4 cara untuk mengihindari kebetulan dalam novel:
Karena kita sudah tahu kalau kebetulan dan novel itu bukanlah hal yang baik, kita pun ada empat cara untuk mencegahnya muncul
1. Menulis setting hubungan sebab akibat yang pas:
Cerita yang memiliki hubungan sebab akibat yang pas tidak akan memerlukan cerita yang kebetulan.
2. Menambahkan unsur kebetulan dalam motif karakter:
Karakter menimbulkan beberapa hal terjadi, karena ia tengah mengejar tujuannya. Alasan mengapa ia mengejar tujuan tersebut, pertama-tama dikarenakan sesuatu yang mendorongnya. Secara singkatnya, motif karakter itu adalah alasan munculnya efek. Jika pembaca mengetahui apa yang diinginkan karakter, mengapa karakter mau melakukan ini, maka mereka akan memaafkan tindakan-tindakan yang awalnya terlihat sangat kebetulan itu.
Anakin Skywalker tiba-tiba berubah dan ingin melempar raja ke pusat Death Star, untuk menyelamatkan Luke Skywalker yang sekarat, dan semua ini tampaknya agak kebetulan. Tapi kenyataannya tidak seperti itu, karena ini adalah revolusi perkembangan karakter dan motif karakter Anakin dalam trilogi Star War. Saat ia pada akhirnya memilih Luke melainkan Palpatine, semua ini ada artinya.
Jika tindakannya itu ada artinya, maka itu bukanlah kebetulan.
3. Foreshadowing untuk kebetulan:
Mau kamu terus menghindari kebetulan dalam cerita, kamu tidak akan bisa sepenuhnya menghilangkan kebetulan. Cerita, terutama novel panjang, adalah sesuatu yang sulit untuk ditaklukan. Bahkan author yang sangat terlatih pun, juga jarang sekali bisa menggabungkan semua petunjuk yang berantakan itu (dan Charles Dickens adalah Master Kebetulan). Terkadang, agar cerita berlangsung lancar, kamu perlu diam-diam menambahkan sedikit kebetulan.
Pada saat ini, kamu perlu berusaha membuat pembaca menerima kebetulan itu. Cara untuk melakukan ini adalah menambahkan unsur yang foreshadowing kebetulan pada awal cerita. Walau perkembangan jalan cerita bukanlah perkembangan dari sebab akibat dari sananya, tapi setidaknya ia tidak membuat pembaca sepenuhnya kebingungan.
4. Alasan untuk menjelaskan kebetulan
Kamu juga boleh melakukan sedikit penjelasan setelah kebetulannya terjadi. Saat kebetulan yang diperlukan terjadi, kamu jangan hanya mendiamkannya saja, kamu harus membuat karakter mengakui kebetulan ini, atau tidak melakukan penjelasan utuk kejadian yang baru saja terjadi, membantu pembaca menghilangkan kebingungannya. Jujur kepada pembaca dapat membantumu menghindari terlihat seperti orang bodoh.
Sekalinya kamu memahami alasan kebetulan yang muncul dalam novel, serta kapan boleh, kapan tidak boleh, maka kamu bisa menghindari pembaca yang kebingungan akan ceritamu.