Membenci kakak kelas menjadi jodohku

Aina Harumi adalah seorang siswi SMA kelas dua yang dikenal sebagai sosok yang ceria, tetapi diam-diam menyimpan dendam pada kakak kelasnya, Alex Xavier Ren. Alex adalah siswa kelas tiga yang populer dan selalu menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak? Dia tampan, pintar, dan memiliki kepribadian yang ramah. Namun, bagi Aina, semua itu hanya topeng belaka.

Sejak hari pertama masuk SMA, Aina merasa Alex selalu mengganggunya. Mulai dari kejadian kecil seperti menjatuhkan buku-bukunya tanpa sengaja hingga insiden besar di mana Alex dengan santainya mengungkapkan kekurangan Aina di depan teman-temannya. Dari situlah rasa benci Aina tumbuh subur.

Bab 1: Awal Permusuhan

"Aina, tolong bawa dokumen ini ke ruang OSIS," pinta Erena Kazumi, sahabat baik Aina, sambil menyodorkan setumpuk kertas.

"Kenapa aku? Bukannya kamu yang jadi sekretaris OSIS?" Aina mengeluh.

"Aku ada rapat mendadak dengan guru. Lagi pula, ruang OSIS cuma satu lantai di atas, kok!" Erena memohon dengan mata memelas.

Dengan berat hati, Aina mengiyakan. Namun, saat memasuki ruang OSIS, dia mendapati Alex sedang duduk santai sambil memainkan gitar.

"Oh, Aina. Ada apa? Mau belajar main gitar?" tanyanya dengan senyum menggoda.

"Aku cuma mau mengantar dokumen. Dan tidak, aku tidak tertarik belajar gitar," jawab Aina ketus sambil meletakkan dokumen itu di meja.

Alex tertawa kecil. "Kamu selalu serius, ya. Tenang saja, aku nggak gigit."

"Tapi kamu lebih menjengkelkan daripada digigit anjing," guman Aina sambil keluar dari ruangan.

Bab 2: Kejutan Tak Terduga

Suatu hari, saat upacara bendera, kepala sekolah mengumumkan bahwa siswa kelas dua akan mengikuti program mentorship. Masing-masing siswa akan dibimbing oleh seorang kakak kelas. Tak disangka, Aina dipasangkan dengan Alex Xavier Ren.

"Tidak mungkin! Ini pasti lelucon!" Aina protes pada Erena di kantin.

"Mungkin ini takdir," ujar Ryuchi Satoru, teman sekelas Aina yang suka melontarkan komentar tak terduga.

"Takdir apanya? Ini hukuman," balas Aina dengan frustrasi.

Hari pertama bimbingan pun tiba. Alex bersikap santai seperti biasa, sementara Aina terus memasang wajah masam.

"Kamu tahu, kalau kamu terus mengerutkan dahi seperti itu, nanti cepat tua," ledek Alex.

"Kak Alex, bisakah kita fokus pada tugasnya saja?" balas Aina tajam.

Namun, perlahan-lahan, Aina mulai melihat sisi lain dari Alex. Dia ternyata sabar, perhatian, dan selalu memberikan semangat di saat Aina merasa kesulitan. Ketika Aina mendapatkan nilai buruk dalam ulangan, Alex lah yang membantunya belajar hingga larut malam.

Bab 3: Perasaan yang Berubah

Erena menyadari perubahan pada Aina. "Kamu nggak kelihatan sefrustrasi biasanya kalau ngomongin Alex. Ada apa, ya?"

Aina mendengus. "Tidak ada apa-apa. Dia hanya... nggak seburuk yang aku kira."

Ryuchi menimpali dengan senyum jahil, "Mungkin kamu mulai suka dia."

"Jangan bercanda, Ryuchi!" sergah Aina sambil melempar bantal kecil ke arah Ryuchi.

Namun, Aina tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Hatinya mulai berdebar setiap kali Alex berada di dekatnya. Kebenciannya perlahan terkikis oleh perhatian Alex yang tulus.

Bab 4: Pengakuan

Malam itu, di acara perpisahan kelas tiga, Alex tiba-tiba menarik Aina ke taman sekolah yang sepi.

"Aina, ada yang ingin aku katakan," ucap Alex serius.

Aina merasa gugup. "Apa itu?"

"Aku tahu kamu tidak menyukaiku sejak awal. Tapi aku ingin kamu tahu, aku selalu memperhatikanmu. Kamu itu unik, keras kepala, tapi sangat berbakat. Dan... aku rasa aku jatuh cinta padamu."

Aina terdiam, wajahnya memerah. Dia tidak pernah menyangka Alex akan mengungkapkan perasaan seperti itu.

"Aku... aku juga suka sama Kak Alex," jawabnya pelan.

Alex tersenyum hangat dan menggenggam tangan Aina. "Jadi, maukah kamu menjadi bagian dari hidupku?"

Aina mengangguk dengan malu-malu. "Ya, aku mau."

Epilog

Beberapa tahun kemudian, Aina dan Alex tetap bersama. Mereka menghadapi berbagai rintangan, tapi cinta mereka selalu menjadi kekuatan untuk melewatinya. Kini, mereka tidak lagi saling membenci, melainkan saling melengkapi sebagai jodoh yang tak terduga.

***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***