Lantai teratas gedung yang menjulang tinggi ke langit dan yang merupakan gedung tertinggi di negara X. Terdapat 3 orang Pria yang sedang berbincang sesuatu yang serius, hal itu terliht jelas di wajah mereka.
"Dalmas! dengarkan papa nak, umur kamu itu sudah sewajarnya. Bahkan harus untuk mencari pasangan hidup, jadi segeralah bawa gadis yang kau cintai ke rumah, asalkan jangan wanita kurang ajar Alea itu". Ucap pria yang terlihat sudah sangat berumur itu, dengan wajah penuh penekanan pada putra sulungnya dan satu-satunya Putra di keluarganya.
"Hah sudah kuduga Papa akan datang hanya untuk hal ini, aku heran Pa! apa Papa gak bosan minta aku bawa wanita ke rumah, aku bawa wanita Papa gak setuju, tapi Papa malah nyuruh aku bawa wanita lagi, gimana sih?". Dalmas bingung dengan keinginan papanya, dia sudah membawa wanita bernama Alea di rumahnya, tapi keluarga besar itu bersihkukuh tidak mau menerimanya. Entah apa alasannya, Dalmas tidak tahu.
"Papa gak mau wanita itu, cari wanita lain, kamu pasti punya wanita lain, percuma tampan tapi gak punya gandengan!". Pria tua itu mendelik pada putranya.
"Hmm ya sudah akan aku bawa wanita yang papa minta, beri aku waktu 3 bulan!". Dalmas menawarkan kesepakatan pada papanya.
"3 bulan? Apa itu gak lama,1 bulan!". Papa malah menawar masa waktunya.
"Hey kenapa Papa kurangi?". Dalmas berbicara sedikit berteriak.
"Kalau kamu gak bisa, perusahaan ini akan Papa urus kembali sendiri,dan kamu akan Papa kirim keluar negri bersama tante besarmu". Ancam Papa dengan suara menekan, Dalmas tahu dia tidak pernah bermain-main dengan perkataannya. "Papa akan menutup ATM milikmu, Rico! tutup semua atm nya, sisakan 1 saja untuk biaya bahan bakar mobilnya".
"Eh papa kok gitu, okeoke. Aku akan cari wanita yang Papa inginkan dalam waktu 1 bulan, tapi ancaman papa jangan...". Kalimat Dalmas terpotong oleh papanya.
"Oke, papa akan menunggu, Rico! batalkan apa yang sudah saya katakan tadi!". Papanya kemudian berjalan keluar dari ruangan CEO itu dan berniat segera kembali ke rumahnya.
"Baik Tuan". Jawab Rico sopan.
------------------------------------
keesokan harinya...........
"AAAAAAA......... apa itu ihhh tikus..aaaa". Diana berteriak histeris ketika melihat tikus di dapur kontrakannya. "Aduh, aku harus cepat mandi nih, kalau gak bisa terlambat interview nih!". Diana takut turun dari meja, tapi dia juga harus segera bersiap untuk interviewnya pagi ini, Diana kemudian meraih sapu yang letaknya tidak jauh dari meja yang ia pakai, dia memukuli tikus -tikus itu yang kemudian berlarian hilang dari pandangan Diana.
"Hah rasain! pagi-pagi udah bikin kesel aja, duh Diana cepat, kamu nanti terlambat". Diana berlari ke kamarnya dan segera bersiap untuk interview.
Tidak selang beberapa lama Diana keluar dari kamarnya dan dengan tergesa mengenakan sepatunya, kemudian keluar dengan terburu-buru. "Mang, Dian pergi dulu yah". Diana menyapa Mang Didi sambil berlari ke motonya yang di parkir di sebelah kontrakannya.
"Iya neng hati-hati!". Mang Didi memperhatikan punggung Diana yang berlalu jauh dari pandangannya.
------------------------
pip pip...pip pip pip.............. Bunyi klakson terus berbunyi berulang kali di jalan macet itu.
"Gawat, kalau gini terus aku bisa telat nih, gimana nii". Diana mulai panik.
"Bruk ... prank....". Tiba-tiba spion motor Diana di sambar oleh mobil mewah yang melintas di sebelahnya.
