NovelToon NovelToon
Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curiga

Rumah tangga Timo dan Leny bermasalah setiap hari mereka berkelahi. Akhirnya Leny mulai memata - matai gerak - gerik suaminya. Sampai Sherly mendapat informsi dari Roy pengawal Noah yang sempat mengirim vidio Timo dan Leny berkelahi di depan sekolah Noah anaknya.

Saat akan melakukan visit ke pasien - pasien. Sherly sempat memberi pesan menusuk hati Timo.

"Kalau ada masalah keluarga, jangan perna melibatkan anak saya. Dia tahu papinya sudah MATI."

Timo kaget minta ampun, tidak mengira kata - kata Sherly membuat air matanya jatuh.

Leny sudah mendapat nomor kontak Sherly sahabatnya, Dan saat itu dia selalu curhat buat Sherly, namun saran Sherly hanya meminta dia berdoa. Setelah hampir dua minggu bersua lewat telepon, Leny mengundang Sherly untuk hadir di undangan makan malam, merayakan ulang tahunnya. Di sebuah cafe, setelah meminta ijin kepada Noah, Sherly hadir membawa kado mewah buat Leny sahabatnya.

Sherly di ajak ke meja dimana ada suami, mertua mereka berdua dan orang tua Leny.

" Nak, Sherly katanya sudah punya anak?"

"Iya bu, anak laki - laki usia empat tahun."

"Di mana suaminya nak?"

"Meninggal bu." Orangtuanya Timo dan Timo hanya bisa menahan hati. Sherly menyumpahi anak mereka. Papa Marten hanya bisa mengelus dadanya.

"Pak kenapa?"

"Mertuaku ada gejala jantung. Ada pembengkakkan karena perna hipertensi."

Sherly hanya tersenyum. Dia menikmati beberapa makanan, kemudian dia pamit karena masih mau mampir diswalayan membeli beberapa bahan makanan. Timo mengikuti Sherly keluar, karena di minta istrinya mengantar dokter Sherly.

"Apa Noah anakku??"

"Kalaupun dia anak kamu. Apa urusanmu??."

"Cey please jawab yang jujur."

"Bukan itu bukan anakmu, itu anak saya???"

Timo sangat putus asa. Dia meremas rambutnya. Namun pembicaraan mereka disaksikan Leny dari jauh. Namun dia tidak mendengar apa yang di bicarakan. Sherly bukan lagi, Sherly yang dulu. Dia sudah berubah seratus delapan puluh derajat. Timo dan Sherly sedang berdebat datang dokter Frans.

"Mau pulang dokter Sherly."

"Eh... Dokter Frans. Iya Noah ngak bisa tidur kalau tidak ada maminya."

"Anak itu tumbuh cepat dan pintar."

"Semua karena dokter yang membantu." Kata - kata itu membuat Timo sedikit curiga, hatinya kembali bertanya - tanya. Apakah sosok dokter Frans ada di antara masalah Sherly dan dia. Masalahnya malam itu tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana Sherly keluar dari rumah.

"Kemarin aku ada janji dengan Noah, tolong berikan kepadanya."

" Terima kasih dokter. Ya sudah pulang, jangan ngebut di jalan." Sherly menundukan kepalanya kepada dokter Frans dan tersenyum, sambil menerima satu kantong pemberian dokter kepada Noah. Timo semakin curiga.

" Kamu itu istri ponaanku, ngapain lama - lama disini melihat cewek lain. Entar dia cemburu." Timo langsung berlalu meninggalkan dokter Frans, sedangkan beliau hanya tersenyum.

"Apa dia amnesia?"

"Siapa???"

"Dokter Frans, pamannya Leny, dia tahu waktu kandungan Cey enam bulan saya yang menemani dia kontrol, malah diruangan itu saya di hina olehnya."

"Sepertinya kamu ada dalam masalah besar bro??? Kamu tahu, kamu beristri namun kamu menikah lagi."

"Ini maunya mamaku."

"Kamu kurang tegas bro, kamu yang berbuat sampai dia harus hamil. Tetapi puji Tuhan dia bisa bangkit dan sukses."

"Saya menyesal Jeff. "

"Terlambat bro. Dia sudah sangat mandiri."

Timo dan Jefry ada di sebuah bar, tempat biasa mereka berdua nongkrong. Jefry adalah sahabat Timotius dia adalah saksi dimana Timo menikahi Sherly di kampung Sherly. Hanya dia seorang teman yang tahu status Timo dan Sherly, yang mau keluarga Johanes harus di rahasiakan. Kalau cinta Timo memeng jatuh cinta kepada sosok Sherly Isabel Carlos, namun karena statusnya sebagai anak tunggal dia lambat menjadi dewasa. Dia berpikir Sherly tidak akan berani meninggalkan dia. Namun kenyataannya terbalik. Sherly berani.

"Hallo jagoan mami, kenapa belum tidur?"

"Mami, Noah bobo sama mami ya."

"Boleh sayang, boleh. Ini ada hadiah dari dokter Frans."

"Wauuuu horeeeeeeee. Noah suka mami?"

"Jangan lupa besok ucapkan terima kasih buat dokter Frans."

Malam ini Sherly ditemani tidurnya oleh Noah, anak laki - laki yang mukanya hampir delapan puluh persen sama seperti Timotius papinya, orang yang sangat dia cintai. Mereka berpelukan, tidur sangat nyenyak. Meskipun hari ini Sherly sedikit berat menjalani hari bukan karena pekerjaan tetapi masalah hatinya yang harus bertemu dengan orang - orang penghianat.

