NovelToon NovelToon
Perfect Life System

Perfect Life System

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Teen School/College / Sistem / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir
Popularitas:92.6k
Nilai: 5
Nama Author: BlueFlame

Christian Edward, seorang yatim piatu yang baru saja menginjak usia 18 tahun, dia harus keluar dari panti asuhan tempat ia di besarkan dengan bekal Rp 10 juta. Dia bukan anak biasa; di balik sikapnya yang pendiam, tersimpan kejeniusan, kemandirian, dan hati yang tulus. Saat harapannya mulai tampak menipis, sebuah sistem misterius bernama 'Hidup Sempurna' terbangun, dan menawarkannya kekuatan untuk melipatgandakan setiap uang yang dibelanjakan.

‎Namun, Edward tidak terbuai oleh kekayaan instan. Baginya, sistem adalah alat, bukan tujuan. Dengan integritas yang tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata, dia menggunakan kemampuan barunya secara strategis untuk membangun fondasi hidup yang kokoh, bukan hanya pamer kekayaan. Di tengah kehidupan barunya di SMA elit, dia harus menavigasi persahabatan dan persaingan.sambil tetap setia pada prinsipnya bahwa kehidupan sempurna bukanlah tentang seberapa banyak yang kamu miliki, tetapi tentang siapa kamu di balik semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlueFlame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. kompetisi

 

Sisa hari itu, Edward tidak bisa sepenuhnya fokus pada buku filsafatnya. Pikirannya terus kembali pada interaksi singkat di perpustakaan. Bukan pada kecantikan Aurora, meskipun itu fakta yang tidak bisa disangkal. Tapi auranya.....

Saat itu, sebuah notifikasi dari sistem muncul, berbeda dari misi-misi sebelumnya.

 

Analisis Sistem: Tipe Kekuatan

Deskripsi: Host baru saja menyaksikan dua bentuk kekuatan yang berbeda. Kekuatan Bara didasarkan pada intimidasi dan status ekonomi (kekuatan eksternal). Kekuatan Aurora didasarkan pada rasa hormat dan otoritas yang melekat (kekuatan internal). Untuk berkembang, Host harus memahami dan menguasai keduanya.

Saran: Amati dan pelajari bagaimana Aurora mempertahankan otoritasnya tanpa menggunakan kekerasan atau ancaman terbuka. Ini adalah keterampilan kepemimpinan yang berharga.

Tidak ada hadiah atau hukuman. Ini adalah sebuah analisis.

Edward membaca notifikasi itu dengan seksama. Sistem ini tidak hanya memberinya uang dan skill, tapi juga memberinya pandangan tentang dinamika sosial. Ini seperti seorang mentor yang tak terlihat.

***

Keesokan harinya, suasana di sekolah sedikit berubah. Edward merasakan tatapan yang berbeda. Tapi entah apa yang berbeda.

Di koridor, Liza mencoba menghampirinya lagi. "Edward, kemarin di perpustakaan, kau bertemu dengan Aurora?... Kemarin mungkin dia terlihat menakutkan Tapi dia orangnya baik, kok."

Edward berhenti. Dia menatap Liza, dan skill `Intuisi Sosial`-nya memberinya gambaran yang jelas. Liza baik hati, tapi dia juga sedang mencoba menjadi "jembatan" antara Edward dan lingkaran sosial elit. Edward tidak membutuhkan jembatan. Dia hanya ingin menyeberangi sungai dengan caranya sendiri.

"Aurora tidak menakutkan. Dia hanya tegas," kata Edward, memperbaiki pernyataan Liza. "Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya."

Kalimat itu sopan, tapi juga jelas menutup percakapan. Ini adalah cara Edward mengatur batas wilayahnya —dengan batas-batas yang sopan namun tidak bisa di langgar. Liza tersenyum kecil, agak bingung, lalu mengangguk dan membiarkan Edward pergi.

Dari kejauhan, Bara mengamati mereka dengan mata menyala. Kebencian pada Edward semakin memuncak, tapi dia tidak boleh sembrono. Dia tahu dia tidak bisa menyentuh Edward jika Aurora ada di dekatnya.

Tapi Bara adalah predator yang licik. Jika dia tidak bisa menyerang langsung, dia akan mencari cara lain.

Saat jam istirahat, pengumuman penting dibuat di seluruh sekolah melalui pengeras suara.