"Haaaaa dasar kurang ajar, mentang-mentang pakai mobil mewah seenaknya memakai jalan, dia pikir ini jalan miliknya apa". Diana mengumpat sambil turun dari motornya menuju ke mobil mewah yang menyambarnya tadi. "Turun..turun, woi turun, denger gak. Turun gak! Kalau gak, aku pecahin nih kaca mobil!". Diana meneriaki orang yang berada di dalam mobil, tapi yang di dalam mobil hanya meliriknya sekilas. "Oh...kamu ngeremehin aku ya!". Diana mencari batu yang berada di pinggir jalan, dia mencari batu yang cukup besar, setelah mendapatkannya dia mendekati mobil itu kembali dengan cepat, setibanya di samping mobil, Diana langsung membenturkan batu yang dia pegang berulang kali, di kaca mobil mewah itu.
Sampai wajah orang yang di dalamnya terlihat. Diana sempat kagum melihat pria yang di dalam mobil itu, sangat tampan, tapi itu tidak berlangsung lama. Diana langsung menarik leher baju Pria itu dengan wajah kesal, dia mengatai pria itu dengan sarkas.Tanpa disadari tangan Diana terluka karena mengenai pecahan kaca mobil yang masih ada di jendela mobil.
"Hey tanganmu terluka". Pria itu spontan merangkul tangan Diana, dengan sigap mengambil kotak P3K di laci mobilnya.
Diana bertambah kesal karna kemarahannya tidak di respon, Diana hendak mengatai Pria itu lagi, tapi dia di sadarkan dengan bunyi klakson mobil dan motor yang ada di belakangnya.
"Hey, maju dong"
"Hey, masalahnya di selesaikan di kantor polisi saja".
"Woi, cepat dong, kita udah mau telat kerja nih".
Teriakan terakhir itu yang di tangkap oleh Diana,kata "Kerja", membuat Diana melupakan masalahnya dengan pria itu, dia langsung berlari ke arah motornya.
"Tidak, tidak, aku tidak boleh terlambat!". Diana berusaha menyalakan mesin motornya, yang entah kenapa susah sekali saat itu.
"Hey kau mau kemana, tangan mu masih terluka". Pria itu dengan tergesa keluar dari dalam mobil dan mengejar Diana.
Saat itu juga, suara klakson mobil dan motor berhenti, begitu pemilik kendaraan-kendaraan tersebut melihat pria yang keluar dari mobil mewah itu, mereka semua ternganga tidak percaya karna bisa melihat pria itu secara langsung.
"Wah dia tuan Dalmas"
"AAAAA dia tuan Dalmas"
Sontak orang-orang histeris melihatnya, semua orang berpikir mimpi apa semalam sehingga bisa melihat orang hebat itu di jalan seperti ini.
"Kau mau kemana? Akan ku obati tanganmu, tapi kau juga harus ganti rugi untuk bagian mobilku yang kau pecahkan". Dalmas menarik tangan Diana.
"Lepaskan aku, kau juga merusak spion motorku!". Diana tak mau kalah, dia mengingatkan kembali soal spion motornya.
"Baik akan aku ganti rugi, tapi kau juga harus ganti rugi soal mobilku, karna itu tidak sebanding dengan kerusakan yang kau alami, gajimu 5 tahun pun tidak akan cukup". Dalmas mulai kesal dengan gadis yang dihadapannya itu. Kemudian Dalmas mengeluarkan cek kosong, dan menulis jumlah uang cukup besar, mata Diana membulat ketika melihat cek itu.
"Ambil ini, perbaiki motormu, banyak orang sepertimu yang sering melakukan ini, mendekatiku dengan sengaja. Aku tahu, kau tadi sengaja menabrakkan motormu ke mobilku kan". Dalmas menuduh Diana.
"Hey, kau bilang apa? Mentang-mentang kau sekaya itu, aku tidak akan sudi mendekatimu, bahkan melihat orang sepertimu pun aku tidak mau, aku tidak butuh ini, ambil kembali uangmu!". Diana merobek cek dari Dalmas dan melemparkannya di wajah Dalmas.
"Dasar wanita rese". Dalmas sangat marah saaat ini.
Setelah perdebatan yang memakan waktu itu, Dalmas mulai menyadari bahwa banyak yang menyaksikan, dia lupa sedang berada di jalan,ada beberapa orang yang merekam kejadian itu, saat itu juga sekretarisnya Rico mulai bosan menahan Dalmas saat beradu mulut dengan Diana.
