" Bibi... bagaimana penampilan gue?" tanya Yora ketika menuruni tangga
Sontak beberapa pelayan terkejut bukan kepalang. Dilihatnya nona mudanya berpenampilan culun ditambah dua kepang rambutnya yang berwarna hitam kecoklatan
"Non....nona yakin berpenampilan seperti kesekolah?" tanya salah satu ketua pelayan,Bimo
" Ya iyalah Bim.... bagaimana gue culun kan?" tanya Yora dengan begitu antusias
" Tapi kan non... bagaimana bila tuan besar tau bahwa nona berpakaian seperti ini? " khawatir Bimo dengan sangat karena tuannya berpesan bila Yora berpakaian seperti ini maka seluruh pelayan yg mengetahui akan dipecat
" Bimo....sini gue kasih tau ke lo, selama kalian tutup mulut, papa gak bakal mecat kalian dari sini...okay?" ucap Yora dengan angkuhnya
" Tapi non......
belum sempat Bimo beralasan Yora memotongnya
" Gak ada tapi tapian! mulai sekarang kalau ada yang keberatan dengan penampilan gue...angkat kaki dari rumah ini...NGERTI!!" Ancam Yora dengan kesal
" baik non...maaf atas kelancangan saya" ucap Bimo tunduk
Yora sarapan dengan tenangnya tidak ada lagi yang berkomentar dengan penampilannya saat ini
" Bim...siapkan mobil! gue mau berangkat sekolah". perintah Yora sembari berdiri dari duduknya
" Mobil sudah siap dari tadi non....bona tinggal menaikinya saja". Ucap Bimo memberitahu
" Ok kalau seperti itu...oh ya ....Papa kapan pulang?" tanya Yora dengan penuh selidik
" Kalau masalah itu....saya kurang tau Non Yora..." jawab Bimo dengan kaku
Yora menatap sipit kedua mata Bimo
" hmmm.... hubungi gue kalau papa datang siang nanti " pesan Yora ketika sedang berada di dalam mobil
"Baik non" ucap Bimo sambil menutupi pintu mobil Yora
Mobil pun berjalan menuju sekolah Yora
" berhenti disini!". perintah Yora ketika berada di perbatasan jalan menuju sekolah
"Tapi non...sekolah masih lumayan jauh"
ujar pak supir ketika mendengar perintah Yora
" Sudah...jangan banyak bertanya" gerutu Yora karena tidak menginginkan bahwa semua anak sekolah tau bahwa ia adalah anak orang kaya
"Baik non..." ucap supir itu mengalah dan memberhentikan mobilnya di trotoar
Yora segera turun dari mobilnya kemudian berlari mencari angkutan umum untuk pergi kesekolahnya
sesampainya didepan pintu gerbang sekolah,Yora ditatap dengan tatapan jijik oleh teman barunya. Yora tak mempedulikan tatapan itu, ia terus berjalan hingga masuk kedalam sekolah
" hey...lo...anak baru ya...?" tanya seseorang yang menghalanginya
" I....I...Iya kak....kenapa?" tanya Yora dengan berpura pura lugu layaknya seorang culun
" lo tanya kenapa? heh... dengerin ya... gue adalah bunga sekolah di SMA ini! gue heran ya sama lo.... bagaimana bisa lo masuk ke sekolah elit seperti ini!" ucap perempuan itu dengan angkuhnya
" udahlah stell... kalau dilihat dari pakaiannya sepertinya dia dapat beasiswa deh....! ucap salah satu temannya perempuan tadi
" ada benarnya juga sih...mulai dari hari ini...lo harus patuh sama gue!" ucap perempuan itu yang ternyata bernama Stella
" hah? gak salah dengar ya gue? hello gue adalah penerus keluarga Thrista, keluarga terkaya nomor satu didunia. harus tunduk sama bawahan? cih...mimpi!" batin Yora kesal
" heh...lo denger gak?" tanya Stella dengan angkuhnya
" I....i...iya." jawab Yora dengan takut
" a....bukannya itu pewaris keluarga terkaya nomor 2 ya....ganteng banget...." ucap salah satu siswi yg berada di belakang Yora
Stella lantas merapikan rambutnya dan menghampiri pria tersebut.
" Arnold........lo punya hutang janji sama gue!" ucap Stella mengingatkan
Arnold acuh tak acuh mendengarnya,ia berjalan tanpa mendengar perkataan Stella
" Minggir! gue mau lewat!" bentak Arnold pada Yora yang berdiri menghalangi jalannya
Yora tertegun mendengar perkataan Arnold.
