NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Menjadi Istri Tangguh Pangeran Buta

Status: tamat
Genre:Time Travel / Epik Petualangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib / Tamat
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

Apa jadinya jika seorang gadis bar-bar yang punya keahlian bela diri dan mampu mempergunakan berbagai macam senjata dengan baik, tiba-tiba tersedot pusaran waktu saat dirinya terjerembab pada lubang sumur yang dalam di tengah hutan saat dikejar oleh gangster.

Bukannya mati, tapi Aurora Valencia justru masuk ke dunia lain.

Di mana dia menemukan seorang lelaki berpakaian layaknya seorang pangeran sedang merintih kesakitan akibat luka di sekujur tubuhnya dan matanya.

Mata sosok pangeran itu mengeluarkan darah bagaikan telah ditusuk benda tajam yang mengakibatkan kebutaan permanen.

"Apakah ada orang, tolong aku." Ucap lelaki yang bernama Dexter Douglas dengan nafas terputus-putus.

Di waktu yang sama Aurora menemukan benda aneh berwujud seperti potongan kaca tapi saat disentuh, tubuh Aurora tersedot masuk ke dalam kaca yang ternyata terdapat sebuah ruangan luas penuh dengan hal-hal ajaib di dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyeleksi Para Budak

"Aku adalah pengembara dari dunia sebelah, bukankah urusan jual beli yang penting aku punya uang?"

"Benar, tapi sebagai seorang yang tidak ingin membuat kerajaan rugi. Aku tentu harus tahu untuk apa semua budak itu kamu beli?" Tanya Martin menatap waspada. Martin beberapa kali melirik ke arah Dexter, seperti pernah mengenalinya.

"Aku punya banyak kebun, dan sebentar lagi musim kemarau datang. Sebelum masa paceklik melanda kerajaan, bukankah saat ini waktu yang tepat untukku panen dan menjualnya pada Baginda Raja." Jawab Aurora.

"Oh... Jadi kamu butuh pekerja untuk membantu memanen semua kebunmu. Jika seperti itu, bawa saja budak-budak ini tanpa membeli."

"Maksudmu aku diberi gratis begitu?

"Bukan kamu hanya bayar sewa saja, sehari cukup 50 perunggu untuk satu budaknya." Jawab Martin.

"Oh... Jadi kami ingin memerasku? Sayangnya aku tidak berminat, aku akan mencari di Kerajaan lain. Karena aku lebih rela membayar satu budaknya 50 koin emas, tapi mereka sepenuhnya menjadi milikku."

"Ayo kita pergi dari sini." Ucapnya langsung merangkul lengan Dexter dengan mesra dan intim, seolah mereka beneran pasangan suami istri.

"Kakak... Bagaimana dengan kami berlima?" Tanya Axton mengiba melihat Aurora yang hendak meninggalkan tempat perbudakan.

"Juraganmu tidak menjualmu, jadi maaf aku tidak mau jika hanya bisa membayar dengan hitungan sewa."

Setelah sepuluh langkah meninggalkan tempat itu, terdengar suara Martin berteriak memanggil Aurora untuk kembali berbalik.

"Nona... Tunggu jangan pergi dulu."

"Aku tidak punya waktu jika hanya ingin mengajakku main-main." Ucap Aurora menatap sengit Martin.

"Apakah kamu yakin punya koin emas sebanyak itu untuk membeli budak yang jumlahnya seribu orang?"

"Seribu orang? Banyak sekali itu. Aku pikir jumlah budak-budak tidak lebih dari 100 orang. Mana aku cuma bawa satu kantong koin emas yang isinya mungkin cuma 500 keping saja. Bagaimana ini Pangeran?" Ucap Aurora berbisik lirih di telinga Dexter. Bisikan yang disertai hembusan nafas, membuat sisi lain Dexter bangkit.

"Kita pergi sebentar, cari alasan untuk bisa ke ruang ajaib. Setelah itu kamu ambil sebanyak-banyaknya koin emas yang ada. Tapi setelah urusan perbudakan selesai, bagaimana kalau kita langsung menikah. Kamu sudah membuat sisi lainku seketika bangkit setiap aku bersamamu." Dexter berucap sangat pelan yang hanya bisa didengar Aurora saja.

"Kenapa sih ngebet banget kawin, sekarang musim kemarau Pangeran Dexter. Musim kawin itu kalau sudah hujan. Dingin dan syahdu suasananya, cocok jika ingin bercocok tanam."

"Kalau sekarang gak boleh dulu, lagipula aku belum siap digarap." Ucap Aurora semakin ngawur semakin membuat hasrat dalam diri Dexter. Apalagi ada satu rahasia besar.