"Ini nomor telponku, telpon aku nanti, aku akan menunggu. Kita akan menyelesaikan masalah ini, karna aku tidak bisa sekarang, aku harus pergi". Diana memberikan nomor teleponnya pada Dalmas, akan tetapi saat akan mengisi bukunnya di dalam tas, tasnya terjatuh, dan map yang di dalamnya mengeluarkan semua berkas Diana, Dalmas melihat logo ANGGARA WIJAYA GROUP. Dalmas mempunyai rencana setelah melihat berkas milik Diana.
"Baiklah sampai bertemu lagi!". Dalmas berlalu pergi dan masuk ke dalam mobilnya.
"Hah dasar pria gila! cepat Di, kamu nanti telat". Diana pun juga meninggalkan tempat itu, dan segera melajukan motornya ke tempat interview.
bersambung....................
1. DALMAS ANGGARA WIJAYA
Putra tunggal dari konglomerat negara X,dia berusia 26 tahun di usianya itu dia merupakan CEO dari ANGGARA WIJAYA GROUP.Dia menyandang sabuk hitam di dunia belah diri baik karate,silat dan taekwondo serta taichi,muai thai dan anggar. Dalmas pria yang baik,banyak rumor tentangnya yang menyatakan bahwa dirinya adalah pria hebat dan juga dingin,tapi di balik sifat dinginnya sebenarnya dia mempunyai hati yang mulia,banyak orang mengakui hal tersebut. Karena ketampanan,kemampuannya,dan juga harta yang ia miliki serta kedudukannya sebagai orang penting negara X membuat banyak wanita berbondong-bondong datang dengan suka rela padanya memberikan tubuh mereka untuk di nikmati Dalmas.Tapi tak satupun Dalmas menerimanya,tidak satupun yang bisa menarik perhatiannya ataupun sedikit saja membangkitkan hasratnya,sebaliknya Dalmas malah merasa jijik pada wanita-wanita tersebut ataupun orang tua yang menawarkan anaknya padanya demi menjalin hubungan dengan keluarganya.
Dia membenci hal-hal yang bertentangan dengan pendiriannya,konsep hidupnya.Dia selalu menanggapi serius apapun yang berhubungan dengan keluarganya.Dia tidak segan menghukum orang-orang yang mengusik kehidupannya dan keluarganya.
2. DIANA MARK
Gadis sederhana berusia 23 tahun yang memiliki sifat ramah,baik hati,ceria tapi juga blak-blakan ketika di buat kesal.Dia menyandang sabuk hitam di dunia belah diri baik karate,silat dan taekwondo.Dia sengaja mempelajari itu semua sebagai pertahanan dirinya sebab dia hidup sendiri selama ini.Ayah sudah meninggal saat dia masih SMA,Ibunya meninggal saat melahirkannya,karena hal itu dia tidak di terima oleh keluarga ibunya sedangkan keluarga ayahnya yang berada jauh di negara B karena ayahnya berasal dari sana membuatnya kesulitan untuk menghubungi mereka saat itu.Kini Diana hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
3. ANGGARA WIJAYA
Pak Angga,pria tertua di keluarga konglomerat tersebut,dialah pendiri ANGGARA WIJAYA GROUP,tapi saat ini perusahaanya dan seluruh usahanya sudah di urus oleh Dalmas,kini dia merasa sudah mendapatkan semuanya terkecuali menantu dan cucu,dia sangat mengharapkan cucu untuk menemani masa tuanya.Istrinya bernama JANE ANGGARA WIJAYA,dia adalah wanita beruntung yang bisa mendapatkan cinta dari Tuan ANGGA,dia sangat membenci orang-orang yang melukai wanita menyakiti wanita. Dia sangat menghargai wanita,karena dia sangat menyayangi putri kembarnya.Dia selalu mengingatkan Dalmas untuk berhati-hati dalam menanggapi wanita ataupun tidak bermain-main dengan wanita,dia selalu mengingatkan agar menjaga kehormatan wanita karena mereka mempunyai 3 wanita di dalam keluarganya,Istrinya dan putri kembarnya.
5. RAISYA ANGGARA WIJAYA & CLARISSA ANGGARA WIJAYA
Putri kembar dari ANGGARA WIJAYA,mereka berdua sangat di sayangi oleh Dalmas dan Papanya.Raisya lahir 10 menit lebih dulu dibanding Clarissa,mereka sudah berusia 19 tahun tapi sifat manja dan kekanak-kanakan melekat kuat pada mereka.Mereka senang bekerja sama mengerjai kakaknya baik di rumah maupun di kantor.
