Flashback
Dirumah Keluarga Enrick
Ting.. Tong..
Bunyi bel membuat semua pekerjaan rumah berhenti dan mengarah ke pintu.
"Papi pulang"
"yeayy papi pulang" ucap ketiga bocah tersebut.
"halo anak anak, liat papi bawa apa" ucap papi Bima sambil menggeser badannya untuk memperlihatkan apa yang ia bawa.
"siapa itu pi?" tanya mami Yuna.
"Hai mami, aku Bella. kata papi aku akan tinggal disini. " ucap Bella dengan gaya imutnya.
"woww aku punya adik baru" ucap David dengan antusias.
Berbeda dengan Devon dan Nessya. mereka hanya menatap datar pada pendatang baru itu.
"kami ke atas dulu" ucap Devon sambil mengajak Nessya.
"apakah mereka tidak suka dengan ku? " tanya Bella dengan gaya sok imutnya lagi.
"tidak, mereka hanya ingin beristirahat" ucap David menyemangati adik barunya.
sedangkan di kamar Devon.
"ckk, ngapain sih papi ngajak orang baru. Nanti Princess di rumah ini ada dua dong. " ucap Nessya dengan wajah sendunya.
"tenang aja dek kakak gk bakal anggap orng baru itu. princess kakak cuma 1." ucap Devon yg membuat raut wajah Nessya berubah menjadi senang.
Tapi wajah sendu kembali menghiasi wajah imut anak itu.
"kenapa hemm? " tanya Devon saat melihat raut wajah kesedihan dari Nessya.
"aku punya filing gk enak kak. Rasanya kayak aku bakal pergi jauh dari keluarga ini. Dan aku dibenci seluruh keluarga ini. " ucap Nessya dengan menangis.
Mendengar itu Devon langsung memeluk Nessya dan menghapus air matanya.
"jangan berkata seperti itu kakak akan selalu ada di pihak mu. meskipun kamu sudah membunuh orang pun kakak akan ada di sisimu."
"mungkin kakak hanya marah pada mu beberapa bulan. ehh tapi jangan deng, adik kakak yang pling imut ini gk boleh bunuh orang" lanjut Devon.
"iya kak" jawab Nessya.
Note: Umur Nessya sama seperti bella yaitu 10 tahun. Umur David dan devon adalah 11 tahun.
••••••••••••••••
skip malam hari.
Sekarang seluruh keluarga Enrick sedang berkumpul di ruang keluarga. Biasanya jika berkumpul, Nessya yg banyak bicara. Bercerita bagaimana ia di sekolah, bermain bersama temannya. Tapi sekarang Nessya hanya banyak diam tidak bicara.
Bagaimana tidak diam, saat ia ingin bercerita Bella langsung bercerita. Nessya tidak mendapat giliran untuk bercerita. Sungguh buruk bukan.
"hei sudahlah aku juga ingin bercerita, tidak hanya kau saja. Ahhh sudahlah aku tidak mood sekarang. Aku akan ke kamar bersama kak Devon. Jangan ada yg mengganggu." ucap Nessya sambil mengajak Devon.
"huaaa.... Huaaa.. kak Nessya tidak suka dengan ku. Aku akan pergi dari sini. " ucap Bella sambil melangkah dengan sesegukan.
"ehh jangan pergi nanti kak David sama siapa dong" ucap David sambil mencegah tangan Bella.
"iya sayang jangan pergi nanti di rumah ini gk ada Princess lagi dong" ucap papi Nessya menyemangati Bella.
Keluarga Enrick tidak tau bagaimana perasaan Nessya saat mendengar kata kata itu.
Ya Nessya kembali untuk mengembalikan gelas yang ia bawa. Tapi ia malah mendengar bahwa tidak ada Princess di rumah ini jika Bella pergi.
Sakit?.
Itulah yang Nessya rasakan sekarang.
apa gunanya aku di sini. apakah aku bukan Princess mereka. apakah aku tidak berarti bagi mereka? . Apakah aku tidak layak menjadi Princess di rumah ini?. Baiklah jika itu mau kalian aku akan bersikap cuek pada kalian. batin Nessya dengan menangis.
Pyiar....
Bunyi gelas pecah menggelegar di setiap penjuru rumah.
Mami, Papi dan David yang tadinya membujuk Bella pun berpaling dari atensinya.
Terkejut?
itu lah ekspresi mereka saat melihat Nessya dengan kaki terluka dan menangis.
Nessya yg melihat mereka memperhatikannya pun segera menghapus air matanya.
"AKU BUKAN PRINCESS KALIAN BUKAN? . BERARTI AKU JUGA TIDAK PERLU KALIAN OBATI . TIDAK ADA GUNANYA AKU DI SINI. " ucap Nessya dengan tersenyum miris.
Nessya berteriak karna ia melihat maminya hendak mengambil kotak p3k.
Mendengar keributan, Devon pun turun. Melihat adik kesayangannya terluka dia langsung berlari mengambil p3k.
"siapa yg melukai mu? " ucap Devon dengan santai.
meskipun terlihat santai dalam pengucapan nya tapi dalam hati david, ia sangat marah.
"No, aku hanya melukai diriku sendiri." ucap Nessya dengan wajah datar nya.
kenapa wajah mu datar. Apa yang aku lewatkan. batin Devon.
"kenapa kamu melukai dirimu sendiri?. " tanya Devon
"hanya ingin." ucap Nessya dengan wajah datar lagi.
"Sayang, jangan kamu ulangi lagi ya. Jangan lukai diri kamu sendiri. " ucap Mami dengan nada lembut.
"apa urusan anda. Bukan kah anda tidak peduli dengan saya"ucap Nessya dengan dingin+datar.
Perlu kalian tau walaupun Nessya masih kecil tapi pemikirannya tak kalah dengan orang dewasa.
kenapa Nessya berpikiran seperti itu? batin Devon
" NESSYA JAGA UCAPAN MU, MINTA MAAF SEKARANG!!!" marah papi kepada Nessya.
"baik" jawab Nessya dengan singkat.
"maafkan saya" lanjutnya
"kamu kenapa nak?. Aku mami mu kenapa kamu seperti bersama orang lain?. " tanya mami dengan air mata yg siap di keluarkan.
"ohh anda mami ku. Bukankah kalian tidak menganggap ku" ucap Nessya
"Mami tidak pernah berkata seperti itu" ucap Mami sambil menangis
Tiba-Tiba
**Dorr......
Akhhh.......
°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Hai guyss, Gimana ceritanya?
Udah seru kah?
Atau belum?
Maaf kalau kurang seru atau banyak typo.
Karna Author juga rada bingung sama alurnya. Author sendiri bingung karna takut alurnya gk nyambung dan kalian yg baca malah kecewa.
Jadi maaf kalau alurnya aneh. Karna memang Author bingung sendiri.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara like comment and vote
☁ 👋🚀 ☁☁
✨ BYEBYE*
☁ ✨ 🎈
✨ ☁
✨
✨
🌾✨💨 🏃 🏠🏢
^^^^^^^^^^^^
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments