Chapter 3 : Who Is The Undead

Ketika di dalam perjalanan, Tendou dan Emilia diserang oleh sekumpulan makhluk yang tidak diketahui, dengan pantas Tendou menyerang sekumpulan makhluk itu dengan apinya, secara tiba-tiba Tendou terkejut kerana melihat para makhluk yang dibakarnya masih dapat bangun dan melanjutkan serangan mereka ke arah Tendou dan Emilia.

—Tch, kenapa makhluk itu tidak mati padahal sudah ku bakar dia dengan api ku, seharusnya dia sudah menjadi debu kerana telah terkena efek dari api ku.

Lalu Tendou menyerang sekumpulan makhluk itu dengan menggunakan Eyes of Destructer miliknya, lalu keberadaan sekumpulan makhluk itu terhapus tanpa sisa dikeranakan efek tatapan Eyes of Destructer, akan tetapi ketika Tendou dan Emilia ingin melanjutkan perjalanan sekumpulan makhluk itu dapat hidup kembali, Tendou berkata.

—Aku hanya ada satu pilihan iaitu memanggil pedangku.

—Bangkitlah Heavenly Sword.

Lalu pedang yang bersinar dengan cahaya yang terang pun diambil oleh Tendou, Tendou berpikir bahwa jika dia menebas sekumpulan makhluk itu dengan Heavenly Sword miliknya mungkin dapat membunuh mereka secara permanen, lalu Tendou pun menebas sekumpulan makhluk itu dengan Heavenly Sword miliknya, efek dari tebasan Heavenly Sword dapat menghapusnya keberadaan para makhluk itu tanpa sisa dan makhluk itu tidak bisa hidup kembali, lalu Tendou pun bertanya kepada Emilia.

—Emilia, apa kamu tahu makhluk apa yang kutebas tadi?

Lalu Emilia pun menjawab.

—Saya rasa makhluk yang kamu tebas tadi itu ialah Undead, Saya pernah baca suatu buku ini ia tertulis bahwa Undead ialah makhluk yang sudah mati, percuma kalau kita membunuhnya kerana dia dapat menghidupkan dirinya kembali, makhluk yang kamu lawan juga seperti itu bukan? Dia bisa hidup kembali meskipun keberadaan nya dihapuskan.

Lalu Tendou pun menjawab.

—Oh jadi nampaknya aku sudah berhasil membunuh Undead ya.

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat berteduh, setelah mereka menemukan tempat berteduh, secara tiba-tiba Tendou pingsan dan Emilia sangat cemas kerana tidak tahu harus buat apa, lalu Emilia pun memutuskan untuk menggunakan bajunya untuk menutupi badan Tendou dikeranakan diluar hujan jadi Emilia berpikir bahwa Tendou pingsan dikeranakan suhu badannya menurun. Akan tetapi punca Tendou pingsan ialah efek dari kemampuan seseorang, siapakah orang itu? ianya masih belum diketahui dan secara tiba-tiba Tendou mendengar suara yang memanggil namanya lalu Tendou pun terbangun dan Tendou menanyakan suatu hal.

—Arghh, sekarang aku berada di mana? Apakah aku sedang bermimpi atau apakah aku masih hidup?

Lalu suara yang memanggil namanya tadi pun memberitahu dimanakah Tendou berada.

—Sekarang kamu berada di dalam Void World Akari Tendou, dan kamu masih hidup dan kamu bukanlah bermimpi, ini ialah realita.

Lalu Tendou pun menanyakan soalan.

—Huh?? aku masih hidup yah jadi sekarang aku berada di Void World, jadi ini ialah dunia kekosongan dan kehampaan yang dikatakan oleh Emilia, eh tunggu-tunggu, bagaimana kamu tahu namaku dan kenapa aku masih hidup bukankah jika seseorang berada di dalam Void World dia akan ditarik oleh daya tarikan yang sangat kuat dan jiwanya akan hancur menjadi debu, kenapa aku masih hidup?

Lalu suara yang memanggilnya tadi pun berkata.

—Saya tahu nama kamu dikeranakan saya maha tahu saya tahu segalanya yang ada di dunia ini, dan tentang soalan kamu kenapa kamu masih hidup itu dikeranakan kamu ialah kekosongan dan kehampaan itu sendiri, kamu tidak memiliki jiwa.

Lalu Tendou terkejut dan berbisik kepada dirinya.

—Aku ialah kekosongan dan kehampaan itu sendiri?? Aku tidak memiliki jiwa?? Apakah semua ini benar.

Lalu suara itupun berkata.

—Yah benar kamu ialah kekosongan dan kehampaan itu sendiri apa kamu ingin menolak takdir itu, kamu sendiri sudah tahu bahawa mustahil bagi manusia untuk menolak takdirnya.

Tendou pun menerima hakikat bahawa dia ialah kekosongan itu sendiri, lalu ketika dia ingin menanyakan soalan lagi kepada suara itu, secara tiba-tiba Tendou mendengar suara Emilia memanggil namanya, suara Emilia terdengar seperti menangis dan Emilia juga berkata supaya jangan tinggalkannya dikeranakan Emilia takut akan bersendirian lagi, lalu Tendou pun tersedar dan Emilia pun tersenyum dan menatap Tendou sambil menangis. Tendou berkata kepada Emilia.

—Jangan bersedih, kamu tidak sendirian kok, kerana aku ada untuk kamu.

Lalu mereka pun memutuskan untuk tidur, ketika ingin tidur Emilia meminta Tendou dua permintaan iaitu untuk tidur bersamanya setiap hari, Tendou pun teriak sambil berasa malu.

—Ehhhhhhh!!! kamu ingin tidur bersamaku setiap hari? Aku sih tidak keberatan tapi apa kamu ini benar benar ingin tidur bersamaku.

Emilia pun menjawab dengan perasaan gembira.

—Iya, aku ingin tidur bersamamu setiap hari.

Lalu Tendou pun memberikan izin untuk Emilia tidur bersamanya, dan permintaan kedua Emilia ialah meminta Tendou untuk mengelus kepalanya setiap hari.

Tendou pun bersetuju dan akan melakukannya, ketika ingin tidur Tendou pun mengelus kepala Emilia, lalu Emilia pun menangis dan memeluk Tendou, Tendou dengan rasa malu hanya bisa terdiam, Emilia yang menangis berbisik kepada Tendou bahawa dirinya keseorangan tidak punya siapa-siapa di dalam dirinya hanya kekosongan sahaja, lalu Emilia pun tertidur sambil memeluk Tendou, Tendou dengan perasaan malu dan sedih setelah mendengar bisikan Emilia pun membiarkan sahaja Emilia memeluknya, lalu Tendou pun tertidur.

Episodes

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play