Sekarang mereka seorang mahasiswa di Universitas XX,kampus ternama di negara X.Mereka bisa saja kuliah di luar negeri tapi ayah dan kakanya tidak ingin mereka pergi jauh.Karena status yang mereka sandang sebagai putri-putri kesayangan konglomerat negri ini,banyak sekali orang-orang yang sengaja mendekati mereka,memberi mereka hadiah tiba-tiba.Tapi mereka menanggapi mereka semua sama,tidak ada yang dianggap memiliki posisi spesial.Karena mereka memang anak yang ramah sehingga tidak ingin membuat orang kecewa.
6. KEN WILLI RICH
Pria berusia 27 tahun,dia adalah saingan bisnis Dalmas,sejak kuliah mereka selalu bersaing,sebenarnya yang merasa di saingi adalah Ken,karena semenjak kehadiran Dalmas sebagai mahasiswa pindahan dari negara X,dia selalu menjadi yang kedua setelah Dalmas,pujian yang tadi miliknya menjadi milik Dalmas.
Ken merupakan anak tunggal dari keluarga Rich,sejak dulu keluarga RICH dan ANGGARA WIJAYA memang selalu bersaing.Akan tetapi itu sudah tidak lagi nampak karena meninggalnya WILLI RICH,ayah Ken.Sekarang Ia hidup bersama Ibunya MERI WILLI RICH.Karena meninggalnya ayahnya, Ken harus merelakan masa mudanya dengan harus menjadi pengganti ayahnya. Dia dengan susah payah berjuang untuk membangkitkan perusahaan ayahnya yang saat itu sempat kacau,tetapi karna bimbingan dari orang tuanya sejak kecil mengenai bisnis,dia tidak kesulitan saat masuk perusahaan dan sampai menduduki kursi kebesaran CEO RICH GROUP.Hingga saat ini perusahaannya menjadi perusahaan terbesar di negara B.
------------------------
"Gila! aku cepet banget bawa motornya,rambut aku sampai berantakan,biarin ah yang penting aku gak telat!". Sambil merapikan rambutnya Diana masuk ke dalam perusahaan dan menuju ke meja recepsionis.
"Mba,saya peserta yang di hubungi untuk interview hari ini,ruangannya dimana yah?".Tanya Diana pada mba recepsionis.
"Oh iya silahkan menunggu sebentar di sana mba,interview akan di mulai 15 menit lagi!". Saat tahu waktunya mundur 10 menit membuat Diana bertambah lega.
"Oke makasih ya mba!". Diana dengan sopan berterima kasih dan meninggalkan meja recepsionis.
Saat Diana hendak menuju kursi tunggu,dia berpas-pasan dengan Dalmas,sontak Diana terperanjak melihatnya disana,berbeda dengan Dalmas yang sudah tahu bahwa Diana akan ke kantornya.Akan tetapi saat ini Diana tidak tahu siapa Dalmas.
"Dasar pria aneh! akukan sudah bilang kita berurusan nanti,kenapa kau mengikutiku,aku tidak akan kabur darimu!".Diana langsung saja mengatai Dalmas.
"Kau tidak memberi jaminan....".Rico sebagai asisten ingin menjelaskan tetapi saat itu juga Dalmas memotong perkataanya agar tidak mengatakan apapun. apa yang akan dilakukan tuan pada wanita ini,sepertinya pandangannya sedikit berbeda pada wanita ini. pikir Rico.
"Benar kau tidak memberiku jaminan,jadi aku tidak mempercayaimu,tapi setelah ini tunggu saja kau akan membayar semuanya dengan energimu". Dalmas menatap Diana yang tingginya hanya sebatas dada Dalmas.
"Hah dasar pria mesum!".Diana refleks menutup dadanya dengan tangannya,kemudian memegang tasnya dan memukul wajah Dalmas." Dasar pria psikopat,kau pikir aku wanita apa hah? membayar dengan energiku katamu? dasar pria mesum,sini biar ku colok matamu".Diana terus-terusan memukuli Dalmas.
Rupanya seisi kantor memperhatikan itu,mereka tercengang melihat kejadian itu,mereka terus bertanya siapa wanita itu,mengapa dia begitu berani memukul Dalmas.Rico hendak menahan wanita itu,tapi Dalmas melarangnya dan memerintahkan agar semua kembali pada aktivitas masing-masing.
