Setelah Kita Berpisah

Hari ini Luna pulang sedikit terlambat, maklum lah sebagai asisten kepala divisi yang baru diangkat, ia dituntut harus bekerja lebih profesional lagi. Ketika taksi yang ditumpangi melintas di sebuah jalanan yang padat kendaraan, ia melihat mobil suaminya berhenti di sisi jalan.

Luna mengernyitkan dengan pikiran penuh tanya. "Itu kan mobil Mas Ariel? Sedang apa dia di situ?"

Ia pun langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Ariel. "Halo, Sayang?" terdengar suara Ariel dan juga suara berisik lainnya.

"Kamu di mana, Mas?" tanya Luna, dengan nada dingin.

"Aku... Oh, ini sudah selesai kok, Sayang. Bentar lagi aku pulang. Sudah, ya," kata Ariel.

"Ya sudah, aku tunggu kamu di rumah."

Namun, ada sesuatu yang membuat Luna merasa sedikit curiga, tetapi entah apa itu.

Sementara itu, Ariel menarik napas lega setelah mengakhiri sambungan teleponnya. Dia menghampiri Dian dan berniat pamit pulang. Namun, kemudian sebuah ide muncul.

"Di, sebaiknya aku pulang, ya," kata Ariel. "Besok aja deh, aku ke sini lagi.

"Oke, gak masalah," jawab Dian tersenyum. Ia mengerti mungkin Ariel masih perlu waktu untuk beradaptasi.

"Tapi, tolong dong, pilihkan dress atau one set buat Luna," pinta Ariel. "Aku ingin memberinya hadiah."

Dian tertawa lebar, ia tahu Ariel sangat bucin sama Luna. Dian lalu memilihkan dress rumahan serta one set yang sesuai dengan gaya Luna.

Ariel pulang dari ruko D'Style milik Dian dengan menenteng bungkusan berisi dress dan one set buat Luna. Dia berharap hadiah tersebut bisa meredakan kecurigaan istrinya. Dia mempercepat laju mobilnya, berusaha segera sampai di rumah sebelum Luna semakin curiga.

Sesampainya di rumah, Ariel melihat Luna sedang duduk di ruang tamu, menatapnya dengan tatapan dingin. Suasana di rumah terasa tegang dan tidak nyaman.

"Darimana saja kamu?" tanya Luna, dengan nada sinis.

"Maaf ya, Sayang. Aku pulangnya agak telat. Tadi ada sedikit urusan," jawab Ariel, berusaha mencairkan suasana.

"Urusan apa sampai selarut ini?" tanya Luna, dengan tatapan menyelidik.

Ariel menarik napas dalam-dalam, lalu menghampiri Luna. "Sebenarnya... tadi aku ada urusan sama temanku," jawab Ariel, dengan nada lirih. Dia sengaja tidak menyebut nama Dian untuk menghindari kecurigaan Luna.

"Teman? Teman yang mana, lagi?" tanya Luna, semakin curiga.

Ariel menghela napas panjang, lalu menatap Luna dengan tatapan memohon. "Sudahlah, Sayang. Jangan selalu membesarkan masalah kecil. Yang penting kan, sekarang aku sudah ada di rumah."

Luna terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. Ia memutuskan untuk mengakhiri perdebatan, tetapi hatinya masih dipenuhi dengan tanda tanya.

"Ini buat kamu. Tadi aku mampir di toko D' Styles, untuk membelikanmu hadiah. Semoga kamu suka, ya," katanya sambil menyodorkan bungkusan pada istrinya.

Luna menerima bungkusan itu dengan tatapan heran. Ia membukanya dan melihat dress dan one set yang cantik.

"Tumben kamu bisa memilih baju sebagus ini?" tanya Luna, dengan tatapan tajam.

"Tadi aku tanya sama pemilik tokonya, terus dia bantu memilihkan yang sesuai dengan gayamu."

"Kamu nggak berusaha menyogokku kan, Mas? Biar aku luluh?"

"Astaghfirullah, Lun. Apa ngasih hadiah sama istri itu salah? Masih saja kamu curiga?" Ariel meraup mukanya kasar.

"Ya sudah, tapi awas ya, kalau sampai kamu berani berbuat macam-macam di belakangku," ucap Luna, dengan nada ketus. Ia kemudian bangkit berdiri dan masuk ke dalam kamar, membanting pintu dengan keras.

Ariel menghela napas lega, namun kelegaan itu hanya sesaat. Ia tahu bahwa masalahnya belum selesai karena Luna pasti tidak akan menyerah begitu saja.

*

Keesokan harinya, Ariel dan Luna berangkat kerja seperti biasa. Namun, suasana di antara mereka masih terasa dingin dan kaku. Ariel berusaha untuk bersikap hangat dan perhatian, tetapi Luna tetap menjaga jarak dan tidak banyak bicara.

Di kantor, Ariel fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya juga melayang pada bisnis clothing line online yang akan dirintisnya bersama Dian. Dia merasa bersemangat untuk mewujudkan mimpinya, tetapi dia juga khawatir tentang hubungannya dengan Luna.

