NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Brian Melamar Anna

Sesampainya di apartment mewah milik suaminya ini, Anna melihat lihat sekeliling. Ada photo photo Deril bersama keluarganya. "Photo kamu sama pacar kamu kok enggak ada?" Tanya Anna yang memancing suaminya.

"Tidak punya! Dulu aku mengejar kakak kamu, tapi sekarang aku menikahi adiknya yang tak kalah cantik dan gemas." Ucap Deril dengan tersenyum hangat.

Kejujuran Deril membuat hati Anna sedikit teriris. Ternyata dulu suaminya ini pernah menyukai Alana. "Itu kan dulu, sewaktu kakak kamu menikah aku yah biasa aja. Hanya mengagumi aja sih." Celetuk Deril.

Deril berjalan ke dapur membuatkan teh hangat untuk istrinya ia juga mengeluarkan beberapa cemilan. "Kita tidur disini ya malam ini sayang."

Tubuh Anna menegang saat suaminya duduk di sebelahnya dan menatapnya intens. Rahang Anna mulai di belai dengan lembut oleh suaminya. Tatapan mata keduanya terpaku pada satu titik.

Deril semakin mendekatkan wajahnya pada Anna. Deru nafas keduanya sangat hangat terasa hingga ke tulang rusuk. Ibu jari dokter tampan ini menyentuh bibir kenyal istrinya. Perlahan ia mendekat dan menyesap lembut bibir itu.

Mata Anna terpejam merasakan ketulusan dan kasih sayang suaminya. Kedua tangannya ada di dada suaminya. Pagutan itu tak terlepas dan semakin dalam. Deril membawa istrinya ke kamarnya dan menidurkannya.

Tangannya mengelus leher istrinya dan menindihnya. "Cantik... sepertinya aku akan mencintaimu lebih cepat daripada dugaanku." Ucap Deril dengan suara seraknya.

Anna menyambar duluan bibir suaminya. Penyatuan yang sudah di idamkan kedua insan ini semakin panas. Baju baju mereka sudah berserakan di lantai begitupun dengan selimut, bantal dan gulingnya.

Suara erangan dan lenguhan lolos dari mulut Anna. Desakkan junior suaminya mampu membuat Anna melayang. "F*ck! Kamu membuatku candu sayang." Ucap Deril yang sudah berpeluh keringat.

Hampir dua jam pertempuran mereka dalam kamar. Kini Anna sudah terlelap. Tangan Deril mengelap keringat di dahi istrinya, ia juga mencium lembut perut istrinya.

"Sehat sehat yah adek. Papah dan mamah sangat menyayangimu. Maafkan papahmu ini yang berdosa pada mamah mu. Papah janji akan membahagiakan kamu dan mamah Anna." Lirih Deril.

-

-

"Morning sayang... Kita ke rumah sakit yah, aku kebetulan ada praktek siang. Sekalian kita cek kandungan kamu." Ucap Deril.

Anna melenguh dan meregangkan otot-otornya di atas kasur. Badannya terasa remuk akibat pergumulan tadi malam. Sungguh ia malas sekali untuk bangun. Matanya menyipit melihat suaminya yang ada di depannya tanpa sehelai benang. Hanya memakai celana panjang saja.

GLEG Anna menenggak salivanya, ia terhipnotis tubuh suaminya yang sangat atletis dan proporsional. Tangannya terangkat menyentuh perut itu dengan telunjuknya.

Deril menangkap telunjuk istrinya dan mengulumnya. "Mau lagi sayang? Kita masih ada waktu sampai siang."

"Aku lapar yank." Rengek Anna.

"Ini sayang, makan dulu aku buatkan roti tadi pakai selai coklat dan strawbery kesukaan kamu. Jus apelnya juga diminum bagus buat perkembangan anak kita. Sama vitaminnya sekalian."

-

-

-

"Non Anna ada tamu." Ucap mbok.

Pagi itu Anna dan suaminya sudah kembali ke rumah, mereka tengah sarapan pagi. Lalu kakak pertamanya keluar dari kamarnya dengan istrinya karena semalam mereka menginap di sini untuk menitipkan anaknya, yaitu Ellea dan Shaka.

"Siapa mbok?" Tanya Athala.

"Si mbok kurang tahu den, tamunya ndak nyebutin namanya."

Mbok pun permisi dari hadapan majikannya. Lalu Anna berdiri dan berjalan ke ruang tamu. Betapa terkejutnya ia melihat pria yang ada di rumahnya.

"Anna... Hei.. Aku kangen sama kamu sayang." Ucap seorang pria yang ternyata adalah pacar Anna sebelum bertemu Deril. Yaitu Brian.

