Saat menulis, penulis sering kali menemui kesulitan untuk menulis detail, maka bagaimana caranya kita menyelesaikan masalah ini? Saat ini, kita hanya perlu mendirikan sebuah Inspiration Library di dalam pikiran kita, menangkap detail-detail dalam kehidupan kita dan mengaplikasikannya ke dalam karya. Dengan begini, detail karya kita bisa menjadi semakin baik.
1:Temukan detail dalam kehidupan
Sebuah ide atau percakapan yang menarik di dalam karya mungkin aja datang dari percakapan orang lain di bus, keluhan dari seseorang saat mengantri, atau percakapan yang terdengar dari ngobrol tetangga pada saat jam makan. Jika Anda cukup pintar, Anda akan segera merekam kata-kata menarik ini, percakapan brilian, dan detail serupa di kapan saja. Anda dapat merekamnya di buku catatan yang Anda bawa, di app note di ponsel Anda, atau tisu yang ditangan, kartu nama ataupun kertas kotak rokok. Dialog dan plot yang terekam ini sewaktu-waktu bisa menjadi bahan tulisan Anda diselanjutnya, yang menjadi aset berharga dalam perjalanan Anda sebagai penulis.
Kita tidak hanya harus mengamati dan mendengarkan dengan cermat, mencatat dengan jelas, tetapi juga merangkum dan mengatur detail yang tampaknya tidak penting yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar, kemudian menerapkannya pada tulisan Anda dengan tepat dan hati-hati. Sama seperti batu yang ditumpuk di dinding, rapi dan disajikan dengan sempurna. Detail kecil yang segar ini, persis seperti yang Anda butuhkan, temukan dengan cermat, masukkan ke dalam cerita Anda, integrasikan ke dalam novel Anda, dan terus tunjukkan kepada pembaca.
2:Memperhatikan semua hal yang terjadi di sekitar kita
Jika kamu makan di sebuah restoran, saat menunggu pesanan makanan, anda bisa mengamati dan menyadari banyak hal. Hasil amatan bisa dijadikan bahan penuisan selanjutnya.
Mungkin anda bisa mengamati lingkungan restoran, termasuk gaya dekorasi, tata letak restoran, sikap pelayan, hal detail saat di layani pelayan; anda juga bisa mengamati orang-orang yang sedang makan di restoran, apakah mereka datang dengan ramai; apakah kumpulan teman, atau kumpulan keluarga, bisa anda menebak dalam hati.
Jika kita ingin mengamati setiap orang, yang perlu kita fokus amati adalah tingkah laku, logat bicara, beserta perubahan ekspresi dan bahasa tubuh terhadap masalah yang terjadi. Dengan mengamati hal di sekitar kita, dapat membantu anda menulis dengan lebih baik. Hal detail yang di amati akan melayani latar belakang cerita dan pendeskripsian cerita. Karakter, cara bicara, isi omongan, ekspresi saat bicara beserta baju yang di kenakan dalam cerita berasal dari pengamatan anda biasanya pada orang-orang dan hal detail. Anda perlu menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi, selalu memperhatikan sekitaranda, untuk menemukan hal kecil yang menarik, dengan begitu anda dapat dalam keadaan sadar dan tidak sengaja mendokumentasinya.
Dalam proses penulisan, ketika Anda perlu menggunakan bahan-bahan ini, Anda dapat dengan cepat menemukannya bahan ini kapan saja, di mana saja.
Tentu saja, untuk melakukan ini, Anda harus terlebih dahulu meningkatkan persepsi dan pengamatan Anda
3:Memperhatikan detail yang perlu kamu ketahui
Untuk dapat menulis apa saja, kumpulkan banyak detail secara rinci, bahkan jika sebagian besar materi itu nantinya mungkin tidak akan digunakan. Jika kamu memutuskan untuk menulis beberapa karakter sekaligus sesuai pengamatanmu, deskripsikan secara cermat sehingga pembaca dapat melihat dan mendengarnya seolah-olah mereka berada di film/ berada di sana secara langsung. Kamu harus tahu bagaimana tokoh ini berdiri, berjalan, duduk, berbaris, posisi tangan mereka saat mengobrol, dll. Selain fokus pada tokoh/karakter itu sendiri, fokuslah juga pada lingkungannya. Contoh : bau, suara, perasaannya, dll.
Jika ceritamu mengambil tempat di sebuah desa. Hati-hatilah dalam menguraikan latar belakang ceritanya, termasuk karakter, desa seperti apa, segala sesuatu di sekita mereka, budayanya, dan warganya sehingga tulisanmu akan terasa lebih segar dan hidup.
Jika berencana untuk menggunakan karakter dari hasil pengamatanmu. Tulislah secara rinci karakter tersebut di notebook setelah mengamati di lingkungan sekitarmu, sehingga kamu bisa gunakan kapan saja di lain waktu. Salah satu karakter dari pengamatanmu mungkin saja bisa menjadi sebuah karakter di dalam novel atau karakter favorit dari pembaca.
Beberapa rincian dan fragmen yang kamu amati dapat dimasukkan ke dalam penciptaan sebuah karakter.
Rincian ini tidak hanya membentuk karakter, tetapi juga dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana orang berinteraksi satu sama lain, atau bagaimana seseorang hidup dan tumbuh di lingkungan yang asing.
Kita boleh memakai detail di suatu waktu atau tempat tertentu, atau pun suatu lingkungan tertentu dalam cerita. Untuk detail-detail yang tampaknya tidak penting ini, mungkin saja bisa mempengaruhi perhatian pembaca.
Jika ingin meraih prestasi dalam suatu hal, maka cara yang terbaik adalah rajin latihan, begitu pula dengan menulis.
Semakin banyak kali kita revisi, kualitas karyanya juga semakin baik; Semakin lama kita menulis, hasil yang kita peroleh juga semakin besar; Semakin menghabiskan banyak waktu untuk mencari detail, semakin besar kemungkinannya untuk bisa mendapatkan detail yang menarik dan berguna.