NovelToon NovelToon
SARANG

SARANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Single Mom / Janda / Bullying di Tempat Kerja / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:190
Nilai: 5
Nama Author: Shikacikiri

"Sudah ku katakan namaku Sarah bukan sarang! " seru Sarah pada polisi yang membawanya itu.

Meski belum fasih bahasa korea, tapi dia mengucapkan dengan jelas apa yang dia katakan.

Dia masih saja harus menjelaskan pembetulan ejaan namanya pada mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shikacikiri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8.......Habbits

"APA? "

Young Jae terperanjat mendengar ucapan Jae Suk yang menjelaskan apa yang Sarah minta sebagai imbalannya.

"Apa kamu hilang akal? " seru Young Jae pada Sarah yang juga ada di sana.

"Kenapa? " Sarah merasa hal itu tak sulit.

"Mana bisa? " Young Jae mengeluh.

"Bukankah itu mudah bagi kepala Polisi yang baru saja memecahkan kasus humans trafficking? " ucap Sarah sedikit merayu dengan pujian.

Young Jae mengerutkan dahinya, mengusap wajah hingga menghela berkali-kali.

"Tapi... mana mungkin aku mempekerjakan mu di kantor polisi, meskipun kamu punya keberanian, tapi pendidikan juga penting, mereka yang sudah berjuang untuk menjadi polisi akan iri padamu dan itu semua akan jadi masalah" Young Jae membebel.

"Siapa yang mau jadi polisi? " Sarah berdiri.

"Terus? " Young Jae menyela.

"Sebenarnya aku sangat tidak suka polisi" Sarah mengekspresikan seolah sangat jijik.

Jae Suk dan Young Jae saling menatap.

"Lalu? " tanya Jae Suk.

"Aku tidak butuh peran utama, aku hanya butuh menjadi pemeran figuran saja" ucap Sarah seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Tapi bagaimana caranya? " tanya Young Jae merasa masih tak bisa mengabulkan permintaan nya.

"Anda kan kepala polisi, bantu aku cari pekerjaan dan mendapatkan izin kerja resmi, aku hanya butuh 2 sampai 3 tahun bekerja, setelah itu aku akan kembali ke kampung halaman ku" jelas Sarah.

Young Jae semakin bingung, Jae Suk hanya bisa menggaruk kepalanya meski tak gatal.

"Hmmm, ternyata pengorbanan ku mempertaruhkan nyawa bahkan tidak bisa ditebus dengan hal itu" keluh Sarah.

Young Jae menghela.

"Tidak semudah itu, itu justru membuat aku harus berurusan dengan mu 2 sampai 3 tahun ke depan" ucap Young Jae kesal.

Meskipun begitu, Sarah tetap tersenyum senang karena mereka mau memikirkan nya.

**

Young Jae berpikir keras. Ucapan dan reaksi Sarah terus terbayang-bayang. Dia juga merasa bersalah karena Sarah harus mengalami semua ini. Mengingat semua luka yang dia dapati saat memecahkan kasus ini.

"Dia bahkan seperti tak merasakan semua pedih di tangan dan kakinya" gumam Young Jae.

Jae Suk yang sedang di sana mendengar ucapannya.

"Ya, perawat yang menanganinya saat dia kita temukan di Jumanji, juga bicara kalau sebelum nya di tubuhnya banyak bekas luka" ucap Jae Suk.

Young Jae terheran.

"Bekas luka? " tanya Young Jae.

"Benar" jawab Jae Suk yang teringat ucapan perawat yang bergosip bahwa di dada Sarah ada luka bakar yang cukup dalam.

"Apa yang dia alami selama ini? " tanya Young Jae.

"Entahlah, aku tidak tahu tentang resume nya, tapi dia hanya bilang kalau dia hanya pernah menjadi perawat lansia di Singapura" jawab Jae Suk.

Young Jae menghela.

"Ahhhh, aku semakin sulit menolak permintaan nya" ucapnya merasa iba.

Jae Suk tersenyum.

**

Sarah terbangun setelah seharian tidur karena lelah. Dia baru merasakan perih dari semua luka yang dia dapat.

Matanya yang masih berusaha terbuka, melihat luka di telapak tangan, lengan dan kakinya.

"Ahhhh, perih! " rengeknya.

"Kamu sudah bangun! " ucap Ji Min.

Sarah terkejut.

"Ahrgggg kamu bikin kaget aja! " Sarah terperanjat langsung berdiri dengan posisi menantang berkelahi.

Ji Min tersenyum.

"Bagaimana kamu bisa masuk? " tanya Sarah masih dalam posisi siaga.