Anna terpaku tubuhnya seakan tidak bisa di gerakkan. Begitupun Deril yang berdeham kencang. Panas? Tentu saja. Meskipun belum ada cinta di antara dirinya dan Anna, ia tidak rela jika istrinya di peluk pria lain.

"Brian? Kamu_" Celetuk Athala sama kagetnya.

"Halo kak. Sayang mana orang tua kamu, ayo kita menikah. Aku udah bawa cincin untuk melamar kamu." Ucap Brian dengan bahagia.

Semua orang di sana terdiam termasuk Anna. Tak lama orang tua Anna keluar menghampiri anak dan menantunya. Brian dengan sopan menyalami orang tua Anna.

Mamih Aleesya menyuruh mereka semua duduk. Anna masih diam membisu, ia bingung bagaimana menjelaskan pada Brian tentang kondisinya.

"Jadi begitu om, tante. Apakah lamaran saya di terima ?" Tanya Brian.

"Lamaran? Kamu sadar apa yang kamu bicarakan?" Ucap Deril dengan menaikan nada suaranya.

"Saya tidak kenal anda, saya kesini ingin bertemu kekasih saya. Kami sudah pacaran satu tahun dan sudah merencanakan pernikahan. Sebaiknya anda diam jika tidak tahu apa-apa!" Geram Brian.

Athala memijat kepalanya yang pusing akibat ulah adiknya. Zena menghampiri suaminya ini dan mengajaknya ke dalam supaya Anna dan Brian bisa menyelesaikan masalahnya.

"Bri, maafin aku! Kita tidak bisa menikah." Lirih Anna.

DEG

"Kenapa, An? Kamu yang memintaku untuk setara dengan keluarga kamu kan? Aku selama ini sudah berjuang agar bisa di terima keluarga mu. Meskipun aku masih jauh dibawah keluarga mu. Tapi aku akan bekerja keras untuk menafkahimu dan mencukupi semua kebutuhan mu. Apa pengorbanan aku belum cukup?" Ucap Brian dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Orang tua Anna saling melirik satu sama lain. Kalau pun Anna dan Brian di takdirkan berjodoh, mereka tidak akan menghalangi kebahagiaan Anna.

Tapi masalahnya terlalu rumit. Deril tetap mendengarkan apa yang akan di katakan istrinya. Ia ingin tahu apakah Anna akan jujur dengan keadaannya sekarang atau Anna akan bohong.

"Aa-aku... Hamil Brian! Aku sudah menikah." Dengan ragu Anna memperlihatkan cincin di jari manisnya pada Brian.

"Kamu bohong kan, An? Jawab Anna! Kamu sendiri yang bilang akan menunggu ku! Tapi kenapa kamu mengkhianatiku, Anna!" Brian benar benar kecewa dan terluka.

"Maafin aku, Brian." Ucap Anna dengan berlinang air mata.

Brian berdiri dan berpamitan pada orang tua Anna. Ia menatap Anna penuh kekecewaan. Ia juga menatap Deril dengan sorot mata yang tak terbaca. Terluka? Tentu saja! Brian tidak akan pernah melupakan pengkhianatan yang dilakukan Anna padanya.

Ketika Brian keluar dan akan masuk ke dalam mobil, Anna berlari menyusulnya. Deril dengan cepat mengejar istrinya ini. "Ayo masuk!"

"Lepasin! Brian...tunggu!"

Deril mengalah ia membiarkan istrinya bicara dengan Brian. Walaupun hatinya sakit. Tapi ia tidak rela jika Anna sampai kembali pada Brian.

Anna tetap mengejar Brian. "Apa lagi Anna? Belum puas kamu menyakiti ku hah? Aku hanya pergi tiga bulan Anna, tapi kamu sudah menikah dan sekarang hamil." Brian membentak Anna dengan penuh luka.

"Aku minta maaf, ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku_" Anna tidak mungkin menceritakan kejadian yang sebenarnya kenapa dirinya bisa menikah dengan Deril. Sama saja membuka aib-nya sendiri.

"Kenapa? Terus aku harus membayangkan apa, Anna? Aku selama ini bekerja keras, mengembangkan usahaku demi KAMU. Karena aku mencintai mu Anna. Aku ingin menikahi mu meskipun aku belum se-kaya keluargamu." Lirih Brian, suaranya semakin melemah.

"Terima kasih atas pengkhianatan ini, tidak akan aku lupakan!" Brian benar benar pergi dari sana.

"Brian tunggu!" Anna semakin berteriak dan mengejar mobil mantan pacarnya itu hingga ia terjatuh.

Deril berlari menghampiri istrinya dan membopongnya ke dalam. Sesampainya di kamar, Anna meluapkan kemarahannya pada Deril.

"Ini semua gara-gara kamu!" Teriak Anna sambil memukul mukul dada suaminya. Deril mendekap erat istrinya. Ia tidak masalah jika Anna memukulnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!