Nama gue Tamara gue saat ini masih berumur 16 tahun dan satu bulan lagi gue menginjak usia 17 tahun. Gue punya kalung yang memiliki liontin batu giok pemberian orang tua gue. Konon kata nenek gue kalung itu punya kutukan, katanya keturunan ketujuh dari pemilik kalung ini akan terkena kutukan pada saat ulang tahun yang ke 17, dan keturunan ke tujuh itu GUE!. Katanya sih kutukan itu di dapat karna pemilik kalung ini membunuh orang yang sangat dicintai oleh sang pemberi kutukan, orang yang di bunuh itu memiliki gangguan mental.
Kutukannya sih setiap keturunan pemilik kalung itu bakal memiliki gangguan mental tetapi gue yang keturunan ke tujuh bakal gak bisa ngendaliin diri gue sendiri gue bakal jadi PSIKOPAT GILA DARAH yang gak kenal siapapun yang ada di hadapan gue, gue bakal hilang kendali dan jadi gila kecuali gue bisa menemukan cinta sejati gue.
"Di mana sih dapetin cinta sejati di umur gue sekarang?" itu pemikiran gue karna gak mungkin gue menemukan cinta sejadi di umur yang masih terbilang sangat muda lagipula waktunya tinggal satu bulan. Gue pasrah gue bilang sama orang tua dan nenek kakek gue "mah pah nek kek Tamara pasrah kurung Tamara di kamar aja dan jangan kasih cahaya sedikitpun, Tamara bakal tunggu kematian di dalam kamar Tamara".
Orang tua gue terpaksa ikut pasrah dan mereka membiarkan gue bebas sebelum gue jadi gila darah sementara nenek kakek gue masih memiliki harapan mereka berharap gue menemukan cinta sejati gue.
***
Pagi hari yang cerah seperti biasanya gue mulai kegiatan gue bangun tidur, mandi, sarapan dan berangkat sekolah tapi mulai hari ini bedanya gue sedikit lebih murung. Di sekolah gue, gue di jauhin semua orang karna gue aneh katanya sih muka gue makin hari makin pucat tapi tidak dengan sahabat gue Bella.
Seperti biasa Bella selalu nungguin gue di gerbang dan nyapa gue "hai Tam pagi👋" sapa Bella. "pagi juga Bel" balas Tamara. Setelah itu kami biasanya langsung menuju kelas dan pada saat istirahat kami langsung menuju kantin. Di kantin yang tadinya sepi mendadak jadi rame karna kedatangan 2 pangeran sekolah senior di sekolah yang sangat tampan.
Senior itu berjalan ke meja kami "boleh gabung gak?" kata salah satu senior yang kelihatannya lebih ramah dari yang satu lagi. "gabung aja kak" kata bela yang memperbolehkan mereka gabung di meja kami. Banyak siswa dan siswi yang membicarakan kami ada juga tatapan yang tidak senang dari dua wanita yang kelihatan suka sama dua senior ini, tetapi gue masih setia dengan wajah murung gue dan tanpa gue sadari ada yang memperhatikan gue.
"nama gue Rakha, nama lo?" ucapan senior yang dari tadi memperhatikan gue membuyarkan semua lamunan gue tentang kutukan itu. "ah nama gue Tamara kak" balas gue dengan senyuman tipis andalan gue. "gue Kelvin" sahut senior yang satu lagi. "gue Bella kak" balas Bella. Kita pun mulai memakan makanan kita, di saat gue sedang asik makan tiba tiba ada yang mengguyur gue pakek air dingin.
"kenapa nih kak kita gak ada masalah yah sama lo!" ucap bela yang emosi liat gue di siram pakek air dingin, sementara gue masih setia dengan pikiran gue yang mikirin soal kutukan gue. "masalahnya itu kalian gak usah deket deket sama pacar kita" kata salah satu senior wanita yang lainnya. "pacar?" balas Kelvin, "sory yah kita masih single dan gak punya pacar apa lagi yang modelan kayak kalian" ucap Kelvin sedikit ketus.