"Aku pandai mendengar nada passcode, jadi aku tahu passcode mu" ucapnya seraya menuangkan scramble egg ke roti.

Krubukk.....

Suara perut Sarah membuat mereka saling menatap. Ji Min tersenyum.

"Makanlah, hanya ini yang aku temukan di sini, jadi aku buat ini" ucap Ji Min.

"Ahhhh, enaknya! " Sarah menghampiri, duduk kemudian makan.

Dia juga meneguk susu yang sudah ada di sisi piringnya.

Ji Min memperhatikan tangan dan kakinya.

"Luka mu merah, apa tidak diolesi salep? " tanya Ji Min.

"Belum, aku lupa semalam tak beli" jawab Sarah dengan mulut masih mengunyah.

Ji Min bangkit dari kursi setelah menggigit rotinya.

"Mau kemana? " tanya Sarah.

"Ke kamar ku ambil salep" seru nya kemudian pintu tertutup.

"Wahhh, beruntung sekali aku bertemu dengan orang-orang baik" gumam Sarah.

Tak lama kemudian dia kembali dengan menunjukkan kotak obatnya.

"Tidak usah repot repot, ini tidak begitu parah" ucap Sarah.

Ji Min langsung berlutut di depannya dan siap mengoleskan obat. Sarah tertegun, Ji Min mengalihkan tubuhnya untuk menghadap padanya.

"Jika tidak diobati, nanti bekas lukanya akan hitam dan tidak bisa hilang" ucap Ji Min dengan perlahan mengoleskan salep.

"Aku sudah terbiasa, lukanya akan sembuh sendiri seiring waktu, bekas lukanya tidak hilang pun tak apa" ucap Sarah.

Ji Min terdiam menatapnya, mendengar ucapannya yang seolah ada perih lain yang dia rasakan.

"Sudahlah, makan roti mu"

Sarah kembali makan dan meneguk susunya.

"Ahrgggg... kenyang" ucap Sarah.

"Hanya roti dan susu sudah kenyang? " Ji Min mengusap perutnya sendiri.

"Aku mau mandi, keluar lah! " Sarah mendorongnya ke arah pintu.

"Ahhh, aku punya makanan di rumah, aku akan bawa setelah kau mandi" ucap Ji Min.

"Tidak usah, setelah mandi aku mau tidur lagi" ucap Sarah masih mendorongnya.

"Tapi.... "

Mereka sampai di depan pintu, tapi Young Jae dan Jae Suk sudah ada di depan pintu hendak bicara dengannya.

"Apa ini? Kalian kencan? " tanya Young Jae yang masuk begitu saja.

"Hei.... kenapa semuanya jadi masuk! " Sarah mengeluh.

Jae Suk juga ikut masuk.

Ji Min pergi ke kamarnya untuk membawa makanan lagi.

Sarah merengut mengikuti Jae Suk dan Young Jae masuk.

"Sudah lama dia tak bekerja sama dengan perempuan, dia pasti merasa senang Sarah di sini" ucap Jae Suk.

"Ahh benar, dia selalu begitu" Young Jae setuju.

Mereka duduk santai, Young Jae di meja makan kecil yang bersatu dengan dapur, sedangkan Jae Suk duduk di kasur seraya merapikan selimut dan bantalnya.

Sarah melipat tangan di dekat kamar mandi.

"Ini yang aku tidak suka dari polisi, seenaknya" gumam Sarah.

"Tidak semua polisi begini, aku ke sini ingin mengundang mu makan di rumah ku" ucap Young Jae.

Sarah mengangkat satu alisnya kemudian menatap Jae Suk yang berisyarat untuk mendengar apa yang Young Jae katakan.

"Kenapa makan malam di rumah mu? " tanya Sarah.

"Untuk membicarakan urusan kita" ucap Young Jae.

Perhatian mereka teralihkan pada Ji Min yang datang sambil menunjukkan bir kaleng.

"Kita belum merayakan kesuksesan salah satu penangkapan terbesar kita" ucap Ji Min.

Sarah makin merengut dan menghela lebih keras. Jae Suk tersenyum tapi langsung menyambut ide Ji Min.

Young Jae pun ikut menikmati minuman dan makanan yang Ji Min bawa. Ji Min membuka kaleng bir untuk Sarah. Tapi Jae Suk mengambilnya dan memberikan nya pada Young Jae.

"Ini untuk pak Kepala polisi yang sangat bijaksana" ucapnya.

Ji Min hendak membuka lagi, namun Jae Suk menahannya.

"Sarah tidak boleh minum" ucap Jae Suk.

Sarah mengangguk dan mengambil soda di lemarinya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!