NovelToon NovelToon
Mantan VS Perfect Husband

Mantan VS Perfect Husband

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Aylin Buana pergi ke klub malam untuk pertama kalinya karena ajakan dari sahabatnya setelah dia melihat tunangannya berciuman dengan seorang wanita di ruang kerja. Di meja bar ada seorang pria botak yang tertarik akan kecantikannya Aylin dan memasukkan obat ke minumannya Aylin. Namun, ada seorang pria ganteng yang berhasil menyelamatkan Aylin dari niat busuk pria botak hidung belang itu. Keesokan harinya Aylin membuka mata dan menemukan dirinya tidur di atas lengan kokoh dan dirinya memakai jubah mandi lalu dia bersitatap dengan senyuman seorang cowok ganteng. Aylin awalnya benci dengan cowok ganteng itu tapi kemudian menjalin kasih dengan cowok ganteng itu. Sayangnya pada akhirnya mereka berpisah karena ego masing-masing. Lalu Aylin dinikahkan dengan cowok pilihan mamanya. Aylin memiliki suami yang sempurna. Namun, Aylin tidak bahagia. Aylin selalu merindukan mantannya, si cowok ganteng itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dengan Segenap Jiwa dan Raga

Gio bergegas membebaskan adik tirinya Aylin setelah pasukan penembak jitu berhasil menjatuhkan orang yang sudah berani mengikat adik tirinya Aylin.

"Hai! Akhirnya kita ketemu. Aku Gio, emm, aku sering mendengar tentang kamu dari Aylin dan aku rasa obrolan ini kita lanjutkan nanti. Aku mau menyelamatkan suaminya kakak kamu dulu"

Adik tirinya Aylin hanya bisa mengangguk dengan wajah bingung bercampur takut.

"Jangan takut! Mereka polisi pasukan khusus. Mereka akan membawamu ke tempat aman" Gio menepuk pundak adik tirinya Aylin.

Gio berhasil melesat masuk menyusul Theo setelah dia dan pasukan tim pasukan khusus yang dia bawa berhasil menjatuhkan puluhan anak buahnya The Colombo yang menghalangi langkahnya.

Gio berteriak, "Lepaskan dia!!!!" Sambil berlari lebih cepat saat dia melihat Theo dicengkeram kerah kemejanya dan dipukuli beramai-ramai. Gio menendang pinggang kanan pria yang mencengkeram kerah kemejanya Theo lalu meraih tubuh Theo yang lemas ke dalam rangkulannya tepat di saat pasukan tim pasukan khusus merobohkan sisa orang yang tadi memberikan pukulan ke Theo bertubi-tubi.

"Kau harus hidup, Bro! Bangun! Aylin butuh kamu. Langit juga, bro! Buka mata kamu!" Gio menepuk keras pipi Theo.

Theo terkekeh lalu berkata, "Jangan tambah rasa sakit di pipiku"

Gio terkekeh geli dan berkata, "Sial! Kau memang menyebalkan"

"Kau lebih menyebalkan karena kau itu hanyalah mantan" Sahut Theo lalu pria tampan itu terkekeh geli dengan guyonannya sendiri.

Gio ikut terkekeh geli lalu berkata sambil memapah Theo menuju ke lift, "Lihat saja nanti siapa yang lebih menyebalkan"

"Kenapa ke sana? Asistenku?" Theo menahan langkah Gio.

"Biarkan tim pasukan khusus yang menyelamatkan asisten kamu" Gio memaksa Theo untuk berjalan.

Theo kembali menahan langkahnya dan berkata, "Tapi, aku perlu menemui The Colombo"

"Sial! Biar pihak yang berwajib saja yang berurusan dengan The Colombo. Kamu sudah serahkan bukti kejahatannya The Colombo ke aku dan aku sudah serahkan bukti itu ke pihak berwajib. Sekarang kau pulang dan obati luka kamu dulu!" Gio terus mengoceh sambil terus memaksa Theo berjalan ke lift. "Jangan kaku, Bro! Kamu berat tahu. Kamu lebih tinggi dari aku"

Theo terkekeh geli dan berkata, "Kamu dari tadi memanggilku Bro. Sejak kapan kita jadi saudara?"