"ini baru pertama kali nya ada orang yang berani bentak gue". pikir Yora geram
" heh lo dengar gak sih apa yang di katakan my baby honey gue....MINGGIR!" bentak Stella menimpali
Yora menuruti perkataanya,ia pun pergi ke ruang kepala sekolah
" tok tok" suara ketukan pintu
" silahkan masuk" ucap kepala sekolah
Yora masuk kedalam kantor kepala sekolah tanpa salam
pak kepala sekolah yang melihat siapa yang datang lantas berdiri karena terkejut
" hehehe... ternyata anda nona.... silahkan duduk" ucap pak kepsek ketika Yora berdiri di hadapannya
" terima kasih pak...anda seharusnya tau kenapa saya berdandan seperti ini!!!?." tanya Yora ketika duduk di kursi yang telah dipersilakan
" tentu saya tau nona... alasan mengapa anda berpenampilan seperti ini. tapi nona saya takut bila pak presdir tau bahwa nona berpenampilan seperti ini!." ucap pek kepsek khawatir
" bapak tenang saja! untuk masalah ini biar saya yang menangani.saya kesini untuk menyampaikan pada bapak bahwa saya ingin bapak tidak menyampaikan kepada seluruh siswa yang ada disini kalau saya adalah pewaris keluarga Thirsta!Faham?." ucap Yora dengan hawa membunuh
" saya faham!' ucap pak kepsek dengan ketakutan
"bagus kalau seperti itu!" ucap Yora meninggalkan kantor kepala sekolah itu
" fyuh.... ternyata rumor tentang keluarga Thrista benar benar nyata" ucap pak kepsek ketika Yora keluar dari kantornya
Yora berjalan menuju kelasnya banyak orang yang menatap dengan penuh rasa jijik karena penampilan Yora.Tentunya Yora senang karena penyamarannya berhasil tanpa halangan. ia berpikir kapan bullyannya akan datang
Yora masuk ke dalam kelasnya, seisi kelas menatapnya hingga sampai ditempat duduknya
" sstt...dia siswi baru itu? hih...jijik gue lihatnya! gue kira siswi barunya cantik seperti Yora anak keluarga terkaya nomor 1 itu loh" bisik salah seorang teman Yora
" iya gue pikir sama kayak lo" ucap salah satunya lagi
" mereka gak tau apa...bahwa orang yang mereka bicarakan ada disini" batin Yora
***KRING***.... bel masuk sekolah berdering.
anak anak masuk kedalam kelasnya masing masing. bu guru pun masuk kedalam kelas
" baiklah anak anak...sekarang ibu ingin memperkenalkan siswi baru pada kalian....
anak anak bertukar pandang
..... kamu kesini!" ujar bu guru itu sambil menunjuk kearah Yora.
Yora berdiri ditempatnya " halo perkenalkan nama saya Siti Wulandari, bisa dipanggil Wulan." ucap Yora memperkenalkan dirinya dengan nama palsu
seisi kelas hening tak ada yang mengajukan Pendapat ataupun pertanyaan.Yora duduk kembali ke tempatnya
" hey... kenalin...gue Bianca Anatasya Abimanyu. panggil gue bianca ok!"
ucap Sonya memperkenalkan dirinya
"Wulan".jawab Yora singkat
" keluarga Abimanyu.... perusahaan parfum terkenal itu...lumayan juga statusnya" batin Yora ketika berkenalan
" baik anak anak...sekarang ibu akan menjelaskan tentang fisika....bla...bla...bla...... ada yang mau ditanyakan? tanya ibu guru ketika selesai menjelaskan materi
anak anak diam seribu bahasa. mereka berpikir penjelasannya saja susah untuk dimengerti.
" jika tidak ada yang bertanya...ibu yang akan bertanya!" ucap bu guru dengan lantang.
