The Secret Miranda

"Ayah,, kapan pulang?". saat Malik membuka pintu kamarnya dan terlihat sudah ada Jodi, sedang duduk di ruang tamu sambil menyeruput kopi.

" Belum lama, kenapa?".

" Mama mana pa?".

" ADa di dapur, lagi siapin makan"..

"Oh"...

"Pa. . "

"Apa MaliK?".

Tampak Malik seperti ragu akan mengatakan sesuatu pada Jodi papanya.

" mm.... Malik boleh minta sesuatu ga pa?".

" Mau minta apa?... uang jajan kamu kurang?".

" Papa mau tambahin uang saku Malik?". ucapnya dengan mata berbinar...

"Kata siapa?".

'Tadi kata papa... ".

" Emang bener uang saku saku kamu kurang?"..

Malik hanya nyengir kuda....

Tak lama Mira datang menghampiri mereka berdua, dengan membawa stoples kue nastar.

" Itu apa Ma?"..

"Ini kue nastar dari tante Lila ,tadi dia kesini, katanya habis belajar bikin kue, kita disuruh nyobain,katanya enak ga?"..

" kamu Mau ?".. tanya Mira memberikan kue nastar pada Malik.

"Abang ga di tawarin Mir?".

"Abang mau?"...

'Nggak, buat Malik aja".

"Abang mau makan sekarang?"., kalau ia, mau Mira siapin sekarang ?".

"Nanti aja, abang belum lapar?".

" ma...kuenya ko asin sih ma?'..

"Masa?".

" Memangnya mama belom nyobain?".

" Belum... "

" Bilangin sama tante Lila ma.. kayanya dia ga ada bakat buat bikin kue, ".

"Malik jangan bicara seperti itu, ga baik"... ucap Mira menegur Malik.

"Kalau tante Lila dengar, nanti dia sedih lo".

" kenyataannya ma".

" Sudah -sudah... malah ngomongin tante Lila sih!!"

"Papa cobain deh!". Malik memberikan satu kue nastar pada Jodi.

Dan seketika Jodi melepekkan kue nastar itu.

"Asin banget... masih mending buatan kamu Mir, walau bentukannya jelek,tapi masih bisa dimakan."

Ups,,, seketika Jodi menyadari ucapannya dan langsung mendapatkan lirikan maut dari Mira.

" Nggak sayang,maksud abang kue buatan kamu paling enak ,bagus ko ga jelek, iya kan Malik?".

"Ia kue buatan mama paling enak.. ucap Malik mengacungkan jari jempolnya.

" Kalian ngeledek mama"...

". Nggak ,,, " ucap malik dan Jodi berbarengan, tapi menganggukkan kepalanya.

" Malik... Abang...!!!! teriak Mira pada mereka berdua."

*******

Aku sudah terbiasa diabaikan, disepelekan,, bahkan tak dianggap keberadaanya.

dan saat aku mempunyai orang yang begitu menghargai keberadaan ku, bolehkan kalau aku mempertahankannya dan tidak akan membiarkan orang lain merebut kebahagiaanku.

"Mir... kamu sedang apa?'. abang pikir kamu sudah tidur".

" abang...'

" Kenapa kaget begitu,kaya lihat hantu aja."

" Ditempat abang kerja , banyak cewek-cewek cantik gak?".Tanya Mira tiba-tiba.

"Kenapa tanya begitu?".

"Jawab aja bang?".

" Biasa aja... cantikan kamu Mir?'

"Bohong".

"Jangan mulai Mir"..

" Mira kan cuma tanya?".

"Tapi pertanyaan kamu itu, sudah sering kamu tanyakan sama abang. abang harus gimana biar kamu selalu percaya sama abang".

" Habis abang cakep, pasti banyak diluar sana yang naksir abang.Apalagi sekarang lagi musim pelakor".

" Pelakor??".

" Iya, perebut laki orang,besok besok kalau abang kerja gak usah cakep -cakep biasa aja."

" Biasa yang kaya gimana Mir, abang kan tiap hari emang kaya gini."

" Besok abang ke kantornya pake masker, Mira udah beli buat setok"..

"'Apa?".. ucap Jodi kaget.

" Pokonya abang harus pake masker, Mira gak rela ya, kalau cewek -cewek diluar sana ngelihatin abang".

Ya ampun Mir, kamu ada ada aja, gumam Jodi dalam hatinya.

"Kenapa . abang keberatan?.

"Nggak... iya besok abang ke kantor pake masker. "

"Malik gak disuruh juga sekalian ?. Di kan juga cakep kaya abang".

"Ide bagus!!".

" Kamu serius mau nyuruh Malik pake masker? astaga Mir abang cuma bercanda.

" Bercanda abang gak asyik".

