bruk...
Pria yang berjalan tergesa-gesa tersebut langsung menghentikan langkahnya. Memandang gadis cantik yang tengah terduduk di atas aspal. kemudian dengan perlahan mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu. Namun gadis cantik itu tidak menerima uluran tangannya, lebih memilih berdiri sendiri. Kemudian menatap pria tersebut dengan heran, sebab penampilan yang acak-acakan dan terlihat tidak terawat. Tetapi itu semua tidak dapat menutupi ketampanan pria itu.
Dengan tergesa-gesa, pria yang menyenggolnya meminta maaf. Kemudian langsung melangkah tanpa menunggu jawaban dari Najwa si gadis cantik. Najwa masih terbengong-bengong memperhatikan langkah pria itu yang makin menjauh. Suara klakson motor akhirnya menyadarkannya, barulah Najwa beranjak dari tempat itu dan melangkah pulang.
Hari demi hari telah terlewati, tapi apa daya ingatan tentang pria yang menyenggolnya semakin memenuhi pikirannya. siapakah dia?, dari mana?, mengapa penampilannya seperti itu seperti kurang terawat?, apakah sudah memiliki kekasih?. Itulah yang Najwa pikirkan. Sangat aneh memang, pertemuan pertama langsung membuat Najwa menaruh rasa terhadap pria asing tersebut.
Najwa sudah berusaha menghilangkan bayang-bayang pria asing itu yang seakan memenuhi pikirannya. Tapi belum berhasil sama sekali, setiap malam selalu terbayang dengan wajah tampannya.
Sudah 2 bulan berlalu sejak pertemuan pertama Najwa dengan pria asing itu. Hari ini adalah kelulusan Najwa dari sekolah tercinta, dengan didampingi orang tua mereka berangkat ke sekolah bersama-sama. Ketika sampai di gerbang sekolah, Najwa melihat seseorang yang sepertinya tidak asing. Kemudian dia berkata kepada orangtuanya ingin turun di gerbang sekolah saja.
Najwa memperhatikan orang tersebut dari kejauhan dengan mata berbinar. Dengan secepat kilat Najwa menghampiri orang tersebut.
"Hai, akhirnya kita bertemu lagi" ucap Najwa
"Hem, maaf apakah saya kenal anda?" tanya orang tersebut
Najwa merasa kecewa, karena orang itu melupakannya. Pria tampannya melupakannya?
Dengan tersenyum, Najwa menjelaskan awal pertemuan mereka. Namun hanya ditanggapi seadanya oleh pria itu. Dari kejauhan terlihat seorang gadis tengah berjalan kearah mereka. Dan pria yang dikaguminya sedang tersenyum kearah gadis itu?. Hatinya tak rela melihat itu semua, apalagi pria tampannya sedang tersenyum manis kepada sahabatnya sendiri, yah sahabatnya.
Dan ketika, gadis itu tiba didepannya. Dia hanya bisa tersenyum, namun langsung luntur ketika gadis tersebut memanggil sayang kepada pria yang ada didepannya. Ya mungkin mereka memiliki hubungan, itulah yang ada dipikiran Najwa sekarang. Dan ternyata benar, sahabatnya memperkenalkan pria itu sebagai pacarnya.
Hatinya terluka begitu mengetahui fakta yang sebenernya. Setelah sekian lama mengagumi, berharap dengan sesuatu yang tidak pasti. Dan hari ini harapannya membawa dirinya kepada rasa kecewa, sedih, ingin marah tetapi kepada siapa?. Apakah semuanya salah dirinya? tetapi dia sudah berusaha melupakan pria tampannya tapi apalah daya bayangannya seolah-olah menari-nari dipikirannya, dan tidak mau pergi.
Najwa hanya dapat menahan tangisnya, kemudian mengangguk sebelum pergi dari hadapan sepasang kekasih itu. Air matanya berhasil lolos ketika dirinya sudah tak sanggup lagi menahannya. "Sudah tidak ada harapan lagi, semuanya sudah selesai disini, dititik ini. Mencintaimu membawaku menuju kekecewaan dan kesedihan yang mendalam." batin Najwa
cover by "pinterest"
11 September 2021
~flower~