Rintik hujan menemani senyap nya malam ku,memang sengaja aku tak menghidupkan pencahayaan. Dalam gelap itu aku merasakan banyak hawa lain,entah siapa pun itu dalam gelap dan sedang memperhatikan ku. Kudengar satu suara memecah dera setiap rintik yang menghantam tanah basah, dari perawakan nya pun aku sudah hafal akan siapa dia.. teman lama ku,sahabat ku, kakak ku, dan satu makhluk yang sama. Telah lama mati namun masih saja tampan, tak ada cap menakutkan.. hanya ada sifat jahil nya yang selalu mampu membuat ku rindu akan sosok nya, oh Londo ku.. Surai pirang mu, mata sehijau batu permata zamrud yang amat indah namun kelam itu, mampu membuat ku hanyut dalam pesona mu.
Setiap malam kau adalah pelindung ku, Malaikat dalam bentuk hantu tampan. Dia tak segan menakuti bagi yang memiliki pemikiran kotor, dia pun tak punya rasa gentar akan gertakan dan tekanan. Aku kepayahan menasihati nya,sekalipun aku mengusirnya.. sekalipun aku sangat kasar dan lupa akan tata krama kesopanan dalam berbicara pada nya, tetap saja pada akhir episode pertengkaran kami.. aku yang paling sakit, memang tak seharusnya aku sangat dekat dengan mu kan? benar kata mu.. "aku hanya bayangan mu,tidak untuk di nyatakan kembali" semilir angin menyentuh pipi ku, sedingin es.. kau menyentuh ku, sekejap bulu kuduk ku meremang. lalu aku merasakan bahwa kau beda dari semua yang jahat pada ku, kau kakak ku dan kau cinta yang ku kenal.
Pemikiran khas penjajah mu masih lestari mengakar dalam perilaku mu, kau seenak nya sendiri. aku akui.. aku semakin jengkel padamu, haish! ingin rasanya aku memukul wajah pucat mu. tapi apalah daya, aku tak pernah sampai hati melakukan itu. karena ku tahu.. kau sudah menerima banyak hal berat selama kau bernafas, jadi biar kan aku mengurangi rasa sakit mu. tak semua yang dikira buruk itu benar buruk.. dan kau telah membuktikan bahwa kau baik,kau mampu menjaga ku sampai akhirnya kita berpisah..
Aku telah melakukan apa yang ku anggap benar, memulangkan mu.. mengembalikan mu pada Tuhan yang telah menulis segala detail hidup kita semua, sekarang.. malam malam ku hanya di temani sisa aroma mu, keberanian mu kau tularkan padaku. aku cukup kuat sekarang Peter Alexander.. aku bukan lagi gadis lemah yang selalu kau lindungi di balik punggung mu, aku adalah nona yang baru. aku keajaiban mu dan kau guru dalam hidup ku, cara mu menunjukkan cinta mu.. begitu indah untuk ku, sampai titik ini.. tak akan ada yang sama dengan sosok mu dalam sisa nafas ku.
beban mu sudah terlepas.. ragamu Talah lama menyatu dengan tanah.. kau bebas... pulang lah dan tunggu aku, sapa lah aku kembali di alam yang sama dengan mu lagi. aku menunggu saat itu terulang lagi.
~END~