Rona baru saja sampai di mejanya, gadis itu terkejut saat mendengar suara seseorang yang tidak di duga-duganya menyatakan suka kepada nya.
Restu sosok laki-laki yang menjadi incaran para gadis berdiri sambil tersenyum lebar melihat nya
Akankah dia menerimanya ataukah tidak.
Apakah status sosial tidak membuat bimbang
Simak kisah nya di sini ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Rona berjalan tergesa-gesa meninggalkan laki-laki yang sekarang masih tertawa pelan, sungguh rasanya diri nya begitu malu saat laki-laki itu memergokinya.
"Oh ya ampun Rona, kenapa elo senyum-senyum sendirian. Elo tau nggak kalau diri elo itu seperti orang kurang waras. " ungkapnya dalam hati lalu tangan berpura-pura mencari-cari buku di rak lainnya.
Sedangkan Restu hanya tersenyum melihat tingkah gadis nya.
"Ternyata dia bisa malu juga".gumamnya dalam hati lalu menghampiri anak laki-laki yang kini sudah memegangi beberapa buku.
" Zai".panggilnya membuat anak laki-laki itupun langsung menoleh kearah nya
"Abang Restu".
" Kamu sudah menemukan buku yang kamu cari?tanyanya setelah berdiri di samping anak laki-laki itu.
Anak itupun langsung mengangkat kedua tangan nya sambil menunjukkan beberapa buku yang sudah di pilih nya.
"Coba Abang lihat".pintanya dan tanpa menolak anak laki-laki itu pun langsung memberikan nya kepada laki-laki yang di panggil nya Abang.
Restu pun melihat nya lalu mengembalikan nya lagi.
" Boleh Bang? tanya nya sambil melirik laki-laki itu.
"Boleh nanti Abang yang bayar".katanya dan sontak membuat wajah anak laki-laki itupun tersenyum senang.
" Beneran Bang, boleh semuanya?
"Iya".
"Terima kasih Bang".
"Sama-sama".
Wajah Zaidan begitu bahagia sambil memeluk lima bukunya.Tak lama anak itu langsung menoleh ke arah laki-laki yang masih berdiri di samping nya.
" Kok Abang ngga temenin Kakak? tanyanya dan membuat laki-laki itupun langsung melirik ke arah gadisnya yang berada di rak buku berbeda dan sepertinya gadis itu sedang menghindari nya.
"Kalian berdua lagi bertengkar ya?tanyanya ingin tau.
"Kami tidak bertengkar Zai".jawabnya sambil membuang napas ke udara.
"Lah kalau tidak bertengkar terus kenapa Abang tidak bersama kakak?
" Ah itu ".katanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Apa misi Abang gagal?
"Ngga gagal hanya saja".
" Hanya saja apa Bang? tanya nya lagi karena anak laki-laki itu begitu penasaran kenapa kedua nya menjaga jarak.
"Seperti nya kakak mu sedang kesal sama Abang".
" Pasti kalian berdua lagi salah paham lagi, benarkan? tanya nya dan laki-laki itu pun mengangguk.
Anak laki-laki itupun langsung menggeleng-gelengkan kepala nya tanda tidak mempercayai kelakuan mereka berdua.
"Bicara dari hati ke hati aja Bang itu salah satu cara untuk memulai obrolan yang lebih sedikit santai".ucap anak laki-laki berbicara seperti orang dewasa membuat Restu pun mengerutkan keningnya lalu mengusap kepala nya sayang.
" Pinter banget sih".pujinya membuat anak laki-laki itupun tersenyum lebar.
"Siapa dulu,Zaidan gitu loh".katanya sambil menepuk dadanya bangga sedangkan Restu hanya tertawa pelan mendengar nya.
" Sudah yuk ke kasir,bayar bukunya dulu dan setelah ini kamu mau ke mana? tanya nya sambil berjalan berbarengan.
"Pulanglah memangnya mau ke mana lagi".jawab seseorang di belakang mereka membuat kedua laki-laki berbeda usia itupun langsung terkejut dan berbalik melihat nya.
"Ihh.. kakak ngagetin aja sih,seperti hantu saja".oceh Zaidan membuat gadis yang di panggil kakak itupun langsung menatap adiknya tajam.
" Kamu ya, nanti kakak buang ke laut biar tau rasa".sungutnya kesal membuat bocah itupun langsung manyun sedangkan Restu hanya tersenyum melihat tingkah kedua saudara itu.
