NovelToon NovelToon
Secret Wedding

Secret Wedding

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aa zigant

ikuti Ig aa_zigant
FB Zigant

Zara begitu kecewa karena Mike membatalkan pernikahannya saat janji suci kurang satu jam lagi. Ketegangan terjadi disalah satu ruang yang disewa khusus untuk menunggu acara ijab kabul. Hingga kedatangan Nathan Wijaya yang seharusnya menjadi saksi atas pernikah kman putri dari rekan kerjanya itu harus diminta menjadi mempelai prianya.

Zara terpaksa mengikuti permintaan Ayahnya. Gadis berumur 22 tahun itu tidak pernah menyangka akan ditinggal begitu saja oleh Mike dan kini menjadi istri dari Pria yang sama sekali tidak dikenalnya.

Nathan Wijaya, Seorang pria yang memiliki sikap dingin dan sombong terpaksa menikahi Zara karena balas budi kepada keluarga Pratama. Nathan meminta pernikahannya untuk dirahasiakan karena alasan bisnis.

Kenyataan pahitnya, walaupun Nathan menikah dengan Zara. Pria itu tidak mau melepaskan kekasihnya. Bagaimana nasip rumah tangga Zara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aa zigant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu dengan Mertua

Pagi harinya, Zara sudah lebih baik dari sebelumnya. Wanita itu sedang sarapan bubur yang dibuat oleh Meli.

"Nona, apa Anda sudah lebih baik sekarang?" tanya Meli.

"Aku tidak apa-apa, Meli." Zara menatap Meli dengan tersenyum lebar.

"Tapi Tuan tadi pesan melarang Anda untuk keluar," kata Meli.

Zara hanya tersenyum, wanita itu kembali makan bubur yang dibuatkan oleh Meli. Tanpa Zara tahu, semuanya itu atas permintaan dari Nathan.

Saat pria itu akan pergi kerja, ia meminta Meli untuk membuatkan bubur untuk Zara karena istrinya itu sedang sakit.

Meli menatap Zara, mungkin kalau tidak mendengar sendiri. Sampai sekarang masih percaya jika Zara adalah sepupu dari majikannya.

Zara yang tidak ingin Meli terkena marah oleh suaminya, gadis itu sama sekali tidak keluar mansion.

Saat sedang asyik dengan tablet di tangannya, Meli terlihat berlari menghampiri Zara." Nona, di luar ada orang tua tuan Nathan."

Zara menatap Meli, tapi entah kenapa gadis itu merasa jantungnya berdetak kencang." Meli, aku punya pinjam baju pelayan satu."

"U-untuk apa, Nona?" Meli terlebih bingung.

Zara menarik tangan Meli, kedua gadis itu masuk dalam kamar.

"Mana?" tanya Zara.

"Nona, buat apa baju pelayan?"

"Aku pakai cepat!" pinta Zara.

Meli hanya menurut saja, tidak lama Zara sudah memakai baju pelayan.

"Nona, apa boleh saya bertanya?"

"Iya, mau tanya apa, Meli?"

"Maaf kalau saya lancang, tadi malam saya tidak sengaja mendengar jika Nona dan tuan Nathan sebenarnya pasangan suami istri." Meli menatap Zara.

Mendengar itu Zara terlihat terkejut." Kamu mendengar semuanya?"

"I-iya, Nona." Meli menundukkan kepalanya.

Zara mendengar itu menarik napas panjang." Meli, tolong rahasiakan ini. Biar mereka tahu jika aku hanya pelayan di mansion ini."

"Tapi, Nona."

Zara menatap gadis di depannya itu dengan memohon.

Meli akhirnya mengangguk, setelah setuju untuk merahasiakan pernikahannya itu.

Kini keduanya berdiri menyambut Nyonya Daniah dan Tuan Albert.

Meli membukakan pintu, Nathan yang masuk lebih dulu membulatkan matanya. Saat melihat istrinya memakai baju pelayan.

Tanpa bicara apa-apa pria itu langsung menarik cara menuju ke kamar di bawah tangga.

