NovelToon NovelToon
Dara, The Posesif Dokter With Ex-Boyfriend

Dara, The Posesif Dokter With Ex-Boyfriend

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:75k
Nilai: 5
Nama Author: Isma Wati

Dulu Dara sangat membenci laki-laki yang menjadi pacarnya karena usia laki-laki itu lebih muda lima tahun darinya. Setelah lama tidak bertemu, laki-laki itu kini menjadi kepala rumah sakit ditempatnya bekerja.

Tapi di pertemuan kali ini, laki-laki itu seolah tidak mengenali Dara lagi membuat Dara jadi bertanya-tanya. Dan karena sikap cueknyalah yang membuat Dara bertekad membuat laki-laki itu jatuh cinta lagi padanya. Dapatkah Dara melakukan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan

Tiba dilokasi tujuan wisata mereka, Dara membawa kedua orangtuanya menuju villa tempat mereka menginap.

"Kamu udah prepare banget ya kayaknya, sampai udah sewa villa segala," komentar Denisa begitu tiba dikamar miliknya. "Berapa lama persiapanya?"

"The power of Dara, Mi. Nggak butuh prepare mateng. Demi Mami sama Papi meski dadakan semua bisa total," ujarnya jumawah menepuk dadanya sendiri.

Denisa dan Daniel kompak mendengus dengan tingkat kepercayaan diri putri mereka.

"Mami sama Papi istirahat aja dulu, nanti siang Dara panggil buat makan siang, kamar Dara ada disebelah, pokoknya hari ini sama besok Dara jadi pelayan dan asisten pribadi Mami sama Papi," ucapnya lagi. Kemudian keluar menuju kamarnya sendiri.

"Anak siapa sih kelakuanya begitu?" ujar Denisa geleng-geleng kepala.

"Anak kita donk Sayang, keturunan Daniel Danuarta meski ajaib, tapi mampu bikin orang lain jatuh hati dengan cepat bahkan di pandangan pertama."

"Idihhh, udah tua masih narsis," cebik Denisa mencibir.

"Hahahaha, kenyataannya kamu langsung jatuh cinta sama aku, iyakan?"

Bughhh....

Bughhh....

Sebuah bantal mendarat di lengan Daniel.

"Mas kenapa jadi ngungkit sih? Tapi kan sekarang Mas yang ngejar-ngejar aku."

"Aduhhh sayangggg, sakiiitt. Hahahaha."

Dibalik pintu, Dara ikut cekikikan menutup mulut mendengar tawa kedua orangtuanya. Kemudian baru masuk ke kamarnya yang ada di sebelah.

Siang harinya, Dara mengajak Denisa dan Daniel makan di restoran sunda.

"Daraaa." Dara, Daniel, dan Denisa menoleh kearah sumber suara.

"Mommy Marsha. Mommy ada disini juga?" Dara dengan wajah terkejutnya berdiri menyambut Marsha yang menghampirinya dengan saling berpelukan dan menempelkan pipi kiri dan kanan.

"Kita memang sehati ya Sayang, bisa ketemu disini."

Marsha beralih pada Denisa dan Daniel. "Eh, ada calon besan juga. Ya ampun, ini pertama kali kita bertemu setelah anak kita mulai confess dalam memulai investasi," sapanya yang membuat Denisa dan Daniel melirik karena tak paham maksud Marsha, investasi apa?

Dari jauh, Zyan cukup terkejut dengan keberadaan Dara yang juga berada ditempat yang sama dengannya. Apa ini sebuah kebetulan?

"Mommy kesini sama siapa?" tanya Dara pura-pura tidak tahu.

"Sama Zyan dan Daddy," Marsha memutar kepalanya kebelakang dimana Zyan dan Zidan duduk. "Sayang sini," panggil Marsha melambai tangan pada keduanya untuk bergabung bersama keluarga Dara. "Eh, Mommy boleh gabung di sini kan?"

