NovelToon NovelToon
Di Cerai Saat Hamil

Di Cerai Saat Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy R

Selama tiga tahun ini, Hilda Mahira selalu merasa tertekan oleh ibu mertuanya dengan desakan harus segera memiliki anak. Jika tidak segera hamil, maka ia harus menerima begitu saja suaminya untuk menikah lagi dan memiliki keturunan.

Dimas sebagai suami Hilda tentunya juga keberatan dengan saran sang ibu karena ia begitu mencintai istrinya.

Namun seiring berjalannya waktu, Ia dipertemukan lagi dengan seorang wanita yang pernah menjadi kekasihnya dulu. Dan kini wanita itu menjadi sekretaris pribadinya.

Cinta Lama Bersemi Kembali. Begitu lebih tepatnya. Karena diam diam, Dimas mulai menjalin hubungan lagi dengan Novia mantan kekasihnya. Bahkan hubungan mereka sudah melampaui batas.

Disaat semua permasalahan terjadi, rahim Hilda justru mulai tumbuh sebuah kehidupan. Bersamaan dengan itu juga, Novia juga tengah mengandung anak Dimas.

Senang bercampur sedih. Apa yang akan terjadi di kehidupan Hilda selanjutnya?

Yuk ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Selesai

"Diam kamu!" sebuah suara terdengar dari luar. Semua orang yang ada dalam ruangan itu pun menatap pada sosok laki laki tinggi dan tampan yang tengah berdiri diambang pintu.

"Siapa kamu! Berani sekali menyuruh saya diam. Kamu tidak tahu siapa saya?"

"Saya tahu Anda adalah kepala desa di kampung ini."

"Baguslah kalau kamu tahu."

"Ya, tapi menurutku, orang sepertimu tak pantas menjadi kepala desa. Bahkan jika kamu menjadi seorang pengemis pun itu masih terlalu baik."

"Bangsat! Berani sekali kamu menghinaku! Kalau sampai wargaku tahu, kamu pasti akan habis dihajar oleh massa karena sudah menghina kepala desa mereka."

"Oh ya? Tapi saya rasa semua akan terjadi sebaliknya kalau mereka tahu bahwa Kepala desa yang mereka agungkan ternyata adalah pemimpin yang tak beradab dan tak bermoral."

"Sialan! kamu terlalu berani menentangku wahai anak muda. Saya akan tunjukkan padamu bagaimana caranya bersopan santun kepada orang tua." Ucap kepala desa hendak melangkah mendekat.

"Sebelum kau mengajariku sopan santun, sebaiknya kau lihat dulu pertunjukan yang sudah aku siapkan untukmu."

ck

Dengan satu jentikan jari dari lelaki tampan itu, terlihat segerombolan orang berbaju hitam memasuki rumah. Namun bukan itu yang membuat kepala desa terbelalak, melainkan seseorang yang sudah babak belur yang tengah di seret.

"Anakku!" Teriak ibu kader menghampiri anaknya.

"Stop! sekali lagi kamu melangkah, aku akan menendang wajahnya"

"Jangan!"

"Apa yang kamu lakukan pada anakku bajin*an?" Kepala desa mulai naik pitam karena melihat anak semata wayang nya dibuat tak berdaya penuh lebam.

"Berkacalah kalau ingin memakai orang. Bukankah yang baj*ngan itu adalah anda dan keluarga.? Aku kan cuma memberi hadiah atas perlakuan kurang ajarnya pada Hilda. Kenapa anda malah marah? Bukankah itu sama saja maling teriak maling?"

"Kurang ajar! Kamu terlalu sombong! Saya tidak akan membiarkanmu hidup nyaman di dunia ini?"

"Benarkah? Bagaimana kalau aku yang buat anda tidak nyaman dulu."

Bugh

Lelaki tampan itu menendang anak kepala desa tepat di bagian perutnya.

"Aaa! Ibu, ayah, tolong! ini sangat sakit!" Anak kader tersebut mulai menangis malang sambil berguling guling di lantai sembari memegang perutnya.

"Berhenti! Jangan pukul anakku lagi. Apa mau kamu?"

"Berlutut dan minta maaf pada Hilda sekarang juga"

"Apa? berlutut pada gadis murahan ini?"

Bugh

Lelaki tampan itu lagi lagi menendang perut si anak kepala desa yang manja.