"Sial! Nyesel aku manggil kamu Bro" Gio mendengus kesal dan Theo kembali terkekeh geli.

"Aku senang bisa mengenalmu lebih dekat seperti ini karena kamu satu-satunya orang yang bisa membuatku terus tertawa" Ucap Theo saat Gio memasukkannya ke dalam mobilnya Gio.

"Ya, ya, ya, aku tahu. Aku disukai banyak orang. Aku tahu itu. Jadi diam saja dan kita pulang" Sahut Gio sebelum dia menutup pintu mobil.

Theo memasang sabuk pengaman sambil terkekeh geli.

Sesampainya di rumahnya Theo, Gio memapah Theo masuk ke dalam rumah dan Aylin langsung berlari menyambut suaminya.

"Syukurlah kamu selamat" Ucap Aylin saat Gio membaringkan Theo ke sofa ruang tamu.

Aylin langsung duduk di pinggir sofa dan mengusap pelan dagu Theo, "Kenapa kamu bisa luka separah ini?"

Melihat keberadaannya diabaikan oleh Aylin, Gio memilih memutar badan dengan cepat lalu pergi meninggalkan rumahnya Theo sambil bergumam di dalam hati, aku doakan kamu selalu bahagia bersama Theo dan langit, Ay. Aku akan pergi ke Amerika besok untuk menenangkan diriku.

Lima tahun kemudian,

Gio berjalan tergesa-gesa ke mobilnya dan sontak menghentikan langkahnya sebelum dia sempat membuka pintu mobilnya ketika suara anak laki-laki memanggilnya dengan, "Om Gio?"

Gio memutar badannya dengan perlahan dan dia menemukan Aylin menggandeng anak laki-laki berumur kisaran delapan tahun.

"Hai, Om. Ini Langit, Om sudah lupa sama Langit?" Langit melambaikan tangan dan tersenyum lebar ke Gionatan.

Gio terkekeh senang dan ada genangan airmata di kedua pelupuk matanya. "Tentu saja Om senang bertemu Langit dan Om tidak mungkin lupa sama Langit" Suara Gio serak menahan tangisnya. Dia sangat merindukan Langit dan Aylin selama ini dan dia hanya bisa memendam rasa rindu itu. Sakit dan berat sekali rasanya

Aylin meneteskan airmata lalu mengusapnya cepat dengan punggung tangan dan mengajak Langit berbalik badan dengan cepat. Langit mengikuti langkah mamanya sambil menoleh ke belakang dan Gio langsung mengejar Aylin dan Langit sambil berteriak, "Ay, tunggu!"

Alih-alih berhenti, Aylin justru mempercepat langkahnya dan Langit yang masih sesekali menoleh ke belakang sontak menyemburkan, "Mama mencari Om Gio selama ini"

Gio dan Aylin sontak menghentikan langkah mereka.

Langit melepaskan tangannya dari genggaman mamanya lalu memutar badan dengan cepat untuk berkata ke Gionatan, "Mama mencari Om Gio setelah Papa dibunuh di penjara"

"Langit?!" Aylin menutup mulut Langit dan Gionatan melangkah pelan mendekati Langit dan Gionatan sambil bergumam dan menggelengkan kepalanya, "Tidak mungkin Theo mati. Kenapa dia bisa dipenjara? Aku sudah......."

"Dia meninggalkan surat untuk kamu. Itulah kenapa aku mencari kamu selama ini. Kata teman kamu si bartender itu, kamu ada di sini"

"Surat untuk aku?" Tanya Gio dengan wajah syok.

"Iya. Aku selalu membawa surat itu ke mana pun aku pergi kalau-kalau aku ketemu dengan kamu secara tidak sengaja. Ini suratnya" Aylin mengambil surat dari dalam tas tangannya.

