aku baru-baru saja lulus kuliah dengan gelar S.T aku mengambil jurusan teknik arsitektur, sambil mencari pekerjaan di perusahaan di Jakarta, aku sering mendesain gedung dan rumah. Oh iya namaku ismi, usiaku 22 thn. Aku juga mempunyai blog untuk semua desain ku, aku juga sering meng-upload nya di sosmedku, jadi kadang aku mendapat job dari sana.
Malam ini ayahku pulang dari kantornya dan memberitahu kepada ibuku kalau dia di pindahkan ke perusahaan yang bercabang di Korea Selatan, direktur perusahaan itu yang bertempat di Incheon yang memanggil ayahku bekerja disana. Kami sekeluarga akhirnya pindah ke korea untuk pekerjaan ayah, tidak perlu lama-lama beradaptasi karena keluarga ku memang sering kenegara itu saat ayah ada dinas ke luar negeri, kadang liburan kami juga kesana. Singkat cerita, 1 thn kami tinggal di Incheon dan ayah bekerja disana. Ayahku naik jabatan di perusahaan itu dan menjadi Direktur utama disana, dan direktur sebelumnya menjabat sebagai Presdir dari perusahaan tersebut. Yah ayahku berteman baik dengan Presdir itu.
Pada kenaikan jabatan ini, perusahaan ayahku mengadakan pesta perayaan, semua pekerja kantor datang dan termasuk Presdir tersebut, tentu saja semua anggota keluarga diundang . Malam itu aku dan ayah dan ibuku datang ke pesta penyambutan itu, dan kami disambut dengan baik disana, yah karena itu pengaruh kenaikan jabatan ayahku, dan itu pertama kalinya juga aku bertemu dengan Presdir perusahaan itu, ia datang bersama istrinya. Ayah keliatan sangat akrab dengannya, ayah sering memanggilnya dengan PK Min dan Nyonya Min, yahh kedua orang tua ku sangat akrab dengan mereka, mereka berbincang-bincang.
Dan pertengahan perbincangan pk Min mengajakku berbicara .
Pak Min : wahh ismi-ya~ kau sudah tumbuh besar ne 😁
Ismi : ahahaha nee paman ☺️
Pak Min : Pak Leo ( ayahku ) berapa umur ismi sekarang ??
Ayah : ahh~ umurnya sudah 23 thn.
Nyonya Min : wahh kau masih sangat muda ismi-ya~ ☺️ kau juga sangat manis 😊
ismi : terimakasih bibi ~
Nyonya Min : ismi-ya~ apa kesibukanmu sekarang nak??
Ibu : dia hanya bekerja dirumah, dia sibuk mendesain .
Pak Min : Mendesain?? Apa kau seorang perancang baju nak?
ismi : ahhh~ bukan paman,, aku hanya mendesain rumah dan gedung ☺️
Ayah : dia lulusan arsitektur 😁
Pak Min : hahhh~ wah kau sangat hebat nak.
Nyonya Min : apa kau sudah punya pacar nak.
ismi : uhhhukkk ( terkejut ) 😯
Ibu : pacarnya itu hanya laptopnya nyonya 😂😂 setiap saat dia hanya menatap laptopnya.
ismi : yaa~ ibu akukan bekerja melalui laptop itu .😌
Nyonya Min : wahh andaikan yonggi kami juga serajin kamu nak,,
Ibu : memangnya Yonggi kenapa nyonya?
Nyonya Min : anak itu hanya sibuk dengan dirinya dan hobinya . Dia memang bekerja di perusahaan ayahnya namun saat teman"nya datang mengajaknya balapan dia langsung tidak menghiraukan pekerjaannya.
Pak Min : dia anak yang sedikit bandel 😅
ismi : ahhh ~
Nyonya Min : sama seperti malam ini,, dia harusnya ikut dengan kami ke acara ini, namun dia lebih mengutamakan balapan dan teman-temannya.
Selang perbincangan itu, aku pergi ke toilet.
ismi : ibu aku ingin ketoilet sebentar.
Ibu : hmmm
Aku meninggalkan mereka. Aku berpura-pura ke toilet namun aku keluar untuk mencari udara segar.
( Sementara itu )
Nyonya Min : apa ismi benar-benar belum mempunyai kekasih nyonya Leo ( ibu ) ?
