Tema : Kesedihan
Genre : Teen
Penulis : Indriayda
"Dasar anak bodoh!! apa kamu cuma bisa menyusahkan mama sama papa heh!" Cecar mama Caca.
"Ma maafkan Caca ma.. Caca tidak sengaja mendorong Fifi.. hiks hiks hiks.." Pembelaan keluar dari mulut Caca
"Bohong ma.. kak Caca memang tadi mendorong Fifi sampai jatuh..".sela Fifi kembali
"Dasar bocah tidak waras.kamu itu bocah Autis cuma bisa merepotkanku saja! sekarang kamu mama hukum dikamar mandi sampai pagi".bentak Mama dengan meninggalkan Caca dikamar mandi sendiri.
Malamnya pukul 21.00 Papa Caca yang sudah pulang dari kantor dan makan malam bersama merasa heran karna Caca tidak ikut makan malam.
"Ma.. Caca dimana? di kamarnya juga tidak ada?" tanya Papa pada Mama Caca
"Mama kurung dikamar mandi".Jawabnya datar
"Apa!!"
"Apa kamu tidak waras Ma..! Caca itu masih kecil kenapa kamu perlakukan seperti itu! dimana hati nuranimu sebagai ibunya!".bentak Papa
"Dia itu bukan anak kecil lagi Pa,dia sudah berusia 16 tahun, cuma otaknya saja yang tidak waras,masih seperti anak usia 6 tahun".Ucap Mama
"Kamu yang tidak waras!Dia itu anakmu,darah dagingmu Ma! apa kamu lupa dulu sangat menginginkannya?!".Ucap Papa masih dengan meluapkan emosi.
"Itu dulu.. tapi aku tidak menginginkan anak seperti dia! hanya bisa buat malu keluarga Pa!".Bantah Mama
Plakkkk....
Suara tamparan keras mendarat kepipi Mama,Papa yang sudah emosi dan tidak bisa menahan amarahnya akhirnya berakhir dengan sebuah tamparan keras.
~Flash back on~
"Pa.. akhirnya mama hamil pa.. hiks hiks hiks!". Tangis haru Mama sambil menyodorkan tespeck kepada papa.
"Iya ma.. alhamdulillah.. setelah 7 tahun kita mentikan akhirnya diberikan kepercayaan sama Allah..". Ucap syukur Papa yang tidak kalah haru..
** 9 Bulan kemudian **
"Pah anak kita dimana..? mama mau lihat anak kita". Tanya Mama dengan lemah lunglai karna habis melahirkan Caca kecil.
"Ada ma.. tapi lagi dibawa ke ruang anak ma.. kita tunggu dokter kesini ya?".Jawab Papa.
Hanya itu kata yang keluar dari mulut Papa,karna Papa juga kebingungan kenapa sejak dari 2 jam yang lalu dokter tidak muncul memberi kabar kepada mereka?
Ada apa sebenarnya?
Hal itu terus-terusan membuat mereka bertanya-tanya.
Setelah menunggu cukup lama,akhirnya dokter datang memberi kabar kepada keduannya.Namun bukan kabar bahagia seperti apa yang mereka harapkan,akan tetapi melainkan kabar menyedihkan dan mengecewakan yang mereka dapat.
"Permisi pak,buk.. saya mau bicara dengan kalian sebentar bisa?".Sela dokter masuk
"Iya silahkan dok.. bagaimana keadaan anak saya dok..?".Ucap antusias Papa
"Begini pak.. kami harus memberikan kabar ini.. maaf pak sebelumnya jika ini mengecewakan,namun mau tidak mau kami harus memberi tahu kalian,setelah beberapa waktu kami memeriksa anak bapak.. kami menemukan kelainan pada anak bapak..". Ucap dokter
"Anak saya kenapa dok.. tidak kekurangan suatu apapun kan? anak saya sehat kan dok..?". Sela Papa yang mulai khawatir saat melihat mama juga yang mulai cemas mendengarkan penuturan dokter.
"Alhamdulillah.. anak bapak sehat,tidak kekurangan suatu apapun pak.. namun satu hal yang perlu bapak tahu.. anak bapak mengalami kelainan mental pak.. atau bisa disebut sebagai Autis,saya mohon maaf pak,tapi kami harus menyampaikannya". Ucap dokter kemudian.
"Tidak.. itu tidak mungkin.. hiks hiks.. anakku tidak mungkin idiot.. anakku pasti normal seperti anak-anak lainnya..!!".Tangis histeris Mama mulai pecah.
