NovelToon NovelToon

Playboy Itu Suami Aku

Bab 1:Pernikahan tak terduga

Aria menatap bayangannya di cermin besar berbingkai emas. Gaun putih mengalir sempurna di tubuh rampingnya, riasan flawless yang menutupi kantung mata karena begadang semalaman. Tapi tak ada cahaya bahagia di matanya. Yang ada hanya kekosongan.

"Hari ini kau akan menikah dengan Rayyan Alfarezi," kata ibunya, berdiri di belakang sambil membenarkan veil. "Keluarga kita butuh ini, Aria."

Butuh. Seperti ia adalah alat. Sebuah pengorbanan untuk menyelamatkan bisnis keluarga yang hampir runtuh. Aria menahan desah. Bukan karena ia tak tahu, tapi karena ia masih mencoba menerima kenyataan pahit yang terjadi begitu cepat.

Rayyan Alfarezi—anak bungsu keluarga Alfarezi, tajir melintir, tampan, pemilik beberapa bisnis malam, dan terkenal di media sebagai playboy kelas atas. Sering tertangkap kamera berganti pasangan, dari model ke sosialita, bahkan pernah nyaris menikah dengan aktris ternama... lalu batal.

Dan kini, ia akan menikahi Aria. Gadis yang bahkan belum pernah pacaran.

 

Acara pernikahan berlangsung mewah, seperti impian setiap perempuan... kecuali Aria. Di pelaminan, Rayyan tersenyum tipis ke arah kamera, lalu membisik padanya, "Tersenyumlah, istri kontrakan."

Aria tersentak, menoleh ke pria yang bahkan tidak menatapnya. "Kau juga berperanlah dengan baik, Tuan Playboy."

Rayyan hanya terkekeh. Entah kenapa, tawa sinisnya terasa lebih menyakitkan daripada teriakan marah.

Di hadapan para tamu, mereka tampak seperti pasangan ideal. Tapi hanya Aria yang tahu—dan mungkin juga Rayyan—bahwa di balik senyum itu, ada hati yang sedang memberontak.

 

Malam harinya, saat pesta usai, rumah megah keluarga Alfarezi terasa dingin. Aria berjalan di lorong luas itu, diantar pembantu menuju kamar pernikahan mereka. Ia membuka pintu, dan melihat kamar super luas dengan satu ranjang besar di tengah.

Tak lama, Rayyan masuk, menggulung lengan kemeja putihnya.

“Tenang saja,” katanya tanpa melihat ke arah Aria. “Aku akan tidur di sofa. Aku tidak menyentuh wanita yang tidak kucintai.”

Aria menahan napas. Bukan karena lega, tapi karena hatinya terasa aneh mendengar kalimat itu.

"Maka semoga kontrak ini cepat selesai," jawabnya tenang.

Rayyan menatapnya untuk pertama kali malam itu. Ada sorot aneh di matanya—tak bisa ditebak. "Kau kuat juga, ternyata."

Aria menatap balik. "Kau belum kenal aku."

Dan malam pertama mereka pun dimulai—tanpa cinta, tanpa sentuhan. Hanya keheningan dua orang asing dalam satu atap, terjebak dalam pernikahan yang tak pernah mereka inginkan.

Tapi mereka tak tahu... perasaan paling berbahaya seringkali tumbuh dari permusuhan yang paling dingin.

Bab 2:Suami Playboy

Aria masih duduk diam di sisi ranjang megah itu, mengenakan gaun pengantin yang kini terasa terlalu mewah untuk pernikahan tanpa cinta. Hening. Hanya suara detik jam dan napasnya sendiri yang ia dengar. Rayyan belum juga muncul sejak mereka pulang dari pesta resepsi yang dipenuhi senyum palsu dan tatapan tajam dari para tamu.

Pintu kamar akhirnya terbuka. Rayyan masuk dengan jas yang sudah dilepas sembarangan, dasinya longgar, dan kancing bajunya terbuka tiga. Napasnya beraroma alkohol tipis. Mata tajamnya menatap Aria tanpa ekspresi.

"Kau masih di sini?" ucapnya datar sambil menjatuhkan tubuh ke sofa.

Aria menahan napas. "Ini kamarku juga, kan?"

Rayyan tertawa kecil, sinis. "Kamar ini terlalu sempit untuk dua orang asing."

Kata-katanya menusuk, tapi Aria hanya mengangguk pelan. Ia sudah tahu sejak awal bahwa Rayyan adalah pria dingin yang tidak menginginkan pernikahan ini. Tapi melihat langsung bagaimana suaminya menganggap pernikahan mereka seperti dagangan yang basi... tetap saja menyakitkan.

