Cinta Setelah Insomnia Paradoks
sepulang dari pemakaman, mama menghapus air mataku, dan mencoba menenangkan ku, yang saat itu, masih ter isak isak.
"sudah lah sayang... jangan menangis lagi"
ucap mama menenangkanku.
Tapi aku masih tetap menangis, dengan nafas yang masih ter engah engah.
beberapa saat kemudian, aku buka suara.
"Apakah tuhan benci dengan keluarga kita mah? " 2tahun lalu, dia mengambil kak fandy, dan juga oma. "
Lalu kenapa sekarang dia mengambil papa juga? "
ucap gadis itu sambil tersedu sedu.
mama juga akhirnya menitikkan air mata, namun ia mencoba bersikap tegar, dihadapan putrinya itu.
"sayang"....
mama buka suara.
"Di dalam hidup ini, kita tidak tau apa yang akan terjadi. "
"oma dan kak fandy meningglkan kita, itu hanya karna sebuah kecelakaan,...
bukan karna tuhan benci dengan keluarga kita"
"Dan papa mah"?
ucap gadis itu masih tak yakin.
"papah sudah lama sakit nak,, kamu lihat kan kita semua berusaha, untuk kesembuhan papa kamu, tapi tuhan bilang tidak..
papa harus pergi dari kita "
sambung mama dengan air mata yang bercucuran.
"jadi kamu jangan pernah menyalahkan tuhan, jangan pernah menyalahkan takdir, dan jangan pernah menyalahkan siapa pun"
ingat,, kamu masih punya mama, dan mama akan selalu bersama mu"
ucapa mama menjelaskan.
Di ruang tengah, aku memainkan ponselku, sambil mendengar kan musik.
Beberapa saat kemudian, mama menghampiriku, dan kemudian duduk disamping ku.
"Sayang, kemasi barang mu, besok kita akan pindah"
ucap mama.
"kemana mah"?
jawab ku.
"kita akan pindah ke bogor, mama sudah mengurus semuanya disana, termasuk rumah kita"
"oke ma, "
jawabku singkat.
kemudian beranjak dan mengemasi barang barang ku ke koper.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments