Mariza dan Derriz menikah karena perjodohan. Selama satu tahun pernikahannya, Derriz tak pernah menganggap Mariza.
Mereka tinggal satu rumah tapi seperti orang asing. Derriz sendiri yang membuat jarak diantara mereka. Karena Derriz mencintai dan masih menunggu mantan kekasihnya kembali, Luna.
Seperti yang di katakan Derriz di awal pernikahannya. Mereka akan berpisah ketika Luna kembali. Apalagi Mariza tak bisa membuatnya jatuh cinta. Bagaimana bisa jatuh cinta jika selama ini saja Derriz selalu menjaga jarak darinya. Bukan hanya di rumah, tapi di kantor juga mereka seperti orang asing.
"Apa alasanmu ingin bercerita dariku?" tanya Derriz saat Mariza memberikan surat cerai yang sudah dia tandatangani.
"Apa aku kurang memberikan uang bulan padamu? Apa masih kurang?" Derriz tak terima Mariza ingin bercerai darinya.
"Karena masa lalumu sudah kembali, Mas! Aku pergi karena aku sudah tak ada gunanya lagi di sini!" jawab Mariza.
"TIDAK!" jawab Derriz membuat Mariza bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Pamit, Mas! 35
"Kamu baik-baik saja?" tanya Axcel saat mereka berada di alam mobil menuju ke rumah sakit.
Kali ini mereka berada berdua di dalam mobil, Izha akhirnya memutuskan untuk melanjutkan laporan peng-ani_aya_an dan ke-ke-ra-san yang di lakukan oleh mereka kepada dirinya dan sang ibu. Dan sekarang mereka akan pergi menuju rumah sakit.
"Saya baik-baik saja, Pak! Terima kasih karena sudah membantu saya," jawab Izha.
"Justru aku yang minta maaf karena melupakan kluarga kamu. Aku tidak tahu jika kamu mengalami hal buruk dari keluargamu selama ini. Kamu pasti sedih dan merasa kesepian selama ini,"jawab Axcel membuat Izha menatap ke arah pria tampan di sebelahnya.
Pria yang baru di kenalnya saja mencari tahu mengenai dirinya. Bahkan dia sampai meminta maaf karena tidak mencari tahu keadaan keluarganya. Sedangkan Derriz yang menjadi suaminya saja tak peduli dan bahkan tak tahu apapun tentang dirinya. Benarkah jika Axcel menyukai dirinya dan ingin menikahinya nanti? Tapi kenapa dia? Izha masih harus mencari tahu, kenapa harus dirinya. Karena dia yakin jika Axcel pasti di kelilingi wanita canti, modis dan kaya. Mau wanita seperti apapun gampang bagi Axcel Putra Pratama.
"Anda tak perlu meminta maaf, Pak. Karena anda tak salah apapun. Hidup saya dan ibu memang bagaikan neraka saat tahu Ayah menikah lagi dan bahkan membawanya ke rumah ibu. Bahkan ayah yang penyayang dan pekerja keras juga hilang begitu saja. Bahkan semua usaha yang di bangun ayah dan ibu juga hancur. Semua tabungan kami habis, di tambah dengan Ayah yang mulai berbuat ka-sar kepada kami. Niatku membawa dan menyelamatkan ibu selalu gagal. Karena Ayah selalu menolak dan akan berakhir dengan banyak pu-ku-lan padaku," Izha mulai bercerita kepada Axcel. Entahlah tiba-tiba saja dia menceritakan semuanya.
"Lalu bagaimana cara kamu bisa menikah dengan cucu keluarga Dirgantara?" tanya Axcel penasaran walau dia sudah tahu jawabannya.
"Tak sengaja aku menyelamatkan Kakek Bima saat terkena serangan jantung. Setelahnya dia meminta Derriz menikah denganku. Kamu sama-sama menolak, tapi saat itu kakek malah kembali drop. Dengan terpaksa kami menikah, agar membuat Kakek Bima kembali sehat. Aku juga merasa malu karena ayahku meminta sejumlah uang yang besar kepada Kakek Bima saat menikahkan aku. Awalnya dia berjanji akan melepaskan ibu, tapi ternyata malah semakin menahannya,"
"pernikahan yang di landasi karena keterpaksaan dan tak ada cinta di dalamnya terasa menyakitkan. Padahal aku menganggap jika pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral. Sehingga aku tetap berusaha menjadi istri yang baik untuk Dia, walau tak pernah di anggap. Apalagi, dari awal dia sudah menegaskan jika dirinya hanya akan menikah dan mencintai kekasihnya yang sedang berada di luar ngeri. Seteleh kekasihnya kembali, maka kami akan bercerai dan berhenti berpura-pura dalam pernikahan,"
"Apa kamu mencintai Derriz? Sampai sekarang?" tanya Axcel penasaran.