"Perhatian, seluruh siswa SMA Nusantara Prestasi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami akan mengadakan kompetisi tahunan, Academic Decathlon. Kompetisi ini akan menguji kemampuan kognitif, strategi, dan kerja sama tim. Pendaftaran akan dibuka hari ini di ruang OSIS. Setiap kelas boleh mengirimkan satu tim yang terdiri dari tiga orang. Pemenang akan menerima piala bergengsi, beasiswa penuh untuk satu tahun, dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 500 juta."

Seketika, seluruh sekolah gempar. Rp 500 juta dan beasiswa penuh adalah hadiah yang sangat besar.

Edward mendengar pengumuman itu dari dalam kelas. Matanya berbinar. Ini adalah panggung yang sempurna untuk menguji kemampuannya secara resmi.

Saat istirahat, dia pergi ke ruang OSIS untuk melihat-lihat. Banyak siswa sudah berkumpul di sana, membicarakan strategi dan mencari tim. Edward berdiri di pinggir, hanya diam dan mengamati.

Dari sudut matanya, dia melihat Aurora. Dia tidak ikut dalam keramaian. Dia berdiri di dekat papan pengumuman, membaca syarat-syarat kompetisi dengan fokus. Tiba-tiba, seorang siswa kelas satu yang terlihat gugup menjatuhkan setumpuk buku dari tangannya. Buku-buku itu berserakan di lantai.

Beberapa siswa hanya melihatnya atau bahkan menertawakannya secara halus. Sebelum Edward bisa bergerak, Aurora sudah melangkah.

Dia berjalan menghampiri siswa itu, lalu dengan anggun berjongkok. Satu per satu, dia mengambil buku-buku itu dan menyusunnya dengan rapi. "Hati hati," katanya, suaranya lembut namun tegas.

Siswa itu mengangkat kepala, matanya terbelalak kagum. "T-terima kasih, Kak Aurora!"

Aurora hanya mengangguk singkat, lalu berdiri dan kembali ke posisinya semula, seolah-olah dia baru saja menyapu debu di lantai. Tidak ada rasa bangga, tidak ada pencarian pujian. Itu adalah tindakan alami dari seseorang yang benar-benar rendah hati di dalam jiwanya.

Edward mengamati semuanya. Sekali lagi, rasa hormatnya pada gadis itu bertambah. Dingin di luarnya adalah perisai. Hati hangatnya adalah intinya.

Akhirnya, Edward berjalan ke arah papan pengumuman, berdiri di sebelah Aurora. Jarak mereka sekitar satu meter. Mereka tidak saling menatap, hanya fokus pada kertas yang sama.

Setelah beberapa saat hening, Edward membuka mulutnya.

"kamu ikut?" tanyanya, singkat.

Aurora sedikit menoleh. Matanya menatap Edward, tidak ada kejutan, hanya pengakuan. "Ini akan sia-sia jika tidak ikut."

Edward mengangguk. "Setuju."

Itu saja.

Percakapan mereka hanya berisi dua kalimat pendek.

Edward mengambil formulir pendaftaran, begitu juga Aurora. Mereka berpisah tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Saat Edward berjalan kembali ke kelas, dia merasakan tatapan tajam dari arah Bara dan gengnya yang sedang berkumpul tidak jauh dari ruang OSIS. Bara tersenyum sinis, lalu berbisik pada temannya.

Edward tidak bisa mendengar bisikannya, tapi skill `Deteksi Kebohongan`-nya aktif. Dia bisa merasakan niat busuk dari Bara.

'benar benar kurang kerjaan.'

Bara tidak mendaftar untuk menang. Edward bisa merasakannya. Bara mendaftar untuk satu alasan: untuk menghancurkan Edward di depan seluruh sekolah, di atas panggung yang paling bergengsi.

Dan Edward, dengan tenang, menyimpan formulir pendaftarannya di tas. Dia tidak takut dan sama sekali tidak peduli. Jika Bara ingin sebuah permainan, Edward akan memainkannya. Dan dia akan memastikan bahwa di akhir permainan, Bara adalah satu-satunya yang kalah.

