Di sebuah desa negeri para elf. Hidup mereka sangat aman dan damai. Sinar matahari yang panas mengenai para-para elf berkumpul seperti melakukan kegiatan-kegiatan yang biasa.
Kupu-kupu berterbangan di atas bunga yang sudah mekar, ditambah air sungai yang deras berasal dari sumber air terjun tertutup dengan awan-awan putih.
Suatu ketika. Ada sebuah keluarga elf, yang sangat jarang bersosialisasi. Hidup mereka sangat tertutup dari orang-orang yang dilaluinya.
Entah semua tetangganya saja kaget saat berhadapan dengan keluarga mereka. Mereka sekeluarga saja sangat jarang tersenyum. Sepasang suami istri, kini seorang istri itu sedang mengandung sekitar 8 bulan tinggal satu bulan akan lahiran.
Dua bulan kemudian. Anak dari sepasang suami istri yang jarang bersosialisasi, telah berusia genap satu bulan. Nama bayi itu adalah Megalodon, nama yang aneh dan seperti terasingkan. Bayi itu mudah tersenyum dan selalu periang, dengan wajah orang tuanya yang jarang tersenyum, kini kebahagiaan mengubah kehidupan kedua orang tuanya.
Namun kebahagiaan itu tidak bertahan berlama-lama. Tiba-tiba para pasukan iblis dari neraka jahanam kolosal menyerang desa negeri para elf tanpa sebab. Mereka datang menyerang hanya karena mencari kesenangan dan merebutkan kekuasan.
Seluruh desa dan negeri para elf sangat hancur. Abu asap yang di mana-mana, darah para elf berhamburan karena serangan iblis. Karena tempat itu tidak aman, Ayah Megalodon pergi bergegas membawa Megalodon ke tempat yang aman. Ayah Megalodon sangat ketakutan melintasi para iblis yang menyerang rakyatnya satu-satu membuat ia sangat panik.
Megalodon yang terlalu senyum melihat ayahnya pergi dengan menggendong. Pikiran ayahnya kini tercampur aduk, antara senyum dan panik membuatnya dilema.
Saat sampai di perbukitan, Ayah Megalodon melihat sebuah portal. Sepertinya portal itu ada jalan masuk para iblis bisa sampai di desanya. Kemudian Ayah Megalodon masuk dan terbang melewati portal tersebut.
Hawa panas dan debu yang dilintasinya membuat Ayah Megalodon sedikit kelelahan. Tapi, demi anaknya, ayahnya rela berkorban untuk mencari jalan yang aman buat Megalodon.
Beberapa menit kemudian. Kini Ayah Megalodon berhenti di depan sebuah gerbang neraka. Lalu, Ayah Megalodon membuka gerbang tersebut.
Saat melintasi gerbang tersebut. Ayah Megalodon melihat dunia baru, dunia itu sangat berbeda dengan dunia negerinya. Makhluk-makhluk yang dilihat tidak sebanding dengan tubuhnya.
"Aku, sudah ada di mana? Negeri apakah ini," heran Ayah Megalodon.
Selepas itu, Ayah Megalodon melihat sebuah pohon besar. Kemudian ia turun dan membawa Megalodon ke pohon besar tersebut.
Sampai di pohon besar, Ayah Megalodon melihat akar-akar besar yang sedang memanjang. Namun, dibalik sisinya Ayah Megalodon mengendus bau-bau hewan pemakan daging.
Sepertinya keadaan tempat ini tidak aman. Tidak apa-apa akan kulakukan dengan sihir terakhirku. Setelah itu, Ayah Megalodon berusaha untuk membuka akar-akar pohon tersebut, setelah itu ia memasukkan Megalodon ke dalam akar itu.
Usai memasukkan anaknya, Ayah Megalodon juga memberikan kalung hijau. Kalung hijau itu digantung pada leher Megalodon, tapi Ayah Megalodon tidak lupa juga menyisipkan nama pada kertas itu dengan tulisan Megalodon.
Setelah itu, Ayah Megalodon menutup akar tersebut. "Anakku Megalodon, kamu jaga baik-baik ya nak, jadilah orang yang pemberani dan banggakan semua orang. Maafkan ayah karena tidak bisa bertemu denganmu lagi nak," batin Ayah Megalodon dengan mata berkaca-kaca.
Usai menyampaikan pesan-pesan terakhir pada anaknya. Ayah Megalodon mulai terbang dan pergi kembali ke desanya untuk mengalahkan para iblis.
Namun, keberanian yang dihadapi oleh ayahnya kini berakhir kalah. Para iblis dari neraka jahanam kolosal berhasil mengalahkan para elf dan keluarganya Megalodon.
***
Beberapa bulan kemudian.. di sebuah Kerajaan Diamond ada satu keluarga kerajaan yang sedang berkumpul. Mereka adalah keluarga terpandang. Sudah banyak pasukan iblis mereka berhasil dikalahkan. Bukan hanya terpandang tapi tuan raja yang sang pemilik kerajaan sangat dermawan, bijaksana, dan murah senyum.