Ibu : nee~ dia belum punya nyonya, anak itu setiap harinya hanya bekerja di depan laptopnya, kadang dia keluar rumah hanya untuk mencari tempat yang tenang untuknya bekerja.
Pak Min : Sebenarnya aku dan istriku sudah beberapa bulan ini menceritakan ini,, bagaimana kalau Yonggi dan ismi kita jodohkan.
Ayah : uhhhuk ( batuk ) nee !!
Ibu : nee !!
Pak Min : ini hanya pemikiran kami pak leo 😅 , tapi kami sangat berharap bisa menjadi besan denganmu.
Nyonya Min : dilihat dari kepribadian ismi yang sangat tenang aku rasa jika bersama Yonggi bisa menjadikan Yonggi kami lebih dewasa .
Ayah : tapi tuan anak kami hanya gadis biasa. Yonggi mungkin saja bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari putri kami.
Pak Min : aku hanya melihat anakmu sebagai calon istri yang baik untuk Yonggi kami pak leo.🤗
Ibu : wah kami sangat senang jika bisa berbesan dengan keluarga anda tuan. Namun kami harus membicarakan ini dengan ismi dulu, baru kami bisa memberikan keputusan.☺️
Nyonya Min : tentu saja nyonya leo, kami akan menunggu keputusan anda .
Ibu : ahh neee ~ (senyum)
Nyonya Min : umur Yonggi sudah 25 thn namun sampai sekarang dia hanya menghabiskan waktunya dengan yang tidak bermanfaat itu. Semoga dengan menjodohkan ismi dengannya bisa membuat nya serius dengan bekerja perusahaan yang telah di berikan oleh ayahnya.
Pertengahan mereka bercerita aku kembali dari menghirup udara segar.
Nyonya Min : anak kita sudah datang 😊
ismi : ( heran ) " dia bilang aku anaknya !! Apa kau salah dengar tadi 🤨 " {batin}
ismi : *duduk dan tersenyum
Singkat Cerita.
Kamipun pulang dari pesta penyambutan itu, dan saat sampai dirumah, saat aku ingin naik keatas kamarku, tiba-tiba ayah dan ibu menahan ku .
Ayah : nakk.. kesini sebentar, ada yang ayah ingin bicarakan !!
Ibu : *duduk disebelah ayah
Aku menghampiri mereka dan duduk di depan mereka.
ismi : ada apa ayah ??
Ayah : begini nak,, tadi di pesta, saat kau pergi ke toilet, kami berbincang dengan Presdir dan nyonya.
Ismi : nee,, aku tau,, terus apa yah??
Ayah : di tengah perbincangan itu, Presdir membicarakan perjodohanmu dengan anaknya Yonggi...
ismi : nee!!! (Terkejut) terus apa yang ayah katakan ??
Ayah : ayah berkata kalau masih perlu membicarakan dulu pada mu,
Ayah : bagaimana menurutmu nak..??
ismi : aku masih sangat muda ayah,, aku masih ingin menikmati hidup ku sendiri.
Ibu : Nyonya Min tadi sepertinya sangat berharap kalau kau yang menjadi menantu nya nak.
ismi : tapi ayah, ibu,, aku bahkan belum bisa memberikan apapun untuk kalian dengan hasil kerja kerasku, pekerjaan ku juga masih berjalan setengahnya Bu..
Ayah : nakk.. kau tidak perlu memberikan apapun untuk kami, kami akan sangat senaang jika melihatmu menikah nak,, itu saja yang kami inginkan didunia ini darimu..
"Mendengar perkataan ayahmu jantungmu serasa berhenti sejenak "
ibu : apalagi umur kami juga sekarang sangat ingin melihat mu bahagia dengan hidup barumu nak.
" Aku benar-benar belum kepikiran untuk menikah diumur yang masih 23 thn ini, namun melihat ayah dan ibu sangat menginginkan hal itu, membuat ku sangat dilema "
Ayah : nakk,, ayah baru saja naik jabatan di perusahaan ayah, dan itu semua karena Presdir.. ayah benar-benar tidak enak kalau kita menolak itu .
" Mendengar ayah berkata seperti itu hatiku sangat sakit, karena aku seperti barang barteran untuk ayah, demi jabatan itu."
Ibu : nak,, calon ibu mertua mu itu juga sangat baik,, Yonggi adalah anak satu-satunya di keluarganya, dan nyonya min sangat menyukaimu.