Dara melirik maminya. "Boleh boleh, enak malah tambah rame," jawab Denisa dengan senang hati. Berbeda dengan Daniel yang berubah bete, bukan karena keberadaan Marsha dan suaminya, melainkan karena akan ada keberadaan Zyan diantara mereka yang akan membuat fokus Dara bukan padanya, tapi pada Zyan.

Benar saja, ketika Zyan dan Zidane mulai bergabung, mata Dara terus melirik pada laki-laki itu yang terlihat tidak bahagia bertemu denganya, tapi Dara tidak tahu alasanya apa.

"Nggak nyangka loh kita bakal ketemu disini," ujar Dara pada kekasihnya. Tapi Zyan hanya menaggapi dengan senyum tipis tanpa Zyan sadari jika responya itu justru menjadi boomerang untuknya.

"Kalian nginep apa langsung pulang?" tanya Denisa memulai obrolan, memecah fokus Daniel dari Zyan ke Marsha dan Zidan.

"Rencana sih nginep, kami udah sewa villa disekitar sini."

Denisa mengerutkan keningnya. "Villa apa? Dara juga menyewa villa disekitar sini," ujar Denisa.

"Oh ya? Villa apa sayang?" Marsha beralih pada Dara yang duduk di seberangnya.

"Villa Gading, Mom," jawab Dara.

"Wah sama donk kalo gitu."

"Oh ya?" sahut Dara dan Denisa kompak.

"Kita memang sehati, sayang. Itu tandanya kamu memang calon menantu Mommy satu-satunya, the one and only."

Dara tertawa, tawa yang sangat renyah ditelinga Zyan, tapi hal itu tertutup dengan kemarahan Zyan kepadanya.

"Kamu punya rencana apa sayang nanti sore?" tanya Marsha lagi.

"Belum punya rencana apa-apa sih Mom. Tapi gak tau kalo Papi sama Mami." Dara melirik kedua orangtuanya.

"Kita kan ikut gimana kamu aja sayang." Denisa menjawab apa adanya karena dia sendiri memang tidak memiliki rencana apa-apa.

"Emm, kalau begitu. Bagaimana kalau nanti malam kami datang ke villa Jeng Denisa sama pak Daniel? Kita bikin acara barbequean saja."

"Tidak mau!" Daniel menolak karena tujuannya menerima ajakan Dara karena ingin quality time bersama anak dan istrinya saja. Tentu dengan bergabungnya Marsha dan keluarga sangat mengganggunya.

Marsha dan Zidan melongok kaget dengan penolakan Daniel. Tapi langsung di ralat oleh Denisa.

"Maksud suami saya, tidak ragu-ragu Miss. Kami menerima kehadiran Miss Marsha bersama keluarga."

"Ehem, maaf Mamah-mamah dan papah-papah. Saya boleh pinjam Daranya gak sebentar, pengen lihat pemandangan sekitar," sela Zyan meminta izin ditengah rencana para orang tua.

Marsha tersenyum arti. "Silahkan sayang, kalian jalan-jalan saja sepuasnya." Marsha yang menjawab.

"Eh, eh, eh. Enak aja, dia anak saya. Seharusnya saya yang memberi izin." Daniel melotot tidak setuju.

"Hehehe, tapi Pak Daniel memberi izin kan? Udah Sayang, kalian pergi saja."

Saat Daniel ingin kembali mencegah, Denisa menahan punggung tangan suaminya dan menberi kode gelengan kepala. Setelah mendapat izin dari Denisa, Dara pun pergi bersama Zyan.

* * *

"Kamu kok gak izin sama aku kalo mau pergi?" Marah Zyan setelah mereka tiba ditempat lain.

"Kamu kan juga pergi, jadi aku rasa gak perlu minta izin," jawaban santai Dara itu justru terdengar menyebalkan ditelinga Zyan.

"Jadi konsep pacaran dimata kamu itu seperti ini ya? Aku pikir kita akan saling menghargai keberadaan satu sama lain."