"Aaa!" Anak kades berteriak histeris. "Ayah, ibu, lakukanlah apa yang dia minta. Aku sudah gak tahan."

jleb

Hati orang tua mana yang tega melihat anak Kesayangannya di pukul habis habiskan di depan matanya sendiri? Sekeras dan seego apapun, Kepala desa itu akhirnya kalah. Ia mulai berlutut bersama istri nya di depan Hilda.

"Hilda.. Maafkan kami. Maafkan anakku yang sudah berbuat tak pantas padamu. Tolong bilang pada suamimu untuk melepaskan anakku. Kami semua berjanji tidak akan mengganggu kehidupanmu lagi."

"Suami?" Hilda berbicara lirih. "Tapi dia kan.."

"Hilda, cepatlah maafkan kami semua. Setelah utusan kita selesai. Ajaklah suami kamu secepatnya pergi dari sini."

Hilda hanya melongo. Bibirnya bahkan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk menjelaskan bahwa laki-laki yang ada di depannya itu bukanlah suaminya.

"Kau memaafkannya tidak?" Reyhan menyenggol lengan Hilda yang sejak tadi melamun.

"I..iya.. iya. Saya maafkan"

"Baguslah. Tuan. Karena istri anda sudah memaafkan kami, bolehkah saya membawa anak saya pergi berobat?"

"Silahkan."

Kepala desa dan sang istri segera menghampiri putranya. Memapah tubuh lemah itu dan membawanya keluar. Namun saat sampai di teras rumah, Reyhan kembali memanggilnya.

"Tunggu!"

"Ada apa lagi?"

"Semua kejadian ini susah terekam secara detail dan sudah saya kirim ke Dinas pusat juga ke beberapa warga. Carilah alasan yang logis untuk menjelaskan pada mereka semua agar jabatanmu tak dicopot."

"Benar benar licik."

"Menghadapi orang yang licik harus lebih licik dan cerdik. Bukankah begitu?."

Sang kepala desa mengehela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Di satu Sisi ia sangat takut kehilangan jabatannya. Tapi di sisi lain Ia juga takut terjadi sesuatu pada anaknya. Ya sudahlah, ia hanya bisa pasrah. Yang terpenting saat ini adalah secepatnya membawa anaknya ke rumah sakit.

Sorak sorai terus menggema. Ternyata di luar banyak sekali warga yang melihat kejadian itu. Menyesal sudah pasti. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semua yang sudah terjadi tak akan mungkin bisa kembali Kini kepala desa itu benar benar kehilangan muka di depan warganya.

"Jadi aden ini suaminya Neng Hilda?"

"Nama saya Reyhan bu, bukan Aden"

Mendengar jawaban Reyhan, Hilda malah tertawa.

"Kenapa tertawa?"

"Aden itu maksutnya bu Siti lagi memanggil kamu sebagai laki laki. Sedangkan perempuan di panggil neng."

"Oh.. maaf bu, saya tidak tahu."

"Tidak apa-apa. Jadi sebenarnya bagaimana hubungan kalian? apakah masih suami istri atau sudah resmi berpisah?."

"Begini bu. Reyhan ini adalah adik dari sahabat saya. Kita tidak ada hubungan spesial. Kita hanya berteman biasa."

"Oh.. malah ibu Kira kalian ini adalah pasangan."

"Ibu ada ada saja. Saya sudah anggap dia seperti adik saya"

"Hilda........"

"Reva?" Hilda terkejut melihat kedatangan sahabatnya. Ia yang dipeluk hanya diam mematung.

"Hey, kamu gak balas pelukanku? apa kau tak merindukan sahabatmu ini?."

"Sangat. Aku sangat merindukanmu Va" Hilda akhirnya membalas pelukan Reva.

"Aw, jangan keras keras, perutku tergencit nanti."

"ah iya aku lupa kalau kau sedang mengandung."

"Kenapa kamu bisa sampai disini?."

"Setelah mendengar kabar tentangmu, aku langsung memutuskan untuk pulang. Hh.. harusnya aku tak menitipkanmu pada anak bodoh itu!" melirik Reyhan.

"Hey, kak. Aku selalu menjaganya kok. Semua itu terjadi kan karena papa sama mama menyuruhku menemui mereka. Jadi ya terpaksa aku harus pergi."

"Iya. Dan bodohnya kamu, kenapa kamu gak beri Hilda satu pengawal untuk memantaunya?"

Reyhan menunduk. "Ya, semua ini juga salahku"

"Susah sudah.. kalian tidak bersalah kok. Akulah yang salah. Harusnya aku mengabari kalian berdua. Tapi karena aku tidak mau merepotkan kalian, akhirnya aku sendiri yang celaka."

