NovelToon NovelToon
Pernikahan Beda Kasta

Pernikahan Beda Kasta

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa
Popularitas:34k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Budi Asih

Vino seorang CEO tampan di perusahaan terkemuka di Jakarta menyukai Zila gadis yatim piatu berparas manis dan cantik, memiliki kepribadian sederhana bekerja sebagai asisten di perusahaan yang sama dengan Vino.

Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Vino rasakan. Dan ia ingin menjadikan Zila sebagai istrinya.

Zila seorang gadis yatim piatu berasal dari keluarga sederhana, kehadirannya membuat Vino tidak dapat menahan perasaan cintanya. Semua orang tidak menyangka kalau Vino yang begitu cuek, dingin begitu sombong dan pemilih terhadap wanita bisa suka kepada Zila.

Banyak wanita berkelas dan setara dengan Vino tapi tidak ada satupun yang mampu memikat hatinya. Teman dan sahabat Vino tidak bisa membayangkan kalau Vino yang terkenal sebagai CEO kejam dan arogan.Apa yang membuat Vino begitu menyukai Zila? Vino bahkan mengetahui masa lalu Zila. Siapa sebenarnya Vino, apakah ia bagian dari masa lalu Zila, tapi kenapa Zila sama sekali tidak mengenali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Budi Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBK Bab 28 - Sabar dan Tahan!

Hutan pinus yang berada di antara kaki gunung itu membentang di atas tanah seluas 5 hektar. Untuk melewati sebagian hutan pinus, mereka harus berjalan sekitar lima jam. Itu artinya mereka akan tiba di perkampungan saat hari sudah sore dan matahari akan segera terbenam. Tergantung cepat atau lambatnya jalan mereka. Bisa saja mereka keluar dari hutan saat hari sudah mulai gelap.

Zila berjalan mendahului Vino seperti seseorang yang sudah tahu arah yang ia tuju. padahal ia hanya terus berjalan tanpa tahu kemana ia akan di bawa oleh Vino.

"Kesini!" Zila mengikuti langkah Vino yang saat itu menunjukkan jalannya.

"Sebenarnya siapa mereka itu, kenapa mereka menculik ku?" Pertanyaan Zila membuat langkah Vino berhenti.

"Mereka adalah orang yang ingin memisahkan kita." Jawab Vino, ia lalu mendekat ke arah Zila.

"Dengarkan aku! Tidak ada satupun yang bisa mengambil kamu dari ku, aku tidak akan membiarkan siapapun melakukannya. Termasuk ayah ku." Vino mengatakan hal itu tanpa ragu.

"Jika sesulit ini kenapa kita harus tetap bersama, aku tidak mengenal siapa mereka dan ..." Zila tidak melanjutkan kata-katanya.

"Dan apa?"

"Aku tidak mencintaimu." Kata Zila ragu.

"Jangan katakan hal itu lagi, aku tidak ingin mendengarnya." Vino kembali melanjutkan langkahnya. Sedangkan Zila, ia terdiam tanpa mengikuti langkah Vino kembali.

"Aku tidak ingin punya masalah dengan siapapun!" Zila mengatakannya dengan nada tinggi sehingga Vino kembali menghentikan langkahnya.

Vino berjalan dengan langkah cepat ke arah Zila dan menarik tangannya. Vino menyandarkan tubuhnya di pohon pinus untuk bersembunyi. Zila berada di dalam pelukannya. Vino mendengar suara orang lain selain mereka berdua di dalam hutan itu.

"Jangan bicara apapun, seseorang berada di sini." Vino memberitahu Zila bahwa keadaan sedang tidak aman.

"Tapi ..." Segera telunjuk Vino menutup mulut Zila pelan.

"Jika tidak ingin bermalam disini, menurutlah!"

Zila tentu saja tidak ingin sampai malam berada di dalam hutan. Ia bisa membayangkan betapa gelapnya tempat itu di malam hari.

Ini bukan pertama kali bagi Zila berada di pelukan Vino dan hatinya, ada apa dengan hati yang bertahun-tahun tidak pernah mendapatkan sentuhan kasih sayang dari laki-laki. Kini hati itu sedikit telah bisa mencair, Zila bahkan tidak menolak perhatian kecil dari Vino kepada dirinya.

Hanya saja saat ini Zila malah merasa menjadi beban bagi Vino. Ia ingin menjelaskan kepada Vino bahwa ia tidak perlu mempersulit hidupnya hanya demi hidup bersama dengan dirinya. Zila tidak ingin dirinya menjadi penyebab kekacauan dalam hidup Vino tanpa tahu masalah yang sebenarnya terjadi.

"Seharusnya tidak seperti ini." Kata Zila setengah berbisik kepada Zila.

