NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Beberapa lama di perjalanan, Akhirnya Ima sampai di tempat kerja Anton. Sesampainya disana, Ima langsung menemui Anton untuk bicara dengannya.

"Kak Ima!" Ucap Anton yang tampak kaget melihat kedatangan Ima disana.

"Ada hal yang perlu saya bicarakan denganmu!" Kata Ima

"Apa itu?" Tanya Anton.

"Tolong pertanggungjawabkan perbuatanmu pada Dea!" Ucap Ima dengan tegasnya.

"Saya nggak mungkin menikahi Dea!"

"Kamu mau lari dari tanggung jawab!"

"Bukan gitu maksud aku!"

"Terus apa namanya kalau nggak lari dari tanggung jawab!"

"Kan kak Ima tau sendiri saya juga punya Isteri, Nanti kalau ketahuan selingkuh terus isteri saya lapor sama atasan bisa dipecat saya!" Ungkap Anton

"Itu resiko kamu, Berani kamu berbuat kamu juga harus berani bertanggung jawab!" Tegas Ima

"Tolong kasih aku dulu kak untuk berfikir!" Anton meminta waktu untuk mencari solusi dari permasalahannya itu.

"Oke, Saya kasih waktu kamu seminggu untuk menyelesaikan semuanya!" Ucap Ima

Setelah itu, Ima pun meninggalkan tempat tersebut. Ima yang tampak kecewa dengan Anton memutuskan untuk langsung pulang. Sesampainya dirumah, Ima langsung menemui keluarganya untuk membahas hal tersebut.

"Bagaimana ma? Apakah Anton setuju menikahi Dea?" Tanya salah satu anggota keluarga Ima.

"Belum, Dia meminta waktu untuk berpikir" Jawab Ima

"Kita tidak bisa diam saja, Kita kerumahnya saja minta pertanggungjawabannya!" Ucap salah satu anggotanya keluarganya lagi.

"Jangan gegabah, Kita tunggu dulu keinginan Anton. Jika dia mengingkarinya baru kita bertindak!" 

Namun pihak keluarga Dea tidak mau menunggu lagi terlebih Dea sedang mengandung, Jika nanti Anton terlalu lama mengundur-undur waktu maka akan sangat merugikan bagi Dea karena lambat laun kehamilan Dea pasti akan semakin membesar sehingga anggota keluarga sepakat akan menemui Anton kembali.

Selesai berdiskusi dengan anggota keluarga, Ima bersama anggota keluarga menemui Anton dirumah dinasnya. 

Sesampainya mereka dirumah dinas Anton, Mereka semua berteriak memanggil Anton dari arah luar.

"Keluar kamu Anton!" Teriak salah satu anggota keluarga Ima.

Anton yang tampak baru bangun pun keluar mendengar suara teriakan itu.

"Ada apa lagi ini! Bukannkah aku sudah bilang kasih aku waktu dulu!" Ucap Anton meminta pengertian mereka.

"Tidak bisa, Kamu harus nikahi Dea secepatnya!" Ucap Angga yang merupakan sepupu Dea.

"Aku nggak mungkin menikahi Dea, Bisa-bisa aku dipecat dari pekerjaanku!" Kata Anton.

Plak..........Satu tamparan melayang diwajah Anton. Angga yang tidak terima dengan ucapan Anton itu langsung mekayangkan tangannya ke arah  wajah Anton.

"Tamparan itu belum cukup untuk mewakili sakit hati Dea karena kamu lari dari tanggung jawab!" Ucap Angga dengan tegas.

"Kamu jangan ikut campur urusanku!" Mata Anton tampak memerah, Kemarahan mulai terlihat di wajah Anton.

"Kalau kamu nggak mau aku ikut campur, Maka pertanggungjawabkan perbuatanmu!" Ucap Angga yang semakin tersulut emosi.

"Kenapa nggak kamu saja yang menikahi Dea!" 

Brak........Satu pukulan melayang di wajah Anton.

"Kamu semakin nggak terkendali ya! Kamu nggak tahu aku siapa? Aku bisa saja membuatmu masuk penjara!" Anton tampak mengancam Angga

"Aku tahu kamu seorang TNI, Namun apa orang pengecut sepertimu pantas menyandang gelar itu!" Angga tampak merendahkan Anton.

"Kurang ajar kamu!" Anton hendak menarik tubuh Angga, Namun Ima segera melerai keduanya.

