Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula Menelan Makanan #5
Paman Kaelus dan Raiga kembali kerumah, mereka menyembunyikan barang-barang yang dibeli di tas yang telah dibawa oleh paman
Sambil menunggu keluarganya pergi , Raiga tetap berada didalam kamarnya
Paman selalu berpesan untuk tidak keluar sendirian
Namun Raiga yang tidak sabar karena menunggu paman yang belum datang kekamarnya
Ingin memastikan keberadaan paman dimana.....?
Dia pelan-pelan keluar , berusaha untuk tidak membuat suara sedikitpun
Raiga melihat keberbagai tempat tapi paman tidak terlihat padahal dia bilang hanya pergi sebentar saja, dan akan kembali secepat mungkin
Raiga mencari paman didapur, mungkin saja paman sudah terlebih dahulu masak untuk mengejutkannya
Di dapur tidak ada satupun orang, Raiga menyerah dan dia akhirnya memilih untuk kembali saja ke kamar menunggu paman kembali
Tapi saat berbalik Raiga terhenti, dia melihat dari bawah sepatu bewarna hitam dengan kaki yang besar
Raiga merasa takut untuk melihat ke atas, dia terus menunduk
Seluruh tubuh nya bergetar, aura yang di sebarkan oleh orang didepannya itu sangat menakutkan
Raiga mengepalkan tangannya kuat-kuat, dia berharap siapapun bisa membantu nya saat ini
" Ayah, sedang apa".
Raiga terkejut mendengar suara kakak laki-laki nya, dan saat itu juga Raiga tahu orang didepannya itu adalah ayahnya yaitu Handreas Bulck
Raiga semakin tidak berani bergerak,bahkan bernafas saja dia menahannya
" Anakku, sedang apa kamu?". Entah mengapa saat berbicara dengan putra nya , Handreas berkata dengan baik
" Ayah belum menjawab pertanyaan ku, sedang apa ayah disana". Ucap putra nya
" Ayah merasakan keberadaan seekor kecoa di dekat dapur, dan ternyata benar ada kecoa kecil yang menjijikkan disini, hampir saja ingin ayah bunuh". Dia mengatakan itu sambil tertawa
Raiga yang mendengar itu benar-benar berdebar ketakutan, dia berkeringat sangat banyak
" Begitu ya, memang seekor kecoa itu sangat menjijikkan, seharusnya dia terus bersembunyi saja". Ucap putra nya
Entah mengapa kata-kata itu membuat Raiga sedih tapi dia hanya bisa diam diantara dua orang itu
" Ternyata kamu memang anakku, bagus pemikiran mu sama dengan ayah". Ucap Handreas dengan bangga
" Kalau begitu bisakah ayah membantuku, ada hal yang sedikit menyulitkan dalam pelajaran dan aku ingin bertanya".
" Tentu saja, apa yang tidak bisa untuk anakku satu-satunya".
Mereka berdua pergi meninggalkan Raiga yang masih terdiam disana
Kakinya terasa lemas tapi Raiga tidak berani untuk terjatuh
" Nona, sedang apa anda disini??". Suara kawathir paman dari jauh terdengar
Raiga merasa lega, namun disatu sisi , mata nya berair
Dia membentangkan tangannya ke paman
Dengan cepat paman langsung menggendong nona kecilnya itu
" Apa yang terjadi dengan nona?". Tanya paman , dia sangat mengkhawatirkan Raiga yang terlihat pucat
Namun Raiga hanya terdiam dan menggeleng
Dia tidak mau menceritakan apa yang barusan terjadi kepada-nya
Paman yang tahu bagaimana sifat nona-nya, akhirnya pun tidak memaksa nona-nya untuk mengatakan hal yang tidak mau dikatakan
Paman membawa Raiga kekamarnya dan menaruh Raiga ditempat tidur
" Paman seperti nya hari ini kita tunda dulu memasak nya, aku ingin tidur saja". Ucap Raiga pelan
" Tapi nona belum makan kan, bagaimana jika nona sakit".
" Untuk hari ini aku akan meminum pil ku yang biasa saja paman".
