keluarga moon, adalah keluarga dari mana aku berasal, keluarga yang banyak melahirkan berbagai ratu. seorang putra dari generasi ke-3, raja osis yang merupakan leluhurnya, menginginkanku sebagai pasangannya hidupnya. dan.. kami pun menikah secara politik.

    untungnya aku dan jiyun memiliki hubungan yang sangat baik sejak kecil. para bangsawan lain terlihat senang saat melihatku bersama jiyun, mereka mengatakan bahwa kami adalah burung yang tidak akan bisa dipisahkan oleh induknya. kami juga sering kali mengobrol dan bertukar pikiran, tentang Negara yang ingin sekali kami bangun.

                                                        AKU ADALAH RATU YANG SEMPURNA..

`hingga hari itu…

jiye: aku akan terima permohonan ceraimu yoon jiyun.

figure1: yang mulia ratu! ini sama sekali tidaklah masuk akal.

figure2: hei, jagalah sikapmu!

aku adalah moon jiye. ratu dari kerajaan dongdae.dan yoon jiyun raja dari kerajaan dongdae

figure3: apa yang mulia ratu setuju permohonan perceraian ini tanpa adanya rasa keberatan?

jiye: iya, aku menerima permohonan cerainya tanpa ada rasa keberatan.

aku merasa sangat tidak enak, tapi untung saja.. ( jiyun )

jiye: oh iya, satu hal lagi..

jiye: aku mengajukan permohonan untuk menikah kembali.

jiyun: a-apa?!!

figure3: m-menikah kembali?

jiyun: menikah kembali? dengan siapa?!

“bisakah aku keluar sekarang?”

figure3: kenapa sekarang?

jiyun: jiye!! jangan – jangan dia ini..

jiye: iya benar sekali, dia pria yang akan menikah denganku..

beberapa bulan lalu..

yaeri: yang mulia raja benar – benar ketelaluan!!

gaeun: iya, jelas – jelas keliatan kalau dia seperti budak yang melarikan diri.. ah..

yaeri: y-yang mulia ratu sudah kembali?

gaeun: akan saya siapkan air hangat untuk mandi.

jiye: ngomong – ngomong, apa yang terjadi selama aku tidak ada?

…..

yaeri: iya benar!! sehabis selesai memburu, yang mulia raja membawa pulang wanita lusuh itu.

gaeun: mungkin yang mulia raja sudah jatuh hati pada wanita itu

gaeun:  sampai – sampai yang mulia raja memanggil kami untuk memandikan wanita kotor itu.

yaeri: aku saja tidak pernah memandikan diriku sendiri. hanya menyentuh air jika sedang memandikan yang mulia ratu.

yaeri: tapi walau pun kotor, memang sebenarnya parasnya cantik. mungkin jika dibandingkan dengan para bangsawan yang pernah berkujung kesini dialah yang paling atas.

yaeri: tapi, tetap saja tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan yang mulia ratu yang satu ini.

gaeun: tapi sepertinya yang mulia raja sudah jatuh hati kepada wanita itu.

gaeun: bahkan yang mulia raja selalu saja bertanya pada waita itu, kenapa dia sangat kurus?, kenapa terlihat seperti tidak sehat?, kenapa di badannya banyak sisa luka?

jiye: kalau seperti itu, mungkin dia hanya basa – basi saja.

yaeri:yang mulia ratu tidak melihatnyasih, itu terlihat sangat romantis.

gaeun: tapi, kami harap kecemasan kami bukanlah apa – apa.

jiye: ternyata seperti itu..?