Gio melangkah cepat mendekati Aylin lalu meraih surat itu. Gio buru-buru membuka surat itu, "Aku tahu umurku tidak mungkin panjang setelah aku menyinggung The Colombo. Suratku untuk kamu pendek aja, ya, Bro. Aku senang akhirnya bisa memanggilmu Bro meskipun hanya di dalam surat. Aku nitip anak dan istriku. Tolong bahagiakan mereka, Bro dan terima kasih sudah menyelamatkan aku saat itu. Senang bisa mengenalmu, Bro"

Airmata Aylin terus menetes saat Gio mengangkat wajahnya dari surat itu.

"Aku mau dititipkan ke Om Gio. Aku mau jadi anaknya Om Gio" Sembur Langit sambil berlari ke Gionatan.

Gionatan sontak berjongkok dan memeluk Langit dengan derai airmata. "Om Gio juga mau jadi ayah kamu. Om Gio akan membuatmu bahagia seperti Papa kamu yang selalu membuatmu bahagia, hiks, hiks, hiks....." Gionatan menangis sambil memeluk Langit lebih erat. Langit ikut menangis dan berkata, "Papa tidak tergantikan untuk itulah Langit memanggil Om Gio bukan Papa, tapi Ayah. Jadi Langit punya Papa dan Ayah" Gionatan menciumi wajah langit dan Isak tangisnya semakin kencang. Aylin ikut berjongkok dan menangis terisak.

Tiga bulan kemudian,

"Mama! Ayah sudah berhasil membuat ayunan untuk Langit dan adiknya Langit nanti" Teriak Langit ke mamanya yang tengah duduk bersantai di balai-balai sambil mengusap perutnya yang masih tampak rata di kehamilan dua Minggu.

"Nanti siang kita berkunjung ke makam Papa Theo, ya" Gionatan mengusap penuh cinta puncak kepalanya Langit dan Langit langsung menyahut, "Oke, Ayah"

Di depan makamnya Theo, Gio merangkul pundak Aylin dan menggenggam tangan Langit lalu berkata, "Aku akan jaga Aylin dan Langit dengan segenap jiwa dan ragaku, Bro"

1
〈⎳ FT. Zira
sudah ending😭😭😭...
Syhr Syhr
Ending yang mengharukan. Tapi kenapa harus tamat cepat², kak. /Sob/
Syhr Syhr
Haha, jadi seperti Abang adik
Syhr Syhr
sempat sempatnya promosi diri.
Syhr Syhr
Iya, iya/Chuckle/
Syhr Syhr
Ternyata, Theo juga ingin menyelamatkan adik iparnya. Kamu harus selamat Theo, demi Aylin.
Syhr Syhr
Gio, kamu juga harus selamat. Agar bisa menemukan cintamu sendiri.
Syhr Syhr
Aku pikir anak buahku, rupanya anak buah kakekku
Syhr Syhr
Aylin, kamu ternyata sangat mencintai suamimu.
Syhr Syhr
Jadi, maunya wajah siapa Theo/Facepalm//Facepalm/
Syhr Syhr
Theo ini ternyata darah tinggian.
Syhr Syhr
Saking cintanya sama Aylin, PINnya dibuat sama dengan tanggal pernikahannya.
Syhr Syhr
Keputusan yang sulit
Syhr Syhr
Tujuannya bagus, tapi tindakannya salah.
Syhr Syhr
Seharusnya jangan kasar gitu, kasihan Aylin.
Syhr Syhr
Gak lah Ay. Kamu kan gak sadar, kecuali sadar baru namanya selingkuh.
Syhr Syhr
Terbalik, seharusnya kau yang tusuk Ay
Syhr Syhr
Apakah yang dimaksudnya itu adalah Gio?
Syhr Syhr
Berarti ada yang mau menghancurkan rumah tangga Aylin, ya.
Syhr Syhr
Dia yang untung, atau kamu yang untung?/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!