Dokter Frans juga merupakan dokter kandungan di rumah sakit Siloam. Dia sangat dewasa, secara umur maupun pikiran. Sampai usaha empat puluh lima tahun dia betah menyendiri. Waktu Timo menikah dengan Leny, Dokter Frans ke Jakarta melamar Sherly, namun di tolak secara baik - baik. Sekarang mereka akrab sebagai kakak dan adik.

Sherly sangat agamais dia memegang prinsip apa yang sudah dipersatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan oleh manusia, kecuali maut. Karena waktu di depan mimbar didalam gereja dia berjanji buat Tuhan di hadapan umat yang hadir saat itu.

"Selamat pagi dokter."

"Kak Jefry, apa kabar???"

"Disini juga kerjanya. Mohon maaf belum terlalu perhatikan semua."

"Aku dokter residen dibawa dokter pemimping dokter Sherly Isabel Carlos, Sp, Bedah Jantung dan pembulu lulusan Moskow Rusia."

"Ooooh Tuhan. Maafkan saya kak. Siap membantu jika dokter ada perlu."

"Terima kasih dokter."

Sherly masih harus keruangan direkturnya karena ada pertemuan dengan beberapa pengusaha soal pengembangan rumah sakit ini bersama kepala bagian administrasi kantor. Hanya satu Jam, tepat jam delapan rapat selesai.

Sherly langsung menjalankan tugasnya sebagai dokter bedah. Pukul delapan pagi dia akan melakukan visit ke kamar - kamar pasien. Semenjak dia bertugas disini, rumah sakit ini menjadi yang terpercaya mengatasi keluhan jantung dan menjadi rumah sakit rujukan bagi kota - kota sekitarnya. Ada sepuluh pasien bedah jantung, dan ada dua belas dokter residennya. Sherly.

Mereka mulai mengunjungi satu persatu pasien. Pembawaan Sherly yang cantik dan murah senyum, membuat pasiennya senang.

"Selamat pagi Arka."

"Selamat pagi dokter Cantik." Arka adalah pasien anak yang mengalami kelainan jantung namun ketika diteliti ternyata itu turunan. Dia baru sehari yang lalu dioperasi karena ada penyempitan saluran pembulu darah sehingga dia susah bernafas dan di tubuh ada lebam - lebam berwarna merah. Ketika dilaporkan kondisi Arka.

"Bagus perkembangan Arka bapak dan ibu, terus diperhatikan asupannya, saya sarankan jangan makan yang dari luar rumah sakit buat si Arka ya."

"Siap dokter."

"Dokter apakah aku bisa jadi anak yang beruntung, takut saya tidak punya teman."

"Iya dong. Pasti Arka ada temannya."

"Betul kah dokter?"

"Dokter punya anak seusia Arka."

"Bisakah dia jadi teman Arka."

"Tentu, hobi kamu dan Noah anak dokter sama suka mengambar. Waktu kamu mengambar dokter, Noah suka dan mau ketemu dengan pelukis yang sudah mengambar maminya."

"Benar dokter? Kapan??"

"Sebentar ya, Noah pulang sekolah."

"Terima kasih dokter cantik." Sherly tersenyum.

"Anakmu mau kesini, kesempatan bro." Jefry dan Timo asik ngobrol. Sehingga mereka tiba diruangan khusus di bagian ini bagi pasien - pasiennya yang membutuhkan perhatian khusus. Setelah dilaporkan oleh ners yang bertugas kondisi pasien. Sherly memerintahkan Timo dan Jefry menjadi dokter yang mengawas pasien ini.

"Dokter Timo dan dokter Jefry saya percayakan pasien ini kepada kalian, laporkan setiap hari perkembangannya kepada saya via email. Jangan hanya kerjanya curhat melulu."

Jefry dan rekan - rekan dokter residen lain hanya tersenyum sedangkan Timo tertunduk malu. Sepuluh pasien sudah di kunjungi. Sherly mendapat informasi bahwa di klinik ada empat orang pasien.

"Giliran dokter siapa yang bertugas di klinik bersama saya."

"Sekarang jadwal dokter Jefry dan dokter Timo."

Oooo Tuhan kenapa mereka berdua harus bersama saya.

" Lain kali jangan dipasangkan berdua ya kalau di klinik."

"Siap dokter."

Sedang melayani pasien, Noah datang menemui maminya di ruang praktek.

"Mami.... Selamat siang."

"Selamat siang sayang."

"Selamat siang uncle dokter."

"Selamat siang ganteng." Timo yang menyadari anaknya memanggilnya dengan sebutan dokter langsung meneteskan air matanya. Sherly tidak menyangka bahwa akan cepat mereka bertemu. Jefry sahabatnya merasakan sakit yang dirasakan sahabatnya.

"Uncle kenapa menangis?"

"Uncle kelilipan."

"Cepat sembuh ya uncle."

"Mami Noah sudah siap. Uncle Roy membantu Noah beli buah, mami ganti ya uangnya uncle ade beli dua. Satu tadi ade sudah berikan ke uncle dokter Frans karena sudah memberi reward mainan buat Noah."

"Iya nanti mami tanya uncle Roy."

"Dokter Timo dan dokter Jefry saya mohon perhatikan pasien yang baru masuk tadi agar besok kita bisa lakukan tindakan buat beliau."

"Siap dokter."

"Terima kasih. Saya mau temani anak saya bertemu Arka. Permisi."

"Bye Uncle, nice to see you."

" Jeff apakah ini batin kami berbicara dia senang bertemu dengan saya."

1
Ceisye
terima kasih sarannya😊😊😊
Khusnul Khotimah
walau ceritany agak kaku tp masih bisa di nikmati .semagat berkarya💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!