Sepulang kerja, Ariel langsung menuju ke ruko "D'Style - Fashion Online". Dia melihat Dian sedang sibuk menata pakaian dan menyiapkan peralatan untuk live streaming.

"Hai, Riel! Sudah datang kamu? Sudah siap untuk live pertamamu hari ini? " sapa Dian, dengan senyum ceria.

"Iya nih, Di. Aku sudah nggak sabar pengen segera mulai," jawab Ariel, dengan bersemangat.

"Oke deh, kalau gitu kita langsung mulai saja, ya," kata Dian, sambil memberikan beberapa arahan kepada Ariel.

Ariel dan Dian mulai bekerja sama untuk mempersiapkan live streaming mereka. Mereka menata background, memilih pakaian yang akan ditampilkan, dan menyiapkan naskah yang akan mereka bacakan.

"Kamu yakin mau live streaming malam ini, Riel?" tanya Dian, dengan nada khawatir. "Kamu nggak takut Luna marah?"

"Aku sudah bilang sama Luna kalau aku ada urusan kerja malam ini," jawab Ariel, dengan sedikit gugup. "Semoga aja dia nggak curiga."

"Ya sudah deh, kalau itu keputusan kamu. Aku cuma khawatir saja," kata Dian, sambil menepuk pundak Ariel.

Malam itu, Ariel dan Dian melakukan live streaming bersama. "Halo semuanya! Selamat datang di live streaming D'Style! Malam ini kita akan memperkenalkan koleksi terbaru kita yang super kece dan kekinian!" sapa Ariel, dengan nada bersemangat.

Ini pertama kalinya buat Ariel dan dia masih sedikit kaku. Namun, berkat arahan Dian akhirnya Ariel bisa rileks dan menikmati pekerjaannya . Awalnya, hanya ada beberapa orang yang menonton, tetapi lama-kelamaan jumlah penontonnya semakin bertambah.

Ariel dan Dian berusaha untuk berinteraksi dengan penonton, menjawab pertanyaan, dan memberikan informasi tentang produk-produk clothing line online mereka.

"Jangan lupa di-follow ya akun kita, dan jangan sampai ketinggalan promo-promo menarik lainnya!" timpal Dian, sambil tersenyum manis di akhir live mereka.

Hingga beberapa hari kemudian, Ariel tampak sibuk. Dia terus melakukan live streaming bersama Dian. Bahkan ketika jam istirahat kantor, Ariel lebih memilih datang ke D'Style daripada makan siang di kantor. Dia merasa senang dan bersemangat menjalani bisnis barunya ini begitu melihat antusiasme dari para penonton.

*

Di saat yang sama, Luna sedang berada di kantin kantor saat jam istirahat. Ia mencoba untuk menikmati makan siangnya, tetapi pikirannya terus melayang pada Ariel. Ia merasa gelisah dan curiga karena Ariel semakin sering menghabiskan waktu di luar rumah dan terlihat lebih bersemangat dari biasanya.

Ketika sedang makan siang di kantin kantor, seorang teman Luna menghampirinya dan menunjukkan ponselnya kepada Luna. Di layar ponsel itu, terlihat postingan dari akun D'Style yang menampilkan video Ariel dan Dian sedang live streaming.

"Ini suami kamu kan, Lun? Dia jualan online sekarang? Memangnya dia kerja di kantor lagi, ya?" tanya Wina teman Luna dengan keheranan.

Hati Luna mencelos melihat video itu. Namun, ia berusaha untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan emosinya di depan temannya.

"Emmm... Mas Ariel masih bekerja di kantor, kok. Mungkin dia lagi bantu temennya, aja," jawab Luna, dengan nada gugup.

"Oh, gitu. Ya udah deh, aku duluan, ya," kata Wina, lalu pergi meninggalkan Luna.

Setelah Wina pergi, Luna mengambil ponselnya dan membuka aplikasi TokTok. Ia mencari akun D'Style dan melihat Ariel bersama Dian sedang melakukan live streaming sambil tertawa dan bercanda, dengan akrab.

Luna mengepalkan tangannya, wajah memerah menahan amarah. Ia merasa dibohongi, dipermalukan, dan dicurangi oleh suaminya sendiri. "Tega kamu melakukan ini padaku, Mas?" gumam Luna, dengan nada lirih.

Luna terus menyaksikan live streaming itu dengan perasaan campur aduk. Hatinya sudah dikuasai amarah, cemburu, dan sakit hati. Tak rela rasanya melihat sang suami tertawa lepas bersama wanita lain. Dia yakin ada sesuatu di antara mereka. Dan kecurigaannya selama ini ternyata benar. Ariel memang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Jadi ini yang dia maksud urusan kerja? Berduaan sama perempuan itu?" gumam Luna, dengan nada geram. Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata.

.

.

.

Jangan lupa like dan komennya, ya, gaes🤗