"Mendengar perkataan ibu,, membuat ku berpikir kalau ayah dan ibu sangat ingin kau menikah dengan anak Presdir itu"
ismi : tapi ayah, ibu, siapa yang akan menjaga kalian kalau aku sudah menikah? Aku juga anak kalian satu-satunya.
Ibu : nakk,, setelah kau menikah kau bisa mengunjungi kami.
Ayah : setelah menikah kau akan membangun rumah mu bersama Yonggi, kau akan bahagia dengannya eohh~
"Malam itu menjadi pembicaraan Yang panjang untuk kami"
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk setuju dijodohkan dengan Yonggi, walau aku belum pernah bertemu dengannya. Aku bahkan tidak tau wataknya seperti apa.
Ibu : sepagi ini ?? Ini baru jam 9 pagi.. biasanya kau keluar bertemu klien mu saat siang.
ismi : emmm nee,, ada banyak yang aku bicarakan dengannya soal bangunan yang dia inginkan.
Ibu : ahhh~~
ismi : yasudah buu,, aku berangkat dulu.
*Aku keluar dari rumah sepagi itu bukan untuk bertemu klienku melainkan aku ingin mencari tempat yang tenang. Perjodohan ini sangat menggangu pikiranku.
Sementara itu dirumah Nyonya Min.
Telepon berdering.. dan Nyonya Min mengangkat teleponnya. Ternyata itu dari Pak Min.
📞 Pak Min : haloo..
📞 Nyonya Min : haloo..
📞 Pak Min : istriku.. aku baru saja berbicara dengan pak Leo..
📞 Nyonya Min : eohhh !! Benarkah !! Apa yang pak Leo katakan ??
📞 Pak Min : dia bilang kalau mereka sudah membicarakan ini semalam,, dan ismi menyetujui perjodohan ini.
📞 Nyonya Min : hahhh !! Benarkah .. syukurlah.. kita akan mendapatkan menantu yang baik sepertinya.
Setelah mendapat telepon itu. Nyonya Min sangat bahagia.
Tiba-tiba Yonggi turun dari kamarnya .
Nyonya Min : Yonggi ya~~
Yonggi : nee... Ada apa buu
Nyonya Min : kau ingin kemana pagi ini,,?
Yonggi : aku ingin berkumpul dengan teman-teman ku Bu.
Nyonya Min : mulai sekarang .. kurang-kurangilah itu nak,,
Yonggi : kenapa ??
Nyonya Min : apa kau ingat 3 bulan yang lalu,, saat ibu memberitahu mu soal perjodohan mu dengan anak pak Leo.
Yonggi : mwwooo !!! Ibu benar-benar ingin menjodohkan ku dengan anak pak Leo.
Nyonya Min : emmm tentu saja nak, ismi gadis yang baik untukmu.
Yonggi : apa-apaan sih Bu!! Aku tidak ingin dijodohkan seperti ini. Aku masih ingin menjalani hidupku dengan bebas. ( Pergi )
Singkat Cerita.
Pukul 21.15 malam di kediaman pak Min.
Pak Min : dimana anak itu ?
Nyonya Min : aku tidak tahu sayang,, setelah memberi tahu Yonggi kabar itu tadi pagi, dia langsung pergi.
Pak Min : Dasar anak bandel itu.
Nyonya Min : sepertinya Yonggi tidak ingin perjodohan ini .
Pak Min : tidak,, perjodohan ini harus terlaksana,, ismi adalah jodoh yang tepat untuk Yonggi.
*Tiba-tiba Yonggi datang. Melihat Yonggi datang, pak Min memanggilnya .
Pak Min : Yonggi kemarilah..
Yonggi : ayah.. aku lelah.. aku akan langsung kekamarku.
Pak Min : kalau kau tidak ingin perjodohan ini, semua fasilitas mu akan ayah cabut.
*Langkah Yonggi tiba-tiba terhenti mendengar perkataan ayahnya.
Yonggi : ayah.. kenapa memaksa ku untuk menikah dengannya. Aku bahkan tidak mengenal gadis itu. Bagaimana aku bisa bahagia dengannya. ( Membentak )
Nyonya Min : tidak nakk,, gadis itu sangat cocok denganmu,, mana mungkin ayah dan ibu memilih kan jodoh yang buruk untukmu.
Yonggi : tetap saja aku tidak ingin Bu !! ( Membentak )
Pak Min : jaga sikap mu Yonggi, sekali kau melawan lagi, aku akan benar-benar mencabut semua fasilitas mu.
