NovelToon NovelToon
SIMPANAN KAPTEN

SIMPANAN KAPTEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara / Pernikahan rahasia / Poligami / Teen Angst / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Azura Claire Morea, seorang dokter muda yang terpaksa membuat suatu kesepakatan bersama seseorang yang masih berstatus pria beristri.

Ya, dia Regan Adiaksa Putro, seorang kapten TNI AD. demi kesembuhan dan pengobatan sang ibu Azura terpaksa menerima tawaran sang kapten sebagai istri simpanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIMPANAN KAPTEN 10

Azura mengernyit bingung. dia tidak tahu, siapa yang sedang dibicarakan Regan ini. Siapa yang akan menginap di hotel yang sama dengan mereka?

Dengan raut wajah kesal, Regan mendekati azura, dan hendak melanjutkan apa yang tertunda.

Namun, "Mas, siapa yang datang?"

"Ratu, Dia sudah ada di bandara dan akan menuju ke sini." Jawab Regan santai.

Namun, reaksi azura sungguh diluar dugaan. azura segera mendorong tubuh Regan dan segera berdiri.

"Mas, Gimana ini?!" ujar azura panik dan ketakutan.

Regan menyapu wajahnya frustasi. "Dokter azura, kesabaranku ada batasannya!"

Degh...

Azura sangat terkejut dengan perkataan Regan. Suara yang besar dengan nada kasar, membuatnya ketakutan.

Ia hanya terpaku di tempatnya berdiri, dengan bathrobe yang sudah Ia pakai kembali, sambil menatap Regan yang segera bangkit dan berjalan ke kamar mandi.

Raut kesal dan marah, tergambar jelas di wajah sang Kapten tampan itu.

Dia seperti bom waktu yang siap meledak. azura pun tidak tahu harus bertindak seperti apa. Dia begitu ketakutan, kala mendengar istri sah sang Kapten sedang dalam perjalanan ke hotel tempat mereka menginap.

Pikiran buruk, mulai bercokol dalam benak sang dokter muda itu. Gimana kalau mereka ketauan bersama?Bagaimana jika Ratu menuntutnya, atas tuduhan perselingkuhan?

Jika itu terjadi, bukan hanya karirnya yang hancur, namun karir Regan pun akan ikut terkena imbasnya. Apalagi, Ratu bukan wanita biasa.

Rasanya, jika hanya dengan menyentuh tangannya tanpa sengaja, kau akan di tuntut dengan hukuman penjara seumur hidup. Saking berkuasa dan tajir melintir.

Azura bergidik ngeri, kala membayangkan dirinya yang sedang melakukan hubungan itu, lalu di sergap Ratu, seperti di film-film.

Dia segera menggeleng gelengkan kepalanya.

"Tidak! Aku gak boleh ngelakuin hal itu. Akan sakit rasanya, saat melihat suamimu bersama wanita lain. Aku juga perempuan, aku gak boleh nyakitin perasaan istri sahbKapten. Yah, setidaknya sampai dia balik ke Jakarta." gumam azura sembari meremas bathrobe yang sedang Ia kenakan.

Setelah beberapa saat, pria itu kembali dari kamar mandi. Namun, tatapannya terlihat sangat dingin dan tak bersahabat.

Regan yang Ia lihat ini, adalah Regan yang sama saat berada di pos militer. Berbeda jauh, dengan Regan yang tadi, sebelum sertu Bima menelpon.

"Emm... Mas,"

"Siapkan dirimu, kita akan kembali ke pos. Bima akan mengabarimu." selah Regan dengan nada dingin, sedingin salju abadi di puncak kartenz.

"Ba-baik, Mas!" balas azura singkat, sebab dia tidak tahu, harus berkata apalagi. Ia pun berharap, suasana canggung ini segera berlalu.

Regan segera meraih tas ranselnya, yang Ia letakkan di atas sofa kamar saat datang, memasukkan wajah silikonnya, dan gegas meninggalkan kamar itu tanpa sepatah katapun.

Azura hanya terdiam. Dia tidak ingin berkata apapun yang akan membangkitkan iblis dalam diri pria itu.