KALAU kata para dayang benar..

gaeun: yang mulia ratu ingin kami cari tau tentang wanita itu?

aku harus bersikap seperti apa?

jiye: tidak perlu, tapi terima kasih banyak karena sudah memikirkan diriku.

mungkin saja yang mulia raja memiliki sifat simpati yang cukup tinggi. pasti dia membawa wanita itu pulang karena dia kasihan.. HANYA KASIHAN saja..

jiye:yang mulia raja, kudengar katanya kau membawa seorang budak dari tempatmu berburu?

apa itu benar?

yujin: ah? dari mana kau dengar cerita seperti itu?

jiye: tidak penting dari mana aku dengar. tapi, apakah itu benar?

jiye: yang mulia raja?

jiyun: tolong jangan menekanku seperti ini. kita hanya bisa makan bersama seperti ini dua kali dalam satu minggu.

jiyun: banyak hal yang bisa dibicarakan selain itu.

cara bicara yang seperti itu adalah sebuah peringatan, agar aku tidak ikut campur di

masalah yang satu ini.

gaeun: sudah kuduga..

yaeri: pasti adalah suatu masalah.

gaeun: yang mulia ratu, apa yang dikatakan yang mulia raja?

jiye: ah, tidak ada. hanya dia bilang bukan apa – apa.

gaeun: kalau tidak ada apa – apa, yang mulia ratu tidak mungkin murung seperti ini.

yaeri: yang mulia ratu tak perlu khawatir, ceritakan saja kepada kami.

jiye: yang mulia raja bilang, wanita itu terkena perangkap yang dibuat oleh yang mulia raja.

jiye: katanya dia bukanlah budak yang melarikan diri, yang mulia raja membawa wanita itu pulang karena ingin merawatnya.

jiye: dan yang mulia raja tidak suka hal itu dibahas terus – menerus.

yaeri: APA?!! yang mulia ratu, ayah saya juga seperti itu saat mulai selingkuh. persis seperti itu..!

gaeun: sabar, coba kau keluar dan hirup udara segar dan

tenangkan pikiranmu.

gaeun: yang mulia ratu, mari.. minum teh yang ber-aroma agar

perasaan menjadi lebih tenang.

jiye: ibu-ku pernah berkata, “jangan sampai sakit hati jika yang mulia memiliki wanita simpanan”

jiye: walau pun yang mulia memiliki banyak wanita simpanan, mereka hanyalah sebatas simpan dan aku tetaplah ratunya.

jiye: bagaimana pun juga aku dan yang mulia raja tidak memiliki rasa sama sekali, tapi kenapa hatiku sangat terasa kosong? berdasarkan teori seharusnya aku ini baik – baik saja.

gaeun: yang mulia ratu, kalian sudah dijodohkan sejak kecil. dan sudah menjadi sepasang suami dan istri. ini adalah perasaan lumrah.

jiye: apa yang mulia raja juga akan sedih..? jika aku membawa laki – laki lain?

jiye: ah.. tidak. walau pun begitu tidak akan ada kesempatan untuk bertemu satu sama lain dengan wanita itu, kan?

gaeun: tentu saja, walau budah itu adalah wanita simpanan.. dia tidak akan bisa berkeliaran di tempat bekerja dan di tempat umum.

iya, sih betul. setiap tahun ketika ada pemberian lotre untuk beberapa budak agar

bisa menjadi rakyat biasa kembali, budak yang kabur tidak akan bisa.

menjadi budak adalah hukuman seumur hidup karena ia telah melakukan kesalahan atau kejahatan kepada atasannya. ketika budak itu kabur, itu artinya dia kabur dari kewajibannya

membayar kesalahannya, sama saja kabur dari penjara.

biar pun jiyun telah menjadikan budak itu sebagai wanita simpanannya, tidak akan mungkin wanita itu

diperlihatkan di depan umum. perkataan lee gaeun sangat tepat. kalau seorang

suami tiba – tiba saja memperlihatkan wanita simpanannya, pasti istrinya akan terkejut.

tapi jangan sampai kesedihan itu berlebih. wanita itu ya wanita itu, yang mulia ya

yang mulia, dan aku adalah aku. yang penting adalah aku satu – satu ratu dongdae.

figure1: semakin kesini, yang mulia raja jadi sering mencari budak itu ya?

figure2: iya, bahkan yang mulia raja rela masak sendiri untuk wanita itu.

figure3: astaga, bagaimana bisa yang mulia raja seperrti itu..? ckckck

orang – orang membicarakannya, ya..? tidak peduli, pura – pura tidak tau, pura – pura tidak

dengar.

figure3: ehh, nona surae!

surae: ah, halo.. a-anu..

pada diriku yang seorang ratu ini, dia bilang ‘anu’..?

surae: a-aku seo surae..

jiye: iya, SEO SURAE..

apa dia berharap aku menyebutkan namanya? aku tidak mungkin, kan bertemu dengannyalagi..?

surae: TUNGGU!