*Mendengar perkataan ayahnya,, Yonggi sangat marah dan berjalan menuju ke kamarnya.
Keesokan paginya. Masih di kediaman pak Min.
Semua berkumpul untuk sarapan, begitupun Yonggi.
Nyonya Min : Yonggi-ya~ ikutlah bersama ayahmu kekantor hari ini.
Yonggi : kenapa??
Pak Min : kau harus mulai belajar bekerja di perusahaan ayah,, karena setelah menikah nanti ayah akan memberimu satu anak perusahaan di deagu .
Yonggi : *hanya diam mendengar perkataan ayahnya.
Nyonya Min : ~ ayah dan ibu juga sudah menyiapkan rumah untuk mu nanti setelah menikah dengan ismi.
Pak Min : dan siap-siaplah nanti malam kita akan keluar makan malam bersama Keluarga pak Leo untuk membicarakan pernikahan kalian.. apakah kau mendengar perkataan ayah Yonggi !! ( bentak )
Yonggi : eohh !!! Aku mendengarnya.
*Setelah itu Yonggi sangat kesal karena perkataan ayah dan ibunya yang mendesak nya untuk cepat-cepat menentukan tanggal pernikahan.
Singkat cerita, pertemuan kedua keluarga.
*Keluarga Yonggi datang lebih dulu untuk memboking suatu tempat makan malam.
Dan tidak lama setelah itu keluarga ismi juga tiba.
Kedua keluarga duduk berhadapan sambil membicarakan tanggal pernikahan kau dan Yonggi.
"Ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya. ( Benak ismi )
Yonggi hanya duduk diam menyimak pembicaraan kedua orang tua kami.
Pak Min : bagaimana kita tetapkan tanggal pernikahan mereka ?
Ayah : eohh !! Tentu saja tuan.
Nyonya Min : lebih cepat lebih bagus, iyakan nyonya Leo ☺️
Ibu : tentu saja nyonya.
" Sesekali aku memandangi wajah Yonggi, dia begitu dingin, kurasa dia juga tidak setuju akan pernikahan kami ini. Namun karena kedua orang tua kami yang sangat ingin kami menikah, kami terpaksa setuju .
Nyonya Min : bagaimana kalau acara pernikahan nya Minggu depan.
Ayah : apa itu tidak terlalu cepat nyonya ?
Ibu : eohh~ benar nyonya bahkan kedua anak kita belum begitu saling kenal.
"Mendengar perkataan ibu, aku dan Yonggi tiba-tiba mata kami bertemu untuk pertama kalinya, dia melihat ku.
Pak Min : tentu saja tidak pak leo, setelah menikahkan mereka akan saling kenal, dan lebih dekat. 😌
Ayah : ahh~ benar juga.
* Kenapa mereka sangat ingin cepat-cepat kami menikah sih {batinku} aku sangat sesak mendengar pembicaraan itu, tidak lama setelah itu, aku minta izin ke toilet, itu hanya alasan untukku untuk mencari udara segar.
Pada saat aku diluar, tiba-tiba ada yang berbicara dibelakang ku.
Yonggi : ini yang kau sebut ketoilet hah !!
ismi : apa urusanmu.. aku butuh udara segar, didalam sangat sesak.
Yonggi : kau masuklah,, ayah dan ibuku menyuruh ku untuk menjemput mu 😤
ismi : kau duluan saja, aku akan menyusul.
Yonggi : *menarik tanganmu. Kau sangat menyebalkan.
ismi : lepaskan.. *mencoba melepaskan tanganmu. Kau mau melukai ku hah!!
Yonggi : *melepaskan tanganmu. Kalau saja ini bukan karena orang tuaku, aku tidak mungkin kesini .
Mendengar perkataan Yonggi, membuat mu naik darah.
ismi : yaaaa 😤 kau kira aku Sudi menikah dengan pria kasar, dingin seperti mu,, hah!!
Kalau saja ini bukan permintaan kedua orang tuaku aku tidak akan Sudi menikah dengan mu,, dan kau sangat berbeda dari ayah ibumu, sikap mu dan mereka benar-benar sangat berbeda, aku sangat menghargai kedua orang tuamu dan orang tuaku jadi, jangan membuat mood ku tidak bagus di depan kedua orang tua kita . *Pergi meninggalkan Yonggi dan masuk duluan .