" Tapi nona, saat ini pil itu sudah habis dan harus mengambil lagi dirumah sakit". Ucap paman
" Saya akan mengambilkannya agar cepat sampai,jadi nona berisitirahat lah dulu".
Raiga mengangguk, dan setelah memastikan Raiga sudah tidur,paman Kaelus bergegas untuk pergi kerumah sakit
Ini adalah rumah sakit khusus keluarga Bulck dan para organisasi rahasia ayahnya
Karena organisasi yang rahasia namun sangat berbahaya,jadi sebagai alasan untuk terus merahasiakan nya
Keluarga Bulck memberikan banyak donasi dan menjadi pemegang saham terbanyak dirumah sakit ini, singkat nya rumah sakit ini sudah seperti punya mereka juga
Maka dari itu pihak rumah sakit membuatkan sebuah gedung extra private disebelah rumah sakit umum yang seharusnya
Dengan begitu bagi anggota organisasi atau keluarga mereka, ada sesuatu yang terjadi
Harus langsung dibawa kerumah sakit yang bernama "rumah sakit mandiri" ini
Paman langsung bergegas kerumah sakit ,dia sangat kawathir melihat keadaan Raiga yang tidak biasa
Didalam kamar tubuh Raiga terasa lemas sekali, matanya terasa berat
Kepala Raiga begitu terasa sakit sekali sehingga dia tidak bisa menahan nya
Raiga merasa dingin menusuk kekulit-kulitnya
Dia berusaha untuk turun dari tempat tidur mencari paman
Namun karena tidak sanggup berjalan,dia terjatuh di lantai
Raga merangkak perlahan ke pintu kamarnya
Di merayap membuka pintu
Memanggil paman yang tidak ada disana
Raiga tidak sanggup lagi, dia terlentang di jalanan dekat kamarnya
Dia menatap langit-langit atas rumah itu
Bayangannya sangat kabur, terasa ini adalah akhir dari hari nya
Dibayang-bayang kehampaan itu, Raiga melihat sosok kakak laki-laki nya sedang berdiri menatap kearahnya
Raiga merasa dia sudah berhalusinasi berlebihan, diapun mengedipkan mata dan benar saja sosok kakaknya tidak terlihat lagi
Raiga sudah tidak dapat bertahan lagi, dia merangkak menuju kamarnya, tapi tiba-tiba dia tidak melihat apa-apa lagi
Ini adalah efek yang akan dirasakan Raiga jika tidak makan atau minum pil khusus nya
Paman sudah kembali dari rumah sakit, dengan berlari paman menuju kamar nona kecilnya
Raiga masih tertidur di kasurnya
Paman dengan segera membangunkan Raiga dengan lembut
" Nona, saya sudah membawakan pilnya".
Raiga hanya bisa membuka sedikit matanya, dia tersenyum karena akhirnya bisa melihat paman
Padahal dia sempat berhalusinasi yang aneh
Paman langsung menaruh pil itu dimulut Raiga dan memberikan sedikit air agar bisa ditelan
Dengan sekuat tenaga Raiga menelan pil itu, paman tidak tega melihat nona kecilnya kesakitan seperti itu
Hatinya benar-benar terasa terenyuh dan sakit sekali
" Nona, maafkan saya ,saya belum bisa menghilangkan rasa sakit itu". Ucap paman, nadanya terlihat bergetar
" Paman,cukup dengan paman selalu bersamaku saja, itu sudah menghilangkan semua rasa sakitnya".
" Tapi paman, aku tadi berhalusinasi yang sangat lucu, aku melihat Raha (panggilan dari Raiga untuk kakaknya) menggendongku, dan aku juga merasa ibu mengelus rambutku". Ucapnya
" Itu pasti hanya halusinasi nona saja karena nona sedang sakit, jadi sekarang lebih baik nona istirahat saja dulu".
" Paman benar, kalau begitu aku akan tidur".
Setelah mengatakan itu, Raiga kembali tertidur
(jangan lupa dukungannya, sangkyuu 🙏✌️)