Regan, bisa berubah menjadi sangat manis. Namun, Regan dalam mode tadi, membuat azura ketakutan.

Ia segera terduduk di ranjang, dengan hati mencelos. Rasa sedih, rasa takut, betul-betul memeluk erat dirinya, hingga untuk bernafas pun terasa begitu sulit.

"Mas... Maafin aku!" lirih Azura.

Ia kemudian berdiri dan hendak melangkah ke kamar mandi. Namun, bagian inti tubuhnya itu terasa sedikit perih, meskipun usaha Regan untuk membobol dirinya, masih belum berhasil.

"Ssss... Perih, sakit!"

***

Setelah bersiap, azura mendapatkan panggilan dari Sertu Bima. Sertu Bima mengatakan bahwa mereka akan kembali sekarang, segera temui dia diparkiran hotel.

Saat azura sampai di parkiran, Ia melihat Sertu Bima sedang berbicara dengan Regan. Ia ingin melangkah ke arah mereka, namun Ia sangat terkejut dengan suara yang berasal dari belakang dirinya.

"Sayang... Aku cari-cari kok disini! Kita mau pake mobil yang mana?" suara lembut itu menginterupsi dirinya.

Ia segera menoleh, dan tercengang dengan sosok cantik yang sedang berjalan ke arahnya. Lebih tepat lagi, akan melewati dirinya dan menghampiri Kapten Regan dan Sertu Bima. azura segera menahan langkah kakinya. Ia hanya mengamati interaksi diantara mereka dari jauh.

Tak lama berselang ada sebuah mobil yang datang, Regan dan Ratu bersama seorang gadis, sepertinya itu adalah asisten pribadi wanita itu. Mereka segera menaiki mobil itu.

Sepanjang mematung disana, azura menatap interaksi antara Regan dan Ratu yang terbilang cukup mesra. Dari gesture mereka, benar-benar memancarkan vibes sebuah pasangan yang saling mencintai.

Mobil yang mereka tumpangi, segera berlalu dari sana. Saat mobil itu melewati azura, dirinya hanya tertunduk.

"Woii, mau sampai kapan kamu berdiri disitu. Aku gak punya banyak waktu, dasar merepotkan!" gerutu Bima.

Azura yang mendengar hal itu, segera berjalan sembari sedikit berlari menuju Sertu Bima yang sedang berdiri disamping mobil yang akan mereka tumpangi.

"Gimana dengan obat-obatannya?" tanya azura.

"Gak jadi, kita balik sekarang, mumpung masih ada waktu. Udah magrib!" ujar sertu Bima sembari naik ke mobil.

"I-iya," jawab azura sembari ikut masuk ke dalam mobil.

Seperti tadi, mereka hanya saling diam di sepanjang perjalanan. azura, bukan tidak ingin berbicara dengan pria itu. Namun masalahnya, apa yang akan dia bicarakan. Sertu Bima terlihat seperti gunung es yang tak tersentuh, tatapan datar dan minim kata-kata betul-betul melekat erat pada dirinya.

Selain itu, jika sesekali berbicara, pria itu selalu bersikap ketus padanya. Oleh sebab itu, azura lebih menyukai Bima yang hanya diam seperti ini.

Setelah kembali ke pos militer, azura segera kembali berkutat di antara para pasien. Waktu mulai beranjak malam.

"Dokter azura, udah makan belum? Makan yuk! Sekalian, aku punya gosip terbaru!" Ujar siapa lagi, kalau bukan fira

Azura hanya tersenyum. Rasanya, Ia sudah tahu, apa yang akan digosipkan temannya ini. Jadi, Ia hanya tersenyum dan mengangguk pelan, mengiyakan ajakan, satu-satunya teman yang la miliki saat ini.

Setelah berada di dapur, seperti biasa, azura hanya akan menunggu diluar dan fira yang mengambilkan makanannya.

Saat berada diluar, Alan menghampirinya.

"Dokter azura mau makan?" Sapa Alan.