Nyonya Min : eohh!! Ismi dimana Yonggi,?
ismi : ahh~ itu dia ke toilet Bu ☺️
Tidak lama setelah itu, Yonggi akhirnya datang.
Skip waktu makan.
Setelah acara makan malam selesai.
Kalian pun pulang, begitupun keluarga Yonggi.
Skip perjalanan pulang.
Pada saat sampai dirumah.
Ibu : bagaimana nak?
ismi : apa Bu?
Ibu : kesan pertama mu bertemu dengan Yonggi..
ismi : ahh~~ itu ..dia anak yang pendiam Bu ☺️ *padahal dia anak yang sangat kasar {benak}
Ayah : semoga kalian saling kenal dengan baik ya, yasudah istirahat lah,, beberapa hari lagi adalah hari pernikahan mu nak.
ismi : hemmm baik ayah,, aku akan kekamarku.
Ayah : eoh.
Beberapa hari terlewatkan, hari pernikahan kami pun tiba.
Acara pernikahan kami dihadiri oleh tamu perusahaan dan sebagian keluarga dari Yonggi dan keluarga ku dari Indonesia.
Acara sangat meriah.
Singkat cerita acara pernikahan pun selesai.
Aku dan Yonggi meminta restu dan izin kepada kedua orang tua kami, untuk tinggal di rumah yang telah disediakan oleh keluarga Yonggi di deagu.
ismi : ayah.. ibu.. aku akan sering-sering mengunjungi kalian,, dan jangan lupa untuk sering menelepon ku, dan makanlah vitamin dan susu yang teratur eohh..~ 😢😢
Ayah : iya nak,, bahagialahh dengan kehidupan mu yang baru ,, ayah sangat bahagia bisa melihat momen pernikahan mu
ibu : eohh.. bahagialah bersama suamimu nak eohh *memeluk ku
Dan tak lupa pula aku meminta restu kepada kedua orang tua Yonggi.
ismi : ayah mertua,, sehat-sehat lah,, aku juga akaan sering mengunjungi kalian 😞.
Pak Min : eohh~ nakk aku sangat bahagia punya menantu seperti mu,, tolong jagalah dan ubah hidup anakku eohh !!
ismi : iya ayah.. ,😟
Nyonya Min : nakk jangan sungkan untuk menelpon ibumu ini eohh!! Aku sangat bersyukur punya menantu seperti mu nak.
ismi : baik Bu,, sehat-sehat lah selalu .
Setelah berpamitan aku dan Yonggi akhirnya berangkat menuju deagu untuk tinggal menetap di sana.
Skip perjalanan.\=>
Kamipun sampai dirumah baru kami.
Kami berdua mengangkat koper kami masing-masing dan masuk kedalam rumah tersebut.
*Suasana didalam rumah
Kami benar-benar belum berbicara satu sama lain pada saat setelah menikah dan sampai sekarang.
Sampai akhirnya aku menuju kamar utama.
Yonggi : jangan coba-coba untuk masuk ke kamar itu !! (Bentak)
*Langkah ku terhenti mendengar perkataan Yonggi.
ismi : kenapa ??
Yonggi : aku tidak Sudi sekamar denganmu !! Kau carilah kamar sendiri.. dan jangan coba-coba untuk mendekati kamar itu.
ismi : *mendengar perkataan Yonggi, sejenak kau seperti tertusuk duri di hatimu.
ismi : eohh baiklah... Aku juga tidak Sudi sekamar denganmu.. kau sangat kasar . *Meninggalkan Yonggi.
Akhirnya aku memilih untuk tidur dikamar tamu.
" Kehidupan hari pertama pernikahan ku sangat buruk,,bukan seperti ini kehidupan pernikahan yang ku impikan. *Tanpa sadar air mataku jatuh.
*Membereskan barang-barang ku dilemari.
Tanpa sadar kau ketiduran di tempat tidurmu.
Paginya \=>
Aku keluar dari kamar dan menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Yah aku bersikap layaknya seorang istri yang membuatkan sarapan untuk suaminya.
Setelah makanannya masak, aku berniat untuk memanggil Yonggi untuk ikut sarapan.
Saat itu aku berjalan kekamanya saat aku hampir mengetuk pintu, tiba-tiba Yonggi membuka pintunya, spontan aku sangat terkejut dan terjatuh di depan pintu kamar.
ismi : yaaaaa 😳😳 kau mengagetkan ku..