1
Dhewa Shaied
lanjutin thor
Fel N: Makasih yah..

kalau ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
Dhewa Shaied
keren thor
Fel N: makasih.😌

kalau ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk disampaikan.
total 1 replies
Hary
DONGOK...!!! HUBUNGAN SILAHTURAHIM TIDAK DILAKUKAN KE ORTU AURORA...
BODOH....
Fel N: Selain saya lupa revisi, ini juga termasuk salah satu sifat Edward. Dia jenius banget, tapi kecerdasan emosionalnya agak kurang, jadi wajar kalau kadang bikin kita mikir, “Eh, ini Edward lagi ngapain sih?” 😅
Ngomong-ngomong, Kak, tenang atuhh… aku jadi takut baca komentar Kakak. 😌

Selain itu, Edward silaturahmi kok, aku aja yang lupa isi.
total 1 replies
Hary
PADA HAL SETIAP BULAN BISA BERKUNJUNG KE RUMAH ORTU AURORA, ANGGAP SAJA SBG PENGGANTI ORTU,
Fel N: maaf yah, kak. ini salah saya, karena lupa revisi. MC sering kok berkunjung ke ortunya Aurora, saya saja yang lupa isi. 😌
total 1 replies
Hary
JAMAN NOW CEWEK SMA PECAH PERAWAN DG JARI...
YG BODOH PARA COWOK...!!!
Fel N: Tenang kak. tenang.🤭

Ada yang buat kakak emosi, silahkan di jelaskan kak...

😄 maaf kalau ada kata kata atau penggambaran alur cerita yang membuat kakak jengkel, kalau bisa tolong di sampaikan mungkin saya bisa memperbaikinya.😌
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Tanto Casper
klas 10,11,12 kenapa jadi satu kelas ?
Fel N: terimakasih udah bertanya kak. Liza tuh anak kelas sebelas, tapi karena dia khawatir Edward bakal diganggu sama Bara, jadinya dia dateng cuma buat ngecek aja dan sekalian ngajak Edward makan siang 😆🍔
intinya kelas 10, 11, dan 12 itu nggak digabung, ya.
Terus kan di situ juga udah ditulis “beberapa menit” — nah, kata beberapa menit itu kan nggak pasti, bisa aja 5 menit, 10 menit, atau bahkan lebih 😌.

kalau masih ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.☺️
total 1 replies
Diah Susanti
diatas saldonya 12jt kurang 20rb, beli apartemen harganya 15jt, trus yang 3jt 20rb dapat dari mana untuk tambahannya 🧐🧐🧐
Fel N: Terima kasih, Kak, sudah bertanya. Jadi, uang awal Edward adalah Rp10.000.000 dalam bentuk tunai (cash). Setiap kali Edward membelanjakan uangnya untuk sesuatu, jumlah uang yang dibelanjakan itu akan dilipatgandakan setelah itu masuk ke rekeningnya.
Sementara itu, Rp3.000.000 lainnya merupakan sisa uang tunai milik Edward yang belum digunakan (belum di belanjakan).

Kalau masih ada masukan dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan yah.😌
total 1 replies
Aditya Rinjani
makin makin bagus ceritanya

semangat thorrrr
Aditya Rinjani
ceritanya sangat menarik, walaupun lokasi nya cuma di sekitar sekolah saja

semoga chp kedepannya bisa di lingkungan yg lebih luas, semangat thorr
Fel N: Terimakasih, kak.

kalau ada kritik dan saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan yah.😌
total 1 replies
Dhea¹⁹
baru update thor
Fel N: iya, makasih.☺️♥️
total 3 replies
Dhea¹⁹
semangat Thor d tunggu kembali nya
Fel N: Terimakasih ☺️
total 1 replies
Dhea¹⁹
mau lawan Edward dengan modal pas²an mending suren aja Viktor
Hendra Saja
kapan team dibentuk Thor....apa saya yg kelewat baca....atau memang waktunya maju 900 tahun kemudian thor🤣🤣🤣
Fel N: Terimakasih, kak , udah bertanya ☺️. jadi teamnya udah di bentuk di chapter 24 kak... Mungkin kakak bacanya kelewat, nanti di baca ulang aja yah...☺️

kalau masih ada kritik dan saran jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
Dhea¹⁹
tambahkan 1 chap lagi Thor gantung amat
MR,win Ellefent
menunggu karya selanjutnya
MR,win Ellefent
karya ini sangat bagus karena didalamnya bukan hanya mengandung cerita biasa tetapi juga memberikan pemahaman tentang menjalankan sebuah bisnis
Fel N: Terimakasih, kak☺️...

Kalau ada kritik atau saran mohon jangan sungkan untuk di sampaikan.😌
total 1 replies
MR,win Ellefent
sya sangat menyukainya 👍
Dhea¹⁹
kasih paham Edward dengan uang tak terbatasmu
Dhea¹⁹
satu doang thor🤣
Fel N: iya, satu dulu yah. soalnya aku ada kelas pagi...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!