Dan lagi lagi tanpa gue sadari gue di pakein jas milik Rakha karna baju gue sebagian basah "ma-makasih kak" ucap gue terbata-bata karna memang gue gak pernah di perhatiin kayak gini sama orang lain kecuali keluarga dan sahabat gue. "ish sayang kok kamu perhatian banget sih sama dia jelas jelas cantikan aku" ucapan wanita itu yang di buat buat manja membuat Rakha malah tambah jijik melihat mukanya. "pergi!" ucap Rakha dengan sangat dingin. Dan akhirnya dua wanita itu ketakutan dan pergi.
Sekarang giliran gue, semua yang duduk bareng gue nanyain keadaan gue dan gue bilang gue gak papa. Bella yang melihat gue kayak gitu pun menghela nafasnya "lo selalu gitu Tam" ucap bela sambil menahan air matanya karna sedih melihat sahabatnya selalu ngucapin kalimat gak papa padahal gue sangat menderita dan semakin hari gue semakin terlihat pucat.
***
Setelah kejadian itu gue sama Bella semakin dekat sama kak Rakha dan Kelvin kita saling memiliki perasaan, dan yah tentunya gue sama kak Rakha masih bingung dan belum tau itu perasaan apa, sedangkan Bella dan Kelvin mereka sudah jadian dan menjalin hubungan asmara.
Satu minggu sebum ultah gue, semakin hari gue semakin pucat dan semua orang di sekitar gue semakin khawatir sama gue terutama keluarga gue, sedangkan kak Rakha dia tentu sangat khawatir sama gue dan juga ada rasa bingung dengan perasaan dia sekarang dia juga bertanya tanya kenapa gue semakin hari semakin pucat.
Tentang kutukan itu Bella sudah tau dan dia diam diam memberi tahu kak Kelvin. Bella dan Kelvin sebenarnya tau soal perasaan gue dan kak Rakha, mereka selalu berusaha buat kita sadar akan perasaan kita itu karna mereka juga gak mau gue terkena kutukan kalung liontin giok itu. Tapi tetap saja gue dan kak Rakha masih belum sadar dengan apa yang kami rasakan ini.
Sementara itu dua senior wanita yang suka sama Rakha dan Kelvin pun membuat rencana untuk memisahkan gue sama kak Rakha. Saat gue mau pulang, di dalam gang yang lumayan sempit ada seorang lelaki tua yang sengaja menyudutkan gue di tembok dan membuat seolah-olah gue sedang berciuman dengan laki laki tua itu. Sedangkan di sisi lain ada yang memotret kami. Gue pun langsung menghajar habis habisan lelaki tua yang menyudutkan gue tadi sebelum dia menyentuh gue tapi sayangnya rekan lelaki tua itu sudah mengambil foto kami.
keesokan harinya seperti biasa di kantin kami duduk ber 4 tetapi suasananya beda karna di mata kak Rakha ada tatapan benci sama gue, kak Kelvin pun bertanya kenapa Rakha bersikap seperti itu, dan kak Rakha pun tentu langsung marah dan menunjukkan foto yang dia dapat dari orang yang menjebak gue. Yang lebih menyakitkan kak Rakha sama sekali gak percaya sama gue dan malah mengatai gue wanita murahan.
Karna gak tahan gue pun pergi. Setelah gue pergi kak Rakha mendapat tamparan keras dari Bella "lo boleh gak percaya tapi jangan pernah lo sebut dia wanita murahan!" Bella mengatakan itu dengan sedikit teriak menahan emosinya yang sudah sangat meledak awalnya dia membiarkan gue sama kak Rakha menyelesaikan sendiri masalah kami tapi sepertinya dia gak kuat liat sahabatnya sampai di bilang wanita murahan.