Saat sampai di kamar, Nathan menatap istrinya dengan tajam." Apa yang kamu lakukan, Zara?"

"Paman kenapa tidak kasih tahu kalau orang tua Anda akan datang?" tanya Zara.

"Aku lupa, ganti bajumu," kata Nathan.

Pria itu bukannya keluar kamar, kini membaringkan tubuhnya di kasur.

Zara melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Wanita itu segera mengambil tunik dan celana kulot. Tidak lupa jilbab pashmina berwarna senada dengan tuniknya.

Setelah selesai ia menghampiri Nathan yang sedang memejamkan matanya.

"Paman, lalu aku memperkenalkan dengan Orang tua Anda apa?" tanya Zara.

"Anak Tuan Tama yang dititipkan," jawab Nathan ringan.

Zara mendengar itu hanya mengangguk, gadis itu segera mengikuti pria yang berstatus sebagai suaminya itu.

Saat sampai ruang keluarga, Nathan menatap kedua orang tuanya yang sedang santai.

"Mama, kenalan ini Zara. Anak rekan bisnisku." Nathan memperkenalkan Zara kepada kedua orang tuanya.

"Cantik, siapa namamu sayang?" tanya Niah dengan tersenyum ramah menatap gadis berjilbab itu.

"Saya Zara Oma," jawab Zara.

Niah dan Albert saling pandang, sedang Nathan memijat pelipisnya. Bisa-bisanya gadis itu memanggil Mamanya oma.

“Zara kamu panggil Mama itu Mama juga.” Kata Nathan.

“Apa boleh?” tanya Zara dengan polos.

“Tentu sayang, tapi kamu harus temani mama ke salon besok untuk perawatan,” jawab Niah.

Zara tersenyum mendengar itu, begitu juga dengan Albert melihat istrinya merasa ada cocok dengan gadis yang baru dikenalnya itu.

“Nathan, lebih baik kamu mencari wanita lain saja. Maryam itu bukan wanita baik-baik karena waktu di paris dua minggu yang lalu. Mama dan Maryam bertemu, Nak. Kamu tahu wanita yang kamu puja-puja itu berjalan mesra dengan pria lain.” Niah menatap putranya itu berharap Nathan percaya kepadanya.

Mendengar itu Nathan menatap wanita yang sudah melahirkan itu malas. Mamanya baru datang sudah membahas Maryam. Sedangkan Zara hanya diam karena wanita itu tidak akan ikut campur.

Meli datang membawa minum untuk majikannya, Niah melihat gadis yang dulu ditolong putranya itu begitu senang.

“Silahkan di minum, Nyonya, Tuan,” Meli segera undur diri setelah mempersilahkan para majikannya untuk menikmati the hangatnya.

“Terima kasih,” jawan Niah dan Albert.

Zara merasa kalau kedua mertuanya itu begitu baik dan ramah, tetapi saat melihat Nathan begitu berbeda.

“Kalau Maryam tidak mau menikah juga bulan depan, berarti kekasihmu itu tidak serius, Nak.” Albert menatap putra semata wayangnya itu.

“Papa kasih waktu kami,” ujar Nathan.

“Sampai kapan, sampai kami sudah tidak ada,” kata Niah.

“Mam,” kata Nathan tidak sudah mendengar apa yang dikatakan Mamanya itu.

Niah menarik napas panjang, wanita paruh baya itu akhirnya beranjak dari duduknya.

“Mama mau kemana?” tanya Nathan.

“Istirahat.” Niah menjawab tanpa melihat ke arah putranya.

Albert menatap putranya dan berkata,” Jangan mengecewakan kami, bulan depan tidak ada jawaban dari Maryam, jangan salahkan papa karena akan menjodohkanmu dengan rekan kerja sama kita.”

Nathan mengusap wajahnya dengan kasar, Pria berwajah tampan itu menatap Zara saat melihat papanya sudah masuk kamar.

Zara yang merasa diperhatikan langsung mengangkat kepalanya. “Ada apa, Paman?”