“SREKK” ah?

yaeri: baju yang mulai ratu!

gaeun: tidak tau diri!!

surae: a-ah.. anu.. maaf, saya pikir saya harus menyapa, tapi saya tak tau harus memanggil apa..?

yaeri: orang ini adalah ratu dari kerajaan dongdae, tolong jaga sikapmu!

surae: a-ah bukan begitu maksudnya.. saya tau kalau dia adalah seorang ratu.

apa? dia kenal aku? tapi..

jiye: kau kenal aku?

surae: saya surae. dengan belas kasihan yang mulia raja saya tinggal di istana bagian timur.

belas kasihan jiyun? istana bagian timur?

jiye: kau seorang budak?

surae: sa-saya..

figure: yang mulia tolong ampuni kelakuannya yang tidak sopan, tapi seo surae bukanlah seorang budak..

bukan seorang budak? tetapi dayang – dayangku mengatakan bahwa ia adalah budak yang melarikan diri..

jiye: baiklah, saya mengerti..

kalau dia bilang bukan, berarti sudah tidak ada yang perlu dibahas kembali.

surae: untung saja, sebenarnya saya ingin memperkenalkan diri.. tapi, belum ada waktu yang tepat.

jiye: memperkenalkan diri?

surae: iya, mungkin nantinya kita akan lebih banyak bertemu.

akan bertemu? dengan siapa? aku?

surae: jadi aku harus memanggilmu apa?

jiye: panggil aku yang mulia ratu

surae: ah?

jiye: tentu saja, karena aku seorang ratu disini. baiklah..

surae: ah, sebentar!

yaeri: kurang ajar! kau pikir kau ini sedang sok akrab dengan siapa? tidak tau malu.

“siapa yang kau sebut tak tau malu?”

jiyun: apa maksud dari kata ‘tidak tau malu’ itu?

yaeri: ya-yang mulia raja..

jiyun: astaga.. surae, janganlah menangis..

apa ini? tidak.. seperti perkataan gaeun, ini adalah perasaan lumrah. tapi, seharusnya aku tidak melihat hal yang tidak enak di depan mataku.

jiyun: kau ini memang harus selalu diperhatikan

jiye: ayo masuk, pundakku sakit..

jiyun: tunggu.. berhenti yang mulia ratu..

jiye: ada apa?

jiyun: dayang itu..

seo yaeri? dia tidak mau menghukum yaeri hanya karena perkataannya kepada surae, kan?

jiyun: tolong tinggalkan dia bersamaku.

jiye: katakan apa alasannya untuk aku harus meninggalkan dia?

yaeri adalah dayangku, dan dia berasal dari anak bangsawan kelas atas. kalau jiyun

ingin menghukum yaeri hanya untuk seseorang yang belum tenu identitasnya dan dia itu simpanannya, sama saja seprti dia mempermalukan yaeri. dan.. MEMPERMALUKAN DIRIKU ‘sang ratu’

jiye: tidak bisa..! DIA ADALAH DAYANGKU

jiyun: walau pun dia dayang ratu, tetap saja dia adalah rakyatku.

jiyun: kurung dayang itu selama tiga hari

jiye: yang mulia raja! ini adalah perlakuan yang berlebihan!

jiyun: perlakuan yang berlebihan katamu?

jiyun: dia sudah menyebutkan seseorang tidak tau malu, bahkan kepada orang yang sedang terluka. dank au bilang ini berlebihan?

yaeri: yang mulia raja, saya akan menerima hukumannya.

jiye: y-yaeri..?

jiyun: pergilah jika sudah..

3 hari kemudian.. aku menjemput yaeri dari loteng dan memandikannya di ruanganku. dan

juga menyiapkan makanan kesukaannya. pada saat itulah..

jiye: yang mulia raja mencariku?

figure: betul, m-maafkan saya. yang mulia raja meminta untuk segera datang.

jiye: baiklah, mari kita pergi.

figure: yang mulia raja..