"Bagaimana Nona? Anda punya uang sebanyak itu? Atau jangan-jangan Anda hanya membual." Ucap Martin.

"Bahkan aku bisa membelimu, Tuan Martin. Hanya saja aku tidak tahu jika budak di Kerajaan ini sangat banyak. Berarti kesejahteraan penduduknya disini di bawah standar. Sangat buruk, entah bagaimana cara Rajanya memerintah Kerajaan." Ejek Aurora.

"Jangan bicara omong kosong Nona, Raja Dalbert adalah Raja bijaksana. Hanya saja belakangan ini kesehatannya sedikit terganggu karena hilangnya Putra Mahkota yang SAH." Ucap Martin.

"Terpaksa harus merelakan Pangeran Louis memimpin Kerajaan bukan hal mudah bagi Baginda Raja." Tambahnya lagi.

"Bukankah Pangeran Louis putra kebanggaan Paduka Raja, setahuku begitu lho."

Aurora sengaja memancing kejujuran Martin, dan ingin mengetes sebenarnya pada siapa pria tua itu berpihak. Apakah pada kebenaran atau pada siapa yang mampu memberinya kekuasaan.

"Ssttt... Jangan kencang-kencang, dengarkan. Sebenarnya Paduka Raja memintaku mencari Pangeran Dexter, tapi sampai saat ini aku belum berhasil menemukannya. Raja menaruh curiga." Bisik Martin.

"Curiga tentang apa?" Tanya Aurora.

"Curiga jika sebenarnya Pangeran Dexter bukan pergi melarikan diri karena tidak rela jika tunangannya lebih memilih menikah dengan Pangeran Louis. Terakhir kali Pangeran Dexter ketahuan hendak melecehkan Putri Diandra, oleh sebab itu dia dihukum cambuk. Lalu ditawan di Istana dingin, tapi ternyata sekarang tidak ada."

"Pangeran Louis menduga jika Pangeran Dexter telah berhasil melarikan diri. Tapi demi pesta pernikahan tidak terganggu, maka urusan mencari Pangeran Dexter ditangguhkan oleh Selir Lusiana. Tapi diam-diam Raja Dalbert memerintahkanku untuk mencari kebenaran tentang semua tuduhan yang dilayangkan pada Putra Mahkota yang sesungguhnya itu, Aku menyuruh para budak mencarinya."

"Kenapa Tuan Martin bercerita padaku? Tidakkah takut jika aku membocorkannya pada Pangeran Louis?" Tanya Aurora.

"Tidak, entah mengapa feelingku mengatakan jika kamu orang yang baik. Meskipun aku tidak mengenalmu sebelumnya, bahkan tidak pernah melihatmu sebelum hari ini." Ucap jujur Martin.

"Aku memang gadis yang baik, makanya kekasihku itu sangat mencintaiku."

Dexter hanya geleng-geleng kepala, tingkat kepedean Aurora semakin hari semakin bertambah tingkatannya, dan itu semua membuat Dexter cukup terhibur.

"Aurora... Ayo kita pulang sekarang. Besok balik lagi." Pinta Dexter.

"Ternyata sayangku sudah tidak sabar, apa kita langsung melakukan malam pertama? Tapi kita belum resmi menikah, bagaimana kalau aku hamil?"

"Astaga... Dipeluk tidak sengaja saja aku kamu tendang, apalagi jika aku memasukimu bisa-bisa burungku menjadi korban kebrutalanmu." Ucap Dexter.

"Cih... Dasar otak mesum, kebelet kawin." Teriak Aurora sambil tersenyum.

Entah mengapa, rasanya Aurora nyaman tinggal di dunia lain ini. Padahal semua masih serba kuno. Tapi bersama Dexter, dia bahagia.

Keesokan harinya setelah menyerahkan satu karung keping emas, Aurora membawa seribu budak ke ruang ajaib. Tentu saja dengan cara bertahap. Dia tidak ingin terjadi kehebohan, lagipula keberadaan ruang ajaib di Kerajaan itu sudah menjadi ilegal. Jadi tidak boleh orang tahu atau semua masalah akan datang bertubi-tubi dari penyihir Istana.

Sebelum membawa pulang, Aurora memberikan masing-masing budak sebuah minuman yang berisi air sungai dicampur dengan ramuan yang dia rahasiakan.

Dalam kehidupan nyata di dimensinya, Aurora meskipun hanya lulusan SMA. Tapi karena sejak kecil sudah terbiasa hidup dengan kerasnya dunia. Banyak bertemu ditambah sering bergaul dengan aneka macam model manusia.