Nathan bukan menjawab, pria itu mendengus dan tanpa bicara apa-apa beranjak dari duduknya. Namun, ia menghentikan langkahnya. Ditatapnya kembali Zara.” Zara. buatkan aku kopi, antarkan ke kamarku.”

Zara hanya menatap punggung suaminya itu, hingga hilang saat sudah naik ke lantai dua. Ia segera beranjak dari duduknya. Gadis itu segera berjalan menuju dapur di mana ada Meli sedang menyiapkan makan siang bersama Bibi yang lain.

“Nona butuh apa?” tanya wanita paruh baya itu menatap Zara.

“Paman minta kopi, Bibi.” Zara segera membuat kopi espresso untuk suaminya.

Aroma kopi yang begitu harum membuat Meli mengendus. “Nona ini begitu harum.”

“Kenapa kalian tidak pernah pakai?” tanya Zara.

“Ini baru dibeli oleh kekasihnya, Tuan. Lagian Tuan Nathan tidak pernah minta Nona.” Meli menatap cara Zara membuat kopi untuk Nathan.

“Nanti aku ajari ya,” kata Zara dengan tersenyum.

Setelah mengatakan itu, Zara segera naik ke lantai dua. Wanita itu berhenti sejenak saat sampai depan pintu kerja Nathan. Ada rasa ragu, tapi akhirnya tangannya mengetuk pintu.

“Masuk.”

Zara merasa lega, saat mendengar suara berat dari dalam mempersilahkannya masuk. Perlahan wanita itu memutar handle pintu. Nathan melihat istrinya hanya menampakkan kepalanya saja, membuat pria itu menggelengkan kepalanya.

Zara tersenyum, ia masuk dan meletakan cangkir, Nathan memejamkan matanya. Aroma kopi buatan istrinya memenuhi ruang kerjanya.

“Paman kenapa?” Zara merasa heran karena pria di depannya itu memejamkan matanya.

Nathan membuka matanya dan bertanya, “Kamu bisa membuat pakai alat itu?”

Zara hanya mengangguk, setelah itu wanita itu hendak pergi. Namun, langkahnya dihentikan oleh suaminya. Ia melihat tangannya di cekal oleh Nathan.” Ada apa, Paman?”

“Temani aku di sini,” pinta Nathan.

“Apa Paman tidak kembali ke kantor?”

Nathan hanya menggelengkan kepalanya, pria itu menatap Zara.” Zara, apa kamu bisa bantu aku untuk membujuk Maryam?”

Zara merasakan dadanya sesak. Kenapa suaminya tidak bisa menjaga perasaannya. Sejak pria itu mengucapkan ijab kabul. Saat itulah ia memutuskan akan menjadikan pernikahannya yang pertama dan terakhir.

1
Suyati
akhirnya jebol
Suyati
mike iblis
NiedaSofian
Ayat tergantung
Bang Ipul
semangaat mama niah cari bukti penghianatan si maryam kasih tau ama anakmu yg bego itu
Bang Ipul
iya ngapain punya suami tapi gak di anggap
Bang Ipul
dasar suami laknat
Bang Ipul
wah zara ceo toh
Bang Ipul
kasian si zara istri yg gak di anggap
Bang Ipul
dasaar suami pikun masak istrinya di lupain
Bang Ipul
seru nih
✨Susanti✨
zara ini kan muslimah, harusnya bisa menjaga Marwahnya sebagai wanita
meski keadaan kepepet gt cari cara lainlah buat menghadapi mike
bukan malah mencium orang yg bukan mahramnya
Mami Pihri An Nur
Ko zahranya jd oon ya gerget deh
Suyati
pantaslah zara marah dia d cuekin
Suyati
seru romannya nih
Messy Suryanti
kebanyakan ceo, dlm cerita koq goblok ya klo masalah cinta, mau aja di bohongin kekasih nya
nissa
segitu cemburu nya si nathan
nissa
banyak sekali musuh nya nathan
nissa
memang begitu seharus nya bukan nya menghindar dari masalah
nissa
kasian nathan sedang ada masalah di perusahaan
nissa
amiin semoga saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!