NovelToon NovelToon

Sinopsis Mak Comblang

pengalaman membaca novel

Aku adalah salah satu pembaca yang senang dengan genre romance alias cinta-cintaan. Mulai dari cinta di bangku sekolah, kuliah, atau dengan latar dunia kerja. Tema tentang jatuh cinta, patah hati, LDR, dan lain-lainnya. Intinya, aku ini penggemar berat genre romance.

Tapi ada saatnya nanti aku ngerasa jenuh atau penat untuk membaca novel bergenre romance. Bagiku, salah satu cara untuk menghilangkan rasa penat itu adalah dengan membaca novel bergenre komedi. Ya, itulah caraku untuk membuat pikiran ini santai sejenak.

Sudah banyak novel-novel bergenre komedi yang terbit dan wara-wiri di toko buku. Novel novel bergenre komedi yang pernah saya baca antara lain adalah novel-novel dari Raditya Dika, Alitt Susanto, dan Alexander Thian. Dan baru-baru ini, saya baca timeline @Bukune dan mendapatkan satu novel komedi yang sedang naik daun. Lontang-Lantung. Novel yang berjudul Lontang-Lantung itu adalah buah karya Bang Roy Saputra. Ternyata Lontang-lantung sudah pernah terbit dan kini dicetak kembali. Aku baru tahu. Hehehe.

Keinginan untuk membaca novel Lontang-Lantung juga dibarengi dengan kabar bahagia bahwa aku berkesempatan untuk bertemu Bang Roy dalam kegiatan Novel Writing Class. Setelah selesai membaca seluruh isi novelnya, dan inilah review tentang Lontang-Lantung. Nanti aku bakal ngasih tau kenapa aku sangat menyukai membaca novel komedi seperti ini dan kalian juga harus membacanya. This is it, novel Lontang-Lantung.

Judul : Lontang-Lantung

Penulis : Roy Saputra

Penerbit : Bukune

“Ri, namaku tak ada di sini,” kata Togar menggaruk-garuk kepalanya. Nama Togar jelas nggak ada. Dia kan nggak pernah masukin lamaran.

Gue mendekat ke arah Togar dan sedikit berbisik, “Coba lo liat, di situ ada yang nama Batak tapi masih kosong, nggak? Lo tanda tangan di situ aja. Ngaku-ngaku jadi dia.”

“Kenapa pula mesti nama Batak?”

“Gini, ya, Gar. Badan gede, muka kotak, dan logat Batak gitu, masa iya nama lo Paijo?”

“Ah, pintar juga kau. Tak percuma Mamak kau sekolah kan kau tinggi-tinggi!” Togar semangat mencari nama Batak yang kosong, “Eh, Ri. Ketemu, nih!”

“Siapa?”

“Rani Pangabean!”

“Yang cowok, Gar. Yang cowok.” Gue menunduk malas.

“Ah, iya. Benar juga kau!”

Togar menelusuri lagi daftar dan berhasil menemukan nama yang sepertinya pantas untuknya. Yohan Sitompul.

“Silakan tanda tangan di sini, Pak Yohan.” Mbak penjaga menunjuk kolom yang kosong.

“Ah, iya. Yohan, Yohan. Memang aku itu Yohan. Yohan Sitompul. Terima kasih banyak, Mbak. Salam hangat dari saya; Yohan Sitompul.” Togar yang grogi, mengulang-ngulang nama Yohan, membuatnya terlihat sangat kikuk dan aneh.

Cari kerja zaman sekarang emang nggak gampang, banyak orang rela melakukan apa sana. Itu juga yang dialami Ari Budiman, seorang sarjana pengangguran yang tak henti berjuang mencari pekerjaan demi sesuap nasi, tempe, ayam, dan tahu. Berhasilkah dia?

*… tolong ya, dibantu ya. bim salabim, kerja apa? prok prok prok.*

****

 

Novel ini bercerita tentang seseorang laki-laki yang memiliki nama pasaran yaitu Ari Budiman yang sedang sibuk mencari kerja. Ari Budiman tak sendiri. Di novel ini, dia ditemani oleh dua orang sahabatnya yaitu Togar yang merupakan keturunan Batak dan Suketi yang merupakan keturunan Jawa. Niat Ari Budiman untuk terus mendapatkan kerja semakin besar ketika sahabatnya yang bernama Suketi berhasil mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu. Peristiwa-peristiwa menarik terjadi setelah Ari Budiman memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan sebagai sales Oli Greng dan memilih untuk menjadi seorang IT Head Division, karir yang sangat melenceng dari title yang ia dapat saat kuliah. Di saat itulah mulai banyak kisah-kisah yang spektakuler.