"Dasar cewe rese,kau pikir aku tertarik padamu,milikmu terlalu kecil untuk kunikmati,mau ku sentuh apanya coba?".Dalmas sebenarnya kessal,tapi dia salah menggunakan bahasa,sontak hal itu membuat Rico tertawa kecil di belakangnya karena mendengar kalimat tuannya."Kau belilah herbal atau olahragalah agar badanmu sedikit terbentuk,badan kurus begitu mana bisa memuaskanku".Perkataan Dalmas membuat Mata Diana melotot keluar.Dia spontan menampar wajah Dalmas dengan tasnya.Dalmas kaget dengan serangan itu.
"Tunggu saja kau akan memohon maaf padaku setelah ini". Dalmas meninggalkan Diana yang sedang kesal.
"DASAR PRIA MESUM". Diana meneriaki Dalmas,yang di teriaki tidak menoleh seolah tidak mendengar apapun.
--------------------------
dalam ruangan CEO
"Tuan!apakah tuan akan membiarkan wanita itu tetap ikut wawancara?". Rico bertanya pada Tuannya.
"Tentu saja,aku sendiri yang akan mewawancarainya,aku ingin dia berlutut memohon maaf padaku". Ucap Dalmas dengan percaya diri,
"Baiklah Tuan! kalau begitu Tuan harus segera turun karena wawancaranya akan segera di mulai Tuan". Rico sebenarnya heran tetapi dia tidak bisa membantahnya.
"Baiklah,beritahu Nisa untuk menginformasikan bahwa saya sendiri yang akan melakukan interview!". Pinta Dalmas pada Rico.
"Baik Tuan!". Rico keluar dari ruangan.
---------------------
"Mba silahkan ikuti saya,wawancara akan segera di mulai!".Diana dan beberapa pelamar kerja lainnya mengikuti wanita tersebut.
"Silahkan masuk,Tuan Dalmas CEO AWG sudah menunggu di dalam,beliau yang akan melakukan wawancara hari ini,mohon perilaku kalian di jaga".Wanita yang terlihat seperti seorang asisten itu mengingatkan mereka bahwa ada orang penting di dalam sana.
Saat itu juga wajah pelamar lainnya mulai tegang dan pucat,hanya Diana yang biasa saja,dia hanya tahu orang di dalam sana adalah orang yang berpengaruh,tapi dia tidak merasa takut,karna dia merasa pantas untuk pekerjaan ini.
Saat memasuki ruangan betapa kagetnya Diana bahwa laki-laki yang duduk di hadapannya saat ini adalah pria yang ia cap sebagai pria mesum,orang yang ia hancurkan kaca mobilnya,orang yang ia pukuli hari ini di loby.
"Baikalh,selamat pagi semuanya,senang bertemu dengan kalian semua yang memiliki niat untuk bekerja bersama ku di perusahaan ini,tapi kalian tahu sendiri bahwa kalian harus melalui beberapa test,baik tanpa harus mengurangi waktu lagi,wawancara akan kita mulai dari nona ASDA!". Dalmas memberi sambutan,sekaligus sengaja menyingkirkan cv milik Diana dan mewawancarai pelamar berikutnya.Diana tidak kaget karna dia tahu bahwa ini akan terjadisetelah kesalahan yang ia perbuat hari ini.
Wawancara berlalu dengan tegang,sampai tibalah saat Diana yang akan di wawancarai.
"Humm aku tidak berselera bicara dengan mu!".Dalmas mulai melancarkan rencananya yang ingi membuat Diana berlutut di hadapannya."Aku akan menerima bekerja di sini asalkan kau meminta maaf padaku atas kejadian pagi tadi!".Dalmas langsung ke intinya tanpa basa basi.
"Memangnya aku berbuat apa?". Diana malah membuang muka tidak ingin melihat wajah Dalmas,saat ini suasana ruangan menjadi mencekam,karna pelamar lainnya merasa Tuan Dalmas akan menghukum Diana,mereka sempat menyaksikan Diana bertengkar dengan Dalmas di Loby.
"Mau ku ingatkan! baiklah! kau menghancurkan kaca mobilku,kau memukulku pagi tadi,kau mempermalukan aku di depan banyak orang,kau mengataiku mesum,bagaimana apa kau sudah ingat sekarang?". Dalmas menatap Diana dengan senyum penuh kemenangan.