Keesokan harinya, benar saja Jodi berangkat kekantor dengan memakai masker diwajahnya.

sungguh sebenarnya Jodi ingin menolak, dia sesak banget mana cuaca lagi panas, dia disuruh memakai masker pula.Tapi apalah daya, Jodi turuti saja kemauan sang istri dari pada istrinya itu mulai berdrama, lebih baik Jodi cari aman.

" Jangan dilepas ya bang itu maskernya, nanti Mira Vidio Call.. ".

"Iya,,, ya udah abang berangkat,"

"Malik.... mau berangkat bareng papa gak?..." teriak MIra kencang>

" Gak usah teriak teriak Mir."

" Biar kedengaran bang, kalau pelan Malik gak bakal dengar!!".

" Iya,,, Malik datang".

" Papa kenapa pakai masker, apa ga sesak pa?"..

"Tanya aja sendiri sama mama kamu" ucap Jodi seraya memakaikan helm pada Malik.

"Udah berangkat sana bang, nanti kamu telat, "Kata Mira meraih tangan Jodi lalu menciumnya bolak balik.

" Malik berangkat ya ma, Dadah mama"...

Saat Mira hendak akan masuk kedalam rumah, tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya.

sontak Mira pun berbalik.

"Sarah?'. ucap Mira kaget.

Sarah yang dia benci kini ada dihadapannya lagi.Sungguh Mira tidak ingin bertemu lagi dengan Sarah. Tapi kenapa di ada disini??

"Jadi kamu tinggal disini Mir? Kalau begitu kita bakal tetanggaan dong."

Deg... Air wajah Mira seketika berubah pucat.

'Maksud kamu?".

"Iya kita bakal tetanggaan Mir, semalam aku baru pindah kemari".

Sarah menunjukan rumahnya dengan gerakan dagunya,rumahnya tepat ada didepan rumah Mira.

Rasa takut itu kini benar -benar menghantui Mira.

Sarah orang yang selama ini Mira hindari, kini malah menjadi tetangganya.

Kenapa bisa dia harus tinggal disini.

Mira sungguh sangat takut Sarah akan mengganggu hidupnya lagi.

sekarang apa yang harus Mira lakukan.

" Mir... aku senang banget tau, bisa tetanggaan sama kamu".

" tapi aku nggak".. dan itu hanya Mira katakan dalam hatinya.

Mira hanya tersenyum sinis pada Sarah.. dan Mira tau seperti apa itu Sarah.

" Oh ya,, yang barusan itu suami dan anak kamu kan Mir?".

'Boleh juga".

" Apa mau mu Sar?".

"Waaw... ternyata kamu masih sama ya Mir".

"Menarik"..

" Aku tidak akan membiarkan kamu

mengganggu dan mencampuri urusan ku lagi Sar.Ingat itu."

setelah mengatakan itu Mira pergi meninggalkan Sarah,dan langsung masuk kedalam rumahnya.

SArah hanya tersenyum miring.

" Apa tadi dia sempat melihat bang Jodi?". gumam Mira .

Dia jadi teringat kalau dia belum menghubungi Jodi,

Jodi suami Mira, memang bisa dikatakan punya wajah yang cukup tampan, dengan suami Lila saja, Jodi jauh lebih tampan. Wajar Mira selalu takut kalau jodi akan meninggalkan dirinya, mesti Mira selalu saja mengatakan kalau dia menyesal sudah menikah. Entahlah apa yang ada di dalam pikiran Mira.

Hati dan perkataanya tidak sesuai.

" Hallo Bang... " Terlihat wajah Jodi dilayar ponsel Mira .

"Mir abang mau Rapat ini".

"Mira cuma mau lihat , abang masih pake masker apa nggak"..

"Kamu sudah lihat Mir. abang masih memakainya kan?".. Abang malu tau Mir... semua orang di kantor menertawakan abang'..

Mira hanya tersenyum senang, karena Jodi masih menuruti kemauan nya itu..

"Kalau gak ada yang mau dibicarakan, abang tutup teleponnya sekarang."

Jodi langsung mengakhiri sambungan vidio call nya. dan segera masuk keruang rapat.

" Pa jodi, apa anda sakit".. Tanya salah seorang staff yang ada di sana.

" ah iya, saya sedang flu , maaf"..

" Iya tidak apa-apa pak, "..

Mira terlihat tersenyum bahagia, sambil memandangi foto Jodi dan dirinya yang ada di galery ponselnya.

Mira senang melihat Jodi barusan,dia merasa beruntung mempunyai suami seperti Jodi.

"Jangan tanyakan sabarnya lelaki yang sedang bersamaku sekarang 💖

Dia tau semua traumaku,dia tau semua kisahku,dia tau masalah keluargaku, dan dia juga tau jahatnya mulutku ketika emosi..Tetapi dia tetap sabar,,tetap menyayangiku dan tetap bertahan denganku apapun yang terjadi :* )

...

...

Jodi disuruh pakai masker, biar ga keliatan cakepnya.tapi ko malah kelihatan makin cakep ya😅😅

...

...