"Aku hanya memperjuangkan milikku." Suara Vino begitu pelan tapi masih bisa di dengar oleh Zila.

"Waktu akan menjelaskan semuanya, jadi, tetaplah di sampingku bahkan setelah waktu bisa menjelaskan kepadamu." Lanjutnya.

Setelah beberapa saat bersembunyi dan suara itu mulai tidak terdengar lagi. Mereka melanjutkan perjalanan. Sulit bagi Vino untuk menghubungi Alan karena tidak ada jaringan, Vino berharap Alan telah menunggunya di pinggir hutan sehingga dengan mudah kembali ke kota bersama Zila.

Hari sudah mulai sore, Vino tahu beberapa orang telah ikut masuk ke dalam hutan karena mereka pasti curiga dengan mobil yang terparkir di pinggir jalan. Meskipun seperti itu, Vino telah mengetahui situasi dan jalan keluar dari hutan. Vino pernah mengalami hal yang sama seperti ini enam bulan pertama saat ia ingin kabur dari David untuk menjalani hidupnya sendiri. Hutan ini pernah menjadi tempat persembunyiannya selama enam bulan sebelum ia akhirnya menyerahkan dirinya lagi kepada David untuk menjadi ahli waris dari laki-laki tua itu.

Vino juga pernah mendatangi tempat itu beberapa bulan sebelum ia bertemu Zila. Tempat itu menjadi tempat kesukaannya. Pohon pinus yang menjulang tinggi, tidak ada David dan satu orang pun disana. Selain dirinya. Itu sangat menyenangkan. Delapan tahun Vino menjadi boneka untuk David dan saat ini Vino benar-benar muak dengan laki-laki tua itu.

Ia tidak peduli kalau akhirnya ia harus melepaskan semua yang ia miliki saat ini. Dengan kekuasaan yang David berikan kepada Vino tentu semua membuat dirinya berada di atas angin sekarang, sekalipun David mampu menggulingkan kekuasaannya. Banyak penghianat yang bekerja sama dengan David dan pasti akan terus memprovokasi antara dirinya dengan David.

"Jalan kesini." Vino menuntun jalan Zila lebih cepat lagi.

Sebelum malam tiba mereka harus bisa keluar dari hutan itu. Vino mempercepat langkahnya.

"Ah, aduh!" Zila tersandung dan terjatuh saat Vino tidak lagi memegang tangannya. Ia kelelahan berjalan. Karena tidak punya banyak waktu, Vino menggendong tubuh mungil itu. Zila yang kesusahan berjalan menurut saja, bagaimana pun juga mereka harus tiba di tepi hutan segera.

Karena ponsel Vino yang kehabisan baterai membuat dirinya tidak bisa menghubungi Alan. Vino mencari tempat untuk beristirahat sejenak. Sebuah penginapan terletak tidak terlalu jauh dari tempat mereka. Vino pun memutuskan untuk pergi ke sana.

"Mari saya antar ke kamar, Pak." Seorang staf yang bertugas di sana sangat ramah menunjukkan kamar kepada mereka. Meskipun tempat itu tidak terlalu bagus tapi masih layak untuk di tempati.

"Biar ku panggil Dokter untuk mengobati kaki mu." Vino segera mengisi daya pada ponselnya.

"Tidak perlu, ini hanya keseleo sedikit." Zila menolak untuk di panggilkan Dokter.

"Jangan menolak! ini akan memudahkan kaki untuk segera sembuh." Vino masih menatap ke arah ponselnya yang masih dalam pengisian daya.

"Aku hanya keseleo sedikit, jika di urut pasti sembuh. Tapi, aku justru mengkhawatirkan tangan mu." Zila sedikit ragu untuk mengatakan hal itu tapi ia benar-benar khawatir dengan tangan Vino yang terluka.

Tangan itu juga yang telah lama menggendong dirinya. Zila tidak bisa membayangkan betapa Vino telah menahan rasa sakitnya. Zila juga heran Vino masih terlihat baik-baik saja dan malah mengkhawatirkan dirinya.

"Biar ku urut." Vino tiba-tiba berjongkok dan memegang kaki Zila yang sakit.

Fokus mengurut kaki Zila yang keseleo Vino tidak menyadari kalau Zila memperhatikan dirinya begitu dalam. Andai saja ia tidak di culik pasti keadaannya tidak akan seperti ini. Apa sebenarnya yang menjadi motif orang itu sehingga mereka harus terpaksa melewati hari yang panjang ini? Zila tahu Vino pasti terlibat dalam hal ini.

Zila tidak mau mempermasalahkan soal itu sekarang, yang terpenting adalah saat ini mereka selamat sampai ke Villa dan Zila pasti akan sangat berterimakasih atas semua yang Vino lakukan untuknya. Laki-laki itu terluka, iya, Zila tahu ia terluka. Sobekan dress-nya masih membalut luka itu.

