NovelToon NovelToon
OB Cantik Kesayangan Tuan Kenzo

OB Cantik Kesayangan Tuan Kenzo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ersy 07

Seorang gadis desa pergi merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib. Gadis cantik tersebut adalah Gendhis Lestari dia berusia 19 tahun. Dia memiliki seorang adik tampan bernama Farel yang saat ini masih duduk dikelas 2 SMP. Kedua orang tuanya berkerja serabutan penghasilan tidak menentu. Saat Gendhis mengirimi lamaran kerja di situs online ke beberapa perusahaan besar meskipun bermodal ijazah SMA. Setelah 2 hari kemudian Gendhis mendapat panggilan dari pihak HRD untuk melakukan interview di perusahaan raksasa di Jakarta. Dengan bermodalkan tekat yang kuat Gendhis langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya pak Hasan dan Bu Halimah dan adiknya Farel. Meskipun keluarganya berat melepas putri mereka pergi merantau tapi Gendhis berhasil menyakinkan kedua orang tuanya sehingga izin dari kedua orang tuanya berhasil ia kantongi. Hingga saat ini Gendhis sudah sampai di Jakarta dan sudah menyewa sebuah kamar kos kecil kos kusus untuk perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ersy 07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diterima Kerja

  Saat aku mau duduk aku melihat sudah tidak ada kursi lagi yang tersisa kecuali kursi kosong yang ada ditengah tengah diantara 2 cewek yang satunya berpakaian sexy memakai makeup menor yang satunya seorang gadis berpakaian sederhana sama sepertiku. Ia menatapku dengan senyuman ramah, sedangkan yang cewek satunya menatapku dengan tatapan sinis terlihat tidak suka saat melihat aku. aku mengernyit bingung, apa ada yang salah dengan penampilanku hari ini. Ah, yaudah lah, tapi aku risih dengan tatapan menelisik penampilan ku.

 "Kamu dari kampung ya?, penampilan kamu kampungan banget!" ucapnya tiba-tiba dengan expresi wajah nyinyir. Aku yang tersulut emosi pun langsung menjawab "Kalau iya kenapa??, masalah buatmu. Dari pada kamu mau melamar kerja kok dandannya kayak tante tante!!" balasku dengan nada tidak kalah sinis. Gadis disampingku wajahnya langsung berubah memerah karena malu. Tiba tiba ada anak kecil berlarian dari arah pintu masuk dan "Bruk" anak kecil tersebut jatuh tersungkur ke lantai dan permen coklatnya mengenai kemeja putih gadis disampingku. "Ya ampun kemejaku terkena noda coklat!!" teriaknya histeris dengan menatap marah ke arah anak kecil tadi yang saat ini menangis di gendonganku.

Aku merasa kasihan dengan anak kecil yang saat ini berada di gendonganku, ia masih menangis karena ketakutan. " Adek jangan nangis ya, tantenya sudah pergi. Ayo kakak antar bertemu dengan orang tuamu. Namamu siapa??, nama kakak Gendhis " ucap Gendhis lembut. "Namaku Lahel " jawab Rahel dengan sesekali sesenggukan. "Wah nama yang cantik sama seperti orangnya " puji Gendhis tersenyum simpul. Rahel yang dipuji tersenyum kecil. Aku berniat mengantarkan anak kecil tersebut kepada kedua orang tuanya. Tapi aku bingung, karena aku sendiri tidak tau yang mana orang tuanya. Saat aku sedang kebingungan mencari orang tua Rahel, aku melihat petugas resepsionis yang ramah tadi menatapku dengan tersenyum namun ada expresi wajah terkejut saat melihat siapa yang saat ini aku gendong. "Loh, nona muda??, kenapa nona muda bisa bersama kamu mbak??" tanya Nina keheranan. Gendhis yang tau jika wanita didepannya sedang kebingungan" Hem, gini mbak tadi anak kecil ini sedang berlari larian disana terus jatuh sendiri. Karena saya kasihan, saya berniat ingin mengantarkan dia kepada orang tuanya tapi saya tidak tau dimana orang tuanya hehehe " jawab Gendhis sambil nyengir kuda. Nina yang mendengar jawaban Gendhis terkekeh kecil " Nona Rahel adalah putri ibu Nadia anak dari pemilik perusahaan ini. Biar saya saja yang mengantarkan nona Rahel bertemu dengan mamanya, kamu bisa kembali ke tempat interview" ucap Nina ramah. " Oh gitu, baiklah mbak saya titipkan nona muda ke mbaknya saja. Kalau begitu saya kembali ketempat tadi mbak, terimakasih atas bantuannya" ucapku sebelum pergi. " Dek, nama kamu siapa??" tanya Nina ingin tau nama gadis cantik didepannya. "Namaku Gendhis mbak, yaudah aku balik mbak permisi" sahutku langsung melangkah pergi.