"Seandainya saja aku mempunyai adik atau kakak pasti hidup ku tidak kesepian".bisik hatinya sedih.
"Janganlah kak nanti jika Zai benar-benar kakak buang ke laut pasti kakak akan kehilangan adik ganteng seperti Zai".ucapnya membuat gadis itu pun langsung menyela
"Ngga usah lebay".katanya membuat adiknya langsung tertawa pelan.Lalu berjalan menuju meja kasir.Rona pun mengeluarkan dompet nya hendak membayar tapi tiba-tiba suara seseorang menghentikan gerakan nya
" Gue yang bayar ".katanya sambil mengeluarkan sebuah kartu ATM kepada petugas kasir.
" Kenapa? tanya Restu kepada gadis nya sedari tadi terlihat terdiam tanpa bicara dengan posisi mereka kini ketiganya sudah berada di luar toko.
"Ini".ucapnya sambil memberi kan dua lembar uang merah kepada laki-laki itu membuat nya mengerutkan keningnya kebingungan
"Ini uang apa?tanya nya sebelum mengambil uang itu.
"Uang untuk bayar buku yang Zai beli". katanya membuat raut wajah Restu pun terlihat tidak suka.Sedangkan Zaidan bocah laki-laki itu sedang asyik membaca buku di kursi tunggu tidak menghiraukan perdebatan sepasang kekasih yang ada di hadapan nya.
" Simpan saja."katanya sambil memasukkan kedua tangan nya di saku celananya.
"Tapi ini adalah uang dari Ibu buat beli nya buku Zai." ucapnya memberitahu membuat laki-laki itu pun hanya membuang napas kasar ke udara.
"Ngga usah Mel, simpan aja buat beli yang lain nanti".tolak nya lembut membuat hati gadis itupun akhirnya mengiyakannya.
"Thanks".
" Sama-sama.Oh iya sebelum pulang bagaimana kalau kita makan dulu,perut gua lapar ".katanya membuat hati gadis itupun tidak tega.
" Boleh tapi".
"Gue yang traktir".ujarnya membuat kedua mata gadis itu langsung terbuka lebar.
"Bukan gue yang bicara ya".
" Iya, santai aja".ucapnya langsung menghampiri anak laki-laki yang sedang asyik membaca buku yang baru di beli nya.
"Zai".panggilnya membuat anak itupun langsung melihat nya.
"Iya Bang".
" Baca buku nya di lanjut nanti, sekarang kita makan dulu.Abang traktir ".katanya memberitahu membuat anak itupun tanpa kata langsung merapihkan buku nya dan bergegas bangun dari duduk nya lalu menghampiri kedua nya.Melihat sikap adik laki-laki nya membuat Rona pun hanya berdecak
" Kalau makan aja semangat ".katanya membuat adiknya hanya tertawa pelan.
" Kalau urusan perut mah harus semangat kak apalagi di traktir iya kan Bang? tanya nya kepada laki-laki yang berdiri di samping nya.
"Benar sekali".jawabnya lalu keduanya pun ber tos ria sambil tertawa pelan membuat Rona pun langsung membuang muka ke arah lain.
Restu yang tidak ingin merusak suasana akhirnya pun langsung mengajak keduanya menuju restoran makanan Jepang.Awalnya kedua kakak beradik itu tidak mau karena mereka sudah tau kalau harga makanan di restoran itu mahal.Tapi laki-laki meyakinkan keduanya hingga akhir nya mereka pun jadi makan di Restoran itu.Zaidan sangat menikmati nya hingga bocah itu tidak menghiraukan kedua pasangan kekasih itu berdebat
"Lain kali jangan makan di sini lagi".ucap Rona membuat laki-laki yang sedang makan tepat di hadapan nya itu pun langsung menoleh ke arahnya setelah menghentikan makan nya.
" Kenapa?
"Karena mahal Restu,gue ngga mau gara-gara elo traktir kita berdua uang elo habis".ujarnya membuat laki-laki itu pun langsung terharu mendengar ucapan gadis nya.
"Jadi itu yang sedang elo khawatirkan? tanya nya sambil melihat gadis nya.
" Iya. Gue ngga mau kalau di salah kan sama kedua orang tua elo karena sudah morotin uang anaknya ".
Restu pun tersenyum
"Jika memang gue harus menghabiskan uang agar bisa dekat sama elo,gue rela kok".jawabnya membuat gadis itu pun langsung melototi nya.
" Gue bukan cewek mantre".ucapnya dan laki-laki itupun hanya tertawa.
bersambung