"Y allah.. sabar Ma.. sabar.. ini ujian buat kita.. biar bagaimana pun itu anak kita..". Ucap Papa menenangkan Mama.
"Maaf bu,pak kami permisi". Pamit dokter dan diangguki oleh Papa yang masih terus menenangkan Mama.
"Nggak Pa..! itu bukan anak kita..! itu bukan anakku..!!".Histeris Mama dan akhirnya jatuh pingsan.
"Astaghfirullah Ma.. sabar.. kenapa jadi seperti ini.. ya allah.. kenapa engkau beri ujian kami seperti ini..?".Tangis Papa kemudian yang mulai frustasi, tidak dipungkiri dalam hatinya juga hancur,kecewa,semua rasa campur aduk.. Anak yang bertahun-tahun mereka dambakan,namun setelah anak itu lahir adalah kesedihan dan kekecewaan yang mereka dapat.
~ Flash Back Off ~
Papa langsung menuju kamar mandi tempat Caca dikurung oleh Mama.Setelah ketemu Caca,Papa langsung memeluk erat anak kesayangannya tersebut,namun Papa baru menyadari jika suhu tubuh Caca sudah naik 40°C.
"Caca bangun nak.. ini Papa.. ayo kita ke dokter!".Ucap papa dengan rasa khawatir.
Sedangkan dilain sisi Mama yang sedang bersender di kusen pintu sambil bersedekap melihat keduannya hanya cuek tidak ikut membantunya.
"Alah.. pencitraan,dasar anak idiot!!" Ucapnya dengan melenggang meninggalkan keduannya.
Papa yang sudah lelah berdebat dengan Mama tidak mau kepancing emosi lagi,Dia hanya fokus pada Caca.
Dalam perjalanan ketempat dokter,Papa terus berdo'a memohon kepada sang kuasa untuk melindungi buah hatinya agar bisa selamat.
"Pa.. Caca tidak pa-pa,Caca cuma ngantuk mau bobo". ucap lirih Caca membuat Papa semakin khawatir.
"Tidurnya nanti ya sayang.. kita ke dokter dulu.. kamu sabar ya.. sebentar lagi kita sampai". kata Papa sambil menengok kebelakang melihat Caca di jok penumpang.Dengan keadaannya yang sedang menyetir dan rasa khawatir yang berkecamuk namun dia tetap fokus ke jalanan yang cukup gelap.
Sesampainya diklinik kesehatan,dokter pun berbegas memeriksa Caca dan meresepkan obat penurun panas kepada Papa.
Keesokannya,Caca yang berangsur membaik mulai bisa duduk,sambil memakan sarapan kesukaannya yang disiapkan oleh siapa lagi? kalau bukan Papa tersayangnya..
Namun..
Saat sedang asyik menyantap makanan kesukaannya,tiba-tiba adiknya yaitu Fifi masuk ke dalam kamar Caca,bermaksut ingin mengajaknya bermain namun karna tubuh Caca masih lemas,akhirnya Caca memilih untuk menolaknya dan ingin istirahat.Akan tetapi bukan Fifi jika tidak pandai berbohong dan bersilat lidah pada Mamanya.
"Ma..!!".Teriak Fifi
"Ada apa sayang..? kenapa harus teriak-teriak panggil mama?".Tanya mama sambil mengelus pipi Fifi.kejadian itu tidak luput dari pandangan Caca sehingga membuat hati Caca merasa iri dan sakit.
"Tuh kak Caca nggak mau main sama Fifi". Tungkasnya.
"Caca!kamu itu seorang kakak jadi harus bisa jaga adikmu.. adikmu Fifi itu lebih berharga dari pada kamu.jadi jangan sakiti adikmu Fifi! ayo cepat temani adikmu main,Mama mau beres-beres!".Titah Mama pada Caca.
"Iya Ma..".Jawab Caca ,dengan lanfkah gontai Caca memaksakan tubuhnya untuk bisa berjalan dan menemani adiknya bermain.
** Halaman Rumah **
"Fi.. jangan lari-lari.. nanti jatoh.,berdarah loh nanti.. awas Fi.. ati-ati..".Wanti-wanti cemas Caca melihat adiknya berlari kesana kemari.Meskioun Caca anak autis namun polah pikirnya cukup dewasa dan lain dari anak-anak Autis lainnya.
Tak jarang juga ketika Caca berbicara ekspresi mata dan wajahnya berbeda dari anak-anak normal pada umumnya,misalnya ketika Caca berbicara bukannya melihat orang didepannya yang diajak berbicara tapi Caca malah melihat ke arah lain dan tidak fokus.