So, setelah membaca novel ini selama hampir 2 jam plus sedikit istirahat, menurutku novel ini sangat menarik dan sangat lucu. Gaya bahasa yang digunakan sangat sederhana dan ringan. Kemudian disuguhkan dengan alur cerita yang sangat luar biasa dan unik. Jokes yang ada juga membuat kita tak bosan dan tak ingin berhenti untuk terus membuka lembar-lembar berikutnya. Bang Roy Saputra mampu memberikan kesan sederhana namun mengena dalam novel Lon

cara menulis novel dengan baik dan benar

Novel adalah salah satu jenis buku yang mudah ditulis bagi semua orang. Tidak ada batasan profesi untuk bisa menulis novel. Yang membedakan hanyalah tingkat pengalaman seorang pemula dengan professional. Lalu, bagaimana cara menulis novel bagi pemula?

Cara Menulis Novel Bagi Pemula | Menulis novel tidaklah sesusah yang dibayangkan. Yang membuatnya susah adalah pikiran negatif kita sendiri dan bagaimana memulainya. Para pemula biasanya takut dengan kegagalan yang mungkin mereka hadapi.

Untuk menjawab bagaimana cara menulis novel, jawaban pertama adalah berani memulainya. Kita tidak perlu takut jika akhirnya novel itu hanya dinikmati oleh diri kita saja. Daripada kita hanya memendam imajinasi di dalam pikiran kita saja bukan?

Jika membahas cara menulis novel, kita harus mengetahui komponen-komponen yang wajib ada dalam sebuah novel. Lalu apakah itu? Berikut ini beberapa komponen yang wajib ada dalam sebuah novel.

Penokohan | Cara Menulis Novel |

Bayangkan jika kita ingin membuat sebuah pertunjukan, pasti kita membutuhkan “personil”. Ya, personil disini adalah orang-orang (tokoh) yang mengisi cerita dalam novel kita. Peran mereka bisa penting ataupun tidak, sesuai tuntutan kisah di dalamnya. Adapun klasifikasinya sebagai berikut:

Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah seorang yang menjadi tokoh sentral cerita di dalam novel. Jangan disalahartikan bahwa tokoh protagonis selalu mempunyai sifat yang baik. Dalam beberapa cerita, tokoh protagonis adalah penjahat atau trouble maker itu sendiri. Lalu apa maksudnya protagonis?

Protagonis adalah tokoh yang menjadi pendukung utama cerita itu sendiri. Jika cerita di dalam novel tersebut adalah sebuah kisah yang berujung karma buruk, tentunya akan aneh jika sang protagonis bersifat baik bak malaikat. Walau protagonis bersifat baik biasanya mengisi jagad mainstream sebuah novel.

Sampai pada era 2000an, istilah protagonis mulai berkembang dan melahirkan beberapa istilah baru. Salah dua nya adalah hero dan heroine. Istilah ini kerap digunakan karena kebanyakan protagonis di dalam novel akhir 1999 bersifat baik. Lalu, apa bedanya?

Simpel, yang menbedakan Hero dengan Heroine hanya terletak pada gender. Jika Hero adalah protagonis pria, sedangkan Heroine adalah protagonis wanita.

Baca juga: Cara mendapatkan ISBN buku pertama Anda!

Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah seorang yang selalu bertolakbelakang dengan tokoh protagonis. Tokoh ini adalah tokoh yang menentang konten cerita di dalamnya, sehingga tokoh ini pasti ditempatkan kepada pihak yang salah. Tokoh ini juga biasanya diwatakkan jahat, walau adapula yang diwatakkan baik. Hanya saja, meski baik sekalipun, tokoh antagonis pasti diposisikan untuk dibenci oleh audience ataupun yang disalahkan.

Pada umumnya tokoh antagonis berwatak jahat dan itu ikut melahirkan istilah Anti-Hero dan Anti-Heroine. Sama seperti sebelumnya, perbedaan istilah tersebut hanya terletak pada gender.

Karakterisasi | Cara Menulis Novel |

Banyak pemula mengira bahwa tokoh dan karakter memiliki makna yang sama. Padahal, nyatanya tidak sama sekali. Tokoh adalah orang yang berposisi dalam sebuah cerita, sedangkan karakter adalah sifat dari tokoh itu sendiri.

Karakterisasi juga disebut dengan perwatakan. Dimana watak dan karakter dalam novel tersebut berperan besar dalam proses cerita. Jika Anda ingin menulis novel yang penuh dengan konflik agar ceritanya lebih menarik, ciptakan karakter tokoh Anda kontras satu sama lain. Jika Anda terlalu banyak menciptakan karakter yang secara umum terlihat sama, sebesar apapun konfliknya, cerita akan sangat membosankan.

Alur/Plot | Cara Menulis Novel |

Jika berbicara alur atau plot, kita berbicara tentang tubuh dari novel itu sendiri. Tentunya melihat plot yang indah ibarat melihat tubuh yang indah dalam sebuah cerita. Tubuh yang terlau rumit untuk dilihat terkadang membuat plot di dalamnya memusingkan. Apalagi jika plot tersebut bercerita tentang perpindahan waktu yang kompleks.

Ada 3 jenis alur/plot dalam sebuah novel, yaitu

Plot maju

Plot ini adalah plot paling mudah dan paling umum digunakan oleh penulis, karen

sejarah novel

Novel menjadi salah satu karya yang banyak disukai untuk dibaca mulai dari remaja hingga orang dewasa, tetapi belum banyak yang mengetahui sejarah novel dan perkembangannya. Dalam proses perkembangannya tentu ada begitu banyak hal yang berubah dan membuat jenis-jenis novel semakin bertambah. Tentu hal ini juga perlu untuk Anda ketahui agar lebih jelas dengan berbagai perkembangan novel.