Azura tersentak mendengar suara itu. Ia segera mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari tahu apakah ada orang lain disana, yang akan melihatnya berbicara dengan Alan. Sebab Regan sudah memperingatkan dirinya untuk menjauhi pria itu.

"Ada apa, Dok?" tanya Alan sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mengikuti gerakan Azura.

Azura segera berbalik ke arahnya, namun tidak benar-benar menatap wajahnya.

"Oh, gak ada apa-apa kok. Mau makan juga?"

"Tidak, aku tadi ngeliatin Dokter Azura dengan fira, jalan ke arah sini, jadi aku mutusin untuk ke sini." Azura mengangguk dengan senyuman canggung.

"Dokter Azura sakit yahh? Kok kek lemes banget, trus agak aneh, hehe!" ujar Alan dengan sedikit kekehan, karena mengatakan Azura aneh.

"Aku baik-baik saja lan, Makasih!" ujar azura dengan senyuman yang dipaksakan.

Sebab saat ini, batinnya sedang berperang sendiri. Bagaimana kalau Regan yang saat ini sedang marah padanya, memergoki dirinya sedang mengobrol dengan salah satu prajurit disana. Tanpa ada orang lain menemani.

Meskipun Alan cukup tahu diri untuk menjaga jarak darinya, namun tetap saja, dia adalah salah seorang wanita bersuami, mengobrol dengan pria lain. Apalagi saat malam-malam begini.

"Ya udah, aku balik yahh! Aku cuma mau nyapa doang kok!" ujar Alan yang segera bangkit dari duduknya dan hendak berjalan pergi.

"Ehh, Alan! Gak makan dulu?" tanya fira yang baru saja keluar dari pantry.

Azura menutup mata dan tertunduk. Berharap pria itu mengabaikan ajakan fira.

"Gak deh, aku udah makan tadi. Makasih, fira ndutt!" gurau Alan sembari terkekeh geli, melihat wajah cemberut gadis itu.

"Hillih, payah. Huss huss... Pergi sana! Jangan godain dua gadis cantik yang mau makan." Usir fira.

Alan semakin terbahak-bahak, dan terus berjalan pergi.

.

.

.

.

wkwk akhirnya update bab juga, setelah berperang dengan rasa malasssssss ini 😭🤣 btw semangat tin author dong biar 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙨-𝙢𝙖𝙡𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚 lagi di 𝙎𝙞𝙢𝙥𝙖𝙣𝙖𝙣 𝙆𝙖𝙥𝙩𝙚𝙣.

1
🩷nining
akhirnya🤭🤭🤭🤭🤭🤭....di tunggu up berikutnya kakak cantik...
🩷nining
hutang MP yg di gagalin ratu🤣🤣
🩷nining
aq yakin...azura msh perawan ....iya kan kk author🤣🤣
🩷nining
hai kk...di tunggu up berikut nya ya😍😍
🩷nining
di tunggu up berikutnya ya...
tambah seru nih
🩷nining
lanjut kakak....
𝐏𝐄𝐍𝐀𝐏𝐈𝐀𝐍𝐎𝐇: HIHI maaf ya kak, aku udah nulis naskahx cuman semalam lupa ubah tgl update nya🥰🙏
total 3 replies
Linda Liddia
Harus semangat thor kalo buat cerita harus sampe END biar para pembaca gak kecewa..
Fittar
kenapa gak kamu gugat cerai aja regan dari pada kamu juga terjebak dengan pernikahan yang bagai mainan itu. jd kamu bebas menikah resmi dengan azura.
🩷nining
sedih banget....apa iya azura di perkosa?
resstu anwr
menarikkk
🩷nining
masa iya tidak terselamatkan.....percuma dong azura punya suami kapten🤣
🩷nining
kapten....azura ilang....pusing kan🤣
Fittar
semoga azura tidak kenapa kenapa
🩷nining
selamat mencari azura kapten....jadi suami nyebelin sih🤣
🩷nining
di tunggu up berikut nya ya
🩷nining
luar biasa
🩷nining
lanjut kak...
Wang Lee
Semangat🌹
muna aprilia
lanjut
Maryam marhan
pke syarat segala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!