"Nggak usah kayak anak kecil deh, Zyan. Masalah kecil nggak usah dibesar-besarin."

Zyan menghela nafas. "Kamu bilang ini masalah kecil, Ra?" Zyan tidak habis pikir dengan jalan pikiran Dara. "Justru hubungan bisa langgeng itu dimulai dari kita menghargai hal yang kecil. Bagaimana kita bisa menghargai sesuatu hal yang lebih besar kalau hal kecil saja kita gak bisa saling menghargai."

"Au ah. Aku males kalau dimarah-marahi begini. Males juga ribut-ribut, tapi kalau menurut kamu aku ngeselin, putusin aja. By," ujar Dara ikut kesal kemudian pergi meninggalkan Zyan.

Zyan tidak mengejar, karena hatinya juga dalam kondisi yang sangat tidak baik, jika memaksakan membahasnya sekarang, yang ada mereka jadi bertambah ribut.

Malam harinya, dengan hati yang masih kesal Zyan terpaksa ikut Marsha berkunjung ke villa keluarga Dara. Pasangan muda mudi itu saling diam-diaman. Daniel yang sudah terlanjur berjanji pada Denisa akan bersikap ramah pada Marsha dan Zidan memperhatikan sikap keduanya. Dalam diam, rahang Daniel mengeras siap menghajarr wajah tampan Zyan yang jutek kepada putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu dia tidak terima putrinya mendapat sikap seperti itu.

"Ngapain kesini? Aku gak mau liat muka kamu," lirih Dara berbisik pada Zyan.

"Terpaksa," jawab Zyan.

"Cari alasan apa kek, mules gitu?" Bantah Dara. "Bilang aja mau liat aku."

"Nggak usah ngeselin deh. Lagi males ribut."

Ditengah-tengah acara, tiba-tiba Zidan dan Marsha harus izin meeting zoom dengan klien mereka dari luar negeri.

"Sayang, temani Mami siapin buah yuk," panggil Denisa.

"Iya, Mi." Sahut Dara meninggalkan Zyan dan Daniel berdua di halaman belakang villa itu.

"Heh, ini dibalik dagingnya. Nanti gosong," perintah Daniel pada Zyan yang baru saja menuang air minum. Padahal Daniel berdiri tepat di depan meja panggangan itu.

Dengan menghela nafas berat, Zyan meletakkan kembali minumanya dan menuruti perintah Daniel.

"Kecapnya habis, kamu beliin yang baru sana," ujar Daniel lagi ketus.

Zyan ingin sekali protes, tapi meski saat ini dia sedang kesal pada Dara, tetap saja lelaki menyebalkan ini calon mertuanya yang harus ia hormati. Dengan menghela nafas berat, Zyan pun menuruti perintah Daniel.

"Jangan pakai mobil, harus jalan kaki," ujar Daniel memperingati sebelum Zyan keluar. Dengan sabar Zyan lagi-lagi menuruti perintah absurt orang tua yang bersifat kekanak-kanakan itu.

Apa Daniel berhenti sampai di situ? Tidak! Setelah Zyan pulang, Daniel memintanya membuka kulit jagung dan membakarnya juga, hal yang tidak pernah ia lakukan.

"Om, tar dulu ya. Ngaso dulu, capek nih."

"Emang saya perduli? Salah sendiri kamu jutek sama anak saya, belum apa-apa saja kamu sudah berani begitu."

Zyan menghela nafas, lupa kalau calon mertuanya itu adalah saingan terberatnya. Dia dan Dara baik-baik saja saja, Daniel ketus padanya. Apalagi ini dia yang terang-terangan menunjukkan jika mereka sedang marahan.

Di dalam villa, Marsha kembali lagi sambil membawa kue.

"Siapa yang ulang tahun?" tanya Denisa.

"Zyan, Jeng."

