Chapther 2

~

Jika biasanya banyak perempuan akan frustasi menghadapi tingkahku yang sangat cuek dan dingin, kali ini aku kewalahan menyikapi tingkah istriku yang cenderung seperti itu. Dia tak menyapaku jika tak ada perlu, tak akan bicara jika tak ada yang ingin dibicarakan.

saat ini kami sedang berduaan dikamar tanpa bicara sejak tadi. dia dan aku sudah mandi, namun setelahnya kami sibuk dengan diri kami masing-masing.

Aku dengan psp ku dan dia sibuk menghapus kuteks di kukunya. Beberapa menit kemudian dia bangkit dan menyapaku

“letakkan benda itu, ayo sarapan karena mungkin mereka sudah menunggu” ucapnya dingin padaku. Tak pernah ada yang bisa membuatku menoleh dari benda kecil favoritku ini secepat aku merespon suaranya. Aku ingin melihat seperti apa wajah orang yang memanggilku seperti itu dengan suaranya yang dingin.

“baiklah..” jawabku lalu berdiri dari tempat tidur. Tanpa aku sangka bahkan dalam mimpipun aku tak berani membayangkannya, saat aku berjalan hampir disebelahnya dia meraih tanganku dan menggandengkan tangannya disana.

Bukannya aku tidak suka, hanya saja aku terkejut dan mungkin responku berlebihan hingga akhirnya dia menatapku sebentar kemudian melepaskan tangannya dariku.

“ehhh tunggu, maafkan aku. tadi aku hanya terkejut..” ujarku sambil terbirit mengejarnya yang berlalu dihadapanku.

“aku sudah tahu..” jawabnya tanpa menoleh dan terus berjalan.

Aku benar ingin tahu apa yang dia pikirkan sebenarnya. Dia jarang menunjukan ekspresi dihadapanku. ah ayolah ini baru sehari, lama-lama aku akan bisa memahaminya. Kami makan bersama dengan keluargaku dan tatapan mereka yang menggoda kami berdua.

Eunji tersenyum kecil menanggapi tingkah mereka. senyum yang tak bisa diartikan.

~~

Eunji POV

Setelah malam pengantin dirumah suamiku, aku ingin kami segera pindah ke apartemen. aku tak betah tinggal beramai-ramai seperti ini. Kyuhyun sudah setuju, namun saat aku mau mengajaknya berbicara, aku lihat dia sedang bertelepon di balkon kamar kami.

“ahh.. ne yeobo, jaga dirimu. aku merindukanmu juga.. saranghae…” ujarnya menyudahi telepon itu. cih dasar lelaki buaya.

“siapa yang kau telepon ?” tanyaku

“pacarku, Lee yoon hee”

“ohhh…

“kau punya pacar ?” tanyanya

“tidak. hanya seorang pria yang aku suka..” jawabku

“kenapa tidak pacaran saja ? apa pria itu tidak menyukaimu ? ah tentu saja, mana mungkin pria itu melirik putri es sepertimu…” ucapnya meledekku

“dia memanggilku begitu, ice princess” jawabku datar

“ahh, setidaknya dia merespon keberadaanmu” ujarnya lagi sambil tertawa jahil

Aku tak ingin basa basi lagi, aku harus mengatakan apa yang ada dalam kepalaku sekarang.

“kyuhyun-ah….” aku membuka suara dengan agak ragu,

“…aku tak ingin membuat ini semua menjadi sulit. aku juga tak ingin menambah masalah dalam hidupku dengan sesuatu yang konyol. aku hanya ingin hidup dan pernikahanku normal. untuk saat ini mungkin tingkah kita adalah sebagai teman, tapi aku tak memungkiri aku ingin bahagia dengan pernikahanku. Tak ada salahnya kan aku ingin hidup bahagia? tadi pagi itu, aku memegang tanganmu bukan untuk menunjukkan pada semua orang kalau kita sudah melalui malam yang indah dan menjadi pasangan pengantin yang harmonis. aku hanya menunjukkan kejujuranku, bahwa hanya itu yang baru bisa aku lakukan untuk bersamamu. aku tak ingin berpura-pura. aku hanya mencoba sesuatu yang lebih baik untuk masa depan pernikahanku”

aku berbicara sangat panjang dan hanya dibalas oleh tatapan takjub pria disebelahku. Aku pikir dia hanya terkejut melihat aku yg pendiam berbicara begitu banyak. Lalu dia menghembuskan nafas dengan keras dan menatapku

“aku punya pacar Eunji-ya..” jawabnya jujur

“lalu ?..”

“aku tak bisa berpisah darinya dua tahun ini meski Appa terang-terangan menantangku. aku tak tahu bagaimana jadinya pernikahan kita jika aku saja seperti ini. pacarku orang yang baik, dia lembut dan aku mencintainya” jawabannya membuatku ingin tertawa.

“aku tak melarangmu berpacaran Cho Kyuhyun..” jawabku sambil tersenyum kecil tanpa menatapnya.

“jadi ?”

“aku hanya ingin kehidupan pernikahan kita lebih baik. aku akan berusaha menjadi lebih baik setiap hari semampuku. pada akhirnya entah kau memutuskan aku sebagai teman atau musuhmu kita belum tahu. jadi ayo berusaha memperbaiki diri satu sama lain. aku tak memintamu meninggalkan yoonhe ” jawabku meyakinkannya

“ahh baiklah aku mengerti, jadi mari kita coba sebagai teman. dan panggil aku oppa mulai sekarang..”

“Ne oppa “

Episodes

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play