Membuat Aurora punya banyak pengalaman, mulai dari mencopet, merampok, menghipnotis, memasak, membuat kue, berjualan, berkebun dan semua hal yang menjadi mata pencaharian sudah dia pelajari. Hanya untuk bisa bertahan hidup. Tapi karena Aurora memiliki otak cerdas, dia mampu membedakan mana yang benar dan yang buruk. Sehingga dia tidak salah langkah.

Ramuan itu adalah sebuah racun kejujuran. Yang pernah Aurora pelajari dari seorang mafia yang kebetulan pernah dia tolong saat itu. Dan air sungai, yang menurut feeling Aurora bukan sungai biasa. Karena setiap kali selesai berendam, dia merasa tenaga di tubuhnya meningkat, dan aliran darahnya bersih dari sisa-sisa racun kehidupan.

"Satu persatu minum sebotol kecil, hanya yang sudah minum yang ikut aku pulang. Yang tidak mau, itu artinya aku retur. Tuan Martin tidak keberatan aku melakukan refund." Ucap Aurora tegas.

"Retur? Refund? Apa lagi itu?" Tanya Dexter bingung dengan istilah kata yang diucapkan sang kekasih.

"Tidak perlu tahu jika bingung."

Dari seribu orang, ternyata ada seratus yang tidak mau minum. Menganggap jika minuman itu racun, yang akan merugikan sebagai budak. Aurora tidak ambil pusing, tapi sebelum itu dia menepuk kepala mereka masing-masing setelah menatap mata mereka dengan sangat lama. Ya, Aurora menghipnotis budak yang akan diretur supaya melupakan semuanya.

Ramuan itu bukan racun mematikan. Tapi mampu membunuh orang yang memiliki hati busuk dan punya niat yang buruk terhadap Aurora. Tingkat kematian pun beraneka ragam, semakin mereka cepat kehilangan nyawa. Artinya kebusukan di hatinya tinggi, tapi jika sampai pintu lorong waktu yang akan membawa mereka pada ruang ajaib mereka bersih.

Dan dari sembilan ratus yang tersisa, ada dua ratus lima puluh yang mati satu persatu. Aurora tentu tidak takut ketahuan, karena semua yang mati karena ramuannya mereka akan menjadi debu. Jadi tidak akan ada jejak.

Sekarang sisa 750 orang budak. Dan setelah masuk ruang ajaib, Aurora akan melakukan seleksi ulang.

"Aurora, kamu semakin misterius saja. Dan aku semakin merasa terikat, aku ingin segera menikah denganmu. Gadis super langka dan tangguh sepertimu jangan sampai diambil orang." Gumam Dexter tersenyum-senyum sendiri.

"Pangeran, tugas kita masih banyak. Kamu jangan malah jadi gila. Bukannya membantu, malah cengengesan sendirian."

"Aku memang tergila-gila padamu."

1
Karo Karo
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lala Kusumah
ceritanya bagus, teruslah berkarya dengan karya-karyanya yang bagus lagi, semangat sehat ya 💪💪
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Lala Kusumah
perampok nya lagi latihan pedang tuh 😂😂😂😂
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂
Retno Palupi
lhoooo kok udah tamat
Dewiendahsetiowati
terima kasih untuk ceritanya dan ditunggu karya selanjutnya thor
Lydia
lah lah kok ud selesai aja... baru kali ini saya baca cerita paling cepat hehehe.... terima kasih author 🙏
Erchapram: Ya, dipercepat karena gagal retensi. Percuma diteruskan, kalau hanya dapat capeknya saja. Terima kasih sudah mendukung selama ini. Bertemu lagi di Novel yang baru ya.
total 1 replies
🌈 Bunga_Ros¹²⁴⁷
wah, mantap Aurora 😍
Yuli Budi
lha kok dah selesai aja thor
Erchapram: Iya, maaf retensi anjlok. Karena banyak yang menabung bab.
total 1 replies
Pawon Ana
nah nah nah kan Aurora malah seneng suaminya punya dua kepribadian, agak Laen ini emang Aurora ya🤭
Mineaa
Astaga dragon......berasa poliandri....😁
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
sangat menarik
Erchapram: Terima kasih
total 1 replies
Ayudya
nah kan ke Tahuan kebusukan selir Lusiana dan putranya.ayo raja kamu penggal kepala selir itu yg telah buat putra mahkota cacat dan hampir mati
dewi roisah
lanjut
Ayudya
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Linda pransiska manalu
kritis juga Aurora ya.
Yuli Budi
ngaku aja deh pangeran...
vj'z tri
janji palsu dengan jangan percaya 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!