"Aku juga udah nyiapin kejutan buat Papi, Mi. Dua hari lagi kan Papi ulang tahun." Dara mengeluarkan kue besar yang sudah disiapkanya.

"Kamu kok gak bilang-bilang sama Mami?" protes Denisa.

"Hehehe, kan kejutan. Yuk Mi, kita kasih kejutan sama dua makhluk yang lagi ribut di belakang." Dara menggandeng lengan maminya, yang diikuti Zidan dan Marsha.

"Happy birthday Zyan dan Papiiii."

Mendapat kejutan yang tidak disangka-sangka itu, Daniel dan Zyan yang masih berdebat kontan terdiam menganga.

"Ini semua idenya Dara, Sayang. Awalnya Mommy mau buat pesta seperti biasa, tapi nanti pestanya lain dari seperti biasanya." Jelas Marsha pada Zyan.

Zyan menatap haru pada pacarnya. "Nggak usah senyum-senyum sok manis gitu ya, aku masih ngambek sama kamu," cetus Dara. Gadis itu berjalan dua langkah mendekati papinya sambil memberikan senyum termanisnya.

"Happy birthday Papi aku yang paling ganteng dan baik sedunia. Semoga Papi happy selalu."

"Tapi Papi ulang tahunnya dua hari lagi." Protes Daniel.

"Iya gak papa, Pi. Dara masih ada kejutan lagi kok nanti. Sekarang tiup lilin dulu bareng Zyan." Dara mensejajarkan tubuhnya dengan Marsha agar Daniel meniup lilin bersamaan dengan Zyan.

"Cieee, yang ulang tahunnya bareng calon mantu." Ledek Dara yang semakin membuat wajah Daniel berubah masam. Dalam hatinya dia ingin sekali terlahir kembali dan memilih tanggal agar tidak berdekatan dengan tanggal lahir Zyan.

1
Yuliana Purnomo
hahahaha,,,mau unboxing aja pake acara segala
Rachmawati 8281
mantan perawan dan Perjaka 🤭🤭🤭🤭
Rachmawati 8281
Mami baik bgt c ...
alhamdulillah dah damai mereka ...
papi jangan galak" kenapa ma menantunya ...
lanjoot kak
Marni Pulpis
Kucing garong vs kucing betina
Muhammad Dimas Prasetyo
dengan berbagai drama,akhirnya pertandingan dimenangkan oleh kucing garong🤣
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
😂😂😂 kucing garong udh g tahan
Selamat melepas masa pp🤭
sundusiyah86
jiaaah tanggung banget Thor lanjut
Yuliana Purnomo
heeemm ,,be akal' jua dara ,,agar Zayn perhatian
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Rupanya Dara mogok makan sampai sakit🙈
Tapi dpt perhatian dari Zyan kan Dara 🤗🤗🤗
Terima kasih upnya🙏🌷
Muhammad Dimas Prasetyo
sebelum dan sesudah menikah perlakuan Daniel ke dara sama aja,jadi berbesar hati ya zyan untuk menghadapi kelakuan mertua mu
Marni Pulpis
Mksih thor atas up nya.
elizanty arni
Boleh gak sih up lagi thor ekwkkwk
sundusiyah86
yaah kasian pengantin baru mas nginep nya d RS bukan hotel wkwkwkw lanjut Thor lanjut
Rachmawati 8281
Bininya sakit gegara dicuekin, dah baikan ...
Rachmawati 8281
bagus gitu, kasih shock terapi Zyan tuh istrinya biar kapok ...
Rachmawati 8281
anak nackal, maunya dikasih shock terapi dulu nih Dara, biar gak ngeyel ...
Nunung Sutiah
Crazy up...
Muliati Muliati
penasaran SMG sgr baikan dan menyadr kesalahan masing²
Yuliana Purnomo
nahh loooh,,bini sakit jadi nya kan gara 2 dicuekin
Yuliana Purnomo
nikah,,tapi dingin,, sakit gak. tuuuhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!