seisi kelas kian berdegup kencang karena pertanyaan yang akan diberikan oleh bu guru karena siapa yang ditunjuk dan tidak bisa menjawab dengan benar maka akan diberi hukuman keluar dari kelas
" ada yang bisa menjawab?" tanya bu guru dengan kencang
"246°" jawab seseorang tanpa berhitung membuat seisi kelas menatapnya
" siapa yang menjawabnya?" tanya bu guru berdecak kagum
semua orang menatap kearah Yora
" itu kamu Wulan?" tanya bu guru memecahkan keheningan
Yora mengangguk dengan takut
" memangnya ada apa?" tanya Yora khawatir tentang jawabannya
" Wulan... apakah kamu berhitung sayang?" tanya bu guru memastikan
" iya ibu....ada apa?" tanya Yora heran
" tidak...tidak apa apa...hanya saja kamu benar benar menghitung dengan cepat"
ucap bu guru masih merasa kagum
Yora hanya mengernyitkan dahi kemudian tersenyum
***KRING**....Suara bel istirahat berbunyi*
" hey... Wulan....pergi ke kantin bareng ya...!" ajak Sonya ketika melihat Yora memasukkan bukunya ke dalam tasnya
" a...hm...ok...tapi kamu gak malu sama aku?" tanya Yora memastikan
" ya...nggaklah...kita kan teman!" ujar Bianca dengan senyuman manisnya
Yora hanya membalas dengan senyuman
sesampainya di kantin
" Lan kita duduk disana aja ya!" ucap bianca ketika melihat tempat duduk yang kosong
" hmmm...baiklah" ucap Yora dengan polosnya
Bianca menarik tangan Yora dan berjalan menuju tempat duduk yang ia tunjukkan
"Lan...lo mau pesan apa? biar gue yang traktir lo hari ini,anggap aja hadiah perkenalan dari gue!."tanya Bianca menyodorkan menu makanan kantin tersebut
"eh...jangan bi! gue gak enak sama lo" tolak Yora dengan lembut karena ini pertama kalinya ia makan tanpa uangnya sendiri
" gak papa kok Lan...lagian gue gak keberatan kok" ucap Bianca tak mau kalah
" beneran gak usah Bi..." tolak Yora kesekian kalinya
"ck...nggak pokoknya gue gak mau tau...hari ini gue yang traktir..ok!" bantah Bianca dengan tegas
" baiklah" jawab Yora melesu
" heh... lo ngapain dekat sama Bianca? lo pasti mau incar kekayaan Bianca kan? udahlah cewek culun kayak lo gak usah pakai muka polos deh!" bentak Stella yang datang dengan memukul meja
" apaan sih Stell... seharusnya gue yang nanya sama lo..lo ngapain ganggu gue sama Wulan, kayak gak ada kerjaan banget!"bantah Bianca dengan lantang
" loh Bi...gue kan teman lo..kenapa lo malah belain cewek culun ini?!!!" ledek Stella dengan amarah yang memuncak pada Yora
"teman lo bilang? dengar ya Stella...gue Bianca Anatasya bukan teman lo lagi...sejak kejadian 4 hari lalu...NGERTI?!!!"ucap Bianca dengan tegas
Stella mengepal tangannya ketika mendengar ucapan Bianca
" ok...kalau seperti itu,dan gue peringati ke lo... siapapun yang berteman sama cewek culun ini bakal jadi musuh gue! " ucap Stella dengan ambisinya yang membara
Stella dan temannya pergi dari tempat duduk Bianca dan Wulan
" maaf ya Bi...gara gara aku... kamu sama Stella jadi bertengkar seperti ini" ucap Yora dengan perasaan bersalah
"gak papa kok lagipula ini juga salah Stella..udah gak usah dipikirin,sekarang kita pesan makanan karena gue udah lapar!" ucap Bianca dengan lembutnya
Yora hanya tersenyum paksa didepannya
ting... sebuah pesan berhenti di handphone Yora.
Yora menyalakan handphone nya dan memeriksa pesannya " dari Bimo?" batin Yora
" Nona...nanti siang anda mau dijemput pada jam berapa?"
Yora mengotak atik handphone nya
"Nanti gue bakal kabari...yang penting lo udah standby diperbatasan"
ting..
"baik non"
" pesan dari siapa Lan?"tanya Bianca
" a...ini..ini dari ayah" jawab Yora dengan lugunya
Bianca hanya mengangguk
tak lama kemudian.....pesanan mereka datang
" yo...siapa ini yang tengah duduk menemani siswi baru" tanya seseorang yang nampaknya tak asing dimata Yora
"Rendra..lo mau ngapain lagi? lo masih gak puas sama siswi baru kemarin?"tanya Bianca dengan penuh selidik
glek..." Rendra? pewaris keluarga terkaya nomor 3....mati gue..jangan sampai Rendra ngenalin gue" batin Yora ketakutan
" yaelah Bi...itu bukan gue doang... Arnold,Arkha,dan Kevin bantuin gue juga!" ujar Rendra mencoba membela dirinya
Yora terkejut mendengar nama yang diucapkan oleh Rendra. sekilas ia melihat kebelakang Rendra,kelima pewaris yang terkenal ternyata ada di sekolah ini. " bagaimana ini?" batin Yora
" heh lo...cewek culun gue ingatin ke lo. gue Rendra Rafa Kasela gak bakal diam kecuali gue udah bully sepuasnya!" ancam Rendra dengan angkuh
Yora tak menanggapi ancaman itu
" Cabut" ucap Rendra pada temannya
Mereka pergi tanpa memandang Yora kecuali Arnold.ia menatap Yora dengan Tajam seakan ingin menyantap nya
" udahlah Lan...lo gak usah mikirin ancaman mereka...lagian lo masih punya gue kok.mereka gak bakal berani gangguin lo asal lo berada disamping gue" ucap Bianca menenangkan
Yora hanya tersenyum
" kayaknya Arnold mulai merasa tidak asing dengan gue.secara ilmiahnya gue pernah nolak dijodohin sama dia jadi kemungkinan dia belum lupa sama gue"batin Yora berpikir
Download NovelToon APP on App Store and Google Play