Yonggi : ... *melihatku sekilas lalu Berjalan keluar dari kamarnya tanpa menghiraukan ku
*Setelah itu aku bangkit dan menuju kedapur
saat sampai didapur, aku memanggil Yonggi yang sedang menonton TV, untuk ikut sarapan dengan ku.
ismi : aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, kesinilah untuk sarapan .
Yonggi : makanlah sendiri, aku tidak Sudi memakan masakan mu 😒
"mendengar perkataan Yonggi, tentu saja aku sangat tersinggung.
ismi : eohh!!! Ok mulai besok kau masak sendiri makanan mu, dasar batu 😤
Yonggi : tatapan sinis 👺 *mendengar perkataan ku.
" Karena muak melihat pandangan Yonggi, aku mengakhiri makan ku dan kekamarku.
moodku benar-benar jelek pagi ini karenanya. Mending aku keluar untuk mengerjakan pekerjaan ku ditempat lain.
#beberapa menit setelah mandi dan pakaian aku keluar dari kamarku. Dan berjalan keluar rumah, kulihat Yonggi masih di menonton tv, tanpa bilang apa-apa aku keluar dari rumah.
Di posisi Yonggi
Yonggi : anak itu kemana ?? * Menengok kearah ismi saat membuka pintu depan.
#sesaat setelah ismi keluar dari rumah, aku menuju kedapur untuk memasak ramen, namun saat kulewati meja makan, kulihat sandwich yang di buat oleh ismi tadi pagi.
Beberapa menit kemudian ramenku masak, akupun makan itu sampai habis. Tanpa menghiraukan sandwich yang dibuat ismi, Setelah itu aku kembali untuk menonton tv.
Beberapa jam berlalu aku tidak sadar, aku tertidur.
Pukul 15.35 sore
Aku terbangun dari tidurku, aku benar-benar lapar saat bangun tidur, aku kembali kedapur .
"Membuka lemari .
Yonggi : mwo !! Ramenya habis !! 🙀
Karena ini hari pertama di rumah baru, tidak ada stok makanan apapun kecuali ramen tadi pagi, dan yang tersisa hanya sandwich yang di meja .
Yonggi : apa boleh buat aku akan memakanmu karena terpaksa *memegang sandwich
#setelah mengambil sandwich itu aku memanaskan nya dan memakannya.
Yonggi : eoh !! Rasanya tidak begitu buruk *memakan sandwich dan menghabiskan nya.
"Setelah memakan sandwich itu aku membereskan meja makan.
Sementara itu di posisi ismi.
"Menutup laptop dan membereskan barang-barang dari tempat dudukku. Tidak lama itu aku keluar dari cafe tempat aku mengerjakan jobku.
Aku melihat jam tanganku, ternyata ini sudah pukul 16.25 sore. Aku harus buru-buru pulang, tapi aku teringat akan bahan makanan dirumah kosong jadi aku mampir di supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan.
#saat hampir bahan makanan sudah hampir semua terbeli, aku lewat didepan toko cake dan terlintas Yonggi, " aku akan membelikan cake untuknya, mungkin saja dia bisa akrab sedikit denganku " itulah yang terlintas dipikiran ku dan membelikan Yonggi cake. Setelah membeli cake itu, akupun beranjak pulang.
Sesampainya aku dirumah.
*Berjalan masuk dan membawa banyak kantong bahan makanan. Saat itu kulihat Yonggi yang sedang menatapku.
ismi : Apa kau hanya melihatku membawa semua barang ini !! *Berharap dia membantu ku membawa barang ini.
Yonggi : apa peduliku 😼
ismi : eisssss 😤 kau benar-benar batu heoh!! *Berjalan masuk dan mengangkat semua kantongan itu kedapur. {Harusnya aku tidak perlu membelikan dia cake tadi}.
#yonggi hanya cuek melihatmu membawa semua barang itu. Setelah semua barang itu aku rapikan dan masukkan kekulkas, aku berjalan menuju kekamarku.
*Sampai dikamar aku membuang badanku dikasur, aku benar-benar merasa lelah. Ini baru hari pertama kami hidup bersama tapi rasanya sudah lelah sekali hidup dengan orang seperti dia. Setelah berbaring sejenak, aku bangkit dan pergi mandi dan mengganti pakaianku. Dan kembali membuka laptopku dan mengerjakan sedikit desain rumah yang diminta klienku.
