Cinta hanyalah sesaat yang telah di rasakan oleh seseorang, semakin ia mencintainya semakin pula ia pergi. Tak ada yang tau bahwa cinta membutuhkan sebuah pengorbanan. Walaupun mereka berbeda dan saling mencintai, namun pada akhirnya tidak bisa bersatu kembali. Hal itu hanya akan membawa rasa sakit yang tiada tara, dan hanyalah membawa sebuah kenangan yang lama nan indah.
THE LEGEND OF THE RED HAIR
Di sebuah hutan yang lebat dipenuhi oleh bisingan hewan, seorang pria muda sedang menatap hewan sasarannya yang akan ia buru. Ketika saat ia hendak akan menembak hewan buruanya, tiba-tiba mendengar sebuah alunan nyanyian yang sangat merdu dan ia tidak tau dari mana suara itu berasal. Pemuda itu akhirnya tidak jadi menembak hewan tersebut dikarenakan oleh suara nyanyian merdu itu. Pemuda itu lalu berjalan mencari asal muasal nyanyian indah itu, sesampai di sana matanya terpaku pada sosok gadis cantik yang duduk di samping sebatang pohon dengan rambut merah yang menyala terurai panjang di tubuhnya serta mata seperti permata biru yang berkilau melebihkan sinar bulan malam hari. Sedangkan Telinga gadis itu memiliki telinga yang begitu panjang dan runcing tidak seperti manusia pada umumnya, kulitnya putih dengan tanda hitam di dekat sudut bibir bawahnya. Untuk pertama kalinya pemuda itu jatuh cinta pada seorang gadis tersebut, ia berjalan pelan menuju gadis cantik itu tanpa ia sadari ia telah menginjak dahan kecil yang membuat nyanyian indahnya berhenti. Gadis itu menoleh pada pemuda pemburu itu dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia juga berfikir bahwa dirinya telah dilihat oleh manusia.
Lalu pemuda itu berkata, “ Wahai gadis yang cantik nan indah bagai api dan permata biru yang berkilau, mengapa engkau berada di hutan yang lebat ini sendirian dan sedang apa engkau di sini?” tanya nya pada wanita itu.
“....” gadis itu tidak berkata sepatah kata pun ia hanya diam melihat pemburu muda itu dan ia juga sangat ketakutan melihat pemuda tersebut. Karna tidak ada tanggapan, lalu pemuda itu berkata kembali pada gadis misterius itu yang ia temui.
“ Sepertinya anda tersesat di hutan ini, kalau begitu apa saya boleh mengantarkan anda pulang ?” ujar dan tanya nya pemburu pemuda itu.
“...”
Lagi-lagi tidak ada sepatah kata darinya dan ia hanya menggelengkan kepalanya sambil ketakutan memeluk pohon dedalu tersebut. Pemuda itu menatap dengan keheranan. Hingga keheningan mulai melanda mereka. Untuk mencairkan kesunyian diantara mereka, Sekali lagi pemuda itu memulai bertanya kembali kepada sosok gadis cantik tersebut.
“ Aku belum memperkenalkan diriku ya~ ” ujarnya sambil tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. menunggu respon gadis cantik itu yang hanya tertawa menutupi bibir manisnya dengan jemari indahnya.
“Baiklah aku akan memeperkenalkan diriku, namaku willim dari desa rosebery” ujarnya lagi pada gadis merah itu. lalu ia bertanya lagi kepada gadis berambut merah tersebut.
“Siapa nama gerangan dan di mana anda tinggal sekarang ?” tanya sang pemuda tersebut.
Dan kali ini gadis tersebut menjawab pertanyaan sang pemuda itu, walau masih ada rasa ketakutan.
“ aku Leaf, dan a...Aku tinggal disini” jawab wanita itu dengan gugup sambil menuju dirinya.
Pemuda tersebut menatap keheranan sekaligus juga bingung dengan jawaban sang gadis tersebut, dan pemuda itu langsung menanggapinya “ Baiklah”.
Karna hari semakin malam pemuda itu berpamitan kepada gadis cantik itu untuk pulang ke rumahnya. Seiiring waktu yang berjalan, mereka saling mencintai karena pemuda itu sering mengunjunginya setiap hari. Hingga pada Keesokan harinya, pemuda itu kembali lagi ke hutan tersebut yang dimana ada gadis cantik bernama ‘leaf’. ia berjalan sambil membawa setangkai bunga mawar kuning di genggamannya, dengan memakai baju berwarna hijau cerah. Kemudian ia Mendekati gadis merah itu dan memberikan setangkai bunga yang telah ia bawa untuknya. Ia berfikir dengan positif thinking bahwa ia akan di terima olehnya. Lalu pemuda itu berlutuk dengan satu kaki yang ditekukkan sambil menyodorkan bunga mawar berwarna kuning yang telah bermekar. Sambil berkata kepada wanita itu,
“ Leaf, mau kah engkau menikah denganku dan hidup denganku serta memiliki seorang anak layaknya sebuah keluarga ?” tanya nya.
Pemuda itu menunggu jawaban dari sang gadis cantik yang ia temui 4 minggu yang lalu. Kemudian gadis tersebut menggelengkan kepalanya sambil menutup mata. Ia merasa bingung dengan semua ini. Dirinya mengira ia dan pemuda itu hanyalah teman, namun karena waktu yang berjalan lah yang membuat mereka saling mencintai. Kemudian gadis tersebut menatap pemuda tersebut dengan penuh tekad, walaupun hatinya lah yang akan terluka. Ia mengambil bunga tersebut di genggaman pemuda itu dan berkata sambil menutup matanya tuk menahan rasa yang berkecamuk di dalam hatinya.