"Ya sudahlah. Semua sudah berlalu. Ayo kita pulang"

"Malam ini?"

"Tentu saja"

"Ya sudah, pamitan sama bu Siti dulu ya."

"Oke"

Mereka semua berpamitan pada bu Siti. Tidak lupa memberikan kenang2an berupa uang. Awalnya bu Siti menolak, namun karena terus di paksa oleh Reva, akhirnya bu Siti menerima uang itu dengan senang hati.

Reva berjalan bergandeng tangan dengan Hilda. Detik berikutnya Hilda memperhatikan penampilan Reva agak aneh.

"Va, kok kamu pakai jas cowok?"

"Ceritanya panjang"

"Jas siapa itu?"

"Tuh!" Reva menunjuk dengan lirikan matanya pada seorang lelaki tampan bertubuh tinggi dan kekar memakai baju hitam yang berjalan mengiringi langkahnya.

"Siapa dia?"

"Detektif yang gue sewa buat nemuin lo!"

.

.

.

1
Ma Em
Alhamdulillah Hilda sdh kembali bertemu dgn sahabatnya dan selamat dari pelecehan yg dilakukan anak kepala desa , hukum kepala desa dan anaknya agar dia kapok tdk semena mena pada rakyatnya bila perlu pecat saja jadi kepala daerah tdk bisa mengayomi masyarakatnya untuk apa dipercaya jadi pemimpin desanya.
Mommy R: Hehe.. bentar lagi diurus kak
total 1 replies
Zuraiti
untung ketemu sama rayham
Mommy R: iya kak..
total 1 replies
Uthie
Sukurlahhh.. sudah di ketemukan sama Reyhan dan Reva 🤩🤩🤩🤗
Mommy R: biar cepet
total 1 replies
Uthie
rajin up nya Thor 🙏🙏🙏
Mommy R: diusahakan ya..
total 1 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Mommy R: Makasih kak..
total 1 replies
yumi chan
thor sptutnya kds dn kluarga hrs di ksh pljran dn bt dia jd gmbl..dn km hilda cpt pergi dr kmpung itu..jgn mlh nanti km yg di fitnah sm kluarga djl itu..jgn smpk khmiln u nanti jd fitna krna km di tingl suamimu.
Mommy R: hehe.. siapa kak
total 1 replies
Yati Syahira
bpkny seton anaknya iblis
Mommy R: 1 angkatan itu..
total 1 replies
Ma Em
Baru juga ga jadi kades kelakuan semaunya saja apalagi jadi gubernur apalagi presiden mungkin dia kuasai seluruh wilayah dia dan kelakuan anaknya yg bejad semakin dibiarkan bebas melakukan apasaja ,semoga ada orang yg berani melawan dan dipecat dari jabatan kadesnya bahaya kalau dibiarkan.
Mommy R: tunggu next episode
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Kades gemblung...
Mommy R: gemblong saja kak. enak di makan
total 1 replies
Yati Syahira
good novi licik trus dimas pasti bangga dpt jalang
Mommy R: belum tau kak.
total 1 replies
Yati Syahira
good hilda cerai yv terbaik dimas laki murahan dan busuk
Mommy R: sampah itu laki ya
total 1 replies
Yati Syahira
laki lalnat
Mommy R: laknat jare..
total 1 replies
Yuni Ngsih
Thooooooor knp lg asyik ceritranya dipotong lanjut Thor ...
Mommy R: bntar ya kak..
total 1 replies
yumi chan
thor jgn lm2 penghiatan novi tersimpn ..cpt terbnkr..dn tnguh pnysaln dimas..dn jngn smpk dimas bisa ktmu sm hilda thor..
Mommy R: loh.. mosok gak ketemu?
total 1 replies
Ddek Aish
mampus kau Mita berani pecat Hilda
Mommy R: masih aman tuh si mita
total 1 replies
Ddek Aish
Hilda hamil anak Dimas sedangkan pelkor masih .?
Ddek Aish: hamil anak mantan suami paling tor
Mommy R: masih aman dia..
total 2 replies
Uthie
semoga itu Reyhan
Mommy R: bisa jadi sih..
total 1 replies
Ddek Aish
mampir
Mommy R: silahkan kak. semoga terhibur
total 1 replies
Ma Em
Semoga yg manggil Hilda adalah Reyhan
Mommy R: bisa iya bisa tidak sih
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mommy R: ok. ditunggu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!