dan malam hari, sampai dia punya kesibukan yang hampir nggak mau aku ganggu.
Awalnya aku pikir cuman dia sibuk karena ngerjain tugas kuliahnya, karena aku kan nggak tau seberapa berat tugas kuliah sampai segitu sibuknya belajar. Dan aku juga pernah coba meneleponnya sebelum jam 10 malam, hanya untuk memastikan dia. Tapi ternyata dia menjawab, “aku sedang ngerjain tugas, nanti aku telephone balik” dan dia langsung mematikan teleponan itu.
Disitu aku nangis, aku nggak bisa terima alasan itu. Aku sampai nggak bisa karena terus memikirkan dia yang tiba-tina berubah. Aku sms dia sambil nangis “katanya mau nelpon balik? Kok nggak telling sih? Kamu jahat banget, aku tungguin waktu luang kamu sampai sekarang dan kamu sama sekali nggak ada waktu untuk aku. Kamu lupa atau sedang membohongiku?”.
Akupun waktu itu cuman bisa nangis, berharap dimas membalas sms aku dan menelepon balik aku. Tapi dimas sama sekali tidak melakukan itu sampai sekarang.
“Terus kalian gimana kelanjutannya?” tanya leni sambil penasaran.
Setelah itu, aku berusaha mencari informasi tentang dimas di kampusnya. Untungnya aku punya sepupu yang kuliah di kampus yang sama dengan dimas, kebetulan sepupuku cukup kenal dengan dimas. Aku meminta dia untuk mencari tahu tentang dimas disana dan aku juga menceritakan keadaan aku sekarang.
Setelah dua hari aku menunggu kabar dari sepupuku, akhirnya dia memberi tahu aku tentang dimas disana dan mengirim beberapa foto cewek dan fotonya dimas. Dimas ternyata membohongiku, dia sudah punya pacar yang baru disana yang kebetulan satu kampus dengannya. Wanita itu bernama mei, dia cantik dan tinggi, foto-fotonya seorang model. Dan yang tidak kusangka adalah dia ternyata membuat akun instagram baru, dan memposting fotonya bersama wanita itu. Dimas sering mengantar pulang wanita itu, dan juga sering pergi jalan-jalan.
Hati aku terluka, aku menangis sambil membaca pesan dari sepupuku. Dan akhirnya aku tahu dimas bukan sibuk dengan tugas perkuliahannya tapi sibuk dengan pacar barunya. Aku yang merasa dikhianatin tak habis habisnya aku menangis suatu kejadian yang tak pernah sempat aku bayangin sebelumnya.
“Rin, yang sabar yah. Kita selalu ada untukmu. Kita akan bantu kamu bangkit dari masalah ini” kata annis, sambil memengang punggungnya ririn.
“Perasaan kehilangan ini tak pernah kuinginkan. Berat rasanya aku menerima semua ini, tapi aku tahu hidup terus berjalan dan dunia masih akan terus berputar.” Kata ririn penuh dengan harapan.
“Aku tahu kamu sedang menghadapi hidup yang sangat berat, bukan berarti duniamu harus segera berakhir dan semuanya jadi berantakan. Kamu harus tetap semangat biarkan laki-laki pengkhianat Itu pergi.” Kata leni yang selalu bijak.
“Tapi aku mencintainya len, susah bagiku”. Jawab ririn.
“Susah karena kamu masih mencintai belum percaya dimas yang seperti itu? Atau susah karena kamu masih tetap ingin dan berharap dimas kembali lagi kepelukan kamu, setelah dia mengkhianati kamu dan sampai sekarang dimas tidak pernah mencoba mengabari kamu lagi. Apa itu masih kurang cukup untuk membuat kamu sakit?” kata leni dengan tegas.
“Sudahlah rin, dia sudah jelas jelas menyakiti kamu, kalau dia memang cinta sama kamu. Seharusnya dia, mau sejauh apapun jarak itu bukan sebuah alasan untuk tidak mengabari kamu. Dan memang dimas bukan yang terbaik untuk kamu rin, kita berdua sayang sama kamu.” Kata annis, dan mereka bertiga berpelukan.
Akhirnya ririn tersenyum bahagia karena keberadaan leni dan annis. Meraka berjanji untuk selalu mendukung dan membantu ririn untuk sembuh dari lukanya.
Setalah setahun berlalu, ririn menjalani hari harinya dengan damai. Tidak ada lagi rindu yang harus menyiksa dimalam hari, tidak ada lagi foto yang perlu dipandang ketika rindu, tidak ada lagi percakapan yang harus dibaca ulang di handphone, tidak ada lagi kenangan yang perlu dikenang dan tidak ada lagi sakit yang harus disembuhkan. Berdamai dengan masa lalu adalah salah satu cara untuk melupakan selain dari mengiklaskan. Dan untuk sampai di titik ini, semua butuh proses yang cukup panjang.
Karena ririn disukai banyak laki laki di sekolahnya. Akhirnya ririn mencoba untuk akrab dengan mereka. Sejak pisah dengan dimas, ririn sudah tidak lagi menjaga jarak dengan beberapa teman cowoknya seperti sebelumnya.
Salah satu laki laki di sekolah itu yang bernama akbar, mencoba untuk mendekati sahabatnya ririn. Dia bertanya semua tentang ririn, mulai dari kesukaannya sampai hal yang ririn tidak suka.
“Selingkuh adalah hal yang ririn tidak suka” Jawab annis secara spontan.
“Kamu tanya tentang ririn, Karena kamu suka kan sama ririn? Awas ajah kamu coba nyakitin dia!!!” Jawab leni dan mempertegas pernyataan annis.
Hari berlalu dan ketika sudah saatnya waktu pulang, tiba tiba akbar ada di depan pintu kelas ririn. Ketika mereka bertiga berjalan keluar kelas, akbar menyapa ririn.
“Ririn, boleh aku ngomong sebentar?”
“Boleh bangat!!” jawab leni dan annis yang Sudah tahu maksud kedatangan akbar.
“Iyah akbar, ada apa?” tanya ririn.
“Yang pastinya rasa ini muncul udah sangat lama, sejak pertama Kita masuk ke sekolah ini. Waktu itu kamu masih cuek bangat sama aku, bahkan bukan sekedar aku tapi seluruh laki-laki di sekolah ini. Dan aku punya perasaan spesial ke kamu rin, aku mencintai kamu. Kamu mau jadi pacarnya aku?” tanya akbar sambil berharap.
Ririn tiba tiba diam. Dia keingat dimas yang sudah menyakitinya, tapi dia mencoba berpikir bahwa bahwa akbar adalah penganti dimas yang jauh lebih baik.
“Okey, aku paham maksud kamu rin. Aku bukan seperti mantan kamu kok. Yang rela nyakitin wanita yang sebaik ini. Tapi aku janji bakal jadi yang terbaik untuk kamu. I love you ririn!”
“I love you too!”, ririn langsung menjawab.
“Iyah, aku mau jadi pacar kamu.” Kata ririn sambil tersenyum malu, dengan pipinya yang merah merona.
Akhirnya mereka menjalin hubungan dengan baik.
Ririn melanjutkan pendidikan ke bidang kedokteran,dan Akbar menjadi CEO di perusahaan besar untuk menggantikan jabatan sang ayah.
.
.
.
.
.
lima tahun kemudian.
Ririn Sanjaya, will you marry me, and be the mother of my children.dengan seyum manis Akbar mengatakan ya.
Ririn tersenyum manis,dan mengangguk ,I want to.
Akbar dan Ririn pun hidup bahagia.
End.