Saat aku kembali ketempat tadi ternyata masih tinggal beberapa orang yang belum interview. Setelah 1 jam menunggu, saat ini giliran namaku yang dipanggil. Jujur sekarang aku benar benar deg degan benget, aku berulang kali menarik nafas panjang untuk mengurangi ketegangan ku. Saat aku masuk kedalam ruangan ternyata ada 2 orang yang bertugas mewawancarai calon karyawan. Seorang pria cukup tampan tersenyum ramah dan sejak tadi menatapku tidak berkedip. Sedangkan seorang wanita menatapku dengan tatapan datar. "Silahkan perkenalkan nama kamu dan sebutkan visi misi kamu dalam bekerja" ucap pria tersebut yang mulai serius mewancarai. Aku yang awalnya sedikit tegang, namun lama kelamaan aku mulai bisa menguasai perasaanku. Tidak sampai setengah jam, kami melakukan tanya jawab akhirnya aku diterima kerja di perusahaan besar ini. "Selamat ya Gendhis, selamat bergabung di perusahaan ini. Semoga kamu betah bekerja disini, tunjukkan potensimu sebaik mungkin. Untuk seragam kerjanya kamu tanya kepada petugas resepsionis, nanti akan mereka tunjukkan tempat pengambilan seragam". " Baik pak, hu terimakasih saya sudah diberi kesempatan bekerja disini, semoga saya bisa menjaga kepercayaan kalian dengan membuktikan kinerja saya sebaik mungkin. Kalau begitu saya pamit undur diri, assalamualaikum selamat siang" ucapku sebelum keluar dari ruangan yang begitu menenangkan tersebut.

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku bisa bekerja mulai besok" gumam ku setelah mengambil seragam kerjaku, aku keluar dari dalam bangunan megah tersebut dengan senyuman cerah. Saat aku sampai diluar, aku disambut ramah oleh penjaga pos satpam " Gimana mbak lancar interviewnya??" tanya bapak satpam ramah. "Alhamdulillah pak, mulai besok saya sudah mulai bekerja" jawabku tak kalah ramah. "Alhamdulillah mbak, semoga betah kerja disini" ucap pria paruh baya tersebut. "Amiiin " jawabku tersenyum simpul. "Yaudah pak saya pamit pulang dulu , assalamualaikum " ucapku berpamitan sebelum keluar gerbang tinggi tersebut.

"Mending aku pergi pasar loak, disana pasti banyak yang jual sepeda bekas tapi masih bagus. Tapi aku naik apa ya kesana, naik bus apa angkot??" gumam ku pelan. Baru Gendhis berkata demikian tiba tiba sebuah angkot melintas didepannya " angkot neng?" tanya supir angkot ramah. " iya pak, tolong antar saya ke pasar jual sepeda bekas ya pak" jawabku. "Baik neng" jawab supir angkot langsung menjalankan mobil angkotnya.

\>\>\>\>\>\>\>\>\>\>

Sedangkan pak Hasan setelah kepergian putrinya, pria paruh baya tersebut keluar kos tidak lupa mengunci pintu kamar kos yang ditempati anaknya. "Gendhis pasti masih lama pulangnya, mending aku beli makan untuk makan siang untuk Gendhis sebelum pulang ke kampung rumah" gumam pak Hasan berjalan mencari warung makan terdekat. Beruntung tidak jauh dari tempat kos, ada beberapa warung makan berjejer. Pak Hasan segera melangkah memasuki salah satu warung pinggir jalan. " Buk, saya mau makan nasi pecel dan minumnya teh hangat" ucap pak Hasan. "Oya pak, silahkan duduk dulu" jawab pemilik warung ramah. "Sepertinya bapak bukan orang sini ya??" tanya pemilik warung melihat penampilan pak Hasan yang memakai baju batik lengan panjang serta celana kain warna hitam tidak lupa peci warna hitam kas bapak bapak. " Iya buk saya bukan orang sini, saya kesini hanya mengantarkan anak saya yang akan berkerja disini" jawab pak Hasan. "Ouw gitu, memangnya anak bapak berkerja dimana kalau boleh tau pak?" tanya pemilik warung lagi yang sepertinya kepo. "Anak saya belum bekerja, tapi masih mau interview hari ini" jawab pak Hasan. "Oh gitu, saya doakan semoga anak bapak diterima ditempat kerjanya ya pak, apa lagi bapak dan anak bapak udah jauh jauh datang kesini. Ini pak nasi pecelnya dan ini tehnya, silahkan dimakan pak" ucap pemilik warung ramah. "Iya buk, terimakasih" jawab pak Hasan menerima nampan berisi pesanannya.