Saat Fifi sedang asyik bermain sendiri,Caca memilik duduk dipojok halaman rumahnya sambil memeluk boneka kesayangannya dan melihat adiknya bermain.Tetapi dari arah lain Caca melihat anak laki-laki yang masuk kedalam halaman rumahnya,sontak membuat Caca berlari menghampiri anak tersebut.
"Tunggu,sia pa kamu.. mau apa? ini rumahku loh..?".Kata polos keluar dari mulutnya.
Anak lelaki tersebut yang melihat Caca dari atas sampai bawah hanya tersenyum,lalu anak tersebut bengambil bola volinya kemudian menjulurkan tangannya,bermaksut ingin mengajaknya berkenalan,namun Caca tau tidak baik mengenal orang asing yang tidak jelas baik atau buruk.
lelaki tersebut langsung marampas tangan Caca.
"Begini caranya.. orang berkenalan itu harus berjabat tangan.. kenalin aku reygan..".Ucapnya dengan tersenyum namun masih memperhatiakan keanehan pada Caca.
"Rey..gan..? siapa..?,a ku Ca Ca.. Nathasya dipanggilnya Caca?".Ucap Caca juga yang masih kebingungan.
"Iya.. aku Reygan Aditama,kamu anaknya manis.. tapi kenapa masih ileran ya.. hehehe.. kamu lucu.. sini aku lapin dulu..".Tungkasnya dengan telaten menyeka air liur Caca yang sekilas menetes.
"Makasih Rey.. maaf kalo aku ileran.. kamu pasti jijik yah liat aku yang ileran? kata Mama aku.. Caca itu anak idiot..? apa Rey tidak malu ngobrol sama Caca?".Ucapnya lagi panjang lebar,namun reygan hanya tersenyum lalu menjawab,
"Aku tidak malu.. justru aku pengen jadi teman kamu..? bolehkan?".Reygan
"Boleh dong..".Jawab Caca dengan mengacungkan jempolnya.
Saat Caca sedang asyik berbincang dengan Reygan tiba-tiba Fifi berlari dan mendorong Caca,namun sebelum Caca terdorong Reygan lebih dulu menggeret tubuh caca sehingga Fifilah yang akhirnya tersungkur.
Namun kembali lagi,bukan Fifi jika tidak bisa mengadu ke Mamanya.Fifi berlari kembali ke dalam dan mengadu ke Mama.
"Kamu tidak apa-apa kan Ca?".Tanya Rey
"Aku.. tidak Pa-pa,ta pih.. aku takut Mama marah lagih sama Caca..? gimana rey..?".Ucapnya dengan cemas.
Beberapa menit kemudian,betul apa yang difirasatkan Caca,Mama datang dengan membawa sapu.. kali ini mama marah besar kepada Caca.
"Caca kamu berani mencelakai Fifi adikmu..? kamu Mama suruh jaga adikmu malah membuatnya terjatuh sampai lututnya berdarah! sekarang rasakan ini!"Bentak Mama dengan mengayunkan sapu ke punggung dan betis Caca,
"Aduhhh Mama ampun ma.. sakit ma.. hiks hiks hiks.. Caca salah ma.. ampun.. jang ngan pukul Ca ca... hiks hiks".tangis Caca meratapi keadaannya sekarang.
sedangan Reygan yang melihat langsung menyela adegan tersebut.
"Cukup tante.. ini bukan salah Caca.. justru adiknya tadi yang mau mencelakai Caca dan akhirnya adiknya sendiri yang jatuh.. bukan karna caca yang membuatnya jatuh melainkan dari ulahnya sendiri".Jelas Reygan kepada Mama.
"kamu siapa? jangan ikut campur.dia anak saya! Caca ayo masuk!".ucap Mama sambil menyeret Caca.
Reygan yang masih tak bergeming melihat kejadian itu,hanya bisa meratapi nasib dari teman barunya,dalam hatinya timbul rasa kasian sekaligus rasa yang aneh.. entah apa itu?
yang dia tau dia hanya suka melihat Caca saat Rey sering lewat depan rumah Caca,Rey hanya bisa melihatnya bermain sendiri dengan bonekanya.
Sungguh malang nasib seorang Caca,Anak Disabilitas yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari seorang ibu justru berbanding terbalik.Dari sini kita bisa belajar sebagai orang tua.
🌻Tamat🌻
Alhamdulillah konco-konco.. Cerpen dari indriayda telah selesai.. 👏🏻 jangan lupa likenya..
Dan mampir juga ke karya Novel Author juga ya..
Salam Halu dari Author.. 👋🏻☺️