"Apa masih terasa sakit?" Perkataan Vino telah membuyarkan lamunannya. Vino berbicara tanpa melihat ke arah Zila.

"Em, sudah terasa lebih baik." Zila memindahkan kakinya dari tangan Vino.

"Kalau begitu tunggulah disini, aku akan mencari makanan untuk mu." Kata Vino sembari berdiri dan memegang luka di tangannya.

"Em, bagaimana dengan tanganmu? Apa sebaiknya di obati dulu?" Zila tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya kali ini.

"Tidak apa-apa, lebih baik seperti ini. Aku akan menelpon Dokter setelah daya baterai ponselku terisi. Tunggu disini biar kucarikan makanan untukmu."

Zila tidak bisa menolak ia hanya bisa terdiam saat Vino hendak pergi keluar, sebenarnya hatinya tidak ingin membiarkan Vino untuk pergi. Selamat dari penculikan itu saja sudah sangat membuat dirinya berhutang budi pada Vino, ditambah lagi dengan sikapnya yang terlampau baik. Zila tahu bahkan laki-laki itu telah rela mengorbankan dirinya.

Sebelum Vino kembali Zila telah membersihkan badannya terlebih dahulu. Seharian berada di tengah hutan membuatnya ingin segera mandi. Meskipun ia tidak memiliki pakaian ganti, Zila tetap ke kamar mandi. Vino kemudian datang dan membawa beberapa potong baju kaos dan celana pendek, hanya itu yang bisa ia dapatkan dan satu bungkus makanan yang ia dapatkan di tempat terdekat.

Vino tidak berani meninggalkan Zila terlalu jauh, ia mengkhawatirkan istrinya. Saat kembali Vino menemukan Zila masih di dalam kamar mandi dan mengetuk pintu. Dengan lilitan handuk di badannya Zila membuka pintu kamar mandi.

1
tika sari dewi
berputar2 Maslah nya dstu aja,,,kpan Maslah aylin selesai,, awal ceritanya menarik saya sangat suka, tpi udh kesini makin membelit2 setiap Maslah gk ada penyelesaian..
atik
uwih keren thor visualnya
Dewi_risman25: semoga cocok yah visual tokohnya dan suka 🫰🥰
total 1 replies
atik
Vino selamat berjuang mengalahkan musuh & semangat selalu buatmu thor
Dewi_risman25: luv buat kalian berdua deh, juga semua readers kesayangan. jangan lupa mainkan juga jempolnya untuk like, vote, komen dan subscribe 🫰😘
Renesme: terima kasih kakak jangan lupa jadikan bacaan favorit kalian semua yah💖😊
total 2 replies
atik
Duh senennya si Vino didatengin sang istri ke kantor
atik: semangat up nya ya thor... aku penggemar setiamu loh
Dewi_risman25: iya dong kakak, sekalian mau ngajak jalan, kayak pasangan yang lainnya 🥰
total 2 replies
atik
Sabar ya Vino pasti bentar lagi Zila bisa terima kamu sebagai suaminya, lanjut up nya thor... semangat
Dewi_risman25: ditunggu aja ya kk update bab terbaru selanjutnya 😘
total 1 replies
atik
Aduh kasian si Kenan jadi korban keserakahan keluarga Orlando
Dewi_risman25: tunggu episode selanjutnya jangan sampai terlewatkan sambil menunggu author share bab selanjutnya jangan lupa untuk semua like, vote, subscribe dan bintangnya 🥰😘
total 1 replies
atik
ok, semangat thor
atik
Uda gak sabar nunggu Zila bucin ke Vino
Dewi_risman25: episode selanjutnya update besok ya, biar pada gak penasaran nyalakan notifikasi kalian. jangan lupa, like, vote dan bintangnya 🥰😘
Renesme: Di tunggu aja kak😃
total 2 replies
Murni azka
lanjutt
atik
Vino uda berjuang kaya gitu masa kamu blm juga bisa buka hati Zila
Lee Mba Young
nnti kl smp vino datang ke ultah aylin berarti laki bodoh pling di jebak pake obat biar tidur dng aylin, lagian vino tak punya kekuasaan masih kalah ma bokap nya.
orang kl masih di bawah bokap tu susah bertindak.
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
atik
sabar ya Zila, semua akan indah pada waktunya
sella surya amanda
lanjut
Renesme
Sulitnya menaklukkan seorang hati wanita yang memegang prinsip idealis yang kuat untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya.
atik
semangat Vino meluluhkan hati Zila
Renesme
iya betul, dari pada tertindas terus menerus lebih baik tawaran di terima 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!