Setelah makan pak Hasan tidak lupa membelikan putrinya sebungkus nasi beserta lauk pauknya. Setelah sampai dikamar kos, pak Hasan langsung mandi dan sholat dhuhur. Setelah sholat dhuhur pak Hasan istirahat sebentar sambil menunggu kepulangan anaknya. "Aku lebih baik istirahat dulu sebentar, nanti kalau Gendhis sudah pulang baru aku balik ke kampung" gumam pak Hasan merebahkan tubuh yang terasa lelah.

Jam 1 siang Gendhis baru pulang dengan membawa sepeda yang baru ia beli tadi. Saat membuka pintu kamar kos, Gendhis melihat bapaknya tertidur pulas diatas kasur. "Assalamualaikum.." ucap Gendhis saat masuk kedalam. Namun pak Hasan masih tetap tidur pulas. "Kasihan bapak, pasti kelelahan" gumam Gendhis. Setelah meletakkan barang bawaannya, Gendhis mengambil baju ganti dan pergi ke kamar mandi.

Setelah mandi Gendhis langsung segera melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim. Setelah sholat, Gendhis makan siang yang dibelikan bapaknya. 1 jam kemudian, pak Hasan bangun dari tidurnya. " Kamu udah pulang??, maaf tadi bapak ketiduran. Kamu sudah makan??, tadi bapak belikan makan" ucap pak Hasan melihat putrinya sedang merapikan baju bajunya dimasukkan kedalam lemari kecil. " Udah kok pak, Gendhis pulang jam 1 tadi. Bapak tadi sudah makan apa belum??" tanya Gendhis. "Tadi bapak udah makan, Oya Gendhis setelah sholat ashar bapak mau pulang. Kamu jaga diri baik baik disini, jangan lupa jaga sholat mu nak, sesibuk apapun kamu jangan pernah tinggalkan sholat" nasehat pak Hasan kepada putrinya yang sangat ia sayangi. "Iya pak, Gendhis akan selalu ingat dengan pesan bapak. Bapak kenapa buru buru pulang sekarang, bapak enggak nginep disini dulu besok saja bapak pulangnya " tanya Gendhis tidak rela ditinggal bapaknya pulang. " Enggak bisa nak, bapak harus pulang hari ini juga karena besok bapak harus bekerja" jawab pak Hasan lembut. Gendhis mengangguk kepalanya pelan meskipun enggak rela ditinggal bapaknya pulang. Pak Hasan memeluk putrinya dengan sayang "Jaga dirimu baik baik disini, jika ada yang mencoba menyakitimu lawan nak kamu jangan pernah takut dengan siapapun kecuali sama Allah SWT" ucap pak Hasan setelah itu melepaskan pelukan mereka. "Ayo kita sholat ashar berjamaah" ajak pak Hasan. "Baik pak, sebentar Gendhis ambil wudhu dulu " jawab Gendhis langsung keluar pergi ke kamar mandi.

Saat ini pak Hasan berdiri di dekat mobil angkot yang akan mengantarkan dirinya ke stasiun kereta. Pak Hasan memeluk putrinya sebentar sebelum masuk kedalam angkot. "Bapak hati hati ya dijalan, nanti kalau sudah sampai rumah kasih kabar Gendhis" ucap Gendhis dengan mata berkaca-kaca. "Iya nak, bapak pulang dulu, assalamualaikum.." ucap pak Hasan sebelum mobil angkot berjalan perlahan lahan meninggal Gendhis seorang diri dipinggir jalan. Setelah mobil angkot yang membawa pak Hasan pergi sudah tidak terlihat lagi bayangannya, barulah Gendhis kembali ke kosnya. "Bismillahirrahmanirrahim, semoga aku betah di Jakarta terutama tempat kerjaku mulai besok" gumam Gendhis memberi semangat untuk dirinya sendiri.

1
Erny Ersy07
Tetap semangat untuk q sendiri 😘😘
Bunda HB
gk pa2 OB yg penting baik ,jujur dan sholeha.dri pda artis tpi udh rusak 🤭🤭🙏🙏
Erny Ersy07: insya Allah kak 😊
total 3 replies
Aini Epi
lajuttt kakkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!