"Sudah.......Sudah!" Teriak Ima

"Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berdebat!" Ujar Ima

"Kak Ima bukannya sudah aku bilang beri aku sedikit waktu, Tapi bukannya mematuhi keinginanku tetapi kalian malah datang ramai-ramai kesini! Untung saja anak isteriku lagi tidak disini!" Anton tampak Emosi

"Ini keputusan keluarga, Bukan keputusanku!" Sahut Ima

"Sudahlah, Kalau begini caranya aku nggak akan mau tanggung jawab!" Gertak Anton, Lalu Pria itu terlihat berjalan masuk ke dalam rumahnya. Namun ketika hendak masuk ke dalam rumah, Ucapan Ima mampu menghentikan langkahnya.

"Kamu mau tanggung jawab baik-baik atau mau di laporkan keatasanmu perbuatan kamu!" Ima terdengar mengancam.

"Baik, Saya akan menikahi Dea tetapi hanya secara siri tidak secara negara!" Akhirnya Anton menyerah untuk menikahi Dea.

"Nikah siri pun nggak jadi masalah yang penting kamu nggak lari dari tanggung jawab," Ucap Ima

"Satu hal lagi, Dea tidak boleh meminta lebih dariku!" Ucap Anton

"Iya, Aku akan menjamin Dea nggak akan meminta apa pun!" Ucap Ima.

Setelah menemui kesepakatan, Pada akhirnya saat itu juga Anton dan Dea akan dinikahkan tetapi warga yang ada disekitar rumah Dea tidak mau menjadi saksi pernikahan mereka karena warga itu takut akan jadi masalah di kemudian hari sehingga akhirnya pernikahan mereka di langsungkan di tempat tinggal Ima.

Acara pernikahan keduanya berlangsung dengan konsep sederhana karena pernikahan keduanya yang terbilang dadakan sehingga tidak ada waktu untuk mempersiapkan segalanya.

Setelah ijab kabul selesai, Keduanya pun telah resmi menyandang status suami isteri walaupun pernikahan mereka tidak secara negera hanya dibawah tangan.

Hari itu Dea merasa sangat bahagia bisa menikah dengan Anton walaupun hanya sebatas sebagai isteri siri.

***************

Kembali ke masa sekarang

Disaat Dea tampak melamun mengingat masa lalunya yang pahit seraya menatap rintik-rintik hujan lewat jendela rumahnya, Tiba-tiba terlihat seseorang memeluknya dari arah belakang.

"Mas Anton! Kapan datang?" Tanya Dea seraya menengok ke arah belakang.

.

"Baru aja datang! Kamu sih melamun aja, Sampai nggak sadar suami datang!" Ucap Anton

"Maaf mas, Tadi aku terlalu khusuk menatap rintik hujan dari arah jendela!" Kata Dea.

"Mas malam ini menginap disini kan!" Dea berharap suaminya itu mau menemaninya semalam.

"Nggak bisa sayang, Mas sudah janji untuk menemani Ciko beli tas!" Anton terlanjur janji menemani anaknya dengan Rita (isteri pertamanya) untuk membeli keperluan sekolah.

"Kapan sih mas ada waktu untukku!" Dea tampak mengeluh.

"Sayang, Kamu tolong mengerti posisi kamu sebagai isteri kedua!" Ucap Anton dengan santainya.

"Aku memang isteri kedua kamu mas, Tetapi tiap kamu butuh kehangatan kamu butuh belaian kamu pasti cari aku! Apa kamu ini hanya menganggap aku sebagai pelampiasan nafsumu saja!" Amarah Dea mulai terlihat.

"Aku kan sudah ingatkan sama kamu dulu sebelum kita menikah, Jangan meminta lebih dariku!" Ucap Anton.

"Aku nggak pernah meminta yang lebih, Apa salah jika aku meminta kamu untuk menemaniku disini sekali! Semenjak kita menikah kamu nggak pernah sekali pun menginap disini!" Berontak Dea

"De, Tolong jangan ajak aku berdebat! Aku lagi nggak ingin berdebat! Aku kesini untuk cari ketenangan bukan keributan!" Anton memelankan suaranya.

"Aku nggak akan mulai kalau kamu mau menuruti permintaanku sekali saja!" Kemerahan Dea kian memuncak.

"De, Kamu kenapa sih jadi begini! Tau begini, Aku nggak usah kesini tadi!" Anton yang merasa pusing dengan sikap Dea itu pun langsung pergi meninggalkan Dea disana.

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!