"Aku tahu dan sadar akan kewajibanku sebagai seorang istri adalah menjalankan kewajibanku untuk mengurus suami dan rumah tangga. Karena dia juga tak pernah lupa memberikan aku nafkah bulanan yang cukup besar. Karena dia mengira aku adalah wanita matre, karena ayahku yang meminta sejumlah uang sebelum pernikahan. Selama satu tahun, Aku berusaha mencintai dan setidaknya di perhatikan suamiku. Tak ada alasan untuk tidak mencintai suami saat kita masih dalam ikatan pernikahan. Tapi saat Luna kembali, aku menghentikan dan berusaha menghapus perasaanku kepada dia. Karena sadar diri sudah tak seharusnya berjuang,"jelas Izha tersenyum kepada Axcel. Pria itu malah salah tingkah melihat senyuman Izha.
"Jawabannya cinta yang baru mulai tumbuh sudah kembali layu di saat cinta sejati suamiku tiba,"tambah Izha.
"Apa ada yang ingin anda tahu lagi dari saya?" tanya Izha kemudian.
"Apa kamu akan mencintaiku setelah kita menikah nanti?" tanya Izha.
"Pernikahan bukanlah permainan, Pak. Saya saja masih merasa berdosa dengan pernikahan saya bersama Pak Derriz. Saya hanya ingin bahagia bersama dengan orang yang mencintai saya. Saya ingin membahagiakan ibu saya dulu, Pak. Saya tidak tahu alasan anda ingin menikah dengan saya. Saya yakin itu bukan cinta, apalagi kita baru bertemu beberapa kali. Dan saya tak mau bersama dengan pria yang belum selesai dengan masa lalunya seperti Pak Derriz,"jawab Izha.
Tatapan mereka bertemu sebentar karena Izha yang memutuskan lebih dahulu pandangan itu. Dia sadar jika saat ini dirinya masih berstatus sebagai istri Derriz. Bahkan dia belum kepikiran untuk menikah lagi. Luka sebelumnya saja belum kering. Axcel juga dia, membuat Izha yakin jika pria itu tak jauh beda dengan Derriz. Izha memalingkan pandangan ke arah jendela.
"Tapi aku sudah jatuh cinta sejak pertama kita bertemu di lobby perusahaan Dirgantara. Aku kira kamu bukanlah istri Derriz ketika itu,"ucap Axcel membuat Izha kembali melihat ke arahnya.
"Aku tak punya masa lalu. Karena satu-satunya wanita yang aku cintai sudah meninggal dunia. Dia ibu kandungku," tambah Axcel.
"Kenapa melihatku seperti itu? Kamu tidak percaya aku tak memiliki kekasih sebelumnya?" tanya Axcel melihat tatapan tak percaya dari Izha.
"Tentu saja. Saya tidak percaya jika seorang Axcel Putra Pratama tidak pernah memiliki kekasih. Maaf saya turut berduka cita atas meninggalnya ibu anda,"jawab Izha.
"Ck! Kamu bis tanyakan kepada Ken! Oh iya, aku tak suka kalau kamu terlalu dekat dengan Ken!" jawab Axcel.
"Lho, kenapa?"tanya Izha bingung. padahal Ken adalah asistennya Axcel sendiri.
""Karena aku cemburu!"jawab Axcel.
Bluuuussssshhhh
Wajah Izha seketika memerah dan memalingkan wajahnya kembali karena malu. Jangan sampai Axcel melihat wajahnya yang memerah. Sedangkan Axcel hanya menahan tawa melihat tingkah malu-malu Izha.
"Bagaimana hasil pemeriksaannya?" tanya Axcel kepada Ken yang berada di rumah sakit mengurus Ibu Anisa.
"Beliau mengalami banyak lu-ka sehingga membutuhkan banyak penanganan. Apalagi sebelah kaki dia juga pa-tah, paru-paru, ginjal dan lambungnya bermasalah," jelas Ken membuat tangis Izha seketika pecah.
Axcel hanya bisa menepuk bahu Izha yang berguncang. Jiak saja dia tak tahu aturan, saat ini ingin sekali rasanya dia memeluk Izha untuk menenangkan wanita yang sedang dia tunggu jandanya itu.
"Apa ada kemungkinan untuk sembuh?"tanya Axcel.
"Sedang coba di upayakan oleh dokter. mereka harus melakukan observasi lebih lanjut lagi," kepala Ken.
trs izha nikah sm axcel,, eh keluarga Raisha telat dtg krn axcel n izha udh menikah dluan 👍😍😍😍
izha kau hrs bs melawan n membela diri pas ketemu bpak n mak tiri nya axcel ya,, jgn diem az ya, lawan n tunjukan klau izha adalah wanita pilihan axcel 👍👍😍😍