Di sisi lain ada yang menyaksikan pertunjukan tersebut dengan tersenyum lebar siapa lagi kalau bukan dua senior wanita yang suka sama Rakha dan Kelvin. "lo gak tau kalau dia cuman punya waktu 6 hari lagi untuk tetap tersenyum! tapi lo buat dia menangis" ucap Bella dengan gemetaran menahan tangisnya. "gue kecewa sama lo Rakh" sahut Kelvin yang bener bener kecewa sama Rakha dan pergi meninggalkan Rakha sambil menenangkan Bella. Rakha pun mulai menyadari kesalahannya dan tepat saat dia menyadari kesalahannya dia mendengar percakapan dua wanita yang menjebak Tamara, mendengar itu Rakha menjadi sangat marah dan membawa dua wanita tersebut ke kantor polisi atas tuntutan pencemaran nama baik, dua wanita tersebut menyesal dan menjalankan hukuman mereka di penjara.
Setelah itu Rakha mencari Bella dan Kelvin sampai akhirnya dia menemukannya Rakha pun langsung meminta penjelasan dari Bella dan Kelvin soal yang dikatakan Bella tadi setelah meminta maaf kepada mereka. Rakha sangat terkejut dan merasa sangat bersalah tetapi dia belum menyadari atas perasaan yang dia miliki.
5 hari berlalu dan besok adalah ulang tahun yang ke 17 nya Tamara selama 5 hari tersebut Tamara sudah mengunci dirinya di kamar dan tidak pernah keluar lagi dia merasa sangat kecewa sama Rakha. di detik detik seperti itu Tamara dan Rakha baru menyadari perasaan apa yang mereka miliki tetapi di pikiran Tamara itu sudah terlambat. sementara Rakha meminta bantuan Bella dan Kelvin untuk menemui Tamara dan mengutarakan perasaannya Bella dan Kelvin pun merasa sangat bahagia dan mereka berdoa semoga ini belum terlambat.
Bella pun meminta izin kepada orang tua nya Tamara untuk menemui Tamara dan orang tua nya pun dengan senang hati memberi izin kepada Bella.
Keesokan harinya tepat di hari ulang tahun Tamara dia keluar dari kamarnya dan mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang karna dia sudah pasrah, dan di detik detik seperti itulah tangisan semua orang pecah, tepat pada pukul 16.00 nanti Tamara berulang tahun dan selamanya akan mengurung diri sampai ajal menjemput.
Sedangkan posisi Rakha Bella dan Kelvin mereka sedang menuju ke rumah Tamara tetapi sekarang sudah pukul 15.40 tepat 20 menit lagi Tamara akan berulang tahun.
//
//
//
//
Saat mereka sampai mereka hampir telat tetapi beruntung masih memiliki waktu 5 menit lagi sebelum pukul 16.00 mereka pun langsung lari menuju kamar Tamara dan tepat pada pukul 15.59 saat pintu kamar Tamara 10 detik lagi mau di tutup...
10...
9...
8...
7...
6...
5...
4...
3...
2..
*greb* Rakha langsung memeluk Tamara dan menyatakan semua perasaannya dengan tangisan yang sudah pecah di pipinya. Tamara dan semua orang pun terkejut karna di detik detik terakhir ada seorang laki laki yang menyatakan perasaan tulusnya untuk Tamara.
Tamara membalas pelukan Rakha sambil mengatakan semua perasaannya kepada Rakha dengan tangisnya yang pecah. Di saat itulah kalung liontin giok itu bersinar dan perlahan mulai pecah hingga menjadi debu.
semua orang di sana sangat bahagia terutama orang tuanya Tamara karna kutukan kalung liontin giok itu telah musnah. Bella dan Kelvin pun ikut merasa bahagia.
Setelah kejadian itu semua beberapa tahun mereka menjalin hubungan akhirnya mereka berempat memutuskan untuk menikah tentu saja Bella dan Kelvin yang lebih dulu dan di susul oleh Tamara dan Rakha.
Mereka membangun rumah tangga dan bahagia selamanya dengan keluarga mereka tentu saja Tamara dan Rakha bahagia tanpa ada lagi bayang bayang kutukan kalung liontin giok.
.
.
.
.
//TAMAT...//
.
makasih guys yang udah mau baca cerpen aku 🙌
mampir juga yah di chat story aku judulnya "mama papa orang hebat"😊
see you next time~