"Jangan khawatir, aku tidak akan mengganggumu," lanjut Rayyan. "Pernikahan ini cuma urusan bisnis. Kau mainkan peranmu, aku mainkan peranku. Setelah kontraknya selesai, kita bisa kembali ke dunia masing-masing."

Aria bangkit berdiri. "Kalau begitu, tetapkan aturan dari awal. Aku tidak ingin namaku tercemar karena berita-berita murahan tentang... petualanganmu."

Rayyan menoleh cepat. Sorot matanya berubah, agak tertantang. "Kau mengatur aku sekarang?"

"Aku hanya tidak mau jadi bahan gosip sebagai istri sah seorang playboy," jawab Aria tenang, meski dalam dadanya ada gejolak yang sulit ditahan.

Rayyan mendekat, langkahnya tenang namun mengintimidasi. "Berhati-hatilah, Aria. Dunia yang kau masuki sekarang... bukan dunia dongeng. Dan aku? Aku bukan pangeran berkuda putih."

Aria menatap mata Rayyan, keras kepala melawan aura dinginnya. "Aku tidak butuh pangeran. Aku cuma ingin dihargai sebagai manusia."

Untuk sesaat, mata Rayyan melembut. Tapi hanya sekejap. Ia berbalik, mengambil kunci mobil dari meja, dan pergi tanpa menoleh.

Aria berdiri sendiri di ruangan sunyi itu, mencoba menelan luka pertamanya sebagai seorang istri.

Dan malam itu, bulan bersinar terang di luar jendela. Seakan menjadi saksi bagi dua hati yang bertemu dalam ikatan, namun terpisah oleh tembok kesombongan dan masa lalu.

Bab 3:Kontrak pernikahan

Dua hari setelah pernikahan yang lebih mirip pertunjukan, Aria duduk di ruang kerja Rayyan. Matanya menatap tajam ke arah pria itu yang tengah menyodorkan sebuah map hitam.

"Kontrak ini mengatur semuanya," kata Rayyan tanpa basa-basi. "Mulai dari batasan, durasi pernikahan, hingga... hak dan kewajiban kita."

Aria membuka map tersebut. Di dalamnya, kertas-kertas resmi dengan tanda tangan notaris, lengkap dengan nama mereka berdua. Satu kalimat langsung membuat matanya membesar.

“Durasi pernikahan: 1 tahun.”

"Setelah satu tahun, kita bisa bercerai secara baik-baik. Keluarga kita puas, bisnis terselamatkan, dan hidup kembali normal." Rayyan menyandarkan tubuh ke kursi, santai.

Aria membaca pasal demi pasal.

– Dilarang tidur sekamar tanpa persetujuan bersama.

– Tidak mencampuri urusan pribadi satu sama lain.

– Tidak boleh membawa pasangan ke dalam rumah selama masa kontrak.

– Tidak boleh membuka kontrak ini kepada siapa pun, termasuk media.

– Jika salah satu melanggar, pernikahan bisa dibatalkan sepihak dan kompensasi sebesar lima miliar rupiah dibayarkan.

Aria memandang Rayyan dengan tatapan tajam. “Ini semua seperti... aku menandatangani perjanjian jual-beli.”

Rayyan tersenyum miring. “Sebut saja kerjasama. Kau dapat menyelamatkan keluargamu. Aku dapat reputasi baik sebagai suami bertanggung jawab. Win-win.”

Aria ingin marah. Tapi kenyataan lebih kejam dari emosinya. Ia butuh ini. Ayahnya hampir bangkrut. Perusahaan keluarga di ambang kehancuran. Dan Rayyan, dengan segala keangkuhannya, adalah jalan keluar.

Ia mengambil pulpen dan menandatangani dokumen itu.

“Bagus,” kata Rayyan. “Mulai hari ini, kita adalah pasangan suami istri... palsu yang legal.”

Aria menatap Rayyan dalam-dalam. "Kau tahu? Aku tak sabar menunggu hari ke-366."

Rayyan tertawa ringan. “Kau bukan satu-satunya.”

Tapi di balik senyum dan lelucon sarkastik itu, ada sesuatu di mata Rayyan. Sesuatu yang belum Aria pahami. Sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya...

Siapa sebenarnya Rayyan Alfarezi, pria yang kini menjadi suaminya?

Download MangaToon APP on App Store and Google Play

novel PDF download
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play