Semua terlihat menakutkan, ketika diri ini mencoba membranikan berterus terang persoalan PTSD yang di berikan oleh cowok tak tahu diri, melempar masalahnya ke ibunya lalu pergi dari tanggung jawabnya dengan cara ngebucin sama pacarnya.
"Jangan kurang ajar kau yah!"
"Dasar.. Anak bocah kemarin sore!"
Melongo, ada apa dengan orangtua itu? Padahal tidak ada yang melenceng dari sikapku. Hanya karena terlanjur memakan stigma negatif juga membela anaknya, supaya tidak di penjarakan. Makanya menembak brutal, lebih ganas di banding korban.
"Hello, Kak Lefan?" Sapaku, begitu bergetir.
"Hei.. Assalamualaikum, kenapa lagi, Dek? Teman ade yang kurang ajar itu bikin apa, sampai ade nangis gini?"
Hua.. Pecah tangis itu. Ternyata.. Hanya lewat fiksi bisa ku tuangkan semua keluhanku tanpa takut terintimidasi. []
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinda Shintya Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hello, Kak Lefan? Komentar