Diposisi Yonggi, pukul 21.11 malam
Berjalan menuju kedapur ingin mengambil minuman dingin, dan saat aku membuka kulkas aku melihat kota cake dan ada note diatasnya. Aku membaca note itu " Yonggi makanlah cake ini, aku membelikan mu ini karena ku tau kalau kau tidak menyukai masakanku "
Yonggi : heoll~ dasar gadis itu. *Tersenyum melihat note ismi
Yonggi : Baiklah aku akan memakannya *mengambil sepotong kue untuk di makan. Namun tiba-tiba aku teringat dengan gadis itu, aku mengambil satu potong lagi untuk ku berikan kepada gadis itu. Setelah itu aku mengantar kue itu kekamarnya, namun saat ku buka pintunya sedikit, aku melihatnya masih didepan laptopnya, sepertinya dia sibuk. Aku kembali kedapur untuk menaruh cake itu di meja dan memakan cake ku. Setelah memakan itu aku kembali kekamarku.
Di posisi ismi \=>
Pukul 23.00 malam aku masih didepan laptopku. Setelah lewat beberapa menit badanku terasa kaku dan kepala ku sedikit pusing, saat itu aku kedapur untuk membuat teh untuk mengurangi penatku. Tak kulihat Yonggi di depan tv, mungkin dia sudah tidur {pikirku} . Aku membuat teh di dapur dan saat itu aku melihat sepotong cake di meja makan, "apa dia menyediakan ini untukku?" {Pikirku}. Aku tersenyum sedikit, sambil menunggu airnya mendidih aku memakan cake itu, dan beberapa menit kemudian airnya mendidih bersamaan dengan habisnya cake ku makan. Saat aku bangkit dari tempat dudukku tiba-tiba penglihatan ku berputar dan lama-kelamaan penglihatan ku menghitam, saat itu aku tidak sadarkan diri, bersamaan itu piring yang ku pegang ikut terjatuh dan pecah di samping ku.
#suara pecahan piring nyaring
Posisi Yonggi.
Apa itu !! {Terkejut} aku turun untuk memeriksa apa itu, namun saat aku sampai di dapur aku melihat gadis itu tidak sadarkan diri di samping meja makan dan beberapa pecahan kaca berserakan didekat tangannya. Melihat itu aku langsung menghampirinya dan mencoba untuk membangunkan nya, namun tak kunjung dia sadarkan diri, saat itu juga aku mengangkatnya ke kamarnya .
Yonggi : apa sebenarnya yang terjadi padamu ?? *Membersihkan luka pecahan kaca yang di tangannya, saat ku genggam tangannya rasanya tangannya sangat dingin, dan saat itu juga kuperiksa suhu kepalanya, ternyata dia demam. " Ahhhkk kau membuatku repot saja " berjalan menuju dapur untuk mengambil air hangat dan mengompres kepalanya. Saat setelah aku mengompresnya, dan menyelimuti nya aku duduk disampingnya sambil memandangi wajahnya, dan saat itu terlintas di kepala ku kejadian tadi sore, aku merasa bersalah tidak membantu nya tadi, dia pasti sangat kelelahan. "Wajahmu begitu Pucat sekarang" memegang pipinya yang tembem. Sudah pukul 01.45 malam tapi kau belum sadarkan diri juga. Tanpa sadar aku ikut tertidur disampingnya.
Uhhhuk uhhhuk uhhhuk
Suara batuk itu membangunkan ku.
ismi : ibu... Ibu..(berkeringat) *mengigau ditidurnya
Yonggi : kenapa suhu mu belum turun juga *mengecek suhu badannya
Yonggi sangat merasa bersalah dengan ismi.
"Apa yang harus kulakukan saat seperti ini" {benak Yonggi} saat itu Yonggi menggenggam tangan ismi.
Yonggi : ismi-ya~ bangunlah sebentar *dengan suara yang lembut
Ismi : euhh !! Yonggi *terbangun dari tidurnya
Yonggi : euhh ini aku,, bangunlah sebentar dan minum air ini, tadi kau batukkan. *Suara yang lembut.
Ismi : *menurut dengan perkataan Yonggi
Yonggi : sekarang tidurlah, aku akan menemanimu disini *sambil mengelus kepalaku
Ismi : gomawo~ Yonggi-ya~ *kembali tertidur disampingnya
Aku benar-benar merasa sangat nyaman saat Yonggi menemani ku malam ini. Dalam hati ku meminta "tuhan andaikan sifatnya seperti ini padaku untuk kedepannya aku pasti sangat bahagia dan kami tidak akan saling membenci setiap hari".