"Tidak akan pernah,aku tidak akan pernah meminta maaf pada orang yang memanfaatkan kekuasannya untuk menindas orang lain!".Diana bersikuku untuk tidak meminta maaf.
"Oh kau melawan rupanya,kau akan bekerja di mana jika di tolak dari perusahaanku,kau tahukan siapapun yang keluar dari sini atau di tolak akan di anggap tidak layak dalam profesinya". Dalmas memberitahu Diana tentang kebenaran yang ada.
"Dasar pria gila".Diana mulai kesal dengan Dalmas,di pergi tanpa menoleh sedikit pun di ruangan itu.
"Kalian semua di terima,jalankan setiap tugas yang ada dengan baik,kalian tahu resikonya jika berbuat kesalahan". Dalmas langsung berdiri dan hendak keluar."Untuk apa yang kalian dengar dan saksikan tadi,anggap saja kalian buta dan tuli". Tambah Dalmas saat akan meninggalkan ruangan.
"Baik Tuan!". Ucap mereka dengan serentak dan menundukkan kepala mereka.
Saat keluar ruangan,Dalmas mencari sosk Diana tapi sudah tak terlihat di sekitaran kantor,sepertinya Diana benar-benar pergi.
"Rico!". Panggil Dalmas.
"Iya Tuan!". Rico menyahut dengan cepat.
"Cari tahu tentang wanita itu,semuanya,aku ingin besok semua data tentangnya ada di mejaku !". Dalmas menekan kata-kata nya.
"Baik Tuan". Rico kaget mendengar perintah Tuannya.apakah tuan akan menghukum wanita itu,apa yang akan dia lakukan. Pikir Rico.
"Ya sudah kamu boleh pergi sekarang,istrahatlah hari ini,aku akan menyelesaikannya sendiri hari ini". Pinta Dalmas lagi.
"Baik tuan,saya permisi". Rico membungkukkan badannya dan meninggalkan Dalmas di ruangnnya.apanya yang istrahat,tuan menyuruhku mencari data wanita itu semuanya dan harus ku serahkan besok,ini namanya bukan istrahat,haaahh. Rico mengeluh dalam batinnya.
bersambung................<
"Kenapa aku harus daftar di AWG sih?aaahhh... gimana dong,pria mesum itu pasti tidak akan membiarkanku begitu saja,jika bekerja di sana aku pasti akan di kerjainya habis-habisan,tapi jika aku pergi dari AWG dengan pernyataan di tolak,aku tidak akan di terima di manapun".Diana sangat kesal,dia berjalan ke arah kontrakkannya,dia seperti orang stres yang berbicara sendiri saat berkendara.
Saat sampai di kontrakkannya,Diana memutuskan untuk mandi.Ketika keluar dari kamar mandi,dia melihat handphonenya bergetar,ada panggilan masuk dari nomor tak di kenal.
"Siapa ini?".Diana langsung bertanya tanpa bersalam dahulu.
"Hah rupanya kau memang tidak punya sopan santun,kau seharusnya mengucapkan salam dulu." Rupanya Dalmas yang telpon.
"Kau,dasar penguntit! kau mencari tahu tentangku yah!hah kau benar-benar menakutkan".Ujar Diana yang menuduh seenaknya.
"Kau percaya diri sekali,nomormu ada di cv pelamaranmu!". Dalmas menyangkal walauoun sebenarnya dia memang sedang mencari tahu tentang Diana.
"Ehem begitu yah,jadi apa yang membuatmu meneleponku?". Diana gelagapan saat mendengar hal tersebut.
"*Datang ke kantorku besok pukul 8 pagi,jangan telat,aku tunggu di ruang*anku". Dalmas langsung mematikan telepon sebelum mendengar jawaban Diana.
"Tapi apa yang...".Tanda panggilan di akhiri berbunyi,Diana sangat kesal dengan tingkah Dalmas."Dasar pria mesum,dia seenaknya memeirntahku,memangnya dia siapa,hah".Diana sangat kesal,dia ke dapur mengambil es dan ia tempelkan di pipinya."Tenang DI,rasakan kesejukannya,tenangkan dirimu,kau tidak boleh marah seperti itu,atau wajahmu akan keriput".Diana menenangkan dirinya,kemudian dia kembali ke kamar setelah merasa enakan,dia memutuskan untuk tidur tanpa makan malam dahulu.