Namun, dibalik baiknya tuan dan nyonya ratu. Kini kedua anaknya selalu saja membuat keributan, iri, dengki, keras kepala. Entah dari mana semua kenakalan itu bisa pada anaknya. Bukannya selama ini tuan raja tidak seperlakuan dengan tingkah anaknya, Ya Dewi sampai kapan aku punya anak yang baik seperti sifat-ku.
Keesokan hari. Di awal yang sangat pagi. Tuan raja dari Kerajaan Diamond ingin berburu rusa pada hari itu. Karena tuan raja terlalu bosan di kerajaan, dengan waktu yang kosong, tuan raja bersama para kawalnya masuk ke dalam hutan mencari rusa.
Namun, hutan yang mereka masukin bukanlah hutan biasa melainkan hutan terlarang. Ada humor saat orang lain melewati pohon besar maka disitu ada tangisan bayi jelmaan iblis. Tetapi, tuan raja tidak percaya. "Untuk apa takut sama iblis, padahal tiap hari kita selalu berhasil mengalahkan iblis," ucap tuan raja karena tidak percaya.
Para kawal-nya hanya diam saja mendengarkan ucapan tuan raja. Sang raja mulai masuk ke dalam hutan alasan untuk mencari rusa buat diburu. Sampai masuk ke dalam hutan. Kini tuan raja serta para kawal berhasil melihat seekor rusa. Rusa itu kaget ketika kedatangan mereka, kemudian rusa pergi menjauh dan melompat masuk ke dalam hutan.
Tuan raja dan para kawal, tidak diam saja. Mereka pun mulai mengejar rusa itu sampai dapat. Lima menit berlalu, kini tuan raja berhasil melihat rusa yang sedang berhenti di depan pohon berakar besar.
Dengan kesempatan peluang, akhirnya tuan raja menarik busur panah dan membidik ke arah leher rusa itu.
Syutt ....
Suara anak panah berhasil membidik leher rusa itu. Cesh! Rusa mati tergeletak, kemudian anak panah itu mengenai akar pohon besar. Tap!
Tuan raja dan para kawal datang menghampiri rusa. Dengan alasan untuk mengambil kulit dan daging rusa itu. Usai mengambil daging, tuan raja pun mengambil anak panah yang tertancap pada akar pohon besar itu.
Sampai berhenti di depan pohon besar. Tiba-tiba tuan raja mendengar suara isak di balik pohon tersebut. Karena tuan raja itu sangat penasaran, dengan akhirnya tuan raja berusaha untuk mencari.
Tidak lama kemudian, tuan raja kini malah mendengar suara tangisan bayi yang sangat kencang. Setelah itu, tuan raja menunduk, ternyata di akar pohon ada seorang bayi yang sedang menangis.
Setelah itu, tuan raja mengambil pedangnya dan menebas akar-akar pohon dengan alasan menyelamatkan bayi tersebut.
Usai menebas akar-akar pohon tersebut. Kini tuan raja mengambil bayi itu, lalu tuan raja mengendong-nya. Dengan mengendong bayi tersebut, kini tangisan bayi berhenti menangis.
Kemudian, bayi menampakkan senyum manis pada tuan raja. Pandangan senyum itu membuat mata tuan raja semakin berkaca-kaca karena gemas melihatnya.
Para kawal-nya kaget ketika tuan raja mengendong anak itu. " Tapi mengapa bayi itu bisa ada pada pohon tersebut. Apa jangan-jangan bayi itu adalah anak pohon," heran pengawal.
Kemudian salah satu kawal-nya datang menghampiri keranjang bayi tersebut. Ternyata di balik keranjang telah diselipkan sebuah kertas, kertas bertuliskan dengan Megalodon.
Lalu salah satu kawal itu memberikan kertas kepada tuan raja. "Tuan, aku sedang mendapatkan kertas dengan tulisan Megalodon," ucapnya dengan memberi kabar.
Setelah itu, tuan raja menengok dan ia langsung mengambil kertas tersebut. "Baiklah karena kertas ada tulisan Megalodon. Maka anak ini akan kunamakan dengan Megalodon Diamond," balas tuan raja.
"Hah, tuan, serius mau angkat anak ini jadi anak tuan. Ta-tapi tuan mungkin saja dia anak orang lain," heran pengawal.
"Kalau dia anak orang lain, mengapa dia tidak membawa kembali. Mungkin orang lain tidak ingin mengasuh anak ini, daripada dia mati mending aku asuh saja, soalnya dia sangat manis," balas tuan raja lagi.
Pengawal itu hanya tertekun melihat tingkah tuan raja, akhirnya Megalodon berhasil menghasut pikiran tuan raja dengan senyumnya, dan tuan raja pun pulang dengan membawa daging, kulit rusa bonus dengan anak yang telah dinamakan gelar dirinya sendiri. Megalodon Diamond.
Bersambung ....
jangan lupa sertakan komen dan votenya juga, terima kasih.
NovelToon got authorization from Endika_tsfang to publish this work, the content is the author's own point of view, and does not represent the stand of NovelToon.
Invalible Reborn Comments