“ Aku tidak bisa hidup denganmu maupun menikah denganmu. Karena aku tidak pantas denganmu, jadi tolong jangan bicara padaku hal ini karena ini untuk kebaikanmu dan untukku juga.” Jawabnya.
Pemuda itu terkejut mendengar perkataan wanita yang ia cintai dan merasa sedikit kecewa. Akan tetapi pemuda itu tidak pernah menyerah untuk membujuknya walau ia harus bolak –balik kehutan. Hari demi hari pemuda itu ke hutan untuk melihatnya dan membujuknya sekali lagi untuk ikut dengannya. Namun gadis ini tau bahwa pemuda itu tidak akan menyerah untuk membujuknya, karena bagi gadis berambut merah itu cinta bukanlah apa-apa dari pada hidupnya yang akan melayang. Lalu sebaliknya di dalam hatinya yang terdalam, dirinya sudah mencintai pemuda itu dan pemuda itu pun juga sama mencintai dirinya. Dia akan tetap diam dan melihat pemuda itu sampai pemuda itu berhenti mengejarnya. Wanita berambut merah tersebut tidak bisa meninggalkan tempat itu bersama (pohon dedalu), karena jika ia meninggalkan tempat itu maka akibatnya adalah nyawanya dan pemuda itu akan sedih. Kemudian karena ia merasa ini sia-sia saja bagi sang pemburu muda tersebut, pemburu tersebut lalu berfikir harus membawanya secara paksa. Ia berfikir dengan cara inilah satu-satunya membawanya bersamanya dan tinggal bersama dengan pemuda pemburu tersebut. Hingga di sore menjelang malam hari, ia mengambil sebuah kapak yang ia ambil dari gudang. Kemudian ia berjalan menuju tempat tinggal gadis cantik itu, sambil membawa kapak. Berjalan menyusuri sungai dan ribuan pohon, dengan cahaya bulan yang menyinari seluruh hutan. Hingga ia sampai di pohon besar tersebut, dengan wajah yang terengah-engah menghela napas. Wanita merah tersebut sangat terkejut dengan apa yang dibawa oleh pemburu muda tersebut, lalu ia berkata kepada sang pemburu pemuda tersebut.
“ A...Apa yang akan kamu lakukan dengan alat itu ?” tanya nya dengan ketakutan.
Pemuda itu tidak menjawabnya dan hanya berjalan menuju gadis tersebut dengan kapak yg berada digenggamannya, gadis yang melihatnya berjalan maju akhirnya berlari menuju tempatnya. Ia sambil memeluk pohon tersebut dan berkata lagi pada sang pemburu tersebut.
“ Jangan kau layangkan benda itu pada pohon ini.” Ujarnya dengan tegas sambil menahan isakan dari mata indahnya.
Tanpa berkata-kata pemuda itu mendekatinya dan memisahkan gadis tersebut yang kini memeluk erat pohon besar itu. Pemuda itu mendorong dengan kuat gadis merah tersebut hingga dirinya terpisah cukup jauh dengan pohon tersebut. Di saat itulah kapak itu dilayangkan ke pohon dedalu.
“ JANGAAAAAN.....!!!!” teriak gadis tersebut pada pemuda itu.
Akan tetapi gadis merah itu terlambat dan menangis sedih serta kecewa pada pemuda tersebut. Ia terisak isak dengan air mata yang mengalir deras pada pelupuk mata birunya. Tarian cahaya bulan menjadi saksi kebisuan mereka.
Setelah pohon itu tumbang, pemuda itu berkata kembali,
“ sekarang tidak ada lagi yang menghalangi kita, Ayo kita pergi Leaf. ” ujarnya pada gadis merah itu.
ia memapah gadis itu untuk berjalan ke tempat tinggalnya. disaat mereka meninggalkan tempat itu, kini pohon itu mengering dan berubah menjadi lalu. Sedangkan pemburu dan gadis merah (Leaf) itu berjalan melewati ribuan pohon, hingga tidak lama kemudian didalam perjalanan tersebut gadis itu terengah- engah dan jatuh ke tanah.
‘hah..hah..hah’ gadis merah
“ Kenapa berhenti ” Khawatir pemuda pemburu itu
‘bruk !!’ tanpa sepatah kata gadis itu jatuh. Pemuda itu terkejut melihat gadis merahnya terjatuh.
“Kau tidak apa-apa ?” tanyanya dengan rasa ketakutan.
Dengan wajah yang pucat gadis merah itu tersenyum padanya sambil mengulurkan jari-jari manisnya pada wajah pemuda itu dan berkata,
“Maaf hah..sepertinya... aku tidak akan bi... bisa bersama...mu selamanya...” ujarnya yang lemah.
“Maaf...” ujarnya lagi untuk terakhir kalinya.
Melihat itu pemuda itu merasa ini semua tidak adil. Dia menangis pada gadis merah yang telah menutup matanya dengan tarian dan cahaya yang menerpa wajah yang telah pucat. Ia merenungkan masa indah bersamanya dengan waktu saat gadis itu hidup. Kini ia menangis sambil membawa tubuh yang telah tertidur tidak berdaya itu. Ia mengkuburkan tubuh gadis berambut merahnya di bawah sinar bulan yang terang. Ia tau bawah iya serakah dan egois terhapap gadis yang telah ia cintai selama ini. Hingga pemuda itu kembali pulang dengang rasa sedih yang mendalam. Dan kuburan gadis merah yang telah diterpa sinar bulan, tiba-tiba muncul tunas yang kini telah menjadi bunga mawar putih yang indah.
TAMAT