-----------------
keesokan harinya,.....
"Ya ampun Diana kamu kok telat bangun mulu sih,ya ampun sisa 15 menit,cepat DI cepat".Diana ;langsung berlari ke motornya tanpa mengenakan sepatunya dahulu.dia memutuskan memakai sepatunya saat tiba di kantor nanti.
"Neng hati-hati bawa motornya".Mang Didi berteriak keras dari halaman rumahnya.
"Iya mang".Diana tak kalah keras teriakannya.
---------------
Di kantor........
" Tuan apakah anda yakin , Nona Diana akan datang!".Rico melihat jam tangannya yang menunjukan 5 menit lagi jam akan menunjukan pukul 8.
"Aku yakin dia akan datang,karna dia membutuhkan pekerjaan".Dalmas sangat percaya diri.
Tiba-tiba ada seorang gadis yang berlari dari arah pintu loby ke arah meja recepsionis.
"Mba,saya ada janji dengan Tuan mesum,eh maksud saya Tuan Dalmas!". Diana sepertinya terbiasa mengatai Dalmas pria mesum.
Rupanya Dalmas mendengarnya,karna Diana yang berbicara sangat keras,dan posisi duduk Dalmas yang tidak jauh dari belakang Diana.
"Aku mendengar kau menyebutku apa!".Dalmas mulai terpancing.
"Hah! kau ada di sini?". Diana terperanjak menyadari keberadaaan Dalmas.
"Kenapa kau masih terkejut? aku pemilik perusahaan ini,sudah sewajarnya aku di sini". Dalmas berdiri yang membuat Diana mendongak,karna tingginya hanya sampai di dada Dalmas.
"Yah aku tahu soal itu". Diana langsung mengerucutkan bibirnya dan memalingkan wajahnya.
"Kau benar-benar kacau,lihatlah penampilanmu itu,sepatu di pakai di kaki,bukan gelantungan di tangan". Dalmas menyadarkan Diana mengenai penampilannya.
"Oh! maaf aku terburu-buru!".Diana salah tingkah,dia mengenakan sepatunya sambil berdiri,karna tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dia hamoir saja terjatuh,tetapi Dalmas langsung menangkapnya.
Seluruh karyawan yang berada di loby langsung melotot menyaksikan kejadian langka itu.Saat Dalmas menyadari hal tersebut,dia membanting tubuh Diana di sofa yang dia pake duduk tadi.
"Bisakah kau sedikit berhati-hati,aku tidak ingin mendapat laporan kecelakaan kerja!". Dalmas langsung memperingatkan Diana tapi sebenarnya itu untuk menutupi salah tingkahnya.
"Maaf,terima kasih!". Diana bersemu merah,dia melanjutkan memakai sepatunya dan berdiri kembali.
"Ikut aku keruangan ku". Pinta Dalmas pada Diana.
"Baik".Diana mengekor di belakang Dalmas.
"Tuan!saya bagaimana?". Rico mencoba bersuara agar tuannya menganggapnya ada saat itu.
"OH rupanya kau masih di situ,buatkan 2 kopi dan bawa ke ruanganku!". Pinta Dalmas pada Rico.
"Baik tuan!". Rico merasa kesal,bukannya di ajak ke ruangan dirinya malah di suruh membuat kopi.
---------------
Di dalam ruangan CEO AWG...
" Duduk". Dalmas
" Kenapa kau memanggilku kemari,akukan tidak wawancara kemarin?". Diana langsung berbicara ke intinya.
"Hah,kenapa aku bisa bertemu dengan wanita rese sepertimu sih". Dalmas menatap Diana geram.
"Kau jangan menatapku seperti itu". Diana bersemu merah,dia memikirkan hal yang aneh,karna mereka hanya berdua di ruangan itu.
"Kau memikirkan apa? aku memanggilmu untuk bekerja di sini,aku tidak akan membiarkan mu lolos dari ku,kau harus mengganti rugi untuk perbuatanmu kemarin!". Dalmas menjelaskan cepat sebelum Diana semakin kemana-mana pikirannya.
"Ya itu aku pasti menggantinya!". Diana mulai merasa dia tidak akan bisa pergi kali ini.