Yonggi Pov ✓
Aku tersenyum kecil setelah mendengar ismi mengucapkan "gomawo~". Beberapa menit setelah itu aku melihatnya sudah tertidur, dan aku masih mengelus kepalanya, dan tanpa sadar aku juga ikut tertidur disampingnya.
Skip Pagi \=>
Aku bangun dari tidurku, dan kudapati Yonggi tertidur di samping ku dan tangannya masih menyentuh kepalaku, saat itu juga aku mengingat kejadian semalam, dia telah menemani ku saat demam semalam. Aku bangun dari tempat tidur, dan memperbaiki posisi tidur Yonggi dan kuselimuti.
ismi : pasti dia tidur terlambat karena menemani ku semalam. *Mengelus pundak Yonggi.
Setelah itu aku keluar kamar menuju kedapur untuk membuatkan sarapan untukku dan Yonggi, "mungkin gula darahku turun karena terlalu memaksakan diriku bekerja" { benakku }. Saat menyiapkan sarapan itu aku melihat tangan kiriku terperban, mungkin ini terkena pecahan kaca piring yang pecah semalam. Dalam hati ku "Yonggi terimah kasih kau merawatku semalam".
Yonggi pov✓
Drrrrttt Drrrrttt (suara handphone bergetar)
Aku terbangun mendengar handphone bergetar itu, dan itu berasal dari ponsel ismi, saat aku terbangun, aku tidak melihat ismi di sampingku, "mungkin dia diluar" dan saat itu juga aku keluar untuk memberikan handphone nya.
Yonggi : iissmii-ya~
ismi : eohh!! Yonggi, kau sudah bangun ?
Yonggi : ini *memperlihatkan handphonenya
ismi : eohh *langsung mengambil handphonenya
ismi pov✓
mengangkat telponnya
📞ismi : haloo~
📞?? : halo .. apa benar ini nonya ismi ?
📞ismi : nee~ dengan saya sendiri,, yubuseyo??
📞?? : Ahhh.. ini aku hanbin.. Lee hanbin.
ismi : eohh!! Hanbin 😃 dari mana kau mendapat no ku?? *Berbicara akrab
Yonggi pov✓
Memperhatikan ismi yang sedang menelpon "siapa sih itu !! ck ini masih pagi dia sudah menelepon." {Benakku}. Sesekali aku memakan makanan yang telah disiapkan ismi.
ismi pov✓
Setelah berbincang ditelpon dengan hanbin aku kembali menyusul Yonggi sarapan didapur. Aku duduk di hadapannya.
ismi : yonggi-ya~
Yonggi : euhh ! We??
ismi : terimakasih kau telah menjaga ku semalam, sepertinya gula darahku turun jadi tiba-tiba saja aku pingsan seperti itu. *Memakan sarapan
Yonggi : eoh! Lain kali jangan membuatku kerepotan lagi. *Menjawab cuek
ismi : iyaa.. pasti
Yonggi : *selesai sarapan dia meninggalkan ku di meja makan dan naik kekamarnya.
Setelah setengah jam terlewatkan, aku melihat Yonggi turun dari tangga dengan pakaian rapi, saat itu aku duduk di sofa ruang tengah dan melihatnya turun, "kau ingin kemana?" {Tanyaku}.
Yonggi : aku akan kekantor baru yang diberikan ayah padaku. *Berjalan menuju pintu depan
ismi : ahh~ *saat itu kulihat dasinya Yonggi berhenti sebentar.
Yonggi : *mengentikan langkahnya. Eoh!! We?
Aku berjalan kedepan Yonggi. Dan kuperbaiki pasangan dasinya.
ismi : hari ini adalah hari pertama mu bekerja kan, jadi kau harus tampak rapi di depan karyawanmu. Bagaimana jika karyawan mu melihat dasimu miring seperti ini.
Yonggi pov✓
Deg deg deg, kenapa dia sangat memperhatikan hal yang kecil seperti ini.
" Aku buru-buru, jadi tidak begitu memperhatikan nya " {sahutku}
ismi : nahh sudah rapi *melepaskan tangannya
Yonggi : yasudah aku pergi dulu *berjalan keluar
Download MangaToon APP on App Store and Google Play