Awal Perkembangan Novel

Dalam sejarah novel pertama kali berkembang tahun 1885 dari novel Melayu China dengan novel Melayu pertama yang ditulis adalah karya Lie Kim Hok. Selanjutnya di tahun 1890, mulai banyak novel roman yang ditulis oleh Lie Kim Hok dalam bahasa Melayu seperti F. Wiggers dengan Nyai Isa, H.F.R Kommer dengan Nona Leonie, dan Tjip Liap Seng. Novel Melayu China terus berkembang hingga mencapai puncak ketenaran pada tahun 1925 dengan adanya seri bulanan untuk tulisan roman.

Di Indonesia sendiri untuk seri roman bulanan sangat populer di Sumatera khususnya Medan. Salah satu judul novel yang sangat terkenal di sana adalah novel bergenre detektif karya Jusuf Souyb yaitu Serial Elang Emas dan Matu Mona yaitu Pacar Merah. Selanjutnya penulisan novel detektif ini diteruskan ole Grandy’s cs di Surabaya melalui penerbitan majalah Terang Bulan. Cerita-cerita detektif seperti ini akhirnya banyak disukai sejak tahun 1950-an sampai di tahun 1960-an.

Sejarah Novel di Indonesia

Sebelum berdirinya Balai Pustaka pada tahun 1917 memang belum ada ahli yang mencoba untuk melakukan pengamatan terhadap kesusastraan Indonesia. Meskipun ada tetapi hanya fokus pada topik tertentu secara spesifik. Setelah dilakukan beberapa penelitian ditemukan adanya perkembangan novel yang ada di Indonesia dan menemukan beberapa jenis novel sebagai berikut.

Novel perang yang muncul hampir bersamaan dengan novel kemasyarakatan. Novel kemasyarakatan lebih banyak membahas tentang kehilangan pimpinan, kemiskinan, krisis moral, hingga kehidupan rumah tangga. Sedangkan pada novel perang lebih membahas tentang persoalan dalam perang dunia kedua.

Novel politik tentunya membahas berbagai hal tentang dunia politik mulai dari tokoh-tokohnya, pergerakan politik, hingga berbagai corak politik yang ada di Indonesia.

Novel sejarah juga masih berkaitan dengan novel politik. Banyak penulis novel sejarah ini adalah seorang pengarang veteran yaitu Harun Aminurrashid. Beberapa karya yang dihasilkannya adalah Simpang Perinang, Wan Derusi, Gugur di Lembah Kinabalu, dan Tun Mandak.

Hingga kini novel yang berkembang di Indonesia memang mengalami perubahan yang luar biasa. Apalagi dalam dunia sastra sendiri juga sudah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Semakin banyak penulis muda yang juga memiliki karya luar biasa untuk dinikmati para pembacanya. Apakah Anda akan menjadi bagian dari sejarah novel dengan mulai berkarya?

Novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang berada di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku dalam kisah yang diceritakan. Novel terdiri dari bab dan sub-bab tertentu sesuai dengan kisah ceritanya. Penulis novel disebut novelis.

Genre novel digambarkan memiliki "sejarah yang berkelanjutan dan komprehensif selama sekitar dua ribu tahun".[1] Pandangan ini melihat novel berawal dari Yunani dan Romawi Klasik, abad pertengahan, awal roman modern, dan tradisi novella. Novella adalah suatu istilah dalam bahasa Italia untuk menggambarkan cerita singkat, yang dijadikan istilah dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18. Ian Watt, sejarawan sastra Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957) bahwa novel pertama muncul pada awal abad ke-18.

Miguel de Cervantes, penulis Don Quixote, sering disebut sebagai novelis Eropa terkemuka pertama di era modern. Bagian pertama dari Don Quixote diterbitkan tahun 1605.[2]

Roman adalah narasi prosa panjang yang terkait erat dengan novel. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, roman adalah karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Walter Scott mendefinisikannya sebagai "narasi fiktif dalam bentuk prosa atau sajak. Tujuannya adalah menjadikan peristiwa di dalamnya sebagai peristiwa yang luar biasa dan jarang terjadi", sementara dalam novel "peristiwa-peristiwanya adalah rentetan peristiwa nyata yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia dan keadaan masyarakat saat itu".[3] Tetapi, banyak roman, termasuk roman-roman historis karya Scott,[4] Wuthering Heights karya Emily Brontë[5], dan Moby-**** karya Herman Melville,[6] sering juga disebut novel. Roman yang disebutkan di sini berbeda dengan roman percintaan fiksi populer atau novel roman. Bahasa-bahasa Eropa lainnya tidak membedakan antara roman dan novel: "a novel is le roman, der Roman, il romanzo."[7]

Download MangaToon APP on App Store and Google Play

novel PDF download
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play