"Kau akan bekerja di bagian Marketing,aku akan menunjukan mejamu,ikuti aku!". Dalmas mengajak Diana tanpa mendengarkan jawaban Diana dahulu.
Diana hanya diam di tempat,dia tidak melangkah sedikitpun,dia merasa kesal karena sepertinya Dalmas melakukan sesukanya.
"Kau kenapa diam,ayo ikut!". Dalmas spontan menarik tangan Diana.
"Dasar pria mesum,kau hanya modus agar bisa menyentuh tanganku kan,lagipula kenapa kau memutuskan seenak mu saja,aku belum bilang iya untuk pekerjaan ini!". Diana menepis tangan Dalmas.
"Kau berani teriak di hadapanku,kau mau di posisi mana? lamaranmu kan di bagian itu,dan lagi kenapa kau terus memanggilku mesum.Ingat! sebelum kau melunasi biaya perbaikan mobilku kau akan tetap berada di sini,jika kau berani pergi akan kulaporkan kau ke pihak berwajib." Dalmas mengancam Diana.
"Kenapa kau harus membawa polisi sih? baiklah aku akan mengikutimu". Diana mengalah begitu saja saat mendengar kata polisi.
"Hah harusnya aku pakai cara ini sejak kemarin,dasar cewe aneh". Dalmas merasa menang.
"Kau...". Kalimat Diana menggantung saat Dalmas berpaling."Haah sudahlah DI, ikuti saja daripada urusannya jadi panjang".
"Ini mejamu,kau harus bekerja dengan serius,aku tidak senang mendengar kesalahan,laporan yang aneh-aneh aku tidak mau itu ada,jadi bekerjalah dengan baik!'. Dalmas mengingatkan Diana.
"Baik!". Diana menjawab malas dengan muka juteknya.
"Hah dasar wanita ini,perkenalkan dirimu pada rekan kerjamu". Pinta Dalmas.
"Aku tahu! selamat pagi semuanya,perkenalkan nama saya DIANA MARK,saya baru mulai bergabung hari ini,mohon bantuannya!". Diana menyapa mereka dengan ramah dan melemparkan senyum manisnya.
"Selamat pagi Diana,kami senang kedatangan anggota baru!". Jawab kepala bidang marketing.
"Iya benar Diana".Jawab anggota lainnya.
"Baiklah aku tinggal,aku akan ke ruanganku,kau akrablah dengan mereka!". Dalmas meninggalkan Diana di ruangan itu sambil menunduk.kenapa dia senyum seperti itu sih,imut sekali,aku ingin mencubit pipinya. Pikir Dalmas yang menutupi wajah kemerahannya.
-----------------------
"Hi DI!Aku Agata. Wah kau di antar langsung oleh CEO,kau pasti punya hubungan dengannya ya!". Ucap Agata yang meja kerjanya bersebelahan dengan Diana.
"Hi Agata,salam kenal ya! Aku tidak punya hubungan spesial dengan CEO,aku merusak mobilnya,jadi ada kemungkinan aku bekerja suka rela di sini". Diana menjelaskan dan tidak ingin ada kesalapahaman di sini.
"Wah begitu yah,aku tadi udah seneng loh,akhirnya CEO ada yang bisa luluhin". Ucap Bianka tiba-tiba.
Diana kaget,dia menoleh rupanya seisi ruangan marketing sedang berkumpul di hadapannya,kepala bidangpun ikutan gabung.
"Ah menurutku tidak begitu,aku melihat wajah CEO tadi merah saat melihat mu tersenyum,aku rasa CEO punya perasaan padamu! Oh iya aku kepala bidang ini Andra,berusia 32 tahun!". Pak Andra memperkenalkan diri dan umurnya.
"Hah kenapa bapak memberitahu umur bapak?". Bianka bertanya membuat yang lainnya tertawa.
"Memangnya kenapa,panggil aku Kakak,aku tidak ingin ada yang memanggilku bapak,nanti para gadis mengira aku sudah menikah!". Rupanya Pak Andra masih lajang.
hahahahha,seisi ruangan tertawa,merekapun secara bergantian memperkenalkan diri pada Diana.
"Apa yang mereka bicarakan,kenapa dia tersenyum seperti itu".Rupanya Dalmas masih berada di dekat ruangan,akan tetapi karna ruangan yang kedap suara,membuatnya tak bisa mendengarkan pembicaraan mereka.
bersambung.....
Download MangaToon APP on App Store and Google Play